Piranti Lunak Belajar Tulisan Jepang
Usut punya usut ternyata tulisan Jepang berasal dari bahasa dan tulisan China nan dikenal dengan nama kanji. Tulisan kanji telah dikenal di Jepang sejak abad 4 Masehi. Padahal secara generik bahasa Jepang sendiri memiliki kekerabatan dengan bahasa Austronesia.
Mempelajari bahasa dan tulisan Jepang meningkat sejak abad ke-18 terutama setelah Jepang secara mengejutkan mulai menjadi pemimpin ekonomi global pada paruh 1980an. Padahal pada tahun 1945 Jepang benar-benar porak-poranda setelah dua bom atom dijatuhkan Sekutu di Hiroshima dan selang tiga hari kemudian di Nagasaki. Jepang tak saja takluk kepada Sekutu, tetapi menyisakan duka paling dalam, sebab secara ekonomi, sosial dan politik, Jepang benar-benar hancur.
Seiring dengan kebangkitan Jepang menjadi salah satu pemimpin ekonomi global hanya dalam waktu 35 tahun setelah tragedi bom atom, perhatian universitas internasional membuka jurusan bahasa Jepang dan mulai mengajarkan tulisan Jepang, disambut dengan antusias.
Perhatian global pada bahasa dan tulisan Jepang juga semakin meningkat, setelah industri kartun mendapat perhatian di seluruh dunia. Tidak mengherankan pula bila kemudian para penggemar kartun Jepang juga dapat berbicara dan menulis tulisan Jepang. Bahasa dan tulisan Jepang menurut penelitian ada kemiripan sehingga dianggap berkerabat dengan bahasa Altai dan Korea.
Belakangan seiring dengan perkembangan teknologi piranti lunak komputer, telah tersedia pula piranti lunak nan dapat menerjemahkan tulisan latin ke dalam tulisan Jepang. Dengan adanya piranti lunak seperti ini, tentu saja bahasa dan tulisan Jepang semakin populer dan semakin mendapat perhatian dari dunia.
Memelajari bahasa dan tulisan Jepang memang tak gampang. Selain harus mengenal macam-macam tulisan Jepang, juga harus mengetahui dan memelajari bagaimana cara menulis tulisan Jepang dari macam-macam jenis tulisan tersebut. Sekalipun sulit, tulisan Jepang tetap banyak digunakan baik buat kepentingan formal maupun informal. Memang tak ada salahnya mengetahui bagaimana tulisan Jepang, apalagi bila ada keinginan buat menetap di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Belajar Tulisan Jepang
Seperti telah disinggung di awal tulisan bahwa tulisan Jepang mulai dikenal pada abad ke-4 Masehi nan bersumber dari tulisan China nan dinamakan kanji. Dengan demikian sebelum abad ke-4 Masehi, masyarakat Jepang tak dikenal memiliki cara atau sistem menulis sendiri. Dalam khazanah bahasa Jepang, dikenal ada tiga jenis tulisan Jepang yaitu kanji nan dianggap sebagai tulisan paling tua nan bersumber dari tulisan China, kemudian dikenal pula jenis tulisan lainnya yaitu Katakana dan Hiragana.
Kedua tulisan nan disebutkan belakang tadi memang baru dikenal masyarakat Jepang sekitar abad 8 Masehi. Menurut catatan sejarah Jepang, kedua tulisan terakhir tadi diperkenalkan oleh seorang rohaniawan Budha nan pada awalnya dikembangkan buat memberi pelafalan terutama nan berkaitan dengan karakter-karakter China.
Namun menurut pakar bahasa, penambahan kata 'kana' pada dua jenis tulisan Jepang nan terakhir itu, justru dipengaruhi oleh fonetik bahasa Sansekerta. Pengaruh dari bahasa Sansekerta ini juga terlihat pada penomeran nan dikenal di Jepang.
Dalam komunikasi formal dan informal, bahasa Jepang sekarang ini ditulis dalam kombinasi ketiga jenis tulisan Jepang yaitu Hiragana, Kanji dan Katakana. Ketiganya menjadi satu kesatuan dalam menuliskan bahasa Jepang dengan tulisan Jepang ini.
Misalnya saja buat menyatakan kata dasar, baik itu kata kerja, kata sandang, adjektiva maupun kata benda, maka ditulis dalam jenis tulisan kanji. Namun ketika kata dasar tersebut telah diubah dengan mengikuti kaidah-kaidah bahasa Jepang, maka kata itu ditulis dengan menggunakan jenis tulisan hiragana, nan penulisannya diletakkan setelah tulisan kanji.
Pada dasarnya jenis tulisan katakana dan hiragana tak memiliki arti sebab bersifat melambangkan suatu bunyi huruf tertentu. Jenis tulisan hiragana dan katakana lebih menyerupai abjad dalam khazanah bahasa Indonesia. Sekalipun dalam bahasa Jepang dikenal pula kata-kata nan terdiri dari satu suku kata, namun ini tak akan mengubah maksud atau keberadaan jenis tulisan hiragana dan katakana.
Jenis tulisan hiragana dan katakana, telah mulai diajarkan sejak anak-anak Jepang masih duduk di bangku taman kanak-kanak, seperti halnya di Indonesia, melalui pendidikan anak usia dini (PAUD) telah diperkenalkan jenis-jenis abjad dan cara pelafalannya.
Salah satu karakteristik khas manakala kita akan memelajari tulisan Jepang ialah dalam khazanah bahasa dan tulisan Jepang, tak mengenal nan namanya spasi atau jeda pemisah baik antara satu kata dengan kata lainnya, maupun spasi atau jeda pemisah antara kalimat dengan kalimat.
Namun demikian dalam bahasa dan tulisan Jepang dikenal pula beberapa tanda baca seperti kuten nan fungsinya sama dengan tanda baca titik dalam bahasa lain yakni sebagai tanda buat mengakhiri satu kalimat. Tanda baca kedua dalam bahasa dan tulisan Jepang ialah toten.
Toten ini kalau dalam bahasa lain sama dengan koma. Namun dalam bahasa dan tulisan Jepang, toten ini lebih berfungsi buat memisahkan dan memberi tanda pada bagian kalimat nan dianggap penting, dengan demikian akan jauh lebih mudah dalam membacanya.
Piranti Lunak Belajar Tulisan Jepang
Untuk mempermudah belajar menulis tulisan Jepang, kini telah berada piranti lunak nan dapat langsung menerjemahkan tulisan ke dalam tulisan Jepang. Namun perlu diketahui terlebih dahulu bahwa ada beberapa disparitas fundamental di antara ketiga tulisan Jepang yaitu katakana, hiragana dan kanji.
Jenis tulisan Jepang nan bernama hiragana seperti telah disebutkan di bagian awal tulisan, sama seperti alphabet dalam khazanah bahasa dan tulisan latin. Untuk memudahkan belajar tulisan Jepang, maka nan pertama harus dipelajari ialah jenis tulisan hiragana.
Sementara jenis tulisan katakana lebih diperuntukkan buat menulisan kata nan tak ada dalam baku tulisan dan bahasa Jepang atau lebih gampangnya jenis tulisan Jepang nan bernama katakana ini dipergunakan buat menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing di luar bahasa Jepang.
Baik jenis tulisan katakana maupun hiragana, apabila ditambahkan bulatan atau titik dua, dapat mengubah arti. Ini juga harus diperhatikan betul kalau mau belajar bahasa dan tulisan Jepang.
Jenis ketiga dari tulisan Jepang ialah huruf kanji. Terdapat dua cara membaca huruf kanji ini yaitu versi membaca huruf kanji Jepang atau dikenal dengan kunyomi, dan satu lagi cara membaca huruf kanji versi China nan dinamakan onyomi. Dalam praktik sehari-hari kunyomi lebih banyak dipergunakan buat menulis kata kerja, sedangkan onyomi lebih sering dipergunakan buat menuliskan kata-kata gabungan.
Untuk memudahkan belajar menulis tulisan Jepang, Anda dapat menggunakan piranti lunak nan bernama NJStar Communicator. Program ini dapat diinstall ke dalam Microsoft word sehingga dapat menuliskan dalam bahasa latin kemudian diterjemahkan menjadi tulisan Jepang. Dari sana Anda sekaligus dapat belajar dan mulai mengenal huruf dan penulisan tulisan Jepang.
Namun piranti lunak ini tak seperti translator versi Google nan dapat menerjemahkan bahasa lain ke dalam bahasa dan tulisan Jepang. Untuk menggunakan piranti lunak NJStar Communicator, Anda harus tahu terlebih dahulu bahasa Jepangnya.
Misalnya Anda akan menerjemahkan tulisan saya nan dalam bahasa Jepangnya watashi. Untuk mengetahui bagaimana tulisan Jepang dari kata aku, Anda harus menuliskan dulu kata 'watashi', baru di sebelahnya akan muncul tulisan Jepang dari 'watashi' dan tak dapat menuliskan dengan tulisan Jepang dari kata 'aku'. Setelah mengetahui kata dalam bahasa Jepang nan akan disalin ke dalam tulisan Jepang, maka kita dipersilakan buat memilih mau jenis tulisan apa, katakana, hiragana atau kanji.
Piranti lunak JNStar Communicator ini memang lebih cocok buat melatih bagaimana cara menuliskan tulisan Jepang dari bahasa Jepang. Bukan bagaimana menuliskan dari bahasa latin ke dalam tulisan Jepang.