Memahami Homeschooling
Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya dapat berkembang optimal serta merasa nyaman dalam melalui masa pendidikannya. Terlebih lagi saat ini berkembang istilah sekolah nan kegiatan belajarnya disebut dengan belajar di sekolah rumah atau homeschooling. Inilah sistem pendidikan nan makin meningkat perkembangannya hingga kini. Terlebih lagi perkembangan maupun kemajuan di bidang teknologi semakin luas serta cepat.
Memahami Homeschooling
Sekolah rumahan atau homeschooling memungkinkan anak belajar sinkron dengan minat dan kebutuhannya. Di samping itu juga memungkinkan anak belajar dengan menyenangkan sebab suasana dibuat sedemikian rupa sehingga anak merasa kondusif dan nyaman. Tentu saja rasa kondusif dan nyaman menjadi sasaran primer dalam pelaksanaannya di samping prestasi belajar anak
Kemudian bagaimana dengan legalitasnya? Pertanyaan tersebut sering muncul di benak orang tua. Alasannya tentu saja berkaitan dengan sistem pendidikan di forum pendidikan formal nan masih ada hingga kini sebagai standart pemerintah memandang taraf akademik setiap anak.
Homeschooling ialah bentuk sekolah pendidikan nan legal. Alasannya yaitu sebab sekolah nan kegiatan belajarnya berada di rumah atau homeshooling ialah salah satu model belajar bagi anak-anak. Model ini memiliki asa nan mendukung prestasi akademik maupun non akademik anak.
Menuntut ilmu di Homeschooling atau sekolah nan kegiatannya berada di rumah bukan berarti tak belajar. Mempersiapkan masa depan anak atau mengajar mereka bukan hanya dapat ditempuh lewat sekolah saja. Keberadaan sekolah nan kegiatan belajarnya di rumah memiliki dasar hukum nan jelas di dalam UUD 1945 maupun di dalam Undang-Undang No. 20/2003 mengenai sistem pendidikan nasional.
Sekolah disebut jalur pendidikan formal, homeschooling disebut jalur pendidikan informal. Siswa homeshooling bisa memiliki ijazah sebagaimana siswa sekolah dan bisa melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi manapun jika menghendakinya. Segalanya bisa diproses seiring perkembangan model sekolah ini.
Mengingat bahwa setiap anak dilahirkan dengan talenta dan kemampuan nan istinewa serta kepandaian nan unik, sekolah rumah atau homeshooling bisa menjadi salah satu cara buat menghormati keistimewaan anak dan potensinya buat berkemban, sebab pada pelaksanaannya, sekolah rumah bisa disesuaikan dengan gaya belajar, minat, kesiapan dan kecerdasan masing-masing anak.
Hal ini bisa menjadi sebuah alternatif pilihan sekolah buat anak, sehingga seluruh potensi nan dimilikinya bisa berkembang secara optimal baik itu di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Salah satu homeschooling nan terkenal di Indonesia yaitu homeschooling keluarga kak Seto.
Demikianlah ulasan mengenai sistem pendidikan alternatif bagi anak-anak. Peran orang tua dalam hal ini tetap nan utama. Perannya tak bisa digantikan oleh guru meski dengan penerapan sistem homeschooling sekalipun. Karena itulah, sistem pendidikan nan primer berada pada orang tua buat kemudian anak siap berada di lingkungan sekitar dengan model sistem pendidikan nan ada.
Orang tua sebagai pondasi anak dalam melewati masa pertumbuhan maupun perkembangannya. Segala prestasi mulai dari hal-hal nan berkaitan dengan talenta maupun minat, semua harus dioptimalkan oleh orang tua anak dengan cara serta jalan nan tepat. Sekolah dengan segala sistem pendidikannya hanya berperan membantu meningkatkan atau mungkin menyalurkannya.
Orang tua, guru maupun anak pada akhirnya akan bekerja sama dengan baik. Saling memberikan dukungan serta memaksimalkan potensi demi prestasi anak di mana saja mereka berada. Kualitas serta kuantitas anak di global nan semakin cepat perkembangan teknologinya pun akan terlihat siap mengikuti hingga meraih cita-cita tertingginya.