Mitos Hantu Lawang Sewu
Lawang Sewu ialah salah satu bangunan tua di Kota Semarang, sejarah dan cerita hantu lawang sewu banyak di perbincangkan oleh masyarakat luas. Namun, terlepas dari cerita hantu tersebut, bangunan Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah nan bernilai seni tinggi. Syahdan katanya banyak orang nan telah melihat hantu lawang sewu ketika mereka berkunjung di Kota Semarang.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang penampakan makluk halus di Lawang Sewu mari kita ketahui lebih dulu tentang sejarah berdirinya bangunan Lawang Sewu, barangkali saja ketakutan Anda tentang mitos hantu di Lawang Sewu ini dapat berkurang.
Lawang Sewu dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada tanggal 27 Februari 1904, sebagai loka Het Hoofdkantoor Van De Nederlandsch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) atau Kantor Pusat Perusahaan Kereta Barah Partikelir NIS. Tujuan dibangunnya Lawang Sewu bermula dari pertumbuhan jaringan perkeretaapian nan berkembang cukup pesat. Sehingga, dibutuhkan penambahan jumlah personil teknis dan bagian administrasi kantor, seiring meningkatnya aktivitas di perkantoran.
Dahulu, sebelum kantor berpindah di lawang sewu, semua aktivitas buat perkeretaapian berpusat di stasiun Samarang NIS, akibatnya kantor pengelola di Stasiun Samarang NIS menjadi tak memadai. Apalagi lokasi stasiun makin tak mendukung, karena sanitasinya kurang baik dan letaknya di kawasan rawa-rawa, membuat ketidaknyamanan semakin meningkat.
Akhirnya, diambillah jalan keluar buat membangun bangunan baru sebagai loka administrasi, dan pilihan dijatuhkan pada tanah nan terletak di pinggir kota berdekatan dengan kediaman residen. Lebih tepatnya di ujung Bodjongweg, Semarang, nan sekarang kita kenal dengan Jalan Pemuda, di sudut rendezvous antara Bodjongweg dan Samarang Naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal). Bagaimana? Apakah Anda masih takut dengan hantu Lawang Sewu nan biasa disebut-sebut oleh orang itu?
Sejarah telah mencatat bahwa bangunan ini sama halnya dengan bangunan tua nan dibangun pada zaman kolonial. Karena tuanya bangunan ini, maka terlihat angker. Sebenarnya kalau perawatannya bagus niscaya tak akan membuat Anda takut, karena sebenarnya banyak bangunan peninggalan kolonial nan sampai saat ini tetap dieawat dengan baik hingga mengurangi kengerian dari corak bangunan itu.
Sehingga pengunjung tak takut, contohnya di Rumah Sakit Darmo, Surabaya. Jika Anda sempat ke rumah sakit ini, niscaya akan melihat dengan jelas gaya bangunan Belanda, namun sebab sampai saat ini banguan rumah sakit masih dipakai dan orang melakukan tugasnya seperti biasa, maka bangunan nan dikatakan angker ini pun menjadi tak terlalu menakutkan.
Kembali lagi pada topik bahasan bangunan lawang sewu nan ada di Kota Semarang, Jawa Tengah. Lawang Sewu dibangun oleh arsitektur Belanda nan bernama Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag, seluruh proses perancangan bangunan dilakukan di negeri Belanda, namun kemudian gambar-gambarnya dibawa ke Kota Semarang buat direalisakan.
Meskipun bangunan Lawang Sewu tercatat dibangun pada tahun 1904, sebenarnya lawang sewu sudah direncanakan sejak tahun 1903. Hal ini terbukti dengan cetak biru Lawang Sewu nan bertuliskan tahun 1903 dan kelengkapan gambar nan ditandatangi di Amsterdam pada tahun 1903 pula.
Mitos Hantu Lawang Sewu
Ketika berkunjung ke Kota semarang, niscaya semua orang selalu menyempatkan berkunjung ke Lawang Sewu sebab ingin membuktikan keseraman nan ditampilkan oleh banguan ini. Banyak mitos mengatakan bahwa hantu lawang sewu berwujud macam-macam. Mungkin mitos nan muncul diakibatkan oleh cerita sejarahnya juga, dulu di sana pernah dipakai sebagai lokasi pertempuran nan hebat yaitu pertempuran lima hari di semarang nan terjadi pada tanggal 14-19 Oktober 1945 melawan kempetai dan Kidobutai, Jepang.
Orang selalu beranggapan bahwa korban perang inilah nan mendiami Lawang Sewu dan sering menampakkan wujudnya pada manusia seperti kita. Setelah Indonesia merdeka bangunan nan berlantai 2 ini sempat dipakai menjadi kantor Djawatan Kereta Barah Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT. Kereta Barah Indonesia.
Selain itu, juga pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV Diponegoro). Kini, lawang sewu masuk ke dalam catatan 102 banguan antik nan harus dilestarikan.Lawang dalam bahasa jawa berarti “pintu” dan sewu berarti “seribu.” Tetapi, bukan berarti banguan lawang sewu mempunyai seribu pintu, melainkan sebab banyaknya pintu nan ada dan ventilasi nan tinggi lebar, maka bangunan bekas NIS tersebut diberi nama Lawang Sewu.
Bagi Anda nan ingin mengunjungi wisata Lawang Sewu, Anda bisa berkunjung setiap hari dan buka pukul 06.00-18.00 WIB. Tiket masuknya pun juga cukup murah, hanya 5.000 rupiah saja, tetapi jika Anda ingin masuk ruang bawah tanah nan ada di Lawang Sewu maka harga tiketnya menjadi Rp10.000,-.
Nah, buat mitos hantu lawang sewu nan sering disebut-sebut itu mari kita cari tahu lebih lanjut, bahkan kengerian hantu lawang sewu sempat difilmkan oleh pengarah adegan Arie Aziz pada tahun 2007 dengan judul Lawang Sewu Dendam Kuntilanak ini. Lawang Sewu sempat mendapat sebutan sebagai wisata horor karena berdasarkan penglihatan tiap pengunjungnya, keadaan di sana cukup menyeramkan dan ditemukan banyak hantu nan bergentayangan di sini.
Bahkan, beberapa tokoh dari global paranormal pun pernah menjadikan liputan tentang hantu nan mendiami lawang sewu. Munculnya hantu di Lawang Sewu dikaitkan dengan pembantaian dan penyiksaan di masa peperangan dahulu, karena tak tercatat secara niscaya berapa jumlah korban meninggal pada saat memperjuang kemerdekaan.
Banyak orang berpikir bahwa korban-korban penyiksaan ini menjadi hantu di Lawang Sewu dan hantu-hantu di sini sering mengadakan pertemuan-pertemuan. Kondisi ruangan di bangunan lawang sewu nan gelap makin membuat mitos hantu lawang sewu menyubur. Setiap kita ke sana, niscaya akan ditemani seorang juru kunci nan paham dengan lokasi bangunan, karena kalau tidak, Anda dapat nyasar.
Berdasarkan cerita dari pengunjung nan pernah datang, hantu di loka ini wujudnya bermacam-macam ada nan berupa ada nan pernah bertemu dengan bayang-bayang hitam dengan mata hijau menyala, lalu hantu noni Belanda. Ketika berfoto hasilnya ada sosok genderuwo nan mengikuti, penampakan bapak-bapak nan memakai pakaian putih, rombongan keluarga nan mendengar suara-suara orang mengaji.
Pengakuan lain mengatakan bahwa mereka pernah pocong dengan muka hancur sedang berdiam di sudut ruangan, kemudian penampakan tangan besar berwarna hitam sedang menutup salah satu ventilasi di bangunan itu, ada juga nan melihat sekelebat bayangan putih. Tampaknya sudah banyak pengalaman soal hantu lawang sewu ini ya.
Masih ingat di awal tadi kalau bangunan lawang sewu dipakai loka penyiksaan dan pembataian tawanan perang. Jadi wajar jika hantu di Lawang Sewu sering muncul, hal ini menandakan seolah mereka ingin menceritakan betapa kejamnya zaman perang dulu. Sebab, kata salah satu juru kunci, lawang sewu pernah dijadikan penjara di zaman Jepang dan tawanan nan ada di dalamnya tak diberi makan berhari-hari.
Ada juga tawanan nan dipasung kepalanya atau bagian tubuhnya nan lain. Oleh karena itu, kadang ada juga pengunjung nan melihat sosok hantu dengan kepala terpasung sedang berjalan-jalan di salah satu ruangan. Seorang pengunjung juga pernah bercerita kengerian ketika dia berkunjung, seolah ada mata-mata dari berbagai sudut nan selalu mengawasi mobilitas geriknya.
Lain lagi dengan cerita lelaki muda nan mengaku telah diserempet makhluk halus, ketika sedang mengambil foto di beberapa sudut ruangan. Untungnya juru kunci itu tanggap dan menarik lelaki tersebut sehingga dia tak sampai jatuh. Juru kunci itu mengatakan bahwa di ruangan tersebut ada sosok cewek cantik nan suka berseliweran.
Di dalam ruangan bawah tanah keadaan lebih menyeramkan lagi, sebab tergenang air dan sangat gelap. Konon, di sinilah loka penyiksaan para tawanan nan tak diberi makan tersebut. Apakah Anda ingin menguji nyali buat datang ke kawasan nan berada di Kota Semarang ini? Tentunya jika Anda seorang penakut , disarankan tak datang karena aura takut Anda akan membuat para hantu lawang sewu justu ingin berjumpa dengan Anda.
Jadi bawalah aura positif saja, misalnya tujuan Anda datang kesana sebab ingin berwisata sejarah. Aura nan positif akan membuat hantu lawang sewu lebih paham dengan maksud kedatangan Anda. Bagi wanita nan sedang datang bulan juga tak diperkenankan buat masuk kawasan ini, karena menurut juru kunci, hal ini sudah merupakan pantangan.