Para Wajib Zakat dan Penerima Zakat Pada Zakat Fitrah
Perihal nan satu ini bukanlah sesuatu nan asing di telinga umat muslim di seluruh dunia. Karena zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban nan harus ditunaikan oleh umat muslim. Zakat fitrah merupakan salah satu zakat nan wajib ditunaikan. Hal ini menjadi semakin wajib mengingat zakat merupakan salah satu rukun Islam.
Berbagai kepada sesama merupakan hakikat dan tujuan dari zakat fitrah ini. Bahwa beras atau harta nan kita keluarkan pada saat menunaikan zakat fitrah akan membantu saudara-saudara kita nan wajib dibantu agar dapat merayakan hari raya Lebaran dengan suka cita dan kemakmuran.
Oleh karena itu, aplikasi zakat fitrah ialah sesaat sebelum Shalat Ied dilaksanakan. Agar harta nan telah kita zakatkan dapat bermanfaat dan digunakan oleh saudara kita pada saat Lebaran tiba. Maka dari itulah, zakat fitrah ini tergolong sebagai sedekah nan hukumnya wajib.
Pengertian Zakat Fitrah
Pengertian apa itu zakat fitrah rasanya sudah cukup banyak dibahas di buku-buku tentang ajaran agama Islam. Dari jenjang pendidikan dasar, pengetahuan tentang hal itu rasanya juga sudah diberikan. Tapi tentu tak ada salahnya bukan jika kita kembali memahami apa itu zakat fitrah.
Zakat fitrah merupakan zakat pribadi nan diwajibkan atas masing-masing pribadi. Masing-masing pribadi tersebut tentunya meliputi lelaki dan perempuan nan beragama Islam dan nan telah memenuhi syarat serta ketentuan.
Kata fitrah nan berada di belakang zakat fitrah merujuk pada pengertian zakat fitrah secara detail. Bahwa fitrah bisa diartikan sebagai keadaan jiwa manusia saat pertama kali diciptakan oleh Allah Swt, yaitu suci. Jadi, dengan mengeluarkan zakat fitrah ini, manusia dipercaya akan kembali suci, sinkron dengan fitrahnya.
Ketentuan Waktu dan Besar Zakat Fitrah nan Dikeluarkan
Jika dilihat, zakat memiliki kemiripan dengan sedekah. Bedanya, terutama zakat fitrah, dilakukan hanya pada waktu tertentu. Pengeluaran zakat fitrah dilakukan pada Bulan Ramadhan atau masyarakat Indonesia menyebutnya dengan istilah bulan puasa. Selambat-lambatnya, zakat fitrah dikeluarkan sesaat sebelum dilaksanakannya Shalat Idul Fitri.
Jika pengeluaran zakat fitrah dilakukan setelah aplikasi Shalat Ied, maka zakat nan dikeluarkan tersebut akan dianggap sebagai sedekah biasa, bukan zakat fitrah. Penerimaan zakat fitrah biasanya dilakukan oleh masjid-masjid nan ada di lingkungan loka tinggal Anda.
Lalu besarnya zakat fitrah nan wajib Anda keluarkan ialah 3,5 liter beras atau 2,7 kg bahan makanan pokok. Bahan-bahan nan dizakatkan bergantung Norma nan ada di daerahnya masing-masing. Berhubung masyarakat Indonesia makanan pokoknya ialah beras, maka umumnya, nan dikeluarkan buat keperluan zakat fitrah ialah beras.
Berbicara perihal waktu aplikasi ditunaikannya zakat fitrah, ada beberapa waktu nan dibedakan berdasarkan hukumnya. Yaitu
- Waktu wajib. Aplikasi zakat fitrah nan paling wajib ialah ketika berada di akhir bulan Ramadhan dan sesaat sebelum memasuki bulan Syawal.
- Waktu jawaz. Waktu ini menandakan bahwa zakat fitrah boleh dilakukan, pelaksanaanya yaitu pada awal bulan Ramadhan.
- Waktu fadhilah atau nan paling utama. Waktu nan paling primer buat menunaikan zakat fitrah ialah sesaat setelah terbitnya fajar di Hari Lebaran dan sebelum aplikasi shalat Idul Fitri dimulai.
- Waktu makruh. Waktu berhukum makruh dalam aplikasi zakat fitrah ialah setelah aplikasi sholat Idul Fitri hingga tenggelamnya matahari.
- Waktu haram. Aplikasi zakat fitrah nan haram hukumnya ialah ketika pembayaran zakat fitrah sengaja diakhirkan pada saat tenggelamnya matahari di satu syawal. Seperti nan sudah disebutkan di atas, jika pembayaran dilakukan pada waktu ini, maka zakat fitrah dianggap sebagai sedekah biasa. Menggantinya pun menjadi kewajiban.
Para Wajib Zakat dan Penerima Zakat Pada Zakat Fitrah
Seseorang nan wajib mengeluarkan zakat fitrah disebut muzakki dan nan menerima zakat disebut mustahiq al-zaqah. Para muzakki ialah orang nan mampu secara ekonomi, setidaknya ia memiliki kelebihan harta setelah dikurangi biaya buat menghidupi orang nan menjadi kewajibannya.
Sementara mereka nan berhak menerima zakat fitrah pada dasarnya tak terlalu berbeda jauh dengan mereka nan berhak menerima jenis zakat lainnya. Antara lain:
1. Penerima Zakat Fitrah