Melatih Kemampuan Berorganisasi

Melatih Kemampuan Berorganisasi

Memahami pengertian organisasi krusial sebab bisa membantu kita buat membentuk suatu tim kerja atau aktivitas tertentu. Organisasi identik dengan sekelompok individu nan terstruktur dan sistematis nan berada dalam sebuah sistem. Pengertian organisasi ialah wadah buat sekelompok individu berinteraksi dalam wewenang tertentu. Organisasi nan dibentuk terdiri dari berbagai kelompok nan memiliki kepentingan nan sama buat mewujudkan tujuan bersama.

Siapapun memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia ialah makhluk sosial nan pasting akan berinteraksi dengan nan lain. Dengan bekerja sama dengan orang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. Selain itu pekerjaan atau tugas akan lebih cepat terselesaikan dibandingkan kita hanya bekerja seorang diri.

Kemampuan berorganisasi tak bisa dipelajari hanya dengan membaca teori dari buku atau makalah, akan tetapi kemampuan berorganisasi seseorang akan lebih terbentuk dan terasah dengan sendirinya jika dia langsung terjun ke dalam sebuah organisasi atau tim kerja. Seseorang nan telah berpengalaman di berbagai organisasi nan dia ikuti akan mempunyai wawasan nan luas tentang bagaimana cara menjalankan sebuah organisasi.

Oleh sebab itu di setiap jenjang pendidikan atau forum pendidikan di Indonesia niscaya di lingkungannya terdapat sebuah wadah organisasi, nan berguna buat menampung dan melatih kemampuan berorganisasi dari para peserta didiknya.



Pengertian Organisasi Umum

Secara umum, organisasi bisa diartikan sebagai sebuah sistem nan terdiri dari sekelompok individu nan melalui suatu hierarki sistematis dalam pembagian kerja, dalam rangka mencapai tujuan nan telah ditetapkan secara struktural dan sistematis. Berdasarkan definisi tersebut, organisasi memiliki beberapa batasan-batasan nan bisa digambarkan dalam sebuah organisasi.

Berikut ini ialah syarat-syarat eksklusif nan harus terpenuhi dalam sebuah organisasi.

  1. Adanya struktur atau jenjang jabatan, kedudukan nan memungkinkan semua individu dalam organisasi memiliki disparitas posisi nan jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.
  2. Dalam sebuah organisasi, ada pembagian kerja. Artinya, setiap individu dalam institusi, baik nan sifatnya komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan nan menjadi tanggung jawabnya.

Secara umum, organisasi juga bisa diartikan sebagai wadah loka orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam hal memanfaatkan sumber daya materi maupun nonmateri wahana dan prasarana, dan data nan digunakan secara efisien serta efektif buat mencapai tujuan organisasi.



Pengertian Organisasi Menurut Ahli

Menurut beberapa ahli, organisasi dipengaruhi oleh berbagai aspek.

  1. Stoner mengatakan bahwa organisasi ialah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang nan ada dibawah supervisi dan pengarahan atasan buat mengejar tujuan bersama.
  2. Menurut Stephen P. Robbins, organisasi merupakan kesatuan sosial nan dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan nan nisbi bisa diidentifikasi dan bekerja atas dasar nan nisbi monoton buat mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Jadi, dalam sebuah organisasi, terdapat beberapa pola interaksi antarindividu nan memiliki tanggung jawab masing-masing dalam mewujudkan tujuan organisasi. Dengan demikian, dari pengertian organisasi di atas bisa disimpulkan bahwa pola interaksi membentuk suatu budaya organisasi, komitmen organisasi, serta konduite organisasi nan bisa dilihat dan dikaji.

Pengertian organisasi ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah kolaborasi dalam meraih tujuan bersama. Kolaborasi nan baik antara satu anggota dengan anggota nan lain akan memberikan perasaan dan semangat kepada semua anggota dalam organisasi. Semangat dari individu akan naik dan turun sinkron dengan kondisi nan dialami dalam hidupnya. Oleh sebab itu perasaan buat memperhatikan orang lain dalam organisasi dibutuhkan oleh setiap elemen nan ada di organisasi. Sehingga antara satu dengan lainnya bisa berkoordinasi dalam menyelesaikan setiap tugas atau masalah nan akan dihadapi.

Perasaan nan menyatu di organisasi akan membuat organisasi tersebut akan semakin kokoh. Organisasi nan sebaiknya tak hanya bertumpu pada jabatan struktural saja, tetapi harus memperhatikan aspek lainnya. Misalnya seperti komitmen dan semangat setiap individu dalam menggapai tujuan dari organisasi nan telah ditetapkan sejak awal.

Tujuan dari sebuah organisasi haruslah dibuat dan ditulis sejak organisasi tersebut berdiri. Karena sebuah tujuan sangat menentukan langkah-langkah nan akan ditempuh. Tujuan organisasi bisa dibuat dengan jelas dan detail, ini dilakukan apabila organisasi tersebut ingin menggapai sasaran nan bersifat khusus. Namun bila kita ingin mendirikan sebuah organisasi nan mempunyai sasaran nan generik misalnya seperti organisasi kemasyarakatan atau organisasi sosial lebih baik tujuan digambarkan secara generik di awal berdirinya organisasi. Karena organisasi kemasyarakatan berhubungan dengan kemaslahatan generik masyarakat atau penduduk di suatu wilayah, akan rugi jika tujuan organisasi seperti ini ialah pada ruang nan sempit.



Melatih Kemampuan Berorganisasi

Budaya organisasi ditandai dengan adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan nan sama dengan seluruh anggota organisasi. Sharing inilah nan bisa mempengaruhi konduite orang-orang dalam sebuah organisasi. Konduite organisasi sendiri merupakan seperangkat tindakan nan ada dalam sebuah organisasi.

Perilaku organisasi melihat bagaimana taraf individu, taraf kelompok, serta kinerja baik secara individu, kelompok, maupun organisasi itu buat berinteraksi satu sama lain. Konduite organisasi berusaha buat mengontrol, memprediksi, dan menjelaskan, pembagian tugas dan tanggung jawab para anggota dalam sebuah organisasi.

Kemampuan berorganisasi dapat diberikan kepada seseorang mulai dia masih anak-anak. Bahkan di bangku TK ataupun SD para siswa dan siswi dilatih buat berperan aktif dalam sebuah kegiatan atau organisasi kesiswaan seperti Pramuka dan OSIS. Pramuka nan ada di forum pendidikan formal sangatlah membantu kemandirian dari seorang murid, disamping hal tersebut ikut berperan aktif dalam kegiatan Pramuka bisa memberikan pengalaman organisasi nan tak bisa diperoleh di bangku kelas. Tidak mengherankan di negara-negara maju, forum pendidikan tak hanya mengandalkan pelajaran di kelas saja akan tetapi juga memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler nan bersifat keorganisasian.

Namun pengertian organisasi bahwa akan sangat bermanfaat bagi masa depan murid-murid di sekolah belum dipahami sepenuhnya. Sehingga di berbagai sekolah terdapat kemungkinan kegiatan berorganisasi hanya bisa menarik sedikit siswa buat mengikutinya. Cara buat menarik minat siswa dan siswi buat berperan aktif di organisasi sekolah ada banyak jalan. Bisa kita membuat suatu kegiatan dari organisasi sekolah nan terlihat wah dan menyenangkan, tujuannya agar siswa dan siswi dapat menghilangkan pengertian organisasi nan salah dalam pikiran mereka. Berorganisasi itu ribet dan menjenuhkan, itu mungkin asumsi dari sebagian besar siswa siswi nan tak bergabung dalam sebuah organisasi di sekolah loka mereka belajar.

Memahami pengertian organisasi nan salah akan berdampak fatal pada siswa dan siswi ke depannya. Sebagian besar dari para pemimpin sebuah forum pemerintahan atau perhimpunan di masyarakat, mereka mempunyai latar belakang berorganisasi. Pemimpin nan tak berpengalaman di organisasi akan kesulitan dalam mengatur anggota-anggotanya. Memimpin sebuah organisasi atau forum tak sama dengan halnya kita bermain catur, sebab jika hanya mengandalkan perintah dan tugas nan dibagi ke setiap anggota maka tujuan dan sasaran akan sulit. Ya, sebab organisasi ialah kumpulan dari manusia nan mempunyai perasaan dan pikiran masing-masing. Maka buat bisa menggerakkan setiap anggota buat mencapai tujuan nan sama butuh pengalaman berorganisasi nan baik.

Bagi para mahasiswa di kampus akan dikenalkan kepada pengertian organisasi nan lebih luas dan mendalam. Mahasiswa nan terkenal dengan gagasan dan keaktifannya dalam berorganisasi, mungkin itu asumsi sebagian orang seperti halnya kita. Akan aneh jika kita melihat mahasiswa di era sekarang nan hanya memikirkan IP dan SKS. Padahal mahasiswa diharapkan menjadi pembawa perubahan dalam masyarakat ke arah nan lebih baik. Bila kita seorang mahasiswa atau mempunyai kerabat nan berstatus sebagai mahasiswa, cobalah buat menyarankan dia buat aktif di organisasi nan bisa bermanfaat bagi dia.

Mencetak generasi pemimpin bangsa nan berkualitas tidaklah segampang kita berkomentar, akan tetapi bila sejak kecil kita menanamkan kepada anak-anak nilai-nilai kepemimpinan nan baik maka tak mustahil akan terlahir Soekarno-Soekarno nan baru. Pengertian organisasi nan baik dan minat berorganisasi lebih paripurna jika ditanamkan kepada siswa dan siswi sejak dini, agar mereka mempunyai arah dan cita-cita sebagai pemimpin buat berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia ke arah nan lebih baik. Pengertian organsasi bisa dijelaskan kepada setiap individu dengan bahasa nan sinkron dengan level pendidikan mereka.