Pengarang Lebih dari Satu
Cara menulis daftar pustaka nan baik menjadi bagian nan krusial dalam suatu penulisan karya ilmiah nan berhubungan dengan akademik. Karena penulis dituntut buat menuliskan dengan sahih bagaimana penulisan daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka ini berhubungan dengan taraf validitas dari karya nan ditulis. Apakah penulis menggunakan daftar pustaka dari buku-buku surat keterangan atau dari jurnal ilmiah.
Tentu saja, bobot evaluasi daftar pustaka nan menggunakan jurnal ilmiah lebih tinggi bila dibandingkan dengan nan menggunakan buku-buku biasa. Sehingga cara menulis daftar pustaka pun harus memenuhi persyaratan nan ditetapkan.
Cara Penulisan
Cara menulis daftar pustaka tidaklah sama dari setiap literatur. Semua tergantung pada kepentingan penelitian atau kajian/buku ilmiah. Cara menulis daftar pustaka ada nan dikelompokkan berdasarkan sumber-sumbernya. Misalnya dikelompokkan berdasarkan; buku, jurnal, internet, media massa, produk kebijakan (undang-undang), dan lain-lain.
Ada pula cara menulis daftar pustaka nan dikelompokkan berdasarkan bahasa pengantar sumber. Misalnya: sumber-sumber berbahasa Indonesia, sumber-sumber berbahasa Inggris, sumber-sumber berbahasa Arab, dan sumber- sumber berbahasa lain.
Cara menulis daftar pustaka pada umumnya urut seperti urutan catatan kaki ( foot note ), yaitu dimulai dari nama pengarang (nama forum nan menerbitkan jika tak disebutkan penulisnya), tanda koma, tahun terbit, nama buku, tanda koma, kota terbit, dan seterusnya.
Mengurutkan Nama Pengarang
Masing-masing sumber dalam daftar pustaka ditulis dari margin kiri dengan baris kedua dan seterusnya diketik setelah tujuh ketukan (indentasi). Jumlah ketukan pada baris kedua dan setrusnya, dapat enam atau kurang dan dapat juga delapan, sembilan ketukan, dan seterusnya. Yang terpenting ialah jumlah indentasi tersebut sama dab digunakan secara teratur. Disamping diurutkan berdasarkan abjad, penulisannya juga agak menjorok ke tengah. Misalnya seperti berikut:
Babbie, E.R., 1979. The Practice of Social Research. Belmont: Wadsworth Pubilshing Co. Inc.
Bailey, K.D., 1978. Methods of Social Research. New York: The Free Press.
Dalam menulis nama pengarang , harus diubah urutan nama depan dengan nama belakangnya. Titel dan gelar akademik dapat dicantumkan setelah nama pengarang, namun biasanya tak dituliskan. Contoh penulisan gelar akademik Prof Dr. Ibrahim Bafadal, M. Pd. menjadi Bafadal, Ibrahim. Prof., Dr.. contoh lain misalnya dengan menggunakan gelar dari masyarakat secara non formal misalnya; KH. Sahal Mahfudz, maka ditulis dengan Mahfudz, Sahal., K.H.
Pengarang Lebih dari Satu
Apabila menulis daftar pustaka nan digunakan menggunakan dua sumber atau lebih dengan nama pengarang nan sama, maka nama pengarang hanya dicantumkan sekali pada sumber nan pertama dan sumber nan kedua hanya dituliskan dengan menggunakan tanda strip ” – ” sebanyak tujuh buah. Contoh:
Supriadi, D., 1999. Mengangkat Gambaran dan Prestise Guru. Jakarta: Adicita Katya Nusa.
-------,2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung: Remaja Roesdakarya.
Adapun cara menulis daftar pustaka dari beberapa sumber ialah sebagai berikut:
Sumber Buku
Rahardjo, M.P., 2003. Metoda Riset Kualitatif. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Buku Terjemahan
Kotter, J.P., 1997. Leading Change: Menjadi Pionir Perubahan, (Alih Bahasa, Joseph Bambang MS). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Jurnal
Lassibille, G., Gomez, L.N., 2000. Organization and Efficiency of Education Systems: Some Empirical Findings. Comparative Education Volume 36 No. 1. p. 7-19.
Karya Ilmiah
Lengkong, J.S.J., 2004. Taktik Pemugaran Sekolah Berdasarkan Perspektif Guru (Studi Multi-Kasus Pada Tiga SLTP Di Kabupaten Minahasa. Disertasi, Tidak Dipublikasikan, PPs UM.
Naskah dari Internet
Anonyymous, 2010. Selamat Datang di Kabupaten Pasuruan, www.simrenasbappenas.go.id diakses tanggal 2 Nopember 2010.
Naskah Produk Kebijakan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999. Tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintahan Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.