Penyelenggaraan Piala Dunia
Piala Global 2010 telah berlalu, namun kemeriahan dan kemegahan even empat tahunan itu masih sangat terasa. Sekadar sebuah info sepak bola global , menjadi tuan rumah aplikasi Piala Global merupakan impian semua negara. Bahkan kabar itu merupakan bahan gunjingan heboh dan menjadi perebutan nan sangat sengit.
Eksistensi Sepak Bola Dunia
Dalam sejarahnya, disebutkan pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah mulai bermain sepak bola. Secara filosofis Cina, Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. Sedangkan Chu , berarti “bola dari kulit dan ada isinya”.
FIFA, organisasi sepak bola global sudah secara terang-terangan mengatakan secara resmi bahwa sepak bola Berawal dar Cina pada abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Awalnya olahraga si kulit bundar ini saat itu dikenal dengan bahasa Cina “ Tsu Chu “.
Tapi, menurut Bill Muray, nan menulis buku “The World Game: A History of Soccer” , permainan sepak bola dikenal pada tahun Masehi. Bill Muray menyebutkan, masyarakat Mesir Antik sudah mengetahui teknik membawa dan menendang bola.
Tapi, memasuki era modern, negara Inggris mengkalim bahwa dari negara merekalah sepak bola berasal. Hal ini ditandai dengan hadirnya Football Association (FA) pada tahun 1863.
Organisasi sepak bola Inggris ini membuat peraturan permainan sepak bola. Hal ini berlanjut dengan beberapa peraturan, seperti peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik dasar permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai regulasi dan transfer pemain.
Meskipun Inggris mengklaim bahwa merekalah "nenek moyang" sepak bola, pada kenyataanya jika diukur dari prestasi, sepak bola Inggris baru hanya sekali mencapai tahta paling tinggi sepak bola global dengan menjadi kampiun global pada 1960.
Sebagian kalangan mengatakan bahwa Inggris tak pantas menyandang sebagai "nenek moyang" sepak bola. Sebagian pendapat itu mengatakan beberapa negara, seperti Italia dan Brazil nan memang sangat terkenal dengan sepak bolanya, lebih pantas menyandang hal tersebut. Dan, sampai pada era modern sekarang, hal itu masih menjadi perdebatan.
Sepak bola merupakan olahraga nan sangat mendunia. Hampir seluruh pelosok global memainkan olahraga ini nan menggunakan media bola. Tua, muda, pria, wanita, anak-anak, semuanya menyukai olahraga sepak bola.
Lalu, bagaimana dengan sepak bola nasional Indonesia sendiri? Sampai saat ini belum ada nan mengemukakan dengan jelas tentang sejarah sepak bola Indonesia. Jika dilihat dari sejarah nan terjadi di Indonesia sebagai lintasan perdagangan di masa lalu, mungkin saja sejarah sepak bola nasional dibawa masuk pedagang dari negeri Tiongkok pada abad 7 M.
Hal lain nan dapat menguatkan awal mula sepak bola di Indonesia ialah pada masa penjajahan Belanda. Tentara Belanda nan datang ke Indonesia saat itu mungkin sudah mulai mengenal sepak bola.
Terlepas dari sejarah awal sepak bola Indonesia, sampai sekarang sepak bola di Indonesia ialah olahraga favorit. Hampir sama dengan sejarah sepak bola Indonesia nan kabur, prestasi sepak bola Indonesia pun dirasa tak jelas.
Bahkan sampai sekarang, adanya beberapa ketidakpuasan nan menyebabkan konflik membuat sepak bola Indonesia seperti tidak punya prestasi nan dibanggakan. Meskipun begitu, masyarakat nan menggemari olahraga ini di Indonesia sangatlah fanatik.
Untuk menyalurkan gairah sepak bola nan sangat tinggi, dibentuklah sebuah kompetisi sepak bola. Perhelatan kompetisi sepak bola ini mempunyai nama resmi Piala Global FIFA atau lebih dikenal dengan sebutan Piala Dunia.
Penyelenggaraan Piala Dunia
Piala Global merupakan kompetisi terbesar dan terpenting dalam global sepak bola. Selain itu, kompetisi ini pun berskala internasional. Piala Global diselenggarakan di bawah naungan FIFA ( Federation International de Football Association ).
FIFA merupakan organisasi resmi pengatur olahraga sepak bola. Piala Global pun merupakan perhelatan nan paling banyak menyedot perhatian penonton di dunia, bahkan melebihi Olimpiade.
Piala Global diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Lebih dari 160 negara mengikuti kualifikasi Piala Dunia. Kualifikasi ini bertujuan buat memperebutkan 32 tiket menuju babak final Piala Dunia. Turnamen sepak bola ini diselenggarakan selama satu bulan di satu negara tuan rumah. Tapi, ada penemuan nan memperbolehkan dua negara menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia.
Piala Global sepak bola pertama kali diselenggarakan di Uruguay pada juli 1930. Kompetisi ini dicetuskan oleh Jules Rimet, tokoh sepak bola Prancis. Selama Perang Global II, Piala Global terhenti selama perang berlangsung. Dan, kejuaran ini dimulai kembali pada 1950 nan diadakan di Brasil.
Piala nan diperebutkan dalam Piala Global ini diberi nama Piala Jules Rimet, sang pencetus Piala Dunia. Piala ini sempat hilang dicuri saat dipamerkan di Inggris menjelang Piala Global 1966 di Inggris. Piala itu pun akhirnya ditemukan tujuh hari kemudian oleh seekor anjing bernama Pickles.
Pada Piala Global 1970 di Meksiko, FIFA memutuskan negeri samba, Brasil buat menyimpan Piala Jules Rimet sebab Brasil sukses menjadi negara pertama nan merebut gelar kampiun global sebanyak 3 kali pada 1958,1962, dan 1970. Akhirnya, FIFA pun membuat desain baru buat piala baru nan diperebutkan dalam kompetisi Piala Dunia. Berikut ini tuan rumah dan kampiun Piala Dunia.
- 1930 – Tuan Rumah: Uruguay – Juara: Uruguay
- 1934 – Tuan Rumah: Italia – Juara: Italia
- 1938 – Tuan Rumah: Prancis – Juara: Italia
- 1942 – Perang Global II
- 1946 – Perang Global II
- 1950 – Tuan Rumah: Brasil – Juara: Uruguay
- 1954 – Tuan Rumah: Swiss – Juara: Jerman Barat
- 1958 – Tuan Rumah: Swedia – Juara: Brasil
- 1962 – Tuan Rumah: Chili – Juara: Brasil
- 1966 – Tuan Rumah: – Juara: Argentina
- 1982 – Tuan Rumah: Spanyol – Juara: Italia
- 1986 – Tuan Rumah: Meksiko – Juara: Argentina
- 1990 – Tuan Rumah: Italia – Juara: Jerman Barat
- 1994 – Tuan Rumah: Amerika Perkumpulan – Juara: Brasil
- 1998 – Tuan Rumah: Prancis – Juara: Prancis
- 2002 – Tuan Rumah: Korea Selatan dan Jepang – Juara: Brasil
- 2006 – Tuan Rumah: Jerman – Juara: Italia
- 2010 – Tuan Rumah: Afrika Selatan – Juara: Spanyol
Afrika Selatan telah tercatat dalam sejarah sebagai tuan rumah penyelenggara even akbar olah raga sepakbola global dengan sukses. Asal tahu saja, banyak laba nan didapatkan dari penyelenggaraan ajang laga paling bergengsi di global dalam bidang sepak bola itu.
Bukan hanya FIFA sebagai organisasi sepakbola global nan mendapatkan untung, namun juga negara nan menjadi tuan rumah tidak kurang melimpahnya laba nan didapatkan.
Untuk penyelenggaraan Piala Global 2010 nan baru lalu, FIFA setidaknya mengantongi pemasukan mencapai 1,65 miliar poundsterling atau sekitar Rp 22 triliun.
Pemasukan sebesar itu berasal dari penjualan tiket, penjualan hak siaran pertandingan, maupun para sponsor. Angka ini naik 50 persen dibandingkan penyelenggaraan Piala Global 2006 di Jerman.
Sedangkan laba nan diperoleh Afrika Selatan sebagai tuan rumah tentunya nama besar dan kesuksesan penyelenggaraan Piala Global menjadi agunan berdatangannya investor-investor baru. Cina dan India, merupakan negara nan paling besar investasinya ke Afrika Selatan pasca Piala Global itu.
Selain itu, kabarnya, Afrika Selatan mendapatkan suntikan dana dari FIFA tidak kurang dari 78 pounds atau sekitar Rp 1 triliun buat meningkatkan fasilitas stadion bolanya.
Yang tidak kalah besarnya ialah perputaran uang dari kedatangan wisatawan bola, nan menurut para pengamat, diperkirakan mencapai sekitar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18 triliun. Terutama buat sektor riil maupun pariwisata.
Belum lagi keterlibatan 18.000 media penyiaran buat 22 miliar orang di seluruh global (sekitar sepertiga penduduk bumi) nan menyaksikan Piala Dunia, tentu merupakan promosi sangat efektif menaikkan gambaran negara itu di mata dunia.
Melihat besarnya laba menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta sepak bola dunia, mendorong banyak negara berebut buat menjadi tuan rumah. Piala Global 2014 masih lama dan Brasil telah ditetapkan sebagai tuan rumah. Namun, belakangan ini perebutan buat menjadi tuan rumah Piala Global 2018 dan 2022 sudah terasa sengit.
Beberapa negara kini tengah berebut buat menjadi tuan rumah Piala Global 2018, yaitu Inggris, Rusia, Spanyol-Portugal, dan Belgia-Belanda. Sedangkan buat Piala Global 2022 juga tengah diperebutkan Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Qatar.
Kabarnya, Inggris menjanjikan bila negara itu menjadi tuan rumah Piala Global 2018, akan bisa memberikan pemasukan buat FIFA tidak kurang dari 161 juta poundsterling.
Tambahan info sepak bola dunia, Paul gurita peramal nan asal Inggris itu, sebelum matinya, sempat meramalkan negara itu bakal terpilih menjadi tuan rumah Piala Global 2018. Apakah hal tersebut benar? Kita lihat saja keputusan dari FIFA, negara mana nan terpilih menjadi tuan rumah Piala Global 2018.