Jenis Komunikasi Berdasarkan Media Tutur
Komunikasi ialah sebuah proses nan dilakukan makhluk hayati buat dapat memberikan dan mendapatkan informasi dari versus tuturnya. Komunikasi ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok, bergantung pada kebutuhan komunikasi nan dihasilkan oleh suatu kelompok atau individu sosial tersebut.
Akan tetapi, proses komunikasi nan dapat dilakukan oleh manusia lebih bervariatif dibandingkan dengan proses komunikasi nan dilakukan oleh hewan sebab proses tersebut dapat dilakukan secara verbal dan non verbal.
Itulah sebabnya manusia mengenal ilmu komunikasi. Bahkan di dalam global nan serba modern ini, proses komunikasi dianggap sebagai hal nan sangat krusial sebab berpengaruh terhadap kinerja seseorang atau kelompok dalam satu ruang lingkup kerja perusahaan, terutama nan berhubungan dengan perusahaan asing.
Selain buat mendapatkan informasi dan berbagai peran komunikasi dalam kehidupan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, proses komunikasi juga sebetulnya merupakan sebuah cara nan unik buat dapat mengenal kepribadian seseorang secara psikologis. Dengan demikian, proses komunikasi tak hanya bersifat tuturan, tapi juga bersifat sikap dan sesuatu nan biasanya menonjolkan karakter tertentu.
Dengan berkomunikasi, kita akan mengetahui seperti apa karakter seseorang. Dengan kata lain, kepribadian seseorang dapat terlihat dari caranya berkomunikasi dengan orang banyak. Karena di dalam proses komunikasi, terdapat gerbarakan ide, ungkapan pikiran dan perasaan nan dikemas oleh si penutur langsung tanpa melalui mediator media.
Peran dan Fungsi Proses Komunikasi
Ilmu komunikasidan aplikasinya di dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal nan lebih esensial dibandingkan dengan berbagai teori komunikasi. Oleh sebab itulah, sebelum melakukan proses komunikasi, seorang penutur terlebih dahulu harus memfokuskan tujuan dari proses komunikasi nan hendak dilakukannya.
Hal tersebut dimaksudkan agar apa nan dituju oleh si penutur, bisa ditangkap dengan baik oleh versus tuturnya sehingga tidakmenimbulkansalah paham dampak salah komunikasi.
Peran primer proses komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari tentunya ialah menyediakan informasi bagi pihak lain demi keperntingan tertentu. Proses ini membutuhkan dua personal nan masing-masing menempati posisi sebagai penutur dan pihak lain sebagai versus tuturnya. Informasi nan dimaksud di sini meliputi berbagai aspek tutur, seperti berita, pertanyaan, perintah, atau hal lain nan berhubungan dengan proses mengetahui dan diketahui.
Peran kedua dari proses komunikasi ini ialah sebagai sumber pendidikan nan dapat didapatkan di luar sekolah atau pendidikan formal. Melalui proses komunikasi, akan ditemukan proses tanya jawab nan anntinya akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan tersendiri dari kedua belah pihak (pihak penutur dan versus tutur).
Peran ketiga dari proses komunikasi ialah sebagai media buat menyampaikan sesuatu secara global. Jika seseorang hendak mengumumkan sesuatu, maka diperlukan proses komunikasi. Dalam hal ini, proses komunikasi dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap kelompok lainnya sebagai publik nan berhak mendapatkan informasi publik tersebut.
Peran terakhir nan dapat didapatkan dari proses komunikasi ialah sebagai media penghibur nan ammpu mengubah status sebuah perkataan serius menjadi sebuah lelucon. Pada proses komunikasi seperti ini, tetap dibutuhkan kode etik seperti halnya pada proses komunikasi lainnya. Meskipun sebagai media penghibur, sopan santun dan terbebas dari unsur SARA dan pornografi tetap menjadi poin nan harus diperhatikan saat menuturkan sesuatu.
Jenis-Jenis Komunikasi
Manusia sebagai makhluk sosial pastilah saling berkomunikasi antara satu manusia dengan manusia nan lainnya. Komunikasi nan baik ialah komunikasi dua arah di mana keduanya saling memahami apa nan sedang mereka bicarakan. Namun pada kenyataannya, tak semua orang pandai dalam menyampaikan apa nan dipikirkannya dengan berkomunikasi sehingga cara berkomunikasi pun berkembang menjadi beberapa jenis.
Jenis-jenis komunikasi nan berkembang ini perlu dipelajari dan diketahui semua pihak buat melancarkan proses bertukar pendapat. Selain itu dengan mengetahui jenis-jenis komunikasi akan mempermudah cara penyampaian informasi dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Komunikasi Berdasarkan Media Tutur
Seperti nan sudah disebutkan di atas, proses komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai media perantara. Oleh karena itu, jenis-jenis komunikasi berdasarkan media tuturnya tersebut bisa dibagi menjadi :
- Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung ialah komunikasi nan dilakukan oleh dua orang atau lebih nan saling bertatap muka secara langsung dan tak ada jeda atau peralatan nan membatasi mereka. Komunikasi lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan nan tak langsung ialah komunikasi nan dilakukan dengan perantaraan alat seperti telepon, handphone , VoIP dan lain sebagainya sebab adanya jeda antara si pembicara dengan versus bicara.
- Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan ialah komunikasi nan dilakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa nan singkat, jelas dan bisa dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan bisa berupa surat-menyurat, sms, e-mail dan lain sebagainya.
Komunikasi tulisan juga bisa melalui naskah-naskah nan menyampaikan informasi buat masyarakat generik dengan isi naskah nan kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. Gambar dan foto pun bisa menyampaikan suatu komunikasi secara tulisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan dan lain sebagainya.
Yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunikasi ialah sifat dari jenis-jenis komunikasi itu sendiri.
Jenis Komunikasi Berdasarkan Sifatnya
Selain membedakan jenis komunikasi berdasarkan media tuturnya, kita juga dapat membedakan jenis komunikasi berdasarkan sifatnya. Yang dimaksud sifat di sini ialah taraf keaktifan penutur pada saat melakukan proses komunikasi dengan lwan tuturnya. Berikut ialah jenis komunikasi dilihat secara sifatnya :
- Komunikasi Agresif
Komunikasi militan ialah komunikasi nan lebih didominasi oleh satu pihak, sedangkan pihak nan lainnya hanya sebagai pendengar/pasif. Komunikasi militan ini biasanya bersifat mengendalikan versus bicaranya.
Ciri-ciri komunikasi militan adalah:
- Lebih menekankan pada kemauan/kehendaknya sendiri.
- Bernada keras dan bermusuhan
- Menginterupsi pembicaraan versus bicaranya.
- Menggunakan kata-kata nan memojokkan versus bicara
- Berargumentasi dengan berbagai cara agar apa nan dikemukakannya menang.
- Komunikasi Pasif
Komunikasi pasif merupakan versus dari komunikasi agresif. Pelaku komunikasi pasif biasanya membiarkan dirinya menjadi pendengar dan tak mampu mempertahankan pendapatnya sendiri secara langsung.
Ciri-ciri komunikasi pasif:
- Lebih banyak mendengar dan tak mengungkapkan apa keinginan atau pikirannya.
- Mengikuti kata-kata atau kemauan orang lain nan menjadi versus bicaranya buat menghindari konflik atau keributan.
- Minta maaf berlebihan.
- Tidak biasa mengambil keputusan.
- Tidak tahu apa nan sebenarnya diinginkannya.
- Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif ialah komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan saling menghargai. Komunikasi secara asertif ini tak mementingkan dirinya sendiri namun memperhatikan pula apa nan dibicarakan versus bicaranya sehingga tercipta komunikasi nan saling menjaga perasaan.
Ciri-ciri komunikasi asertif:
- Saling terbuka dan jujur terhadap pendapat diri sendiri dan orang lain.
- Mendengarkan dan memahami pendapat orang lain.
- Mencari solusi dan keputusan secara bersama-sama.
- Menghargai pendapat orang lain dan juga diri sendiri. Walau timbul konflik, komunikasi ini akan mencari solusi buat menyelesaikan konflik tersebut.