Kandungan Protein Kedelai, Solusi Praktis
Tahukah Anda bahwa kandungan protein kedelai merupakan nan tertinggi di antara jenis tumbuhan kacang-kacangan lainnya? Mungkin sebagian sudah ada nan tahu, namun tentunya banyak juga nan belum mengetahuinya. Dalam artikel ini, penulis akan mengulas kandungan protein kedelai nan sangat bermanfaat.
Namun, sebelum membahas kandungan protein kedelai lebih jauh, mari kita bahas sedikit tentang protein. Siapa nan tak pernag mendengar istilah protein? Protein sangat diperlukan oleh tubuh buat berbagai macam keperluan. Fungsi protein ialah sebagai pengganti senyawa nan hilang dari tubuh.
Selain itu, protein juga berfungsi sebagai juga pembentuk dan penumbuh jaringan baru dalam tubuh, baik pada masa balita, anak-anak, maupun remaja. Protein juga membantu pemulihan kondisi tubuh selama masa hamil dan menyusui, serta setelah sembuh dari sakit.
Konsumsi protein rakyat Indonesia rata-rata sekitar 40 hingga 50 gram per-kapita per-hari. Sebagian besar (sekitar 90 persen) sumber primer protein nan dikonsumsi berasal dari bahan pangan nabati.
Beras memberi sumbangan terbesar, sekitar 50 persen dari semua protein nan dikonsumsi. Dilanjutkan dengan kacang-kacangan, sedangkan nan paling kecil kontribusinya ialah produk hewani seperti daging, ikan, telur dan juga susu.
Kebutuhan harian minimal seseorang terhadap protein ialah sekitar satu gram per-kilo berat badan. Jadi, bila seseorang mempunyai berat badan 50 kilogram, diperlukan sekitar 50 gram protein per hari. Data nan telah disampaikan di atas membuktikan bahwa konsumsi protein rakyat Indonesia belum memenuhi apa nan ditargetkan, yaitu sekitar 55 gram per kapita per hari. Oleh sebab itu, masalah kekurangan energi protein, masih sering kali dijumpai di Indonesia.
Kandungan Protein Kedelai - Penyebab Primer Kekurangan Energi Protein
Menurut beberapa penelitian, sebenarnya masalah kurangnya energi protein nan terdapat di beberapa negara berkembang, seperti Indonesia bukan sebab sumber primer protein nan berasal dari tanaman, namun sebab rendahnya konsumsi kalori (energi). Bila kebutuhan akan kalori telah dipenuhi, kebutuhan akan protein bisa dicukupi baik oleh protein hewani maupun nabati.
Sebagian pakar telah memperhitungkan, peningkatan produksi protein nan berasal dari hewan ternak khususnya, buat memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat di negara berkembang kemungkinan cukup sulit buat dicapai.
Salah satu alternatifnya ialah pemanfaatan sumber protein botani secara lebih optimal dan rasional. Di sisi lain, juga dibutuhkan sumber energi protein nan murah. Karena itulah, kandungan protein kedelai dapat menjadi alternatif solusi di negeri kita.
Kandungan Protein Kedelai, Solusi Praktis
Jangan pernah melupakan kandungan protein kedelai. Percaya atau tidak, hingga saat ini, kedelai ialah produk pertanian nan paling potensial sebagai sumber protein termurah di dunia. Menurut pakar pertanian dunia, Catron, menyebutkan bahwa hasil pertanian dari kedelai bisa digunakan buat mencukupi kebutuhan pangan seseorang 30 kali lebih besar daripada pertanian hasil dari peternakan sapi buat diambil dagingnya.
Kandungan protein kedelai benar-benar telah dimanfaatkan negara jepang. Protein dalam kedelai telah dikonsumsi masyarakat Jepang sejak berabad-abad nan lalu. Sampai saat ini, terbukti bahwa Jepang merupakan negara industri nan sangat kaya. Hasil olahan kedelai, seperti tahu dan tofu juga sudah mulai banyak dijumpai di supermarket di negara-negara Eropa.
Tak hanya Jepang nan sudah memanfaatkan kandungan protein kedelai. Amerika pun memberlakukan hal nan sama terhadap kandungan protein dalam kedelai. Ya, Amerika Perkumpulan hingga saat ini telah memproduksi kedelai sebagai bahan dasar tahu dengan jumlah sekitar 9534 ton. Sedangkan Indonesia sekitar 7941 ton. Tempe, sebagai bahan olahan tahu nan lain, juga telah diproduksi dan dikonsumsi di Belanda, Jerman maupun Amerika Serikat.
Kandungan protein kedelai, selain dimanfaatkan dan diolah menjadi produk-produk makanan juga bisa diolah menjadi isolat protein, konsentrat protein, dan TVP ( Texturized Vegetable Protein ) maupun minyak kedelai. Produk-produk tersebut sebagian besar digunakan sebagai bahan dasar industri makanan seperti pabrik roti, kue kering, cake , sosis, burger, serta produk olahan daging lainnya. Selain itu, dipakai dalam proses pembuatan donat, susu kedelai, margarin, minyak salad dan lain-lain.
Mungkin banyak masyarakat luas nan sudah mengetahui bahwa nilai gizi protein beras sangat terbatas oleh rendahnya kadar lisin, sedangkan kandungan protein kedelai kaya akan lisin. Hanya saja, kandungan protein kedelai kekurangan asam amino belerang (S).
Menurut penelitian, apabila kandungan protein beras dan kandungan protein kedelai dicampurkan, maka kurangnya lisin dari beras dapat dilengkapi oleh kedelai. Minimnya jumlah asam amino belerang dari kedelai bisa disubstitusi oleh beras. Dengan demikian, lengkaplah susunan asam amino esensial tersebut nan setara dengan asam amino dari protein hewani.
Campuran beras dan kandungan protein kedelai mempunyai nilai gizi nan setara dengan kandungan protein hewani. Penelitian berikutnya mengungkap, bahwa campuran antara jagung dan kedelai, mempunyai nilai nan serupa.
Selain itu, kandungan protein kedelai nan dikonsumsi tak memberikan imbas samping nan dapat merugikan manusia, baik buat orang dewasa maupun anak-anak. Justru kandungan protein kedelai nan mempunyai banyak asam amino, membuktikan kedelai sebagai sumber protein alternatif nan patut diberdayakan.
Manfaat Kandungan Protein Kedelai
Selain beberapa kegunaan nan telah disebutkan di atas, kandungan protein kedelai masih memiliki banyak kegunaan lainnya. salah satunya ialah kandungan protein kedelai sebagai peninggi badan dan susu konsumsi tanpa lemak.
Fisik tubuh tinggi, besar, dan atletis merupakan idaman hampir seluruh pria masa kini. Dengan bentuk tubuh nan seperti itu, seorang pria dirasa dapat tampil dengan penuh percaya diri tinggi. Berbeda dengan pria nan memiliki tubuh pendek. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika banyak pria nan menginginkan buat menambah tinggi badan.
Sebenarnya, kabar gembira bagi orang-orang nan bertubuh pendek dan ingin meninggikan badannya telah sejak lama dimiliki oleh kedelai. Namun, masyarakat modern lebih bahagia dengan sesuatu nan bersifat instant nan justru membahayakan tubuh.
Kandungan protein kedelai nan kaya akan asam amino mampu menghindarkan seseorang dari berbagai agresi penyakit. Selain itu, kelenjar pituitary nan memiliki kemampuan mensekresi HGH (Human Growth Hormon) akan mudah terangsang jika kandungan protein kedelai banyak kita konsumsi.
Dengan terangsangnya kelenjar pituitary tersebut, pertumbuhan tinggi badan nan sejatinya berhenti di usia emas, yakni antara usia 17-18 masih tetap bisa dilanjutkan. Hanya saja, pertumbuhan nan terjadi memang tak seperti nan dialami pada masa sebelum menginjak usia 17 tahun. Ya, pertumbuhan di atas usia 17 tahun memang terbilang lambat, namun bukan berhenti sama sekali.
Berkaca dari fakta nan ada, Anda nan menginginkan mempertinggi badan, harus rajin-rajin mengkonsumsi kandungan protein kedelai. Agar tinggi badan dan berat badan Anda semakin ideal, imbangi dengan berolahraga secara teraur.
Sebenarnya, bukan hanya kandungan protein kedelai saja nan dapat dinikmati masyarakat. kandungan gizi kedelai lainnya pun masih dapat dinikmati dan memiliki kegunaan nan banyak. Sebagai contoh, susu kedelai nan rendah lemak bisa membantu wanita nan ingin berdiet dan melangsingkan tubuh.
Juga ada kandungan vitamin D dan kalsium nan bisa membantu pertumbuhan otot dan manjadikan tulang semakin kuat. Lalu, dalam kedelai juga terkandung isoflavon nan sangat baik dalam mencegah kanker payudara.
Nah, itulah sedikit pembahasan kandungan protein kedelai yang dapat penulis paparkan. semoga Bermanfaat.