Tips Usaha Barang Bekas

Tips Usaha Barang Bekas

Bagaimana kualitas barang bekas Bandung ? Mendengar kata barang bekas, maka dipikiran akan muncul citra mengenai objek nan sudah tak terpakai atau habis masa pakainya. Barang bekas biasanya tertumpuk di belakang rumah atau gudang penyimpanan spesifik barang bekas. Semakin lama dibiarkan jumlahnya akan semakin menggunung dan memenuhi segala penjuru tempat.

Barang bekas tak semuanya harus berakhir di loka sampah kemudian di daur ulang menjadi bahan standar produk baru. Untuk jenis tertentu, barang bekas masih menyimpan nilai ekonomi nan tinggi meskipun kondisinya tak 100% lagi. Barang-barang tersebut secara kasat mata terlihat usang dan ketinggalan zaman. Tetapi justru sebaliknya, semakin lama tahun pembuatannya, maka barang semakin kuno dan semakin mahal.

Setiap kota memiliki sentra jual beli barang bekas bernilai tinggi dengan koleksi beragam, salah satunya Kota Bandung. Ada sebuah toko nan sudah dikenal luas, yaitu Babe Bandung ialah singkatan dari Barang Bekas Bandung . Istilah ini menunjuk pada lokasi penjualan barang bekas nan telah tertata dibanding pedagang kaki lima di sebuah wilayah di Bandung.

Tata letak nan diatur tertib membuat pasar barang bekas di sana menjadi trade mark baru kota nan terkenal dengan Gedung Satenya ini. Eksistensi pasar barang bekas terbukti mampu mendongkrak nilai ekonomi barang bekas. Tanpa disadari pula, pasar barang bekas menumbuhkan kembali keberadaan pasar tradisional nan mulai hilang di tengah himpitan swalayan dan minimarket.

Mencari keberadaan pasar barang bekas di Bandung tak begitu sulit sebab sudah dikenal masyarakat luas. Di samping itu, pasar-pasar tersebut menempati beberapa lokasi strategis tertentu. Bahkan tanpa koordinasi sistematis, para pedagang barang bekas Bandung berkumpul menurut jenis barang nan dijualnya. Hal ini tentunya memudahkan bagi pencari barang bekas menemukan lokasi barang nan dibutuhkan.

Para pemburu barang bekas saat ini tak hanya didominasi oleh masyarakat ekonomi kelas bawah. Namun, masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas juga berlomba mendapatkan barang incarannya. Berikut ini beberapa lokasi jalan nan menjadi ‘markas besar’ para pedagang barang bekas.

  1. Cikapundung, ialah nama jalan loka berdagang barang bekas elektronik dan barang bekas lainnya seperti sepeda, mesin tik, dan mesin jahit. Pedagang majalah dan buku bekas, baik dalam negeri maupun asing, juga berlokasi tak jauh dari Pasar Cikapundung.
  2. Jalan Dewi Sartika, ditempati oleh para pedagang buku dan majalah serta kaset bekas di depan toko pakaian. Di sini koleksi buku pedagang lebih banyak dibanding pedagang nan berjualan di Jalan Cikapundung.
  3. Jalan Banceuy, menjadi lokasi favorit para penggila otomotif sebab bisa ditemukan berbagai macam komponen kendaraan. Bahkan, kegiatan bongkar pasang komponen mesin kendaraan dilakukan di sepanjang jalan ini.
  4. Jalan Jatayu, terdapat ratusan lapak pedagang onderdil bekas kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Di jalan ini juga bisa dijumpai aktivitas jasa pemasangan komponen kendaraan. Alat-alat elektronik dan perlengkapan kamar mandi seperti wastafel dan bath tub juga tampak menghiasi Jalan Jatayu.
  5. Jalan Jamika, menjual barang bekas berbahan kayu seperti papan, kusen pintu, jendela, serta perabotan rumah tangga lainnya.
  6. Jalan Cigereleng, menjadi tujuan buat memperoleh keperluan mendirikan bangunan. Terdapat banyak kios nan menjual dan membeli material bangunan bekas seperti kayu, genting, pintu, seng, batu bata, dan sebagainya.
  7. Jalan Cikudapateuh, sudah dikenal fungsinya sebagai pasar barang bekas nan menyediakan sepatu dan baju bekas sejak tahun 1960. Seiring dengan perkembangan industri busana atau pakaian, jalan ini kini hanya menjual sepatu-sepatu baru seharga 30 ribu rupiah sampai 200 ribu rupiah.
  8. Jalan Palasari, digemari para pecinta buku dari daerah hingga luar negeri sebab menjadi pusat penjualan buku baru dan bekas. Jenis buku bekas nan banyak dicari adalah buku pelajaran, diktat kuliah, novel, komik, dan kamus. Nama Palasari bahkan dikenal sampai se-Asia Tenggara sebab harga buku bekas di sana lebih murah tujuh puluh persen dari harga buku baru di toko buku resmi.
  9. Jalan Astana Anyar, menjadi tujuan para pencari suku cadang elektronik dan sepeda motor kualitas second. Di sini biasanya para pedagang membuka lapak dagangannya di atas jalan dan taman. Dagangan di Jalan Astana Anyar bervariasi, mulai dari baju, sepatu, sepeda, kacamata, DVD, handphone, suku cadang alat elektronik, dan onderdil sepeda motor.
  10. Jalan Cihaurgeulis, berada di pusat Kota Bandung menyediakan bursa buku, tepatnya di Pasar Cihaurgeulis lantai dua.
  11. Jalan Cihapit, menjadi tujuan pencari barang nan tergolong langka, mulai dari tape mobil, kaset bekas, sepatu, baju, jaket kulit, hingga onderdil kendaraan.
  12. Jalan Malabar, merupakan loka transaksi jual beli dan tukar tambah buat barang bekas seperti sepeda, meja kantor, kursi lipat, hingga etalase kaca alumunium dengan harga lebih murah 30 persen sampai 40 persen dari harga toko. Contohnya, sepeda angin baru ditawarkan dengan harga 10 sampai 15 persen lebih murah.


Jenis Barang Bekas

Melihat begitu banyaknya peminat barang bekas disebabkan barang second masih memiliki nilai jual tinggi, dengan sedikit pemugaran dan polesan. Konsumen merasa puas sebab memperoleh harga barang jauh lebih murah dari harga baru. Di samping itu, pembeli memperoleh barang bekas dengan kondisi fisik nan hampir menyamai kualitas aslinya. Setidaknya, ada lima jenis barang bekas nan memiliki nilai beli tinggi dan banyak diminati oleh konsumen barang bekas.

  1. Pertama, barang bekas nan memiliki nilai koleksi atau sering dibeli buat menambah jumlah koleksi pribadi. Di antaranya adalah perangko, piringan hitam, kaset, komik, novel, dan sebagainya.
  2. Kedua, barang bekas nan masih menyimpan nilai seni dan estetika. Misalnya lukisan, ukiran, patung, karya instalasi, dan sebagainya. Barang-barang kategori nan biasanya dibuat oleh para artis terkenal ini terlihat bagus sebagai pajangan di rumah atau kantor.
  3. Ketiga, barang bekas bernilai historis dan barang peninggalan zaman dahulu nan menjadi saksi sejarah. Contohnya sepeda kuno, pedang tentara Jepang, keris, teropong, dan sebagainya.
  4. Keempat, barang bekas nan berguna buat media pembelajaran seperti mikroskop, bola dunia, puzzle, dan peralatan impor.
  5. Kelima, barang bekas bernilai fungsional buat rumah tangga, misalnya kulkas, sofa, lemari, AC, TV, radio, dan sebagainya.


Tips Usaha Barang Bekas

Usaha barang bekas sejatinya memiliki prospek nan menguntungkan, sehingga terbuka sebuah kesempatan besar meraih rezeki dengan membuka kios atau toko barang bekas. Tinggal menentukan jenis barang bekas nan akan ditekuni sebagai barang dagangan. Berikut ini sedikit tips bagi para pelaku bisnis nan tertarik menekuni usaha barang bekas agar tak mengalami kerugian besar.

  1. Jeli dalam memilih barang bekas nan layak jual dan berkondisi.
  2. Rajin mencari barang bekas di berbagai loka dan waktu nan bisa dijual lagi dengan harga lebih tinggi.
  3. Bersikap jujur kepada pembeli mengenai kondisi barang dan menetapkan harga nan pantas buat barang tersebut.
  4. Merawat barang dagangan agar kualitasnya tak semakin menurun dan tetap terlihat menarik minat calon pembeli.
  5. Memberi pelayanan prima dengan penuh kesabaran memenuhi permintaan pembeli sebagai bagian dari upaya membangun reputasi.