Makna Tanggal Lahir - Tentang Nasib

Makna Tanggal Lahir - Tentang Nasib

Kelahiran bukan sekadar menantikan datangnya sosok manusia baru dalam kehidupan. Namun, kelahiran juga berarti sebuah momen nan harus diingat seumur hidup. Baik bagi orang tua, keluarga maupun si jabang bayi kelak setelah dewasa.

Oleh karenanya, banyak keluarga nan memilih waktu kelahiran seorang bayi, sebab konfiden bahwa akan makna tanggal lahir berkorelasi dengan banyak hal.

Dengan tekhnologi modern, kini sangat memungkinkan bagi para calon orang tua buat memilih waktu kelahiran bagi anak-anak mereka. Hal ini biasanya disesuaikan dengan makna tanggal lahir atau momentum eksklusif sebagai atau waktu spesial.

Beberapa momen nan sering dipilih sebagai hari kelahiran di antaranya pada tanggal 17 Agustus nan sekaligus hari Kemerdekaan bangsa Indonesia. Atau juga pada tanggal kembar, seperti tanggal 10 Oktober 2010, nan jika dijabarkan menjadi 10-10-10.



Makna Tanggal Lahir - Tentang Nasib

Mengapa banyak orang tua nan memilih waktu spesifik saat kelahiran anak mereka? Salah satunya ialah kepercayaan bahwa hari nan baik akan membawa nasib baik selalu menyertai perjalanan hayati sang anak hingga dewasa nanti. Dalam perhitungan China, dikenal dengan istilah shio. Dalam istilah ramalan Jawa, perhitungan tanggal kelahiran ini disebut dengan istilah weton.

Kedua perhitungan tersebut sama-sama bersifat meramal tentang proses kehidupan seseorang. Yang membedakan adalah, dalam sistem peramalan China, disimbolkan dengan binatang dan perhitungan waktunya ialah tahun. Sementara dalam perhitungan Jawa, menggunakan sistem nama hari almanak Jawa. Yaitu Pon, Wage, Pahing, Kliwon, Legi.

Selain itu, almanak dan perhitungan Jawa hanya digunakan dan dipercayai oleh masyarakat nan berdiam di tanah Jawa. Itu pun tak keseluruhan. Hanya bagian masyarakat eksklusif saja nan masih mempercayai perhitungan tersebut.

Di antaranya ialah masyarakat di Jawa Tengah, Yogyakarta serta Jawa Timur. Sedangkan bagi masyarakat nan hayati di Jawa Barat atau Jakarta sudah kurang begitu mengenal sistem perhituangan Jawa tersebut.

Sementara, perhitungan China nan dikenal dengan istilah Shio, kelompok masyarakat nan menggunakan perhitungan tersebut lebih luas. Tidak hanya terbatas di daratan China, namun masyarakat keturunan China nan hayati di berbagai belahan global masih mempercayai perhitungan tersebut.