Faktor Internal

Faktor Internal

Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi bermakna hasil atau nilai dari suatu proses. Nilai atau hasil ini dapat bersifat abstrak dan dapat juga bersifat konkrit. Prestasi dapat diketahui melalui sebuah proses penilaian. Sementara belajar dalam kamus besar bahasa indonesia diartikan sebagai proses menuntut ilmu atau kegiatan buat menuntut ilmu.

Jadi prestasi belajar ialah hasil atau nilai nan diperoleh setelah melewati proses menuntut ilmu. Karenanya prestasi belajar sangat terkait dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar ialah proses harus dilewati dalam rangka mendapatkan hasil belajar (prestasi belajar) nan optimal.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara generik faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu faktor eksternal dan faktor internnal. Faktor eksternal berkaitan dengan faktor nan berasal dari lingkungan, sementara faktor internal ialah faktor nan berasal dari dalam diri siswa.



Faktor Eksternal

Faktor lingkungan dan hal-hal lain nan berada di luar diri peserta didik sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar nan diperoleh. Mengingat peserta didik ialah makhluk sosial nan sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Keadaan keluarga, kondisi sekolah, wahana penunjang dan lingkungan masyarakat ialah beberapa faktor eksternal nan nan besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

  1. Keadaan keluarga

    Keluarga ialah lingkungan dimana anak pertama kali memahami sebuah proses belajar. Ia menjadi madrasah pertama / sekolah pertama bagi anak-anak. Rumah nan selalu dalam atmosfer belajar akan memotivasi anak-anak buat terus aktif belajar. Kemudian keaadan rumah nan aman, tenang dan nyaman juga akan memberikan akibat positif bagi prestasi belajar siswa.

    Sebaliknya keadaan rumah nan jauh dari atmosfer belajar cenderung akan membuat anak malas belajar dan ini akan menurunkan prestasi belajarnya. Demikian juga dengan keadaan rumah nan bising, tak nyaman juga akan berdampak terhadap turunnya prestasi belajar siswa.

  1. Kondisi sekolah

    Keadaan sekolah di sini termasuk tenaga pengajar, kurikulum, fasilitas belajar dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Sebagai forum pendidikan formal sekolah tentu memiliki sistem belajar nan sudah terprogram. Sistem belajar nan terlaksana dengan baik dan dilakukan secara sungguh-sungguh tentu akan berdampak besar bagi kemajuan prestasi belajar siswa.

  1. Lingkungan masyarakat

    Lingkungan masyarakat ialah lingkungan lain setelah keluarga nan banyak mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan mengajarkan mereka banyak hal terutama kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain (mengasah kecerdasan interpersonal).

    Lingkungan masyarakat mempengaruhi prestasi belajar anak melalui proses interaksinya dengan teman-teman sebaya dan sepermainan. Ketika di lingkungan masyarakat ia berkumpul dengan anak-anak nan suka belajar, maka ia akan ikut terpengaruh buat belajar. Demikian pula sebaliknya.



Faktor internal

Sederhananya faktor internal ialah faktor dari dalam diri peserta didik itu sendiri nan mempengaruhi prestasi belajar. Faktor internal tersebut diantaranya yaitu; kecerdasan, bakat, minat serta motivasi belajar.

  1. Kecerdasan

    Kecerdasan atau intelegensi merupakan aspek nan berperan krusial dalam proses belajar danberperan besar dalam menentukan keberhasilan dalam proses belajar. Siswa nan memiliki kecerdasan normal atau di atas normal, akan dengan mudah memahami materi pelajaran. Siswa tersebut sangat berpotensi mendapatakan prestasi nan bagus dalam proses belajar.

  1. Bakat

    Bakat ialah potensi dasar nan dimiliki oleh manusia. Talenta merupakan potensi bawaan nan sudah dimiliki manusia sejak lahir. Ada juga nan mengartikannya dengan aptitute atau kecakapan. Sebagai potensi dasar ia akan berkembang jika diasah atau dilatih terus menerus. Seseorang nan memiliki talenta besar dalam bidang eksklusif akan lebih mudah buat berprestasi dibidang tersebut dari pada seseorang nan memiliki talenta terbatas.

  1. Minat

    Minat dalam kamus besar bahasa indonesia bermakna perhatian atau kegemaran terhadap sesuatu. Jadi minat belajar ialah kesamaan atau kegemaran atau perhatian penuh peserta didik buat mengikuti proses belajar.

  1. Motivasi

    Motivasi ialah dorongan nan kuat atau keinginan kuat buat terus melakukan sesuatu. Motivasi belajar nan lahir dari dalam diri peserta didik ialah kapital besar buat meningkatkan prestasi belajar.

Prestasi Belajar siswa di sekolah tidak datang begitu saja. Prestasi ini membutuhan masukan (input) nan baik dan proses belajar mengajar nan mendukung.

Prestasi belajar ialah hasil (output) dari input dan proses tersebut. Jika ada masalah pada input dan atau proses belajar mengajar, maka output pun akan bermasalah.

Prestasi belajar ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.



Faktor Internal

Faktor-faktor internal nan menentukan prestasi belajar adalah:

  1. Faktor jasmaniah (faktor fisiologis)
  2. Faktor psikologis. Faktor psikologis ini ada dua jenis, yaitu faktor intelektual (mencakup kecerdasan, bakat, dan prestasi nan telah dimiliki sebelumnya) serta faktor non-intelektual (mencakup sikap, minat, kebiasaan, kebutuhan, motivasi, sikap dan unsur-unsur kepribadian lainnya).
  3. Faktor kematangan fisik dan psikis.


Faktor Eksternal

Selain ditentukan oleh faktor internal, prestasi belajar juga ditentukan oleh faktor-faktor eksternal seperti:

  1. Faktor sosial, termasuk di dalamnya ialah lingkungan keluarga, sekolah, kelompok, dan masyarakat.
  2. Faktor budaya, termasuk di dalamnya ialah adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
  3. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas sekolah, fasilitas belajar, dan kondisi iklim.
  4. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.

Salah satu fasilitas sekolah nan berperan krusial dalam menunjang prestasi belajar siswa ialah perpustakaan.

Keberadaan perpustakaan di dalam sebuah sekolah ialah wajib. Begitu pentingnya keberadaan perpustakaan ini hingga oleh para pakar disebut sebagai jantung pendidikan (the heart of educational process).

Akan tetapi sayangnya, tidak semua sekolah di Indonesia beruntung dan mampu memiliki perpustakaan nan memadai. Lebih disayangkan lagi ialah sekolah nan mampu mengadakan perpustakaan nan memadai tetapi tidak berkomitmen serius atau tidak sungguh-sungguh memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar buat menunjang prestasi belajar siswa.



Perpustakaan Menunjang Prestasi Belajar Siswa

Agar perpustakaan bisa menunjang prestasi belajar siswa, maka perpustakaan:

  1. Harus memiliki koleksi buku-buku nan nisbi lengkap dan sinkron dengan kebutuhan siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar.

Nilai kebaruan (up to date) isi buku-buku tersebut juga harus mendapat perhatian sebab pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  1. Harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) nan memadai. Idealnya, SDM di perpustakaan ialah pustakawan nan memang memiliki kecakapan intelektual dalam pengelolaan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Namun jika tak ada, posisi SDM di perpustakaan ini bisa diisi oleh guru. Tentu, sebaiknya memilih guru nan berprestasi dan memiliki reputasi baik, bukan guru nan bermasalah.

Logikanya, jika perpustakaan sebagai sumber belajar dikelola oleh SDM nan tak cakap dan berprestasi, bagaimana mungkin dapat mendorong penggunanya buat berprestasi?

  1. Harus memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para siswa buat memanfaatkan fasilitas nan ada di perpustakaan.

Perpustakaan nan serba lengkap namun selalu terkunci kedap tak akan memberi kegunaan apa-apa bagi para siswa.

Prestasi belajar siswa bukan tanggung jawab individu atau siswa semata-mata. Prestasi belajar siswa ialah tanggung jawab bersama.