Penyebab Subordinat Wanita Islam
Beruntunglah wanita Islam nan berada di Indonesia. Kemajuan teknologi dan pengetahuan masih bisa dinikmati oleh mereka. Muslimah Indonesia juga dapat bebas mengekspresikan pendapat dan juga bisa menjalani karir dengan tenang. Kesetaraan gender semakin terlihat di negeri dengan penduduk muslim terbanyak di global ini.
Para laki-laki juga kini tidak canggung lagi membantu istrinya memasak, membersihkan rumah, bahkan mengasuh anak. Ada juga para suami nan rela istrinya melanjutkan sekolah ke luar negeri atau mengikhlaskan istrinya mencari jati dirinya ke loka lain. Semua ini patut disyukuri oleh para wanita Islam Indonesia. Coba bandingkan dengan nan terjadi di belahan global nan lain.
Derita Wanita Islam di Afrika Dan Timur
Berikut ini beberapa citra mengenai penderitaan muslimah di Afrika dan Timur Tengah, yaitu :
Somalia
Kemiskinan dan kudeta telah membuat wanita Somalia terpuruk dan terbenam di dalam lumpur penderitaan nan tiada tara. Pemerkosaan terjadi di mana-mana. Para pemerkosa tak melihat berapa pun usia wanita tersebut. Yang krusial mereka dapat melampiaskan nafsu bejadnya.
Yang lebih parah lagi ialah tak adanya kepastian hukum bagi para korban pemerkosaan. Tragisnya, tak sporadis wanita nan sudah diperkosa itu dinikahkan dengan pemerkosanya. Tak dapat dibayangkan kehidupan pernikahan seperti itu.
Tubuh wanita Somalia tertutup baju kedap tapi ternyata hal ini tak juga membuat para pemerkosa mengurungkan niatnya. Kehidupan nan keras, VCD porno nan beredar bebas telah membuat mata hati para pemerkosa gelap gulita.
Muslimah Somalia itu kadang tak hanya sekali menjadi korban pemerkosaan. Mereka dapat menjadi korban berkali-kali. Suami mereka tidak mampu berbuat banyak. Todongan golok dan senjata barah telah membuat para wanita dan keluarganya pasrah.
Afghanistan
Berkuasanya Taliban membuat banyak wanita semakin terpuruk ke dalam global buta huruf nan parah. Wanita-wanita tidak boleh bersekolah. Wanita tidak boleh keluar dari rumahnya. Wanita hanya dijadikan sebagai seorang pengasuh anak dan pelayan suami. Bila ada wanita agak pandai dan mencoba mengajarkan sedikit kepandaiannya kepada wanita lainnya, maka kematian ialah taruhannya.
Pendapat bahwa wanita ialah aurat. Wanita itu racun benar-benar diartikan secara tidak masuk akal sehingga ada ketakutan bila wanita diberi kebebasan sedikit saja, maka kaum wanita akan membuat global ini semakin binasa. Jadi wanita harus tunduk saja kepada kaum laki-laki. Ini tak jauh beda pada masa Jahiliyah di mana bayi wanita dibunuh begitu saja sebab hanya akan memberikan rasa malu kepada keluarga.
Wanita nan sudah ditiduri (belum tentu sang wanita menikmatinya), lalu hamil, melahirkan dengan perjuangan hayati dan mati, lantas bayi perempuan nan baru lahir itu dibunuh. Kejamnya global terhadap kaum wanita Islam. Apa nan salah dengan wanita? Bukankah laki-laki nan paling baik ialah laki-laki nan paling kasih kepada wanita-wanita di sekitarnya?
Palestina
Para pejuang wanita Palestina nan dipenjara di Israel pastilah mengalami penderitaan nan tak jauh beda dengan wanita-wanita nan ada di Somalia dan Afghanistan. Jangankan wanita nan dipenjara, pekerja wanita nan ada di Arab Saudi saja dapat menjadi korban kebiadaban para laki-laki nan tidak tahu malu. Para wanita nan dipenjara itu harus menghadapi kerasnya kehidupan penjara nan tidak terperihkan.
Saat perang Bosnia-Serbia pecah, kaum wanitalah nan paling menderita. Pembunuhan, pemerkosaan terjadi di mana-mana. Global ini harus kondusif agar wanita Islam hayati tenang.
Diskrimasi Wanita Islam di Eropa
Seperti nan dilansir oleh BBC online pada tahun 2012 menyebutkan bahwa Amnesti Internasional telah membenarkan bahwa umat Islam nan hayati di Eropa mengalami derita nan luar biasa. Baik muslim maupun muslimah semua mengalami kesulitan dan kesusahan ketika hayati di benua biru tersebut. Mereka tak mendapatkan hak sebagaimana warga agama lainnya terutama warga negara mayoritas yaitu kristen katolik dan protestan.
Umat Islam Eropa merasakan ketidakadilan dalam berbagai bidang misalnya pendidikan, perkerjaan, sosial, peradilan dan lainnya. Amnesti Internasional telah mengeluarkan beberapa saran terkait perlakuan tak adil terhadap muslimah di Belanda, Prancis, Inggris, Spanyol dan negara Eropa lainnya. Umat Islam di negara-negara tersebur mengalami keterasingan dalam kehidupan mereka, setiap kali mereka berinteraksi dengan masyarakat generik maka cuma pandangan dan perlakuan tak baik nan mereka terima.
Berikut ini ialah beberapa contoh kasus subordinat nan dialami wanita muslim di benua biru, di antaranya yaitu :
1. Embargo mengenakan jilbab dan kerudung.
Di Prancis terdapat izin kepada perusahaan partikelir dan negeri buat memberlakukan embargo menggunakan simbol-simbol Islam dalam kegiatan ekonomi. Mereka memberikan pendapat nan secara logika tak dapat diterima oleh akal, yaitu memakai jilbab dan kerudung akan mengganggu konsumen dan rekanan perusahaan. Hal ini bertentangan dengan nan terjadi di tanah air, di beberapa perusahaan besar tanah air malah jilbab dan kerudung dipandang akan memberikan gambaran baik bagi perusahaan. Bila jilbab dan kerudung tak menjadi masalah di tanah air lalu kenapa di negara-negara Eropa nan dikatakan maju menjadi masalah besar ?
2. Embargo mengenakan Cadar.
Masih di wilayah Prancis, pemerintah di sana secara tegas melarang wanita Islam buat keluar rumah dengan menggunakan cadar. Burkak dianggap sesuatu nan jelek dan merusak kehidupan masyarakat. Sebagai umat Islam burkak bukan sekedar simbol sebab beberapa ulama besar (seperti imam As Syafi’i) telah berijtihad bahwa memakai jilbab, kerudungan dan burkak ialah wajib kenakan muslimah ketika keluar rumah. Seharusnya embargo itu tak muncul sebab muslimah memandang bahwa tak memakai burkak di loka generik akan mendapatkan dosa besar. Dimanakah letak keadilan, bila kita melihat wanita kafir di Prancis tak dilarang mengumbar aurotnya bahkan telanjang di berbagai kegiatan, misalnya fashion show.
3. Embargo pembangunan masjid.
Di Swiss, beberapa tahun nan lalu pemerintah Swiss telah mengeluarkan embargo terhadap pembangunan menara-menara masjid. Umat Islam Eropa pun merasakan kesulitan buat mendapatkan izin membangun masjid nan baru, di saat nan lain pertumbuhan umat Islam di Eropa semakin hari bertambah besar. Embargo itu membuat banyak dari mereka nan sholat di loka umum, misalnya halaman gedung, taman dan lainnya. Berbeda dengan pemerintah tanah air nan sangat gampang memberikan izin pembangunan gereja nan baru padahal umat kristen di wilayah itu masih tertampung pada gereja lama.
Penyebab Subordinat Wanita Islam
Salah satu penyebab kenapa umat Islam terutama wanita Islam mengalami diskrimasi di Eropa ialah opini negatif terhadap Islam nan diserukan oleh pemerintah, media dan organisasi. Mereka memberikan opini negatif nan tak ada faktanya secara nyata, misalnya apakah jilbab dan kerudung bisa membuat proses belajar dan belajar menjadi berhenti ? Selama ini tak ada fakta nan membuktikan hal tersebut. Kebencian dan kedengkian orang-orang kafir nan tidakmenyukai pertumbuhan Islamlah nan membuat kerusakan tatanan kehidupan masyarakat di Eropa.
Penyebaran dan pertumbuhan umat Islamdi global terutama di benua Eropa sebenarnya bukan masalah nan menakutkan bagiwarga Eropa. Islam ialah nan sangat menjunjung sikap adil dan berbuat baik kepada kafir nan tak memusuhi Islam, hal ini dijelaskan dalam al Qur’an dan al hadist, yaitu :
"Allah tak melarang kalian buat berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang nan tiada memerangi kalian sebab agama dan tak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang nan berlaku adil." (TQS. Al-Mumtahanah: 8).
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu buat berlaku tak adil. Berlaku adillah, sebab adil itu lebih dekat kepada takwa.” (TQS. Al-Maidah : 8)
Sabda Rasulullah saw.,
"Sayangilah orang nan ada di bumi pasti engkau disayangi siapa nan ada di langit." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Hakim.)
“Barangsiapa menyakiti orang kafir dzimmi, maka Aku menjadi lawannya pada hari kiamat”, (HR. Muslim)
Itulah perlakuan Islam terhadap kafir nan tak memusuhi Islam. Bila mereka berbuat baik kepada umat Islam maka Islam akan memberikan hal sama kepada mereka. Tercatat dalam sejarah emas di Andalusia (Spanyol) ketika di bawah kekuasaan khilafah menunjukkan bahwa Islam mampu memberikan keadilan kepada warga non Islam yaitu kristen dan yahudi. Mereka sebagai kafir dzimmi hayati dengan hak nan sama dalam masalah peradilan, ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan lainnya.
Itulah citra wanita Islam di dunia, mereka saat ini mengalami berbagai derita. Sebagai saudara muslim maka wajib bagi kita memikirkan masalah mereka dan mencari solusi nan tepat sinkron dengan perintah Allah Swt.