Sejarah Desain Celana Abad Pertengahan

Sejarah Desain Celana Abad Pertengahan

Ada majemuk desain celana. Celana sudah menjadi salah satu baju wajar nan dapat digunakan segala usia dan jenis kelamin apa pun. Namun tahukah Anda bagaimana sejarah celana dan desainnya? Celana berasal dari Timur Tengah, kemudian diadopsi ke Eropa sejak zaman dahulu.



Tentang Desain Celana

Kebutuhan manusia akan sandang, pangan, dan papan tentu saja tak bisa dikesampingkan. Sejak sekolah dasar, rasanya guru kita pun sudah banyak memberi tahu mengenai hal-hal nan bersifat utama dalam kehidupan manusia. Ketiga hal di atas merupakan hal-hal kebutuhan pokok manusia nan bersifat utama dan tak bisa ditawar atau digantikan dengan kebutuhan nan lain. Salah satu kebutuhan nan tak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia ialah pakaian atau pakaian.

Sama-sama kita ketahui bahwa baju berfungsi buat melindungi tubuh dari berbagai gangguan cuaca. Fungsi lain dari baju nan tidak kalah krusial ialah buat menutup bagian tubuh manusia nan tabu apabila terlihat. Selain itu, tidak sporadis baju juga sering dijadikan tolok ukur taraf kemapanan ekonomi seseorang. Semakin mahal harga baju nan dikenakan, semakin tinggi pula taraf kemapanan ekonomi orang tersebut. Begitupun sebaliknya. Nilai estetik dari sebuah baju pun akan ikut naik apabila model dan bentuknya dibuat lebih bervariasi.

Kebutuhan akan baju nan semakin meningkat, bukan hanya sebatas pada fungsi kodratnya sebagai pelindung tubuh, tapi juga sebagai hiasan tubuh, membuat banyak perancang busana beramai-ramai melahirkan karya-karya unik terbaru buat model pakaian. Jenis baju nan akan kita bahas kali ini ialah celana. Selain dikenakan saat bepergian, celana juga dapat dikenakan pada saat santai.

Dari mulai celana pendek sebatas paha hingga model celana cutbrai nan melambai-lambai. Celana juga merupakan jenis baju nan selalu menjadi tren setiap tahunnya. Desain celana nan pola dasarnya itu-itu saja perlahan kini mulai banyak mengalami variasi bentuk. Berbagai variasi celana dikembangkan berdasarkan kebutuhan pemakainya. Bahkan, sekarang sudah ada celana buat wanita hamil. Celana buat wanita hamil berbentuk lebar pada bagian atas, biasanya berbahan lembut dan enak dikenakan. Hal nan tentu saja akan membuat pemakainya merasa nyaman.

Celana lain nan juga banyak bermunculan belakangan ini ialah celana dari bahan denim dengan model bagian bawah menyempit atau nan biasa disebut celana pensil. Celana model seperti ini biasanya digandrungi oleh kaum muda, baik wanita maupun pria. Bagi masyarakat nan mempunyai bentuk tubuh nan terbilang kurus, dapat memillih celana model baggy . Celana seperti ini memiliki bentuk lebar pada bagian atas dan menyempit di bagian bawah, sehingga imbas menggelembung pada bagian atas celana dapat menyamarkan bentuk tubuhnya nan kurus.

Ada juga jenis celana nan melebar ke bawah, saking lebarnya bentuk celana seperti ini hampir mirip dengan rok. Bagi nan tak terlalu suka menggunakan rok, desain seperti ini dapat dijadikan pilihan. Celana nan didesain dengan potongan pendek sebatas paha biasa disebut dengan hot pants . Peminat jenis celana seperti ini kebanyakan ialah remaja putri. Alasan banyaknya remaja putri menggunakan hot pants ialah sebab ingin terlihat simpel dan seksi. Selain celana nan sedang tren belakangan ini, kita juga nampaknya tak boleh melupakan celana nan sudah lewat zamannya.

Celana nan lebih dulu marak salah satunya ialah celana dengan desain cutbrai, yaitu celana dengan potongan melebar pada bagian bawah. Celana seperti ini nampaknya menginspirasi penyanyi legendaris asal Amerika Perkumpulan nan dikenal dengan sebutan Raja Rock n Roll’, Elvis Presley. Elvis Presley mengguncangkan anjung musik global dengan penampilannya nan cukup glamor masa itu. Karakteristik khas nan tak dapat hilang dari ingatan para penikmat musiknya ialah celana nan berbentuk cutbrai.



Sejarah Desain Celana Zaman Purbakala

Celana rupanya sudah merupakan baju manusia sejak dahulu, terutama di wilayah-wilayah beriklim dingin. Catatan tertua tentang celana berasal dari abad ke-6 SM. Pada etnografi Yunani Kuno, terlihat gambar orang-orang Persia menunggang kuda dengan memakai celana panjang. Pada saat itu, tidak hanya bangsa Persia, tetapi juga orang-orang dari Asia Timur dan Asia Tengah mengenal budaya bercelana dan memiliki desain celana nan khas. Celana saat itu tak hanya dikenakan oleh lelaki tetapi juga oleh perempuan.

Orang-orang Yunani menyebut celana sebagai anaxyrides atau sarabara. Meskipun telah melihat berbagai kaum mengenakan celana, tetapi bangsa Yunani Antik menolak penggunaan celana. Pasalnya, bagi mereka celana terlihat konyol. Bahkan orang-orang Romawi Antik menganggap baju nan dikenakan masyarakat Yunani dan Minoan sebagai simbol manusia mudun sedangkan celana sebagai simbol kaum barbar. Namun seiring berjalannya waktu, kerajaan Romawi Antik semakin memperluas wilayahnya ke kawasan Mediterania. Lama-kelamaan mereka mulai mengadopsi penggunaan celana sebab lebih nyaman dan hangat saat digunakan.

Lantas ada 2 jenis celana nan lazim dipakai di Romawi Kuno, yakni feminalia dan braccae . Feminalia ialah jenis celana nan pas di badan, panjangnya hanya sampai lutut atau setengah betis. Sementara itu braccae ialah celana longgar nan menutupi kaki sampai ke mata kaki. Kedua jenis celana ini diadopsi dari budaya bangsa Celtic di Eropa, meski ternyata celana seperti ini juga ditemukan di kebudayaan bangsa Persia. Awalnya feminalia dan braccae digunakan sebagai bagian dari baju perang, lama kelamaan berubah fungsi menjadi baju sehari-hari. Kedua jenis celana ini dibuat dari berbagai bahan, seperti kulit, wol, katun, dan sutra.



Sejarah Desain Celana Abad Pertengahan

Di abad pertengahan, celana ialah baju nan lazim digunakan di sepanjang benua Eropa, terutama bagi para pria. Ada berbagai macam desain dan model celana saat itu. Celana nan pas dibadan digunakan di Byzantium, sebagai bawahan baju tunik panjang. Banyak suku mengenakan celana panjang, misalnya Xiongnu Hun dari Asia nan bermigrasi ke Eropa pada masa abad pertengahan. Di abad ini celana populer dengan nama brais . Brais dibuat dalam panjang dan desain nan beragam.

Pada abad ke-8, kaum kelas atas Eropa mulai mengenakan celana panjang 2 lapis. Celana panjang dalaman nan digunakan terbuat dari kain tipis, sedangkan celana luar biasanya terbuat dari wol atau linen. Panjang dan desain beragam, tergantung geografi, periode, dan kelas sosial pemakainya. Celana menjadi baju wajar sehari-hari di kalangan masyarakat Eropa.

Tidak hanya di Eropa, di Korea pun masyarakatnya mengenakan celana panjang. Celana zaman abad pertengahan di sana disebut baji . Catatan sejarah tertua tentang baji berasal dari abad ke-15. Sejak saat itu, celana merupakan baju nan lazim digunakan pria maupun wanita Korea. Para pria mengenakan celana sebagai baju luar maupun dalaman, tetapi wanita dewasa tak mengenakan celana tanpa melapisinya dengan rok. Artinya, bagi wanita dewasa celana ialah baju dalam. Seperti di Eropa, desain celana di Korea majemuk tergantung wilayah, periode, dan usia pemakainya.

Celana modern berasal dari daratan Eropa. Ini diawali pada abad ke-16. Saat itu, penggunaan celana semakin lazim. Tsar Peter Agung mengeluarkan peraturan agar setiap warga Rusia mengenakan celana panjang. Peraturan tersebut dikeluarkan pada tahun 1701.

Kemudian pada revolusi Prancis, penduduk lelaki Prancis mulai mengenakan celana panjang sepanjang mata kaki. Awalnya, baju tersebut hanya digunakan oleh kelas pekerja, tetapi pada saat revolusi semuanya mengenakan celana panjang. Pemakaian celana pun semakin dianggap wajar dan praktis bagi semua kalangan. Desain celana pun semakin beragam, terutama sejak munculnya denim atau celana jeans.