Manfaat Mengonsumsi Sawi

Manfaat Mengonsumsi Sawi

Bagi Anda nan menggemari dan tak pantang mengonsumsi sayuran, sayuran nan satu ini niscaya tak asing. Ya. Sawi . Pilihan Anda buat tak menolak mengonsumsi sayuran sudah sangat tepat. Karena, bahan makanan nan satu itu memiliki kandungan elemen-elemen atau zat nan dibutuhkan tubuh buat proses metabolisme.

Benarkah demikian? Sayuran, rata-rata kaya akan zat hijau daun, dan di situlah letak nilai tambah nan dimiliki oleh sayuran. Lalu bagaimana dengan sayuran berwarna putih? Secara kebetulan, sawi nan akan kita bicarakan ini juga memiliki varian berwarna putih. Tidak masalah, sebab baik sawi hijau maupun sawi putih sama-sama memiliki kandungan gizi nan baik bagi tubuh.

Sawi dapat digolongkan sebagai menu sayuran nan dapat jadi sporadis sekali disuguhkan di meja makan. Khususnya sebagai menu buat makan anak. Berbeda dengan bayam atau wortel, sawi cenderung boleh dikatakan tak begitu diminati. Hal ini mungkin sebab resep kuliner berbahan sawi cenderung sporadis ada nan pas dengan selera anak-anak. Entahlah, itu menurut ekonomis saya.

Tapi, jika hal itu salah, justru akan lebih baik. Karena membiasakan konsumsi sayur pada anak-anak, apapun jenis sayurannya, termasuk sawi sangat baik bagi kesehatan. Sayuran bisa memenuhi kebutuhan tubuh mereka terhadap zat-zat penting. Karena dalam masa pertumbuhan, makanan-makanan dengan nutrisi nan baik sangat dibutuhkan oleh mereka.

Seperti apa sesungguhnya sawi itu? Rasanya tak usah dideskripsikan bukan bagaimana bentuk fisik sayuran nan satu ini? Anda niscaya sering melihatnya, terutama ketika jajan di warung mie ayam atau warung kopi pinggir jalan nan menjual mie rebus. Karena memang, sawi banyak digunakan ketika kita membeli mie ayam atau mie rebus.

Ya. Itu nan terjadi, sawi lebih akrab di masyarakat Indonesia sebagai bahan campuran ketika membuat mie instan atau mie ayam. Sawi justru tak begitu terkenal sebab tak begitu disukai jika disajikan secara "mandiri" sebagai sebuah lauk makan.

Daun sawi berwarna hijau, dengan bentuk nan cukup lebar. Bagian dari sawi nan umumnya digunakan sebagai bahan olahan kuliner ialah batang dan daun. Tapi, batang nan digunakan juga tak semuanya. Hanya setengah dari panjang keseluruhan. Karena batang nan berada di dekat akar, cenderung memiliki rasa nan pahit.

Meskipun tak terlalu, tapi hal tersebut cukup mampu buat membuat selera makan menurun. Jadi lebih baik, ketika Anda akan mengolah sawi menjadi campuran ketika membuat mie instan atau ingin berkreasi dengan resep baru, buang bonggol atau pangkal batangnya terlebih dahulu.

Sawi nan biasa dijumpai di pedagang-pedagang mie ayam, bakso atau mie instan ialah sawi hijau. Bisa dilihat dari rona daunnya nan hijau. Masyarakat biasa mengenalnya dengan nama caisin atau caisim. Sawi hijau biasanya "berduet" dengan tauge atau kecambah dalam menu bakso, atau "berduet" dengan semur ayam pada penyajian mie ayam.

Varian lain dari sawi ialah sawi putih. Sawi putih belakangan juga sering dilihat digunakan oleh para pedagang tersebut sebagai pengganti sawi hijau. Padahal, lumrahnya sawi putih digunakan sebagai bahan pembuatan sup atau asinan. Anda tahu atau pernah mendengar tentang kimchi? Ya. Makanan khas Korea Selatan itu terbuat dari sawi putih nan difermentasikan.



Sawi dan Kandungan Nutrisinya

Tidak ada sayuran nan tak bermanfaat bagi tubuh. Selama dikonsumsi dengan batas nan wajar dan pengolahan nan tepat, tubuh akan merasakan kegunaan dari kandungan nutrisi nan dimiliki oleh sayuran. Termasuk sawi ini. Lalu, apa saja kandungan sawi nan bermanfaat?

Sawi mengandung cukup banyak serat. Sebuah zat nan juga dimiliki oleh banyak sayuran lainnya. Sawi juga kaya akan mineral dan aneka vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, B2, B6, C, E, K nan keseluruhannya dalam kadar bagus. Sawi juga mengandung fosfor, magnesium, kalium, zat besi, tembaga, asam folat dan protein. Bukan hanya itu, sawi juga terbukti mengandung asam amino tritofan.

Kandungan sawi ternyata cukup banyak, ya? Siapa nan menyangka, sayuran nan sporadis sekali dipikirkan dan bahkan cenderung digunakan hanya sebagai bahan pelengkap justru memiliki kandungan nan sangat banyak. Ketika Anda mengonsumsi sawi sebanyak satu mangkuk, kebutuhan vitamin harian Anda sudah terpenuhi.



Manfaat Mengonsumsi Sawi

Kandungan vitamin K dalam sawi membantu dalam proses terjadinya pembekuan darah pada tubuh. Vitamin ini berpotensi buat mencegah penyakit seperti jantung juga stroke. Karena ketika membantu proses pembekuan darah, sesungguhnya sawi telah membantu berkurangnya pengerasan pembuluh darah nan diakibatkan oleh timbunan kalsium.

Vitamin K pada sawi juga baik buat menghambat tumbuhnya sel kanker dalam tubuh, penderita Alzheimer, sebagai pengontrol kadar gula dalam darah, mencegah masuknya racun ke dalam darah serta ketika proses penuaan pada tulang terjadi, vitamin K ini bereaksi dengan membuat sambungan tulang menjadi bengkak.

Ditambah lagi kegunaan dari vitamin A dalam sawi nan baik buat kesehatan mata juga vitamin C nan baik buat daya tahan tubuh. Juga pembentuk kolagen. Manfaat lain dari kandungan vitamin C nan dimiliki sawi ialah baik buat membantu penyembuhan luka secara cepat dan nan sudah pasti, mampu membuat daya tahan tubuh menjadi baik.

Kandungan asam folat nan dimiliki sawi juga baik buat kesehatan tubuh, terutama bagi para wanita nan tengah mengandung. Masalah kesehatan pada ibu hamil salah satunya ialah anemia, dan dengan mengonsumsi sawi, kurang darah pada ibu hamil akan berkurang.

Dalam sebuah proses nan terjadi selama masa kehamilan, proses buatan nukleoprotein, nan merupakan salah satu peran dari asam folat, hal tersebut bisa membantu terciptanya sel-sel darah merah pada janin dengan baik.

Sesungguhnya, asam folat juga dibutuhkan bukan hanya oleh ibu hamil. Tapi, kebutuhan terhadap asam folat menjadi meningkat pada wanita hamil terutama menyusui. Rajin mengonsumsi sayuran sawi terbukti bisa memenuhi kebutuhan tubuh terhadap asam folat.

Asupan asam folat dan vitamin B khususnya B6 nan masuk ke dalam tubuh melalui sayuran sawi sangat baik buat mencegah pengeroposan tulang. Vitamin E nan juga terkandung dalam sayuran sawi sama baiknya ketika berbicara tentang sumbang-menyumbang manfaat. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan sehingga mencegah penuaan dini.

Kandungan sawi lainnya nan sangat bermanfaat ialah serat. Secara sederhana, serat membantu proses pencernaan makanan menjadi lancar. Tapi, jauh lebih detail dijelaskan bahwa serat bisa membantu dalam menurunkan jumlah kadar kolesterol serta gula dalam darah. Ketika serat masuk dalam tubuh, ia bersifat mengikat pada empedu, nan merupakan bentukan terakhir dari kolesterol dalam darah, kemudian membuangnya bersama feses.

Kandungan sawi lainnya nan bermanfaat bagi tubuh ialah kalsium. Zat ini merupakan salah satu mineral terpenting nan sangat dibutuhkan tubuh. Sudah banyak nan mengetahui bahwa asupan kalsium nan cukup akan membantu tulang menjadi lebih kuat dan tak mudah keropos atau osteoporosis, terutama pada kaum wanita.

Bentuk mineral lainnya selain kalsium nan dimiliki oleh sawi ialah magnesium. Kandungan zat ini memiliki fungsi mereduksi stress serta membantu tubuh buat mengubah pola tidur nan salah. Jika Anda merasa kurang fit sebab pola tidur nan salah, maka perbanyaklah mengonsumsi sawi.

Bukan hanya itu. Untuk mencegah datangnya penyakit nan sifatnya lebih berat pun, sawi mampu. Sayuran ini memiliki senyawa fitokimia nan cukup tinggi, sehingga dapat diandalkan buat mencegah penyakit kanker. Termasuk kanker payudara, ginjal, kandung kemih, paru-paru, serta prostat.

Namun, sebaik dan sebanyak apapun kegunaan nan dimiliki oleh sesuatu, termasuk sayur sawi ini, tetap saja, jumlah nan dikonsumsi haruslah diperhatikan. Menurut penelitian, selain kandungan-kandungan bermanfaat tersebut, sawi juga mengandung oksalat. Oksalat ialah kandungan nan menjadi penyebab primer terbentuknya kristalisasi pada ginjal.

Selain oksalat, giotrogen pada sawi juga tak baik buat tubuh. Karena sifatnya nan menghambat kinerja dari kelenjar tiroid. Ketika kerja kelenjar tiroid terganggu, maka kelenjar tersebut akan menjadi penyebab penyakit gondok. Jadi, sebaiknya bijak dalam mengonsumsi sawi juga diperlukan. Dan nan pasti, masak sawi hingga matang secara benar.