Kebun Bunga

Kebun Bunga

Tidak mudah buat membuat seorang anak mau makan sayur dan buah. Segala macam teknik sudah diterapkan oleh seorang ibu agar anaknya mau makan sayur dan buah. Mungkin dengan merangkai buah dan sayur menjadi bentuk cantik nan dikenal olah anak, barulah anak tersebut tertarik buat makan buah dan sayur. Namun membentuk buah dan sayur buat kemudian dirangkai menjadi sesuatu nan menarik, juga bukan pekerjaan mudah. Apalagi bagi seorang ibu rumah tangga nan merangkap karyawan, waktu nan tersedia sangat sedikit sehingga diperlukan memutar otak lebih cepat lagi.

Tapi sebenarnya tak ada nan tak dapat dipelajari, termasuk juga cara merangkai buah dan sayur ini. Sebagai pemula, anda dapat memulai dengan membentuk buah dan sayur secara sederhana namun menggugat minat anak. Minat anak buat makan dapat tergugah sebab melihat bentuk kesukaannya di piring. Misalnya saja seorang anak nan bahagia dengan mobil-mobilan, kenapa tak mulai merangkai buah dan sayur menyerupai bentuk mobil-mobilan. Anak nan bahagia bentuk bulat seperti bola, maka bentuklah buah dan sayur tersebut menyerupai bola kemudian dirangkai dengan indah.



Semua Bentuk Dapat Dibuat

Kata Albert Einstein, pada saat orang memandang sesuatu nan sama, belum tentu mereka memikirkan hal nan sama. Maksudnya ialah ketika memandang langit yang biru dan mencari bentuk-bentuk paras atau bentuk-bentuk eksklusif di awan, masing-masing orang mempunyai pandangan dan imajinasinya masing-masing. Begitupun dalam merangkai buah dan sayur.

Apa pun bentuk nan diinginkan dapat dibuat. Contohnya, bentuk ikan dapat dibuat dari kubis hijau. Sisakan sedikit bonggol kubis, lekatkan sirip dan ekor ikan dengan tusuk gigi, pakai manik-manik hitam sebagai mata atau kalau tidak ingin termakan, pakailah biji semangka.

Letakkan ikan kecil-kecil di pinggiran dan tengah piring. Lalu rangkailah kembang kol nan sudah direbus di sisi kiri dan kanan ditambah dengan brokoli. Pakailah steak sebagai batu-batu nan ada di akuarium. Susunan kubis, kembang kol, steak, dan brokoli akan membentuk akuarium nan menarik. Sebelum makan, ajaklah anak bercerita sehingga acara makannya menyenangkan. Saat hati anak bahagia itulah biasanya nafsu makannya datang.



Kebun Binatang Mini

Ambillah buah pir. Lalu, pandanglah buah pir itu. Terlihat seperti bentuk pandakah, kambing, anjing, atau bentuk kepala hewan lain. Setelah terbayang bentuk hewan apa, misalnya kambing, potonglah sisi kiri dan kanan kulit pir, bentuklah tanduknya.

Setelah itu bila terlihat bentuk kepala anjing, potonglah kulit sisi kanan dan kirinya agak panjang sehingga membentuk telinga panjang. Untuk matanya, pakailah biji semangka. Letakkan ‘hewan-hewan’ tersebut di keranjang buah. Lalu ambillah nanas. Kira-kira bentuk hewan apakah nan dapat dibuat?

Belahlah nanas menjadi dua. Gunakan daunnya buat membentuk mulut dan kaki-kaki. Bimsalabim! Jadilah kura-kura. Sebagai zat karbohidratnya, ambillah ubi rambat. Pilihlah bentuk ubi rambat nan kira-kira dapat dibuat hewan.

Misalnya, ada ubi rambat nan dapat dibentuk penjadi hewan pemakan semut atau bahkan hamster. Potonglah sisi kulit ubi di dekat ujungnya agar terlihat seperti telinga. Kalau mau membentuk hamster, bentuk telinga diambil dari sisi ubi nan lebih besar. Untuk mata, sekali lagi, pakailah biji-bijian.



Kebun Bunga

Sayuran apa pun dapat dirangkai seperti bunga. Misalnya wortel nan dibuat seperti kembang matahari. Sebagai tangkainya, gunakan kembang sedap malam dan buat rumput-rumputnya dapat menggunakan daun bayam nan dipotong panjang-panjang.

Bunga rerumputan dapat memakai kecambah. Kebun kembang akan semakin latif kalau ada kupu-kupu. Gunakan daun bayam merah dan bentuklah kupu-kupu merah dengan memotong daun bayam seperti sayap kupu-kupu.

Ajaklah anak buat lebih berimajinasi dengan ragam sayur dan buah. Ambillah tomat dan ketimun. Apakah nan dapat dibuat dari timun? Perahu-perahuan? Bisa. Lubangi mentimun di tengah-tengahnya. Hilangkan isinya. Lalu pangkas tomat dan jadikan tomat sebagai hiasan perahu.



Catatan

Walau bagaimanapun, buah dan sayuran itu dimaksudkan sebagai bentuk teknik agar anak mau makan sayur dan buah. Jadi jangan sampai terlena. Jangan sampai asyik berkarya, tapi anak malah tidak mau memakan sayur dan buahnya.

Sebenarnya buat membangkitkan selera makan anak dapat dimulai dengan membangkitkan khayalan anak itu sendiri. Dan membangkitkan khayalan seorang anak, tidaklah susah. Rahasianya ialah terletak pada diri kita sendiri sebagai orang tua buat membangkitkannya. Ingatlah global anak-anak ialah global bermain. Jadi apapun dapat menjadi wahana buat bermain-main, termasuk juga ketika memperkenalkan bentuk-bentuk buah dan sayuran nan ada di dalam piring makanan, dapat memperkenalkannya dengan cara bermain. Namun sekali lagi jangan sampai terlena, jadi lebih banyak bermainnya sementara tugas anak agar dapat makan menjadi terabaikan.

Dunia anak memang global bermain. Salah satu perlu disediakan dalam bentuk permainan anak ialah permainan fantasi. Nah, dalam permainan fantasi inilah sebenarnya seorang ibu dapat mulai memperkenalkan dan mengarahkan khayalan anak ketika melihat bentuk buah dan sayuran nan telah dibentuk di piring. Bagi anak permainan ialah sangat diperlukan. Meminjam istilah Karl Groos - anak bermain sebab ia perlu belajar merespon dan belajar peran-peran eksklusif dalam kehidupan. Tadkiroatun Musfiroh dalam bukunya "Cerdas Melalui Bermain" (Grasindo, 2008) memberi patokan nan jelas bahwa bermain bersifat mana suka. Bermain berkaitan dengan kata "dapat", berbeda dengan bekerja nan berkaitan dengan kata "harus". Ini nan harus disadari orang tua bahwa bermain bagi anak ialah kegiatan nan dilakukan sebab ingin, bukan sebab harus memenuhi tujuan atau keinginan orang lain. Dengan demikian pada saat memberi makan pun bagaimana memanipulasi kata 'harus' menjadi kata 'dapat'. Dengan demikian bagi seorang anak memakan buah dan sayuran bukanlah keharusan, nan di dalamnya mengandung paksaan, tapi bagaimana memakan buah dan sayur ialah permainan, sebab ia bisa melakukannya.

Bagi anak bermain dapat sambil belajar dan belajar pun dapat sambil bermain. Dapat dianalogikan bahwa bermain bagi seorang anak merupakan praktik dari teori pengenalan dengan lingkungan anak. Bermain bisa menyeimbangkan motorik kasar seperti berlari serta motorik halus seperti menulis, menyusun gambar dan lain-lain. Dari titik ini, bagi seorang anak, permainan merupakan perencanaan psikologis buat mencapai kematangan dan ekuilibrium di masa perkembangannya. Dalam kegiatan makan pun sebagai langkah awal diciptakan agar tak terlepas dari global bermain tersebut. Hanya saja bukan bermain dalam sesungguhnya, sehingga seorang anak makan buah dan sayur misalnya sambil berlari-lari sehingga pada akhirnya seorang ibu akan kerepotan sebab harus mengejar-ngejar. Permainan di sini ialah permainan fantasi, permainan imajinasi, dan dapat dilakukan sambil anak duduk di kursi.

Memang sahih bahwa buat menghadirkan fantasi dan khayalan bagi anak, bukan pekerjaan mudah, seperti juga ketika anda menyusun dan membentuk buah dan sayur kemudian merangkai buah dan sayur tersebut menjadi sesuatu nan menarik perhatian anda. Tapi kalau terus dicoba, dilatih dan dilatih, pada akhirnya akan muncul dengan sendirinya kreativitas tersebut.