Fakultas di Universitas Al Azhar Indonesia
Untuk ukuran sebuah perguruan tinggi, Universitas Al Azhar Indonesia terbilang masih mempunyai umur nan sangat muda. Universitas Al Azhar Indonesia didirikan tahun 2000 dan berdiri di bawah naungan Yayasan Pesantren Al Azhar. Ketua kehormatan bagi yayasan ini ialah Jusuf Kalla.
Universitas Al Azhar Indonesia merupakan salah satu universitas partikelir termuda di Indonesia. Hadirnya Universitas Al Azhar Indonesia semakin menambah banyak koleksi perguruan tinggi di Indonesia.
Pendidikan di Indonesia memang telah banyak menawarkan berbagai pilihan perguruan tinggi. Baik nan berada di bawah supervisi pemerintah, maupun yayasan. Perguruan tinggi tersebut sama-sama memiliki visi buat memajukan negara Indonesia. Mereka ingin membuat para mahasiswanya menjadi pribadi nan memiliki daya saing tinggi. Akibatnya, sistem pembelajaran pun menjadi prioritas utama.
Berbicara mengenai penjurusan keilmuan, di antara keduanya nisbi tak berbeda. Ekonomi, Hukum, Teknologi, Komunikasi, Kedokteran, Sastra, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Psikologi, dan Keperawatan. Meskipun tak sama persis, namun setidaknya penjurusan di antara kedua jenis perguruan tinggi tersebut, berkisar pada ilmu-ilmu itu.
Komitmen Universitas Al Azhar Indonesia
Universitas Al Azhar Indonesia menyediakan tujuh fakultas dengan enam belas penjurusan keilmuan. Semuanya terdiri dari, Fakultas Sains dan Teknologi, Ekonomi, Hukum. Psikologi dan Pendidikan, Ilmu Sosial dan Politik, serta Sastra. Semua penjurusan keilmuan nan disediakan oleh Universitas Al Azhar Indonesia diperuntukkan bagi mereka nan ingin memperolah gelar sarjana.
Seperti halnya kebanyakan universitas nan lain, Universitas Al Azhar Indonesia juga memiliki visi dan misi buat para mahasiswanya. Para pendiri Universitas Al Azhar Indonesia ingin menjadikan universitas ini menjadi universitas terbaik di Indonesia dengan tingkat nan bukan lagi nasional.
Mereka juga ingin sistem pedagogi nan diterapkan sukses membuat para mahasiswanya mampu menggabungkan antara kepintaran berpikir atau intelektual, kecerdasan dalam penataan jiwa dan rohani atau spiritual, serta keagungan moral dan etika sebagai seorang manusia. Semua kecerdasan tersebut diharapkan mampu memberi sebuah sumbangan besar buat negara Indonesia tercinta.
Manusia diberi pemikiran oleh Tuhan tujuannya hanya satu, berpikir. Semua visi Universitas Al Azhar Indonesia tersebut akan berakhir di selembar kertas saja bila tak didukung dengan sistem pedagogi nan baik.
7 Elemen Dasar di Universitas Al Azhar Indonesia
Untuk mendukung itu semua, Universitas Al Azhar Indonesia menerapkan atau membuat tujuh buah asas atau dasar nan dapat membantu mereka dalam mewujudkan visinya tersebut. Tujuh dasar tersebut, mereka berikan kepada para mahasiswanya agar para mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia mampu bersaing dengan global luar.
Universitas Al Azhar Indonesia juga mengharapkan tujuh elemen krusial ini bisa membuat para mahasiswanya bertanggung jawab dalam membangun negara Indonesia. Tujuh elemen dasar tersebut tentu saja masih berkenaan dengan bidang keilmuan. Yaitu:
- Teknologi Informasi. Ada sebuah ungkapan nan mengungkapkan bahwa bila kamu menguasai teknologi, maka global ada pada genggamanmu. Oleh sebab itu, Universitas Al Azhar Indonesia fokus dalam membimbing para mahasiswanya agar bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi nan berguna buat kemajuan mereka secara individu.
- Bahasa. Berbahasalah, dan kita akan menguasai dunia. Setidaknya kurang lebih hal itulah nan menjadi salah satu patokan Universitas Al Azhar Indonesia buat ‘menaklukan dunia’.
- Menjalin kerja sama. Para ilmuwan dan pakar dipersilakan buat membagi ilmu serta pemahamannya terhadap sesuatu hal pada mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia. Dengan demikian, para mahasiswa akan mendapatkan pemahaman lebih terhadap ilmu nan dipelajarinya.
- Kepemimpinan. Selain akademik, Universitas Al Azhar Indonesia juga memberikan kesempatan mahasiswanya buat belajar mengenai dasar-dasar kepemimpinan. Sekaligus sebagai wahana pembentukan karakter tiap-tiap mahasiswa.
- Manajemen. Mengatur dan mengawasi. Kurang lebih hal itu jugalah nan diajarkan oleh Universitas Al Azhar Indonesia. Mereka mendidik para mahasiswanya agar memahami aspek-aspek manajemen nan berguna buat karir mereka di masa depan.
- Kewirausahaan. Universitas Al Azhar Indonesia sepertinya sadar betul bahwa tak semua ilmu nan diperoleh mahasiswanya dibangku kuliah bisa membuat mereka menjadi kaya raya. Oleh sebab itu, mereka pun pada akhirnya memberikan bekal pada para mahasiswanya agar dapat menjadi seorang wirausahawan nan handal.
- Pengetahuan Keislaman. Ilmu tentang keislaman merupakan solusi bagi peradaban manusia. Hal itulah nan kemudian menjadi alasan mengapa Universitas Al Azhar Indonesia mencantumkan keislaman dalam tujuh dasar elemen nan dianggap penting.
Fakultas di Universitas Al Azhar Indonesia
1. Fakultas Sains & Teknologi
- Informatika (S1)
- Elektro (S1)
- Industri (S1)
- Bioteknologi (S1)
2. Fakultas Ekonomi
- Akuntansi (S1)
- Manajemen (S1)
3. Fakultas Hukum
- Hukum Ekonomi dan Teknologi (S1)
4. Fakultas Psikologi & Pendidikan
- Psikologi (S1)
- Dakwah (Healing dan Counseling) (S1)
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (S1)
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
- Ilmu Komunikasi (S1)
- Hubungan Internasional (S1)
6. Fakultas Sastra
- Sastra Arab (S1)
- Sastra Tiongkok (S1)
- Sastra Inggris (S1)
- Sastra Jepang (S1)
Layanan Akademik di Universitas Al Azhar Indonesia
Konseling
Layanan konseling di Universitas Al Azhar Indonseia didirikan buat membantu para mahasiswa nan mempunyai masalah pribadi ataupun masalah sosial. Konseling di Universitas Al Azhar Indonesia ini berupa konsultasi dalam bentuk tatap muka secara individu dan kelompok. Sementara itu, mahasiswa nan bermasalah dengan kelangsungan studinya di Universitas Al Azhar Indonesia, dapat mengonsultasikannya dengan Pembimbing Akademik (PA) di setiap Program Studi.
1. Konseling Akademik
Konseling akademik mengarahkan mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia agar bisa merencanakan studinya dengan sahih dan cermat. Dengan demikian, para mahasiswa Universitaa Al Azhar Indonesia terhindar dari keterlambatan masa studi dampak salah mengambil mata kuliah atau hambatan nilai nan sudah dipersyaratkan, dan hambatan lain.
Tahap I
Saat akan dimulainya perkuliahan di Universitas Al Azhar Indonesia, dilakukan proses pengisian KRS (penentuan mata kuliah serta jumlah beban studi nan akan diambil buat semester selanjutnya). Pembimbing Akademik bertanggung jawab atas kesesuaian ini KRS tersebut. PA pun harus menjelaskan mengenai beban studi nan diambil agar mahasiswa dapat menyadari serta menerima dengan penuh pengertian.
Tahap II
Dua minggu sesudah UTS, para mahasiswa di Universitas Al Azhar Indonesia dipersilakan mengemukakan masalahnya kepada Pembimbing Akademik. Sebaliknya, PA wajib memanggil mahasiswa nan dianggap bermasalah dengan asa mendapat informasi nan dibutuhkan buat kepentingan pembimbingan.
Tahap III
Satu minggu sebelum dilaksanakan UAS di Universitas Al Azhar Indonesia, dilakukan penilaian persiapan UAS. Pembimbing Akademik menginformasikan kepada mahasiswa nan berkaitan dengan boleh atau tidaknya mahasiswa mengikuti UAS serta memotivasi mereka dalam persiapan menghadapi UAS.
2. Konseling Non Akademik
Konseling non-akademik di Universitas Al Azhar Indonesia dikhususkan pada bimbingan pengembangan potensi diri maupun sosial. Tujuannya agar para mahasiswa bisa mengembangkan kemampuannya dengan lebih maksimal. Konseling nan berkenaan dengan masalah pribadi dan keluarga dilayani oleh Pusat Konseling Mahasiswa. Konseling nan berkenaan dengan pelanggaran tata tertib dan etika nan berlaku di Universitas Al Azhar Indonesia, dilayani oleh Forum Pengkajian, Pengembangan dan penerapan Etika (LP3E).