Tujuan Hayati dan Harapan
Apakah tujuan hayati itu? Setiap orang dalam hidupnya memiliki tujuan, sebab dengan tujuan itulah ia menjalani hidupnya dengan penuh warna,. Tujuan hayati seperti sebuah harapan, ia selalu bergerak maju. Tujuan hayati dapat pula dikatakan sebagai keyakinan, kebiasaan dan baku nan akhirnya akan mengendalikan hayati karena ia berkaitan dan berkolerasi dengan konduite dan tindakan. Manusia nan tak memiliki tujuan hayati seperti sebuah kapas nan terombang-ambing ditiup angin, tanpa arah dan tujuan.
Contoh sederhana dari sebuah tujuan hayati nan ada dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah; hari ini aku akan datang kesalah satu rumah saudara di daerah lain, namun pada waktu hendak pergi malah datang seorang tamu berkunjung kerumah.
Selalu ada hal nan menjadi cobaan pada waktu akan mewujudkan sebuah tujuan, namun sesudah tamu itu pulang, tujuan dapat dilanjutkan kembali, rasa kecewa dapat kembali bersemangat dan ceria sebab tujuan berjumpa dengan saudara akhirnya dapat tercapai.
Tujuan hayati seseorang akan berbeda dengan orang lainnya, banyak faktor nan mempengaruhi disparitas orang dalam tujuan hidupnya. Seseorang dapat menganggap bahwa karier ialah tujuan hayati nan utama, namun ada pula orang nan menganggap keluarga ialah tujuan hidupnya, keliling luar negeri ialah tujuan hidupnya dan lain sebagainya tujuan hayati menjadi cita-cita.
Namun, jika cita-cita tersebut tercapai bukan berarti tujuan hidup itu berhenti begitu saja. Ketika sesuatu apa nan diinginkannya tercapai maka tujuan hidupnya pun akan mengalami perubahan atau melahirkan tujuan hayati nan baru.
Berikut ini ialah citra langkah bagaimana cara menentukan tujuan hidup.
- Membangun tujuan jangka pandek dan panjang. Planning jangka pendek harus dipikirkan dengan matang dan dijalani dengan yakin, seperyi kata bijak "hari ini akan menjadi esok atau masa depan, dan hari ini pernah menjadi masa depan di hari lalu". Intinya apa nan dikerjakan hari ini akan berdampak dihari depan. Jadi jangan pernah sia-siakan waktu, hari ini.
- Membangun harapan-harapan dan impian-impian nan ingin anda capai, dengan impian dan asa ada kekuatan alam nan mendorong keinginan itu dapat diwujudkan, dan nan primer ialah dengan melakukan mobilitas aktif lakukan hal nan menjurus atau nan menuntun jalan menuju tujuan hayati Anda.
- Tentukan keputusan dari sekarang dan yakini, dan tanya kenapa? Serta temukan jawaban-jawabannya. Hal ini akan dapat meyakinkan bahwa apa nan sudah menjadi pilihan hayati Anda itu benar. Namun jika menemukan ketidakyakinan, pikirkan kembali dengan matang.
- Rencanakan bagaimana cara meraihnya, jika sudah mendapatkan keputusan maka pikirkan bagaimana tujuan tersebut bisa tercapai. Jangan terlalu hiperbola pula buat mewujudkannya, sebab apabila terlalu hiperbola dan ambisius, akan melahirkan rasa kecewa menjadi pesimis jika ada hal nan diluar dugaan. Contoh kasusnya: Sesorang konfiden bahwa tujuannya ialah buat mendapatkan wanita nan dicintai, konfiden dengan bukti bahwa wanita itu pun pti memilihnya, namun ternyata diluar dugaan wanita tersebut ternyata tak mencintai hanya sekedar memanfaatkan. Karena keyakinan terlalu hiperbola ini dapat membawa pikiran-pikiran nan negatif, dan menjadi putus asa. Cara meraih tujuan nan hendak dicapai haruslah dibarengi dengan sikap tanggungjawab kesiapan dan keikhlasan.
Tujuan Hayati dan Pengambilan Keputusan
Tujuan hayati erat kait kaitannya dengan menentukan sebuah keputusan. Tidak ada satupun manusia nan hayati di bumi ini nan belum pernah mengambil keputusan, dengan beberapa pilihan. kita niscaya lupa kapan itu terjadi pertama kalinya kita mengambil sebuah keputusan, sama halnya kita tak pernah tahu / lupa kapan kita pertama kali berbohong.
Setiap keputusan nan diambil membawa dampak dan konsekwensinya tersendiri, situasi nan dihadapkan juga setiap saat akan berbeda, dengan situasi nan lain nan pernah dihadapi. Ada keputusan nan jangkauannya jelas dan nampak, namun ada juga keputusan nan tak nampak dan jangkauannya sangat luas.
Menentukan tujuan hayati dan mengambil apa nan menjadi keputusan tak hanya berakibat pada diri sendiri, namun apa nan kita putuskan dapat berdampak buat orang lain. Oleh karenanya seseorang dalam mengambil keputusan haruslah dibarengi dengan pertimbangan nan matang.
Tujuan Hayati dan Harapan
Apakah tujuan hidup itu merupakan harapan-harapan? Apakah dapat disebut tujuan hayati jika nan kita inginkan itu bukanlah benda melainkan suatu kehidupan/keadaan nan lebih bermakna seperti, perubahan akan suatu kondisi nan lebih baik? Tujuan hayati dekat hubungannya dengan harapan, tujuan hayati mengandung banyak harapan-harapan. Asa seyogyangya dapat menjadi pendorong buat melakukan mobilitas positif, dinamis
Semua tujuan hayati tanpa dibarengi dengan hal nan bersifat pasif, "menunggu" maka dia tak dapat menjadi kenyataan, akhirnya hanya berkedok ideologis, hanya menjadi angan-angan atau bayangan nan tak dapat tergapai. Jenis tujuan hayati nan pasif memang berhubungan dengan sebuah atau beberapa asa pada umumnya nan bisa diungkapkan sebagai "harapan waktu". Dibalik itu ada pemujaan terhadap masa depan, sejarah dan keturunan.
Tujuan hayati atau asa nan pasif merupakan bentuk ketidakberdayaan, bentuk impoten dan keputusasaan. Berharap berarti akan siap setiap saat terhadap apa nan belum lahir, atau nan belum dapat didapatkan, dan tak akan menjadi sedih jika ternyata nan diharapkan itu tidak/ belum datang.
Orang nan berharap jelas mempunyai harapan, ia dituntut buat dapat memandang dan sangat menghargai tanda-tanda sesuatu kehidupan baru dan selalu siap membantu kelahiran apapun nan dapat dilahirkan.
Ada hal nan paling berbahaya, yaitu: dimana orang sudah tak dapat lagi membedakan antara asa nan sadar dan asa nan tak sadar, mana nan fenomena dan mana nan bukan kenyataan. Ini bisa terjadi dengan memandang beberapa pengalaman emosional, seperti sedih, benci, bahagia, kejenuhan dan kebencian.
Banyak orang secara sadar merasa penuh asa dan secara tak sadar putus asa; dan ada beberapa orang mempunyai cara lain. Untuk menguji asa dan keputusasaan bukan pada apa nan dipikirkan orang tentang peranan mereka, melainkan pada apa nan benar-benar mereka rasakan. Ini bisa dilihat dari beberapa hal, seperti:
- Dari kata-kata nan diucapkan.
- Ekspresi wajah.
- Cara berjalan.
- Menilai kemampuan mereka dalam mencapai sesuatu nan mereka inginkan.
- Kurangnya sikap fanatik tampak dalam kecakapan mereka buat mendengarkan argumen nan rasional.
Berharap ialah pertanyaan manusia. Ia merupakan kesiapan batin, intens, tetapi belum merupakan keaktifan. Asa haruslah dibarengi dengan keyakinan yaitu kepastian akan sesuatu nan belum terjamin. Keyakinan ialah hal nan rasional, riil, pencerahan akan terciptanya kelahiran dan dibarengi dengan tindakan, usaha dan proses nan akan mengantarkan harapan-harapan terlahir.
Jika ada manusia nan hayati tanpa memiliki tujuan hayati dan asa maka secara aktual maupun potensial, maka lambat laun kehidupan-pun akan musnah. Penulis menganggap Asa ialah sesuatu nan harus dikejar, di dapat. Di situ pula kita akan menemukan arti hidup. Dengan mempunyai tujuan hayati dan membangun asa nan diimbangi dengan mobilitas aktif, maka tubuh dan pikiran akan menjadi dinamis, maka disinilah keyakinan akan tujuan hayati akan tercapai.
Seorang sastrawan, novelis dan pemikir dari Rusia Leo Nikolaevich Tolstoy mengatakan bahwa "satu-satunya arti kehidupan ialah mengabdi pada kemanusiaan". Disini diartikan bahwa apa nan menjadi tujuan hayati haruslah berhubungan dengan nilai-nilai kebaikan, dengan memberikan kebahagian dan ketenangan bagi banyak orang.
Orang-orang berprestasi dan terkenal di global menyumbangkan pikiran dan karyanya kepada banyak orang, negara dan bangsanya sebab mereka konfiden dan berusaha menggali potensi dan prestasi mereka, terutama dengan diri mereka sendiri, dengan apa nan mereka sukai.
Tidak ada kata terlambat buat menentukan tujuan hidup sebab Tuhan akan memberikan kesempatan kepada umatnya, tanpa melihat disparitas umur, kedudukan, kelamin dan sebagainya. Tentukanlah tujuan hidupmu hari ini sebagai langkah buat mendapatkan kebahagiaan, dan peta dalam perjalanan hayati nan harus dijalankan.