Al Quran dalam kehidupan keseharian

Al Quran dalam kehidupan keseharian

Islam ialah ajaran nan begitu lengkap dan menyeluruh. Ia juga merupakan ajaran nan sempurna, baik itu dalam hal mengatur kehidupan penganutnya, maupun dalam berinteraksi dengan Tuhannya dalam bentuk ritual ibadah nan secara rutin dikerjakan dalam keseharian. Semua ajaran Islam tersebut bersumber pada satu kitab kudus nan paripurna yaitu Al-Quran.. Dengan kata lain, Al-Quran ialah sumber agama Islam .

Di era sekarang, era dimana materialisme menjadi ideologi nan tanpa kita sadari kita pegang dan menjadi rujukan, kembali kepada Al-Quran menjadi sebuah keniscayaan tersendiri. Yaitu kembali mengakrabi Al-Quran, memahami maksud dan tafsirnya serta mempraktekkan dalam kehidupan konkret keseharian. Begitulah para penganut agama Islam seharusnya kini bertindak.

Menjalani kehidupan di global merupakan sebuah perjalanan nan sikat menurut pandangan kaum muslimin. Tujuan hayati sebenarnya adalah menggapai ridho Allah SWT agar kehidupan kelak di akhirat berbahagia. Sangat disayangkan saat ini banyak diantara kaum mukmin nan terlena dengan pesona dunia, mereka rela meninggalkan patokan dari kitab kudus hanya buat mengejar sesuatu nan bersifat sementara. Kehidupan abadi ditukar dengan kesenangan nan hanya berlalu sekian waktu saja.

Alqur’an mengatur segala nan berkaitan dengan perbuatan manusia di dunia. Dalam aspek interaksi diri sendiri, dengan Tuhannya dan dengan sesama manusia di tengah masyarakat. Kni sumber hokum Islam dipinggirkan peranannya dari urusan masyarakat, padahal kesejahteraan masyarakat tak akan tercapai bila mereka tak beriman dan beramal shalih. Bagaimana mungkin seseorang menjadi shalih tanpa memahami isi Aqur’an?

Mengembalikan ajaran kitab kudus Nabi Muhammad ini sangat krusial di kehidupan nan serba hedon. Para pemuda lebih giat buat membuang waktu dan masa mudanya buat hal-hal nan tak bermanfaat. Berbeda dengan zaman sahabat dimana para pemuda sangat giat buat belajar Islam dan memperjuangkan agamanya.



Kurikulum kehidupan

Umat Islam senantiasa dianjurkan buat membaca Al-Quran setiap hari. Namun, nan terpenting ialah bagaimana mereka benar-benar dapat mengamalkan apa-apa nan telah dibacanya itu. Tentu sinkron dengan kemampuan mereka. Disinilah sebenarnya Al-Quran memberikan kemanfaatan luar biasa bagi para penganutnya. Dalam hal ini, Al-Quran harus dapat menjadi semacam Manhajul hayah (kurikulum Kehidupan).

Dimana Al-Quran menjadi surat keterangan dalam kehidupan keseharian, baik dalam urusan pribadi, keluarga, masyarakat bahkan bangsa dan negara. Semangat kembali kepada Al-Quran ini buat sekarang ini perlu terus disebarkan. Sebab, seperti kita ketahui bersama, krisis moral sudah begitu melanda bangsa ini.

Dengan menjadikan Al-Quran sebagai kurikulum kehidupan, diharapkan bangsa ini akan kembali berjaya. Baik dalam kehidupan dan kesejahteraan masyarakatnya, maupun moralitas dan peradabannya.

Landasan peradaban ialah sebuah ideologi, ideologi nan sahih akan menghantarkan kepada kebangkitan nan hakiki. Maka sejak awal bangsa ini menetapkan bahwa landasan negara ini ialah keimanan kepada Tuhan. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata bangsa ini melupakan pondasi terpentingnya yakni keimanan. Maka jangan heran bila negara ini cenderung mempertahankan keinginan dan nafsu manusia akan nikmatnya global nan fana.



Al Quran dalam kehidupan keseharian

Dalam kehidupan sehari-hari, Al-Quran dapat memberikan inspirasi bagi para penganutnya, diantaranya:

1. Inspirasi dalam ilmu pengetahuan


Islam sangat menaruh perhatian pada ilmu pengetahuan. Manusia nan punya ilmu tentu saja lebih bermutu daripada mereka nan kurang pemahaman kelimuannya. Dalam Al-Quran disebutkan:

Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) semuanya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang nan benar” (QS AlBaqarah ayat 31)

Ayat tersebut menegaskan tentang keunggulan manusia nan diberikan ilmu pengetahuan. Ayat tersebut sekaligus dapat menjadi inspirasi umat Islam buat terus mencari ilmu sejak kecil sampai tuanya.

Kegunaan ilmu pengetahuan sendiri, selalin dapat meningkatkan derajat hayati manusia, juga dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan peradaban global ini, menuju sebuah tatanan nan lebih baik dan efisien nan tergambarkan dalam teknologi mutakhir buat mempermudah kehidupan dan aktivitas manusia.

2. Inspirasi dalam bekerja


Al-Quran mengajarkan kesimbangan antara urusan akhirat dan dunia. Tak terkecuali urusan perekonomian. Al-quran mengajarkan setiap pemeluknya buat bekerja keras meraih rejeki nan halal. Dalam Al-Quran disebutkan :

“Dialah nan menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rejekiNya. Dan hanya kepadaNya kamu kembali setelah dibangkitkan" ( Quran surat Al Mulk ayat 15)

Ayat lain juga menyebutkan:

“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan nan mistik dan nan nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa nan telah kamu kerjakan.” ( At-Taaubah: 105)

Itulah sebagian inspirasi dari Alquran nan menuntun dan memberikan spirit bagi penganutnya buat bekerja keras. Dalam ajaran itu jelas sekali disebutkan bahwa penganut agama Islam tidak boleh sembarangan bekerja atau mencari rejeki, satu pokok nan harus diingat ialah kehalalan dari pekerjaan tersebut. Tujuannya agar apa nan didapatkan itu menjadi berkah, bukan sebaliknya yaitu menjadi bencana.

Setiap muslim dituntut buat melakukan apa saja dengan usaha terbaik atau disebut dengan ihsan. Begitu pula dalam ranah bekerja, kaum muslimin diperintahkan berupaya sebaiknya buat mendapatkan rizki dari Allah. Memperhatikan berbagai hokum nan berkaitan dengan perdagangan dan pekerjaan, agar diperoleh rizki nan halal dan baik. Rizki nan baik akan mendatangkan kebahagiaan dalam berumahtangga, karena anak dan istri pastinya juga akan diberikan nafkah oleh sang suami. Bayangkan bila nafkah nan diberikan dari harta nan haram, tentu akan menambah dosa dan penderitaan bagi sang suami dan keluarganya.

3. Inspirasi dalam hal pergaulan dengan sesama

Al-Quran mengajarkan bagaimana semestinya umat Islam bergaul. Diantara ajaran tersebut, kita mengenal beberapa istilah nan sudah begitu akrab didengar, sinkron dengan spirit Al-Quran, tinggal kita mau mempraktekkannya atau tidak.

Ajaran tersebut diantaranya ialah Shiddig nan artinya ialah jujur, istiqomah atau punya konsistensi buat mengerjakan hal-hal nan baik, fathanah nan artinya mengerti tugas dan kewajibannnya, amanat atau bertanggungjawab dalam melakukan tugasnya dan tablig yaitu selalu menyebarkan kebaikan ke penjuru alam.

Islam merupakan agama nan sangat santun kepada pemeluk agama lain, salah satu kisah menyebutkan Nabi Muhammad Saw selalu mendatangi seorang pengemis buta nan non muslim dan menyuapinya makanan nan baik. Walaupun dia membenci nama Muhammad, tetap saja Rasullullah memberikan rasa kasih sayangnya. Hingga suatu saat pengemis buta tersebut masuk Islam setelah Nabi Muhammad wafat.

Bersikap sopan kepada nan tua, lemah dan lembut kepada para wanita, dan menyayangi kaum nan lebih muda ialah akhlak nan harus dijaga oleh seorang muslim.

Demikian inti dari Al-Quran sebagai sumber agama Islam . Sangat mudah dipahami. Hanya satu pertanyaannya, bukan kita dapat atau tak dapat dapat mempraktekannya tapi kita mau atau tak mau. Itu saja. Semoga Anda selalu senang global dan akhirat.