Cekungan Air Tanah (CAT)

Cekungan Air Tanah (CAT)

Air, termasuk di dalamnya air tanah sebagai salah satu sumber alam nan disajikan bumi, memegang peranan krusial dalam siklus makhluk hidup. Semua makhluk hayati membutuhkan air buat tumbuh dan berkembang. Tanpa air, makhluk hayati akan sengsara. Tumbuhan akan layu, manusia dan hewan akan kehausan, bahkan jika tubuh mengalami kehilangan cairan tubuh (kekurangan cairan) akut dapat menyebabkan kematian, tanah pun menjadi tandus. Mungkin kehidupan akan berakhir. Musnah dan tidak ada nan tersisa. Artikel ini akan membahas masalah air tanah.

Terkadang, kita, manusia, kurang bersyukur atas berkah nan satu ini. Di saat kemarau, kita meminta-minta air dengan berbagai ritual. Namun di saat musim penghujan, terkadang kita mengutuk air sebab banjir atau terganggunya aktivitas keseharian kita. Pun, di saat musim penghujan, rata-rata orang kurang berhemat dengan air. Lebih banyak menghamburkan daripada memanfaatkan dengan bijak.

Eksploitasi air, dalam hal ini sumber air dapat menyebabkan kekeringan nan panjang dan dapat saja kelak air akan menjadi benda nan sangat langka. Saat ini pun, sumber-sumber air sudah mulai berkurang dampak penggunaan nan berlebih. Sebagai bukti, di banyak daerah di Indonesia, ketersediaan air higienis menjadi hal nan sangat mahal dan langka.

Sumber air sudah hilang, mata air nan berasal dari pegunungan pun sudah lenyap seiring pendayagunaan industri. Setelah sumber-sumber air nan berada di kawasan pegunungan, tebing, dan sungai mulai berkurang bahkan lenyap, air tanah menjadi giliran berikutnya buat dilirik. Bahkan, saat ini pun penggunaan air tanah bukan sudah dilirik lagi, melainkan sudah melewati batas.

Namun, lagi-lagi pemerintah selalu kecolongan atau mau dikibuli dengan laporan palsu, atau bahkan bersedia dengan sukarela berkomplot dengan para pengembang industri buat mengeksploitasi air tanah.

Air Tanah

Air tanah merupakan sumber air nan paling murni. Air tanah terletak di lapisan bawah permukaan tanah. Kedalamannya tergantung kondisi tanah di suatu tempat, jadi niscaya majemuk atau tak sama taraf kedalamannya. Air tanah ini jelas tak bisa diperbaharui. Jika sudah terkuras habis, manusia tinggal menunggu imbas dari kerusakan nan ditimbulkan.

Saat ini, air tanah banyak digunakan oleh hotel, apartemen, mal, industri, dan perkantoran. Jelas, penggunaan buat bangunan nan luas serta terdiri dari banyak lantai dan menampung banyak kapasitas pekerja membutuhkan persediaan air nan banyak pula volumenya. Hanya saja, penggunaan air tanah pada berbagai bangunan banyak nan tak memiliki izin.

Di Bandung saja, ada lebih dari 5.000 titik air tanah nan digunakan dan hanya 900 titik saja nan penggunaannya memiliki izin. Selebihnya, bebas menguras air tanah sesuka hati. Jika hal ini dibiarkan, pengurasan air tanah dapat seenaknya, maka bukan tak mungkin, air tanah nan merupakan sumber air paling akhir di perut bumi pun akan habis, kering, dan lenyap. Lantas, akan seperti apakah kelangsungan hayati kita?

Pelestarian Air Tanah

Salah satu upaya nan bisa dilakukan buat mengisi persediaan air tanah ialah dengan melubangi tanah dengan diameter 5 cm dan kedalaman 50 cm hingga 1 meter. Hal ini bertujuan selain mengurangi risiko banjir, juga agar pada saat hujan, air hujan nan turun bisa terserap oleh tanah dan menuju pada titik air tanah.

Selain itu, bagi Anda nan kerap menggunakan jasa hotel berbintang, hendaknya menggunakan air nan telah menjadi fasilitas Anda di kamar hotel dengan sebijak mungkin. Upayakan sebisa mungkin hindari berendam di bathtube yang akan menghabiskan air dalam volume nan sangat banyak.

Perilaku merusak lingkungan (khususnya air sebagai sumber daya alami) sudah mengakar di berbagai lapisan masyarakat. Eksistensi dan daya juang kelompok pecinta lingkungan di beberapa daerah, setidaknya telah sukses memberikan edukasi dan penyadaran bertahap kepada masyarakat. Namun, hal ini tidaklah menghentikan perusakan nan dilakukan baik oleh masyarakat secara langsung maupun oleh pemerintah melalui sistem dan kebijakan nan tak memihak pada pelestarian air tanah.

Apa nan dilakukan kelompok pencinta lingkungan tersebut baru menyentuh sebagian kecil dari permasalahan memuliakan air. Tindakan konkret masyarakatlah, entah itu berupa upaya tak mendukung perusakan air entah melakukan kampanye pemuliaan air di lingkungan sendiri, nan paling mujarab dalam menangani permasalahan air nan tiap tahun menjadi perhatian serius dari para pencinta lingkungan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Air Tanah - Kerusakan Sumber Air

Kerusakan sumber daya air, termasuk di dalamnya air tanah tak bisa terpisahkan dari kerusakan di sekitar, misalnya kerusakan lahan, vegetasi, dan tekanan penduduk. Semua hal tersebut saling berhubungan dalam memengaruhi tersedianya sumber air, termasuk air tanah. Kondisi-kondisi tersebut harus dicermati sejak dini agar tak menciptakan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya. Faktor-faktor nan menyebabkan munculnya permasalahan tentang air tanah ialah sebagai berikut.

  1. Pertumbuhan industri nan begitu cepat di seuatu loka ditambah dengan bertambahnya pemukiman penduduk akan mengakibatkan kesamaan kenaikan permintaan air tanah.
  1. Penggunaan air tanah bermacam-macam sehingga berbeda juga dalam kepentingan, maksud, dan cara memperoleh sumber air tanah.
  1. Harus ada perubahan pola pikir sebagian besar masyarakat nan boros menggunakan air dan lalai terhadap unsur konservasi.

Air tanah pun dapat diartikan semua air nan ada di bawah permukaan tanah disebut air tanah.

Permasalahan Air Tanah

Air tanah, terutama nan dimanfaatkan buat pemakaian rumah tangga dan industri, khususnya di wilayah urban dan daratan rendahmempunyai kesamaan berkadar besi atau asam organik nan tinggi. Air tanah dengan kondisi seperti ini timbul dari kondisi geologis Indonesia nan secara alami mempunyai deposit Fe tinggi, khususunya di daerah gunung atau disebabkan juga oleh aktivitas manusia.

Air tanah bisa mengandung asam organik tinggi sebab adanya huma gambut atau daerah bakau nan kaya dengan kandungan senyawa organik. Ciri-ciri air tanah nan mengandung kadar besi tinggi atau mengandung senyawa organik tinggi, yaitu sebagai berikut.

  1. Air mangandung zat besi. Air tanah dengan kandungan zat besi tinggi akan mengakibatkan air berwarna kuning. Biasanya, saat keluar dari kran, air tanah terlihat jernih. Namun setelah beberapa menit, air berubah menjadi kuning.
  1. Air kuning permanen. Pada umumnya, air tanah nan berwarna kuning permanen terdapat di daerah bakau dan tanah gambut. Air kuning permanen ini telah berwarna kuning sejak pertama kali keluar dari kran dan akan tetap berwarna kuning.


Cekungan Air Tanah (CAT)

Krisis air dampak terjadinya kerusakan lingkungan ialah masalah nan cukup serius and harus segera ditangani. Salah satu cara buat menjaga ketersediaaan dan keberadaan sumber daya air tanah yaitu dengan memiliki suatu sistem kontrol pemakaian air tanah nan dapat diaplikasikan dalam data spasial dan atributnya.

Di dalam Undang-undang Sumber Daya Air, lokasi genre air tanah disebut dengan Cekungan Air Tanah (CAT). Cekungan Air Tanah diartikan sebagai loka nan dibatasi oleh batas hidrogeologis (proses pengimbunan, pengaliran dan divestasi air tanah terjadi atau berlangsung).