Pedoman Gizi Seimbang

Pedoman Gizi Seimbang

Panduan generik gizi seimbang haruslah kita pahami dengan benar. Meskipun terdengar sepele bagi sebagian besar orang Indonesia, namun panduan gizi itu krusial bagi ketahanan tubuh kita, terutama bagi anak-anak nan sedang dalam masa pertumbuhan. Asupan gizi nan baik ialah masa depan mereka. Dan ekuilibrium gizi itu merupakan upaya kita memberi fondasi nan kuat buat tumbuh dan berkembangnya anak-anak.

Namun sayang kebanyakan orang Indonesia berpikir, nan krusial makan, terutama nasi. Asal ada nasi, kebutuhan makan kita sudah terpenuhi. Padahal, nasi hanya mewakili kebutuhan karbohidrat saja buat tubuh kita. Sementara protein dan vitamin kadang kita selalu mengabaikannya. Tidak mengerankan bila orang kelihatannya berbadan besar dan sehat, namun rentan terhadap berbagai penyakit. Ini disebabkan sebenarnya tubuh kekurangan asupan gizi nan seimbang. Obesitas juga ditengarai lebih banyak disebabkan ketidak seimbangan asupan gizi dibanding dengan mengkonsumsi makanan secara berlebihan.

Tubuh memang tak memerlukan banyak asupan melainkan keseimbangan. Artinya semua senyawa baik nan berasal dari botani maupun hewani, tercukupi. Untuk mencapai taraf kesehatan tubuh nan baik inilah, kecukupan gizi menjadi hal primer dibanding dengan makan hiperbola satu zat eksklusif tapi miskin zat nan lainnya. Dari berbagai acum misalnya didapat konklusi bahwa berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, diabetes mellitus, gagal ginjal, lebih banyak disebabkan sebab Norma mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan ekuilibrium gizi. Dengan demikian panduan generik gizi seimbang sebenarnya sangat diperlukan oleh siapapun agar dapat mengelola dan memilih menu sehat dan bukan semata-mata memuaskan keinginan buat makan.



Pola Makan

Kebutuhan gizi ialah masalah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini berkaitan dengan taraf pencerahan kita dan taraf ekonomi keluarga. Dalam hal ini, pola makan keluarga Indonesia akan berkaitan dengan penghasilan dalam keluarga. Karena dana kebutuhan makan akan saling tarik menarik dengan kebutuhan nan lain nan mungkin jauh lebih penting.

Jadi pikiran sederhana kita ialah nan krusial makan. Asal ada nasi buat dimakan maka terpenuhilah kebutuhan makan sebuah keluarga. Padahal, masalah gizi timbul sebab konduite gizi seseorang nan salah.

Ketidakseimbangan mengonsumsi gizi setiap orang akan berdampak sangat besar terhadap metabolisme tubuh kita. Misalnya jika kita terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat maka kita akan sering mengantuk dan malas beraktivitas.

Oleh karen itu, ubahlah pola makan kita. Mengonsumsi karbohiodrat harus diberengi dengan makanan nan mengandung protein tinggi, baik hewani atau nabati. Namun, protein hewani hendaknya lebih banyak sebab mendukung kecerdasan otak.

Sebenarnya dengan kekayaan alam nan demikian melimpah di Indonesia, panduan generik gizi seimbang harus menyertakan bagaimana mengkonsumsi makan dengan gizi seimbang nan bisa diperoleh dan diolah dari alam sekitar. Sehingga ketika berbicara masalah gizi, kerangka berpikir berpikirnya jangan selalu berarti mahal. Untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi penduduk Indonesia, sebenarnya tak harus selalu mahal, dengan catatan telah memahami bagaimana mengolah makanan nan bersumber dari sekeliling baik nan berasal dari sumber hewani maupun nabati.

Coba saja kita tengok negeri-negeri Barat. Mereka mengonsumsi protein sebagai makanan pokok mereka dan karbohidrat sebagai lauknya. Hasilnya, mereka tumbuh menjadi manusia-manusia cerdas, rajin, dan tak pemalas. Tak ada salahnya meniru gaya hayati mereka, toh tak semua budaya barat itu buruk, selama hal itu menjadi pembaharu bagi kita dan menjadikan kita lebih baik. Apalagi kekayaan alam Indonesia nan melimpah, semestinya tidak ada lagi alasan penduduknya kekurangan gizi atau makan dengan tak memperhatikan ekuilibrium gizi.

Meniru pola makan orang barat bukan dalam artian kita memakan makanan siap saji atau makanan nan dianggap modern oleh orang Indonesia. Justru makanan siap saji di loka asalnya Amerika, dinamakan Junk Food atau makanan sampah nan akan menimbulkan berbagai macam penyakit sebab kandungan gizinya tak seimbang. Selain itu juga mengandung lemak dan garam nan tinggi sementara kandungan seratnya rendah. Dan makanan seperti ini justru nan sering menimbulkan masalah.



Pedoman Gizi Seimbang

Penanggulangan masalah gizi buat masyarakat Indonesia ialah dengan mengikuti panduan gizi seimbang, antara lain sebagai berikut :

  1. Makanlah aneka makanan nan mengandung sumber energi, seperti karbohidrat, protein, dan vitamin. Karbohidrat buat tenaga, protein buat pembangun dan vitamin buat penyeimbang. Sumber makanan dengan gizi seimbang ini dapat berasal dari botani maupun hewani, nan sebenarnya sangat melimpah di Indonesia.
  2. Untuk memenuhi kebutuhan energi dalam tubuh kita maka kita harus mengonsumsi karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat tak harus selalu berasal dari nasi, melainkan dapat berasal dari jagung, singkong, umbi-umbian dan bahan lainnya. Demikian pula dengan protein dan lemak, tak selamanya harus berasal dari daging nan harganya memang tak murah. Protein dan lemak nan berasal dari hewan dapat diperoleh dengan mengkonsumi ikan, sementara nan berasal dari nabati, kita dapat mengkonsumsi olahan nan berasal dari kacang kedelai seperti tahu dan tempe.
  3. Usahakan jangan mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak sebab akan menimbulkan banyak penyakit, seperti meningkatnya gula darah. Dalam porsi makan kita harus lebih banyak mengandung protein agar kita semakin cerdas. Tapi memang tak dapat dipungkiri bahwa berbagai macam makan dalam bentuk makanan ringan dan cemilan, kebanyakan mengandung lebih banyak karbohidrat daripada nan mengandung lemak dan protein. Sehingga sebenarnya bagi mereka nan bahagia ngemil, harus benar-benar mengurangi dosis sumber karbohidrat ketika makan, seperti nasi, sebab kalau tak akan menyebabkan kelebihan karbohidrat nan dalam waktu singkat dapat memicu obesitas dan meningkatnya kadar gula darah di dalam tubuh.
  4. Kebutuhan karbohidrat setiap orang berbeda, sebab hal ini berkaitan dengan selara makan. Namun kita tetap harus mengikuti pola makan gizi seimbang nan konvensional. Biasanya karbohidrat nan dibutuhan orang dewasa ialah lima ons nasi setiap harinya, itu sudah cukup membuat kita aktif bekerja. Jadi kalau sebelum dan sesudah makan masih diperlukan ngemil nan seperti telah disebutkan sebelumnya lebih banyak mengandung karbohidrat, mau tak mau lima ons nasi dalam setiap hari itu harus dikurangi dengan sejumlah makanan cemilan sehingga tak menjadi berlebihan.
  5. Batasi mengonsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi. Terlalu banyak lemak menyebabkan obesitas dan penyempitan arteri serta penyakit jantung.
  6. Gunakan garam beryodium dalam masakan.
  7. Banyak mengonsumsi sayuran, kacang-kacangan, hati dan telur sebab mengandung zat besi nan mencegah anemia. Selain itu sayuran dan kacang-kacangan juga lebih banyak mengandung serat sehingga bisa membantu memperlancar buang air besar. Buang air besar nan lancar menandakan bahwa metabolisme tubuh baik, sehingga tak ada racun dan residu makanan nan tersimpan di dalam perut. Penyakit sembelit misalnya ialah salah satu dampak kekurangan serat nan paling sederhana dan banyak ditemui.
  8. Biasakan sarapan pagi dengan protein nan tinggi agar semangat menjalankan aktivitas.
  9. Minumlah air higienis dan mengandung banyak mineral sebab akan membersihkan ginjal kita dari agresi penyakit.
  10. Olah raga secukupnya.