Pemanfaatan Tanaman Jagung
Selain padi, gandum, umbi-umbian, dan kacang-kacangan, jagung juga merupakan tanaman palawija nan banyak tumbuh di daerah tropis. Nama palawija sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta nan artinya ialah tanaman kedua. Tanaman kedua nan dimaksudkan dalam bahasa sanksekerta ialah tanaman pengganti padi.
Salah satu tanaman palawja nan akan dibahas dalam artikel kali ini ialah tanaman jagung, yakni satu di antara tanaman pangan nan ada di global nan termasuk ke dalam katagori tanaman krusial setelah padi dan gandum.
Penting di sini tentu sebab kandungan gizi jagung nan dapat memenuhi angka kebutuhan gizi pada tubuh manusia. Misalnya saja, kandungan karbohidrat nan terdapat di dalamnya mampu menjadi sumber pangan alternatif di beberapa daerah seperti di Amerika dan Indonesia.
Di Indonesia sendiri, jagung digunakan sebagai bahan pangan primer atau makanan pokok. Beberapa daerah nan dimaksud di antaranya ialah Madura dan Nusa Tenggara.
Selain sebagai sumber karbohidrat bagi manusia, jagung juga dapat digunakan sebagai pakan bagi ternak, nan diambil minyaknya, sebagai bahan dasar pembuat tepung jagung atau tepung maizena, serta sebagai bahan standar industri nan dibuat dari tepung bulir dan tongkolnya. Jagung nan sudah direkayasa secara genetika juga dapat dipergunakan sebagai penghasil bahan standar kebutuhan farmasi.
Asal-Usul Tanaman Jagung dan Bentuk Fisiknya
Beberapa penelitian menemukan bahwa tanaman jagung berasal dari daerah Amerika Tengah atau Meksiko bagian selatan. Budidaya jagung nan dilakukan di daerah ini telah berlangsung sejak 10 ribu tahun nan lalu.
Teknologi pangan tersebut kemudian dibawa ke Amerika Selatan pada 7000 tahun nan lalu sampai ke daerah selatan Peru sejak 4000 tahun nan lalu. Jagung termasuk ke dalam genus Zea nan tak bisa hayati di alam liar. Oleh karena itu, jagung tumbuh dengan pemuliaan tanaman dan sedikit tumbuh alami sebanyak 50 ribu kultivar.
Tanaman ini termasuk ke dalam tanaman musiman satu siklus hidupnya diselesaikan dalam jangka waktu 80 sampai 150 hari. Setengah siklus kehidupan pertama merupakan termin pertumbuhan vegetatif, sedangkan termin separuhnya lagi merupakan termin pertumbuhan generatif.
Tanaman jagung memiliki ketinggian nan bervariasi. Namun, ketinggian rata-rata nan dimiliki oleh tanaman palawija ini ialah antara 1 sampai 3 meter dengan tinggi maksimal 6 meter nan diukur dari permukaan tanah sampai ruas teratas sebelum kembang jantan.
Tanaman biji berkeping tunggal ini termasuk ke dalam tanaman berakar serabut nan kedalamannya bisa mencapai 8 meter dengan sebagian besar berada pada kisaran 2 meter. Pada tanaman nan sudah dewasa, akan muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah. Akar tersebut akan membantu menyangga tanaman tersebut agar tetap tegak.
Batang tanaman jagung bersifat tegak dan mudah dilihat seperti halnya batang sorgum dan tebu, namun tak terlihat seperti tanaman padi atau gandum sebab terdapat mutan nan batangnya tak tumbuh dengan pesat sehingga tanaman berbentuk roset dengan batang nan beruas-ruas. Ruasnya itu terbungkus oleh pelepah daun nan muncul dari buku dan tak mengandung banyak lignin sehingga batanya cukup kuat.
Sementara itu, daun tanaman jagung termasuk daun nan paripurna dengan bentuk memanjang dan terdapat ligula antara pelepah dan helai daunnya. Tulang daunnya sejajar dengan ibu tulang daun dengan permukaan nan licin, dan kadang-kadang berambut.
Jagung memiliki kembang jantan dan betina nan terpisah dalam satu tanaman dengan tiap kuntum kembang mempunyai struktur khas kembang dari suku Poaceae nan disebut floret. Floret tersebut dibatasi oleh sepasang gulma.
Bunga jantan pada jagung tumbuh di bagian puncak tanaman nan berupa karangan kembang nan serbuk sarinya berwarna kuning dengan aroma nan khas. Sedangkan kembang betinanya terususun dalam tongkol nan tumbuh dari buku di antara batang dan pelepah daun. Jagung memiliki ciri-ciri panjang, berisi, dan memiliki buah.
Pemanfaatan Tanaman Jagung
Kandungan gizi jagung memang tak begitu jauh dengan kandungan gizi nan terdapat pada padi. Maka dari itu, jagung diposisikan sebagai salah satu bahan pangan nan dapat menggantikan peran padi.
Masyarakat Indonesia niscaya sudah tak asing dengan istilah "belum makan kalau belum makan nasi". Nasi memang merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, namun juga tak semuanya, sebab masyarakat di Madura dan Nusa Tenggara lebih memilih jagung buat menjadi makanan pokok mereka.
Pemanfaatan tanaman jagung terbilang cukup banyak. Selain dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok, jagung juga dapat dijadikan makanan ternak. Burung misalnya. Biji jagung nan kering dan tak layak konsumsi dapat dijadikan makanan bagi burung peliharaan Anda.
Selain itu, jagung juga dapat diolah menjadi beberapa bahan pangan. Biji jagung dapat diolah menjadi tepung dan minyak jagung. Tepung dari jagung biasa kita kenal dengan nama tepung maizena, dan minyaknya dikenal dengan sebutan minyak jagung.
Jagung ialah tanaman nan hasil panennya dalam satu kali musim penanaman. Tanaman jenis ini "menyelesaikan" siklus hidupnya dalam rantang waktu satu tahun. Jagung dapat dipanen ketika usianya mencapai 80 hingga 150 hari, dihitung sejak penanaman. Dalam satu kali panen, pohon jagung nan rata-rata memiliki tinggi satu hingga tiga meter ini dapat menghasilkan 4 hingga 6 bonggol jagung.
Kandungan Gizi Jagung
Jagung mengandung karbohidrat nan menjadi sumber primer tenaga manusia. Jagung juga mengandung protein. Protein nan terkandung dalam jagung terdiri dari lima jenis, albumin, globulin, prolemin, glutelin, dan nitrogen nonprotein.
Kadar glukosa dalam jagung juga tak terlalu tinggi. Berkisar antara satu hingga tiga persen. Kadar gula nan terkandung dalam jagung di antaranya glukosa, sukrosa, dan fruktosa.
Kandungan gizi jagung nan paling primer ialah pati dengan kandungan amilosa dan amilopektin. Disebut paling primer sebab kadar pati dalam jagung tertinggi di antara kandungan gizi lain, yaitu 72-73 persen. Pada jagung jenis pulut, pati nan terkandung lebih banyak, antara 93-100 persen.
Jagung mengandung asam lemak, meliputi asam lemak jenuh nan terdiri atas palmitat dan stearat dan asam lemak takjenuh nan terdiri atas oleat atau omega 9, linoleat atau omega 6, dan linolenat atau omega 3. Linoleat dan linolenat merupakan dua asam lemak esensial.
Kandungan gizi jagung lainnya ialah vitamin A dan E. Kedua jenis vitamin ini sangat baik bagi tubuh. Vitamin E berperan sebagai antioksidan dalam tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh atau sistem imunitas, serta menghambat kerusakan pada degeneratif sel.
Manfaat Buah Jagung
Jagung biasanya digunakan sebagai bahan makanan selingan bagi sebagian orang. Namun, kandungan gizi nan terdapat di dalamnya juga sangat kondusif apabila dikonsumsi setiap hari sebab mengandung karbohidrat dan banyak kegunaan bagi kesehatan tubuh.
Rasanya nan lezat juga membuat buah jagung dapat dioleh dengan berbagai macam cara, dari mulai dibakar, dikukus, sampai dibuat makanan olahan lainnya. Biji jagung juga bisa dimasak dengan cara ditumis dengan dicampur bahan-bahan lainnya, seperti bawang dan sayuran.
Beberapa kegunaan nan didapatkan dari hasil mengonsumsi jagung ialah sebagai berikut.
Melancarkan Pencernaan
Buah jagung ini memiliki kadungan serat nan bermanfaat buat menstabilkan dan melencarkan sistem pencernaan. Oleh karena itu, jagung juga dapat digunakan sebagai obat bagi penderita wasir, sembelit, dan dapat menurunkan risiko kanker usus besar.
Sumber Mineral
Berbagai mineral dalam jagung ialah magnesium, besi, tembaga, dan fosfor nan sangat diperlukan buat kesehatan tulang agar terhindar dari keretakan sebab bertambahnya umur, serta meningkatkan fungsi ginjal.
Merawat Kulit
Kandungan antioksidan nan terdapat di dalam buah jagung juga bisa membuat kulit tetap sehat sehingga terlihat awet muda. Minyak nan dihasilkan dari buah jagung merupakan sumber makanan nan kaya akan kandungan asam linoleat. Pati jagung juga berguna buat mengatasi kulit ruam.