Golf dan Bisbol
Di global olahraga, nan paling digemari oleh orang Amerika ialah basket dan American Foot Ball . Kedua cabang ini sudah merupakan hiburan nasional orang Amerika. Bahkan, sebagai salah satu sport entertainment dunia. Contohnya ialah National Basketball Association nan menggawangi perserikatan pertandingan basket profesional.
Liga NBA selalu bergulir tiap tahun. Kompetisi NBA diikuti oleh banyak klub basket profesional, sekitar 25 klub, dan tentu diramaikan oleh para bintang lapangan. Artikel ini akan mengulas biografi Michael Jordan sebagai salah satu legenda basket abad ke-21.
Karier Pertama
Salah satu legenda bintang basket dari Chichago Bull ialah Michael Jordan dengan nomor punggung 23. Michael Jordan lahir pada 17 Februari 1963, di Brooklyn, New York. Dia lahir dengan nama lengkap Michael Jeffrey Jordan. Sejak kecil, dia memang menyukai olah raga basket. Karier pertama di global basket ialah ketika masuk di perserikatan basket mahasiswa Amerika NCAA.
Michael Jordan membela tim universitasnya, yakni Universitas of North Carolina nan bermarkas di Chapel Hill. Perlu Anda ketahui, walaupun NCAA hanya kompetisi antaruniversitas, NCAA merupakan pintu masuk menuju pemain profesional. Jadi, klub mencari bibit pemain diajang kompetisi NCAA.
Bersama NBA
Jordan nan memiliki tinggi badan 198cm ini, pada 1984, bergabung resmi di kompetisi NBA dan membela Chichago Bull. Rupanya, bersama klub basket profesional asal Chichago ini sinar keberuntungan Michael Jordan mulai terang. Kelebihan Jordan ialah gaya lompatan slam dunk nan memukau penonton. Saking terkenalnya, dia dijuluki Air Jordan sehingga produsen sepatu terkenal NIKE mengontraknya sebagai ikon atau model produk sepatu dengan merek NIKE Air Jordan.
Bersama Chicago Bull, ia sukses menjuarai Perserikatan NBA sebanyak enam kali berturut-turut. Yakni, pada musim kompetisi 1991, 1992, 1993, 1996, 1997, dan 1998. Selain itu, dia menyabet lima kali gelar MVP, sebuah gelar kehormatan bagi pemain terbaik sepanjang musim kompetisi.
Golf dan Bisbol
Di luar lapangan basket, Michael Jordan memiliki minat spesifik pada golf dan bisbol. Bahkan, dia pernah menjajal kompetisi softball dengan menandatangani kontrak main dengan White Sox. Ia selalu main golf saat senggang. Selain itu, Michael Jordan mulai membangun bisnis sendiri, yakni produk fashion dan parfum serta apparel lainnya dengan memakai namanya sendiri, MICHAEL JORDAN, 23 sebagai merek dagangnya.
Selain bisnis fashion , dia merambah properti dan pemilik klub BOBCAT. Kerajaan bisnis Jordan juga menjajal bisnis restoran dengan membuka restoran steak. Michael Jordan pernah main film bersama tokoh-tokoh animasi Warner Bross dalam film Space Jam yang dirilis pada 1996 dan berhasil di pasar internasional sebab digemari oleh anak-anak.
Pada 2003, sang legenda slam dunk ini menggantungkan bola alias memutuskan pensiun dari hingar bingar kompetisi NBA. Terakhir, dia membela Washington Wizard dan menggeluti bisnisnya. Michael Jordan menikah dengan Juanita Vanoy pada 1985 di Las Vegas. Sayang, perahu rumah tangganya hancur dan dia bercerai dengan istrinya. Dari hasil perkawinannya, ia dikaruniai tiga anak.
Belajar dari Michael Jordan
Setelah memaparkan biografi Micahael Jordan, penulis juga ingin memaparkan apa nan dapat dipelajari dari pebasket ternama ini. Tentu saja, nan ingin dipelajari ialah sisi positif hingga ia meraih hasil nan luar biasa. Bila diperhatikan ada empat hal nan dipelajari dari Michael Jordan.
1. Mulailah dari Kelompok Kecil
Bila kita ingin berhasil menjadi apa pun, mulailah dari nan kecil. Namun pola pikir nan kita lakukan jangan pula hanya terpaku pada nan kecil. Kita harus dapat jadikan nan kecil tersebut sebagai langkah awal buat meraih langkah-langkah nan lain nan lebih besar.
Inilah nan dilakukan Michael Jordan. Lihatlah, ia masuk di perserikatan basket mahasiswa Amerika NCAA. Ia mengawalinya dari nan terkecil. Yaitu bermain basket di taraf mahasiswa dengan membawa nama kampusnya, Universitas of North Carolina nan bermarkas di Chapel Hill.
Setelah sukses memenangkan pertandingan antar kampus dan menunjukkan performa dengan baik, maka ia pun menjadi lirikan klub Chicago Bulls. Inilah alur perjalanan karir nan dimiliki oleh Michael Jordan secara generik hingga akhirnya menjadi pebasket ternama.
Dari sini, menjadi pembelajaran bagi siapa saja. Untuk menjadi orang nan hebat hendaklah mengawalinya dengan nan terkecil terlebih dahulu. Jika Anda seseorang nan ingin menjadi dosen, maka awalilah terlebih dahulu dengan menjadi guru. Ikuti proses menjadi guru terbaik. Lambat laun Anda bakal menjadi seorang dosen, ketika teman seprofesi melihat Anda memiliki kompetensi menjadi dosen.
Demikian halnya bila Anda ingin menjadi seorang penulis. Jadilah terlebih dahulu menjadi penulis surat kabar lokal, baru lama kelamaan Anda beranjak menjadi penulis di harian surat kabar nasional. Tentu saja, proses ini diawali dengan melakukan penulisan di surat kabar nan ruang lingkupnya kecil baru beranjak kepada nan besar.
2. Tingkatkan Kemampuan
Ketika telah bergabung di Chicago Bulls, Michael Jordan terus meningkatkan kemampuannya. Ia tidak hanya merasa bangga dapat bergabung dengan klub besar, tapi ia terus berusaha agar menjadi nan terbaik.
Semua itu dibuktikannya dengan gaya lompatan slam dunk nan memukau penonton. Bersama Michael Jordan, Chicago banyak menuai keberhasilan. Kejuaran banyak sekali diraihnya.
Ini menjadi pelajaran. Setelah meraih peluang nan besar, maka nan mesti dilakukan ialah meningkatkan kompetensi diri atau kemampauan diri. Harus mampu menorehkan prestasi nan membuat banyak orang terkagum dengan kemampuan nan dimiliki.
Misalnya saja, setelah Anda sukses menulis di surat kabar nasional, maka teruslah mengasah kemampuan agar dapat menjadi kolomnis surat kabar nasional. Dengan meningkatkan kemampuan akan membuat kita menjadi berprestasi dan terus berprestasi.
Lihatlah Michael Jordan, dengan kemampuan dalam basket hingga memiliki lompatan nan luar biasa, tanpa disadarinya pihak lain pun ingin memakainya. Yaitu, Nike. Demikian halnya dengan kita. Jika terus mengasah kemampuan nan dimiliki maka akan banyak orang nan mendekat dan menjadikan kita bagian dari mereka.
Maka dari itu, asahlah terus kemampuan nan dimiliki agar banyak nan ingin dekat dan menjadikan Anda bagian darinya. Jangan pernah merasa puas atau cukup dengan prestasi nan saat ini diraih. Tapi cobalah buat terus meningkatkan kompetensi agar dapat meraih prestasi nan lain.
3. Jangan Hanya Menguasi Satu Kemampuan
Michael Jordan ternyata tidak hanya mampu bermain bakset saja, ia juga mampu golf dan bisbol. Ini menunjukkan bahwa setiap pribadi seorang dapat memiliki majemuk kompetensi. Dengan majemuk kompetensi membuat peluang buat dapat sukses dalam segala hal.
Jadi pelajaran bagi siapa saja, kuasilah majemuk kemampuan nan dikuasai. Karena dengan majemuk kemampuan membuat peluang kerja tetap ada. Tak hanya terfokus pada satu bidang nan dikuasai saja.
Jika Anda seorang guru, mestinya juga harus menjadi seorang penulis dan pembicara nan baik. Sehingga Anda dapat mengaplikasikan ketiga kemampuan tersebut dalam kehidupan. Bahkan, ia pun tidak akan pernah merasa dirinya sepi dari pekerjaan.
4. Gunakan Harta buat Investasi
Hal lain nan dipelajari dari biografi Michael Jordan di atas adalah, memanfaatkan harta nan dimiliki buat kepentingan bisnis. Pasalnya, tidak selamanya kita dapat menekuni apa nan sedang dikerjakan. Itulah nan terjadi pada Michael Jordan.
Ia meyakini bahwa menjadi pemain basket memiliki batas waktu. Maka dari itu, ia harus dapat menjadikan harta nan didapatnya dari prestasi basket nan diraihnya dimanfaatkan buat kepentingan bisnis. Karena berani memulai bisnis akan menuntunnya buat tetap hayati lebih dari sebelumnya.
Setiap Kita Punya Peluang Sukses
Sejatinya, banyak hal nan dapat dipelajari dari biografi Michael Jordan. Meski penulis hanya menyebutkan empat saja, tentunya pembaca dapat mengambil konklusi sendiri. Pasalnya, belajar tentang keberhasilan seseorang setiap pribadi niscaya memliki sudut pandang nan berbeda.
Penulis berharap, kita tidak hanya membaca biografi Michael Jordan saja, namun juga mampu meniru semangat dan prestasinya juga. Meski bidang nan kita geluti berbeda dengannya, namun tetap keberhasilan nan mesti kita raih harus sama.
Karena tidak ada seorang pun ingin mengalami kegagalan. Artinya, setiap kita punya peluang buat berhasil. Tak ada jalannya, melainkan harus meniru apa nan dilakukan oleh Michael Jordan. Semoga kita bagian dari orang-orang nan berhak meraih kesuksesan.