Asoka - Tokoh Raja India dan Ajaran Budha
Sebagai sebuah negara dengan kebudayaan nan masih sangat kental, India memiliki beberapa tokoh raja nan ikut mengukir perjalanan sejarah. Tokoh raja India tersebut menjadi sebuah legenda bagi masyarakat India itu sendiri. Salah satu tokoh raja India nan namanya cukup terkenal ialah Asoka.
Masyarakat India sudah barang tentu mengenal sosok tokoh raja India nan satu ini. Hal ini disebabkan sebab asal-usul Asoka nan memang berasal dari India. Tokoh raja India nan satu ini semakin melengkapi cerita dan budaya bangsa India nan memang sudah sangat terkenal.
Kebudayaan India memang sudah sangat kental. Jenis tarian, makanan khas, baju khas serta cerita Mahabharata merupakan bentuk-bentuk kebudayaan India nan terkenal di banyak negara. Cerita mengenai tokoh raja India bernama Asoka ini semakin menambah kental budaya nan terkenal dengan Sungai Gangganya itu.
Keberadaan tokoh raja India bernama Asoka nan tak dapat dipungkiri merupakan bagian dari kebudayaan India antik menjadi semacam sejarah bangsa India itu sendiri nan tak akan lekang oleh zaman. Cerita tentang Asoka niscaya menjadi bagian nan tak terlupakan. Sebuah cerita nan meskipun sudah berlalu cukup lama tapi masih tetap memiliki aura.
Bangsa India seolah sadar bahwa tugas mereka ialah memelihara dan melestarikan budaya nenek moyang mereka. Bahwa cerita-cerita nan terjadi di masa lampau tak akan tetap dikenang jika bukan mereka nan melestarikan.
Asoka - Tokoh Raja India
Kelahiran tokoh raja India, Asoka, tak dapat diketahui secara pasti, namun prasasti nan ditemukan di India mengatakan Asoka hayati pada 300 SM. Dia naik tahta sekitar 273 SM. Pada mulanya dia mengikuti jejak buyutnya dan berusaha memperluas wilayah kekuasaannya lewat aksi militer.
Pada tahun ke 8 di masa pemerintahannya, Asoka membereskan perang dengan Kalinga, negara di derah Timur India. Namun, ketika tokoh raja India ini menengok hasil peperangannya, dia hanya mendapati kepedihan sebab melihat banyak orang terbunuh.
Ada sekitar seratus ribu orang terbunuh, dan beratus-ratus ribu orang lainnya terluka. Peperangan hanya menyisakan kepedihan di akhirnya. Hal itu memukul perasaan dari tokoh raja India nan satu ini, hal ini sekaligus membuatnya menyadari secara mendalam, bahwa peperangan ialah cara terburuk buat menghancurkan peradaban.
Ditimbun oleh rasa berdosa nan sangat, Asoka menghentikan gerakan militernya dan bersamaan dengan itu menjauhkan diri dari perbuatan Agresif. Akhirnya tokoh raja India ini menjadi pemeluk Budha dan menerima filosofinya, mencoba mempraktikkan nilai-nilai dharma nan mengandung perintah menjalankan kebenaran, kebajikan, dan ketidakagresifan.
Tokoh raja India ini, Asoka, tak membeda-bedakan agama nan dianut masyarakat India saat itu. Namun, tak bisa dipungkiri jika agama Budha memang sedikit diistimewakan. Asoka mengutus beberapa orangnya buat turut pula menyebarkan Budha.
Misi ini berhasil, sebab beberapa negara nan dikunjungi para utusannya secara tak langsung telah terpengaruhi oleh nilai-nilai nan diusung oleh agama Budha. Salah satu negara nan mendapatkan pengaruh dari tokoh raja India itu buat memeluk agama Budha ialah Srilanka. Agama ini tersebar dengan baik di negara tersebut.
Tokoh raja India paling bersejarah ini juga memerintahkan buat mencatat kehidupan dan langkah kebijaksanaan nan ditulis dibanyak tiang-tiang atau batu-batu nan disebar di seantero negerinya. Monumen itulah nan menceritakan di kemudian hari tentang sepak terjang raja Asoka.
Monumen-monumen tersebut diletakkan pada tempat-tempat nan strategis. Sehingga memungkinkan banyak orang mengetahui hal-hal apa saja nan telah tokoh raja India itu lakukan buat negaranya. Monumen itu jugalah nan pada akhirnya "berbicara" tentang siapa Asoka dan bagaimana peringainya selama menjadi raja.
Bagaimanapun, walau tokoh raja India ini tak memiliki pengaruh signifikan terhadap dunia, namun dia memiliki pengaruh besar terutama dalam perkembangan penyebaran Agama Budha. Tanpa dukungan Asoka, Agama Budha hanya akan jadi agama segelintir orang, namun berkat usahanya lewat kekuasaan, Agama Buddha pun menyebar dari Srilangka, Thailand, hingga Cina.
Raja terpenting dalam sejarah India mungkin sekali dipegang oleh tokoh raja India nan satu ini, Asoka. Asoka merupakan penguasa ketiga dinasti Maurya juga cucu pendiri dinasti tersebut, yaitu Chandragupta Maurya.
Pada dasarnya Chandragupta ialah pemimpin militer India nan saat itu waktunya berbarengan dengan agresi nan dilakukan oleh Alexander nan Agung. Saat itu Chandragupta menaklukan hampir seluruh bagian India Utara, dengan Sendirinya bisalah dianggap sebagai pendiri pertama sebuah kekaisaran besar di India. Dilihat dari silsilah keluarganya, tokoh raja India nan satu ini memang sudah melegenda.
Manusia tak selamanya hidup, begitupun dengan tokoh raja India nan satu ini. Asoka pun wafat. Beberapa tahun semenjak Asoka wafat, kerajaan Mauryan sebagai kerajaan nan pernah dipimpinnya mengalami kemunduran dan perlahan akhirnya hancur. Kerajaan Mauryan tak bisa berkembang seperti saat Asoka memimpinnya.
Asoka - Tokoh Raja India dan Ajaran Budha
Keputusannya buat memeluk kepercayaan Budha membuahkan perubahan para pribadi Asoka. Semua tindak-tanduk dari tokoh raja India ini didasari oleh dharma atau ajaran-ajaran kebaikan. Budha secara perlahan telah mengubahnya menjadi pribadi nan lebih baik.
Secara pribadi, Norma sehari-hari dari tokoh raja India ini juga berubah, termasuk selera makanan. Sejak masuk agama Buddha, Asoka berubah menjadi seorang vegetarian. Dan terlihat perubahan prilaku terutama dalam bersikap antar manusia. Tokoh raja India ini juga mulai mendirikan rumah sakit dan tempat-tempat peribadatan. Mengeluarkan aturan-aturan nan meringankan buat penduduk. Membangun jalan-jalan guna menunjang pemerintahannya menuju "pejabat Dharma".
Nilai-nilai ajaran Budha nan perlahan mengubahnya ia bagikan pada rakyat. Asoka menganjurkan secara tegar agar rakyat hayati baik dengan sesama manusia. Kebaikan ajaran-ajaran Budha ia terapkan pada masyarakatnya. Ia sangat serius menyebarkan ajaran agama Budha. Tokoh raja India ini bahkan dapat dikatakan sebagai orang pertama nan membentuk persatuan politik berdasarkan ajaran agama Budha.
Tokoh raja India ini membangun banyak sekali loka peribadatan. Ribuan stupa dan vihara dibangun buat memenuhi kebutuhan peribadatan umat Budha. Dengan dibantu putra dan putrinya yaitu Mahinda dan Sanghamitta, Asoka mendirikan itu semua.
Asoka merupakan penganut Budha nan taat. Penyiksaan dan penyembelihan terhadap hewan-hewan pun dilarang di negara India. Selain itu tokoh raja India ini membuat beberapa kebijakan nan mencengangkan. Ia memberi izin pada para narapidana buat perlop satu hari dalam satu tahun. Tokoh raja India ini juga mendirikan universitas serta memberlakukan sistem irigasi.
Asoka mendekati rakyatnya dengan bersikap baik. Menunjukkan pada rakyatnya bahwa ajaran Budha penuh dengan kebaikan. Sebuah ajaran nan akan mendatangkan banyak kegunaan bagi kehidupan masyarakat India secara luas.
Perubahan sifat serta cara pandang Asoka terhadap perdamaian berubah ketika ia menyaksikan korban dari peperangan. Namun, menurut beberapa pengkritik, Asoka ialah tokoh raja India nan penakut. Asoka dinilai takut menghadapi peperangan dan kekalahan. Pendapat seperti itu sama sekali hanya dianggap sebagai angin lalu olehnya.
Bahkan setelah kematian tokoh raja India ini, Agama Budha beserta nilai-nilai kebaikannya tetap memiliki banyak pengikut nan menyebar di seantero negeri, walau di negeri asalnya sendiri, yaitu India, agama ini tergilas oleh penyebaran dan kekuatan agama Hindu.