Kandungan Protein dalam Telur
- Pastikan kondisi cangkang telur tak retak
- Pilihlah ukuran telur nan tak terlalu kecil, tapi tak terlalu besar juga
- Pilih rona telur nan tak terlalu pucata atupun terlalu gelap
- Hindari memilih telur nan terkena noda atau kotoran
- Pilih telur nan cangkangnya bersih
- Telur nan baik akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air
- Pilihlah telur dengan bau normal, tak berbau busuk
- Pilih bentuk telur nan lonjong
- Pilih telur nan dikemas dengan baik dan mengandung omega 3
Telur unggas dapat diolah dengan berbagai cara, misalnya saja dengan diawetkan atau diasinkan menjadi telur asin, direbus matang, digoreng menjadi telur dadar, telr mata sapi, atau telur acak, direbus setengah matang atau dimakan mentah.
Akan tetapi, bila Ada suka mengonsumsi telur dalam bentuk nan masih mentah, maka Anda perlu berhati-hati sebab bisa-bisa terkena bakteri salmonella. Orang nan tak disarankan memakan telur jenis ini ialah orang tua, wanita hamil, dan orang nan sedang sakit.
Tips Mengonsumsi Telur
Ada beberapa tip nan dapat dilakukan buat membuat telur nan dikonsumsi menjadi lebih enak dan terhindar dari kekhawatiran mengenai hal hal buruk. Misalnya saja, kolesterol nan terdapat dalam kuning telur dapat dihindari dengan cara mengonsumsi telur utuh tanpa memisahkan antara putih telur dengan kuning telur.
Untuk mendapatkan khasiat ekstra dari telur, Anda dapat memilih telur nan mengandung asam lemak omega 3 nan dihasilkan oleh ayam petelur nan pangannya berupa biji-bijian.
Olahan telur nan baik ialah telur rebus sebab tak ada tambahan lemak dari minyak nan biasanya digunakan buat menggoreng telur. Akan tetapi, bila Anda ingin memasak telur dengan cara digoreng, gunakanlah minyak kelapa sawit daripada mentega sebab lemak mentega lebih banyak dibandingkan dengan lemak minyak.
Kandungan Protein dalam Telur
Penyakit nan disebabkan oleh kekurangan protein seringkali menjangkiti penduduk negara miskin. Pasalnya, keberadaan protein di dalam tubuh sangat krusial buat pembentukan otot, darah, kulit, dan lain-lain. Bahkan, strata protein di dalam tubuh angkanya paling besar setelah air.
Protein terdiri dari 20 asam amino dan hanya 12 jenis asam amino nan bisa diproduksi tubuh. Sisanya (delapan) harus didapatkan dari luar (makanan). Salah satu makanan nan bisa membantu kecukupan protein di dalam tubuh ialah telur. Hal ini disebabkan kandungan protein telur sangat tinggi (melebihi bahan pangan hewani seperti daging dan ikan).
Bahkan, telur memiliki asam amino esensial komplit nan dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, tak heran jika telur dijadikan baku buat menaksir kecukupan protein di dalam tubuh atau dikenal dengan istilah PST (Protein Setara Telur).
Kandungan Gizi Telur
Telur terdiri dari cangkang, bagian putih, dan kuning. Cangkang telur mengandung kalsium karbonat. Sementara bagian putih dan kuningnya, mengandung gizi nan berbeda. Kuning telur memiliki gizi nan lebih besar daripada putih telur.
Kandungan protein nan terdapat di dalam kuning telur sebesar 16 persen, sementara pada putih telur berkisar 13 persen. Tidak hanya protein, kuning telur mengandung zat besi dan vitamin A nan terkonsentrasi serta prosentase lemak nan cukup tinggi, yaitu sekitar 31 persen.
Nilai Gizi pada Telur
Satu butir telur ayam dengan berat 50 gram memiliki kandungan energi sebanyak 81 kilokalori, lemak 5,75 gram, 0,35 gram karbohidrat, 6,4 gram protein, dan vitamin A 309 SI.
Telur mengandung jenis kolesterol pada bagian kuning telurnya. Satu butir telur ayam mengandung sekitar 212 mg kolseterol, sedangkan konsumsi kolesterol nan diperlukan oleh tubuh ialah maksimal 300 mg per hari. Artinya, Anda boleh mengonsumsi satu butir telur per hari.
Telur memiliki banyak kegunaan kesehatan bagi tubuh. Berikut ialah kegunaan nan dapat didapatkan dari telur :
- Telur merupakan sumber energi nan sangat baik buat tubuh. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan protein nan lebih mudah diserap dibandingkan dengan makanan berprotein lainnya.
- Vitamin lain nan terdapat di dalam telur ialah vitamin A,D,K, dan kolin nan juga berfungsi buat mengubah protein menjadi energi buat beraktivitas.
- Kolin di dalam telur juga berguna bagi kesehatan membran sel nan terdapat di dalam tubuh Anda. Kolin jga membantu Anda menjaga kadar homocysteine di taraf normal, yakni asam amino nan berpotensi mengakibatkan risiko penyakit jantung.
- Selain itu, kolin dalam telur juga sangat baik buat meningkatkan fungsi otak sehingga Anda lebih kuat dalam hal mnegingat dan berkonsentrasi.
- Telur juga memiliki kegunaan nan baik bagi sistem kekebalan tubuh sebab kandungan selenium nan terdapat di dalamnya.
- Vitamin B kompleks nan terkandung di dalam telur berfungsi buat mengubah makanan nan diserap tubuh menjadi energi, serta mencegah bayi stigma lahir.
- Vitamin A dalam telur juga berfungsi buat pertumbuhan sel dan kulit nan sehat sehingga Anda tak perlu takut buat mengonsumsi telur dengan porsi nan cukup.
- Vitamin E di dalam telur juga berfungsi buat mencegah kerusakan tubuh dari radikal bebas, sedangkan lutein dan zeaxanthin nan terkonsentrasi pada mata membantu mencegah degenerasi makula atau penuaan dini.
Telur Ayam, Telur Puyuh, atau Telur Bebek?
Kandungan protein telur ayam jika dibandingkan dengan telur puyuh dan telur bebek, nan paling besar ialah telur bebek. Sayangnya, telur bebek ini juga memiliki kandungan lemak tertinggi sehingga kurang cocok jika dijadikan menu dalam diet protein tinggi.
Jangan Hiperbola dalam Mengonsumsi Telur
Anak-anak umumnya amat menyukai telur. Bahkan, sehari dapat makan 3 sampai 4 telur. Padahal, mereka tak perlu telur sebanyak itu sebab bisa menyebabkan tingginya kadar protein di dalam tubuh. Apalagi, anak-anak tak hanya mendapat protein dari telur, tetapi dari makanan lain, seperti susu, tempe, atau tahu. Untuk menjamin kecukupan protein dalam tubuh, anak-anak cukup memakan 1 butir telur per hari.
Disadari atau tidak, konsumsi makanan nan mengandung protein secara hiperbola juga bisa memicu dehidrasi. Sebuah studi nan dilakukan oleh William Forrest Martin dari Universitas Connecticut, AS, menunjukkan bahwa konsumsi makanan berprotein tinggi bisa menyebabkan dehidrasi. Penelitian tersebut melibatkan beberapa atlet terlatih nan tahan kehilangan cairan tubuh dibanding manusia lain pada umumnya.
Tidak hanya itu, konsumsi telur secara hiperbola bisa menyebabkan penyakit korengan pada anak-anak dan pemicu alergi pada anak-anak nan alergi terhadap protein.
Dari klarifikasi di atas, tentu Anda sendiri dapat mengetahui apa saja kegunaan nan dapat didapatkan dari telur. Jadi, jangan takut gemuk lagi bila Anda ingin mendapatkan energi maksimal, serta perkembangan fungsi otak dan kesehatan kulit nan baik. Selamat menikmati khasiat kandungan protein telur!