Persiapan Mental
Melahirkan ialah waktu nan paling ditunggu-tunggu oleh setiap ibu nan sedang mengandung bayinya. Sebuah momen istimewa bagi seorang wanita. Karena dengan lahirnya buah hati dari rahimnya, lengkap sudah ia menjadi seorang wanita. Menunggu sembilan bulan sepuluh hari buat melahirkan bukanlah waktu nan sebentar bagi seorang Ibu hamil. Karena banyak kejadian nan dialaminya. Dan setiap momen nan dialami saat kehamilan sangatlah berharga bagi Ibu hamil.
Bukan pihak ibu saja nan kadangkala dilanda kecemasan buat menantikan proses atau peristiwa berupa keluarnya bayi dari dalam perut atau rahim. Pasangan dari ibu yaitu bapak atau suaminya juga tak kalah berdebar-debar hatinya. Apalagi bila kelahiran tersebut merupakan nan pertama kali dijalani. Bahkan seluruh keluarga pun terkadang ikut cemas. Apalagi jika ini kelahiran anak pertama, cucu pertama. Kedatangan si buah hati niscaya sangat ditunggu-tunggu.
Bulan Ke Sembilan, Bulan Terakhir Bayi Di dalam Rahim
Pada saat-saat terakhir, minggu terakhir bayi di dalam rahim atau saat menjelang kelahiran, posisi bayi akan turun dan menempati rongga pinggul ibu. Ini ialah suatu kenyataan nan normal terjadi pada bayi nan akan lahir. Secara otomatis, sang bayi akan menempatkan tubuhnya secara tepat pada posisi nan berhadapan dengan seberkas cahaya nan menyusup masuk ke rongga panggul. Kenyataan ini terjadi sebab respon dan orientasi bayi terhadap lingkungannya.
Pada saat-saat seperti ini kondisi ibu makin melemah. Karena itulah buat ibu hamil nan bekerja disarankan buat mengambil cuti. Biasannya pada bulan terakhir kehamilan sudah diperbolehkan buat cuti. Harapannya posisi kehamilan sudah mulai turun. Apabila belum turun maka Ibu disarankan buat melakukan latihan seperti mengepel agar posisi janin turun pada posisi nan tepat dan memudahkan buat melahirkan. Selain itu senam hamil dan olahraga ringan seperti jalan-jalan baik buat Ibu hamil agar semakin kuat.
Untuk itulah setiap pasangan harus mempersiapkan diri mereka buat menghadapi momen nan sangat krusial tersebut. Bukan hanya pihak ibu saja nan harus mempersiapkan diri buat kelahiran buah hatinya. Namun juga bagi sang ayah. Selain mempersiapkan diri buat menjadi orang tua juga harus mampu buat menemani pasangan atau istrinya nan harus berjuang keras demi keselamatan si bayi serta buat dirinya sendiri.
Adapun jenis persiapan kelahiran bayi secara garis besar dapat dibagi dalam dua jenis yaitu persiapan fisik dan mental. Tujuannya agar segala proses bagi kelahiran bayi dapat berjalan lancar serta buat mengantisipasi bila terjadi suatu hal nan dl luar planning atau kehendak.
Persiapan Fisik Untuk Melahirkan
Untuk melahirkan bayi, beberapa persiapan fisik nan mesti dilakukan antara lain ialah :
1. Menjaga kesehatan
Ini merupakan hal nan paling krusial dilakukan oleh ibu nan sedang hamil tua. Karena bila kondisi badan dapat terjaga dengan baik maka segala proses kelahiran dapat berjalan lebih lancar. Seperti nan telah disinggung diatas bahwa kondisi kesehatan Ibu nan hamil di usia kandungan tua tubuhnya akan semakin melemah. Maka harus melakukan olahraga ringan nan bisa membantu menyegarkan dan menyehatkan tubuhnya.
Selain itu pasokan gizi dari berbagai makanan pun sangat penting. Harus selalu diperhatikan, jangan sampai Ibu hamil tak mau makan. Memperbanyak makan sayur-sayuran serta sumber protein bainn hewani maupun botani serta makan buah-buahan. Minum susu Ibu hamil juga baik buat kesehatan. Jika diperlukan, minum suplemen seperti zat besi dan nan lainnya juga baik namun tetap dengan resep dokter maupun bidan.
Jangan sampai Ibu hamil terlalu capek, hal ini harus dihindari. Jangan melakukan pekerjaan nan berat-berat. Sebaiknya melakukan pekerjaan nan ringan-ringan saja. Olahraga pun cukup dengan berjalan kaki saja setiap pagi. Niscaya membuat badan menjadi segar dan bugar. Tidak perlu olahraga berat-berat. Karena nanti hanya akan membuatnya capek. Dan itu tak baik buat Ibu hamil, apalagi dengan usia kandungannya nan tua.
2. Pemeriksaan rutin
Urusan ini juga jangan disepelekan. Sejak awal kehamilan rajinlah buat periksa ke dokter atau bidan nan biasanya mengurus kelahiran bayi serta ibu nan sedang mengandung. Biasanya rutin satu bulan sekali memeriksakan kehamilan. Atau satu bulan dapat jadi lebih dari kali jika melihat dan merasakan kandungan tak normal.
Untuk mengetahui atau memperkirakan umur kehamilan biasanya menggunakan rumus Naegele. Rumus nan berpatokan pada hari haid pertama nan terakhir pada Ibu. Untuk kehamilan normal biasanya dihitung selama 40 minggu atau 280 hari. Jika waktu keluarnya sel telur dan proses pembuahan nan terjadi saat sekitar ovulasi tersebut diperhitungkan selama dua minggu atau sekitar 14 hari, masa kehamilan sampai saat hari kelahiran bayi ialah sekitar 266 hari atau sekitar 9 bulan.
3. Pendaftaran tempat
Masalah loka buat melahirkan juga harus dipikirkan dan ditentukan sebelumnya.. Apakah mau di rumah sakit atau di rumah bersalin biasa. Bila sudah diputuskan segera melakukan pendaftaran. Ini buat mengantisipasi bila ketika sudah tiba waktunya kita tak perlu kebingungan lagi.
Biasanya Ibu hamil akan melahirkan di rumah bersalin loka bidan nan biasa menjadi loka periksa kehamilan. Karena bidan tersebut sudah mengetahui kondisi janin dan kehamilan. Namun tak menutup kemungkinan buat melahirkan di rumah sakit atau dimana saja sinkron dengan keinginan Ibu hamil tersebut. Perencaan loka kelahiran bayi ini krusial buat dilakukan.
4. Persiapan buat keperluan bayi
Sebelum melahirkan bayi alangkah baiknya bila ibu dan ayah mempersiapkan segala keperluan bagi bayi mereka nantinya. Misalnya kamar atau loka tidur, selimut, bantal kasur dan sebagainya. Juga susu bayi, keperluan buat mandi serta segala hal nan berhubungan dengan perawatan bayi.
Jika Ibu merencanakan buat bekerja setelah melahirkan maka ada baiknya buat memikirkan babby sister nan akan menjaga bayi nan telah lahir tersebut. Sebaiknya mengambil baby sister nan telah dikenal atau paling tak telah mengetahui bahwa orang tersebut baik dan telah berpengalaman menjaga bayi. sebab mencari pengasuh bayi juga tak mudah. Jadi perlu dipersiapkan jika memang nanti akan membutuhkan pengasuh buat bayi Anda.
Persiapan Mental
Adapun persiapan mental nan dapat dilakukan buat menyiapkan diri ketika mau melahirkan bayi antara lain yaitu :
1. Percaya pada diri sendiri
Yakinkan pada diri sendiri bila kita nanti akan mampu melahirkan bayi dengan selamat meski butuh perjuangan nan berat. Untuk mendapatkan kepercayaan diri tersebut bayangkanlah nikmatnya mempunyai bayi nan merupakan karunia dari Ilahi. Untuk ayah juga dapat melakukan pendampingan agar ibu tak merasa sendirian serta wujud dari kesetiaan dan cinta. Biasanya seorang nan dalam proses kelahiran akan sangat membutuhkan sosok seorang ibu. Selain suami nan mendampingi, bagi Ibu nan baru pertama kali melahirkan sebaiknya juga di dampingi oleh ibunya.
Melahirkan dengan jalan alami ialah cara paling latif bagi seorang ibu buat melahirkan. Semua sakit akan terbayarkan ketika mendengar suara bayi nan dilahirkan.
2. Rileks dan santai
Jangan mudah terpancing emosi apalagi bila waktu melahirkan sudah semakin dekat. Setiap ada masalah selesaikan dengan kepala dingin serta diskusikan berdua dengan pasangan. Ciptakan selalu kondisi nan santai dan rilek. tetap santai, jaga emosi agar selalu stabil dan tak mudah marah. Karena itu sangat tak baik buat kesehatan. Selain itu juga akan berpengaruh pada janin dalam kandungan.
3. Rajin berdoa
Selain itu berdoa buat mendapatkan bayi nan baik akhlak maupun rupanya juga sangat diperlukan. Harapannya bayi nan lahir nanti akan menjadi kebanggaan orang tua baik didunia dan diakhirat. Seorang Ibu nan sedang hamil juga sangat disarankan buat terus membaca Al-Quran guna merangsang kecerdasan janin. Bayi akan dilatih kecerdasannya mulai sejak dini bahkan sejak masih didalam kandungan.
Jangan lupa buat terus berdoa kepada Tuhan ketika mau melahirkan bayi bahkan lebih baik lagi jika dilakukan dari awal kehamilan. Lebih bagus lagi bila doa nan dipanjatkan dibacakan berdua antara ibu dan ayah juga keluarga nan lain. Tujuannya agar segala proses kelahiran dapat berjalan lancar dan bayinya juga akan selalu membawa berkah dariNya. Karena kekuatan sebuah doa itu sangat luar biasa.