Bermimpi Melihat Gambar atau Foto Nabi Muhammad SAW

Bermimpi Melihat Gambar atau Foto Nabi Muhammad SAW

Banyak sekali orang nan ingin melihat gambar atau foto Nabi Muhammad SAW . Hal tersebut disebabkan oleh Nabi Besar tersebut dikagumi oleh berbagai kalangan, termasuk dari luar Islam.

Namun, nan kita temukan dalam berbagai artikel, buku, bahkan media elektronik mengenai Rasulullah hanyalah sepenggal tulisan kaligrafi Arab atas nama Beliau atau sekadar cahaya berbentuk bulat dengan tulisan ‘Muhammad’ di tengahnya. Bahkan, dalam komik sejarah Rasulullah pun tak pernah ada gambar nan dapat mewakili citra Beliau.

Hal tersebut mencerminkan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki keagungan dan karisma nan sangat tinggi sehingga tak sembarang orang dapat melihatnya dalam keadaan utuh (dalam bentuk gambar atau foto Nabi Muhammad SAW).

Cahaya nan dipancarkan dari tulisan kaligrafi Rasulullah ialah sedikit dari karismatik nan dimiliki rasul seluruh alam ini sebab berbagai cobaan, ujian, serta perjuangan nan telah dilakukannya demi menegakkan syariat Islam pada zaman dahulu.

Sementara, jika ada seseorang nan mengaku bermimpi tentang Nabi Muhammad SAW , kebenaran mengenai hal itu perlu dipertanyakan. Mengingat hanya orang-orang eksklusif nan mendapatkan anugerah buat bermimpi tentang paras Nabi.

Bermimpi melihat gambar, lukisan, atau foto Nabi Muhammad SAW merupakan karunia nan tak dapat dibeli siapa pun. Manusia biasa nan memimpikan Rasulullah sama halnya dengan Nabi Musa nan sukses melihat keagungan Allah di Bukit Sinai.

Namun, sebelum kita meminta buat dipertemukan dengan Nabi besar Muhammad SAW, ada baiknya jika kita mengetahui sejarah beliau demi mendapatkan kesadaran dalam proses pendekatan diri kepada Allah dan rasul-Nya. Sejarah Islam mengenai Nabi Muhammad ini memberi banyak pelajaran kepada seluruh umat manusia agar senantiasa istiqamah di jalan Allah.



Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad SAW

Sebagai umat muslim nan menjadikan Rasulullah sebagai panutan, tidak perlu rasanya buat mengetahui sosok Beliau secara fisik. Sebab, nan paling krusial ialah perjalanan hayati dan kepribadiannya nan dapat dijadikan pedoman. Maka, sudah saatnya bagi kita buat lebih memahami nilai-nilai sejarah perjalanan Rasulullah seperti nan akan tertuang berikut ini.

Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi, di Kota Mekah pada tahun Gajah. Pada masa itu, orang-orang masih melakukan hal nan jahiliyah, yakni menyembah berhala.

Padahal, Nabi Ibrahim telah mengorbankan dirinya sendiri terbakar oleh Firaun demi mempertahankan tauhid keislamannya agar generasi berikutnya tak melakukan hal bodoh dengan menyembah nan tak pantas disembah. Akan tetapi, setan selalu menunjukkan kekuatannya sehingga banyak sekali orang nan lalai atas perintah Allah nan disebarkan oleh para nabi dan rasul utusan-Nya.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut-sebut sebagai cahaya

karena pada saat itu, pasukan Abrahah (gajah) hendak menyerang Kabah. Namun dengan kekuasaan Allah, pasukan tersebut kalah hanya dengan agresi kecil dari pasukan burung Fiil.

Ayah Nabi nan bernama Abdullah mati sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan, sedangkan ibunya mengikuti kepulangan ayahnya beberapa tahun setelah dilahirkan. Kemudian, Nabi diurus oleh kakeknya nan bernama Abdul Muthalib sampai kakeknya juga meninggal dunia. Lantas, kehidupannya kemudian berada di bawah afeksi sang paman nan bernama Abu Thalib.

Masa kecilnya nan sulit tak membuat Nabi menjadi putus asa. Beliau bahkan berjuang keras buat dapat tetap hayati kendati pun tak ada orang tua di sampingnya. Beliau kemudian menjadi pedagang nan dipercaya oleh saudagar kaya bernama Siti Khadijah nan kelak menjadi istri pertama baginya.

Dalam perjalanan dagang menuju Kota Mekah, muncullah seorang rahib Busra nan menyatakan bahwa Muhammad ialah seorang nabi besar nan riwayatnya sudah diramalkan dalam Taurat dan Injil. Keagungan Rasulullah kemudian membawa berkah bagi beliau dan Siti Khadijah. Dengan menunjuk salah satu wakil, lamaran kepada rasul pun diajukan dan diterima dengan bahagia hati.

Dari rahim Khadijah, lahir dua orang putra dan empat orang putri. Kedua puternya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rasulullah, sedangkan keempat putrinya tumbuh menjadi puteri nan salehah.

Keindahan hati dan ketampanan paras Nabi Muhammad menjadi salah satu tanda bahwa pada umur tertentu, beliau akan mendapatkan wahyu dan diutus menjadi Rasulullah.

Itulah sebabnya, manusia pada masa kini sangat penasaran mengenai foto Nabi Muhammad SAW nan disebut-sebut memiliki karisma luar biasa sehingga dapat memimpin beribu orang buat menghadapi berbagai konfrontasi atau peperangan.



Pengangkatan Nabi Muhammad SAW Sebagai Rasulullah

Karena kebersihan hatinya itulah, Allah menurunkan wahyu melalui Jibril secara berangsur-angsur di usianya nan ke empat puluh tahun. Ayat pertama nan diturunkan ialah Surat Al-Alaq nan memiliki makna bahwa Islam hanya akan dimengerti melalui pengkajian, pengetahuan, dan pertimbangan sebaik-baiknya dari seorang pemimpin (yakni Rasulullah).

Setelah penurunan wahyu tersebut, orang pertama nan diberi kesadaran dan memeluk agama Islam ialah istrinya sendiri, yakni Siti Khadijah. Sedangkan pria pertama nan masuk agama Islam ialah Ali, yakni sahabatnya.

Sifat-sifat nan terdapat di dalam dirinya, yakni siddiq, fathonah, amanah, tabligh, dan al-amin menjadikannya dihormati dan diidolakan oleh banyak orang. Hal ini memunculkan ulukan uswatun hasanah di kemudian hari. Rasulullah juga tak segan-segan menyampaikan kebenaran pada seluruh umat nan ditemuinya, termasuk Abu Thalib nan pada saat itu masih memeluk ajaran Nasrani.

Tugas tersulit nan diemban Nabi Muhammad ialah membuat kaum Quraisy konfiden bahwa tak ada Tuhan selain Allah, bahkan berhala-berhala nan diciptakan mereka sebelumnya tak mampu berbuat apa pun demi kebaikan umat manusia.

Penyiksaan demi penyiksaan kerap dilakukan kaum Quraisy sebagai bukti atas penolakan mereka terhadap apa nan diucapkan Rasulullah. Mereka melkukan kekejaman terhadap rasul beserta umatnya dengan melakukan boikot ekonomi sehingga kaum muslimin mendapatkan penderitaan dan kelaparan.

Penderitaan tersebut tak hanya dirasakan oleh kaum muslimin nan miskin, tapi juga oleh Siti Khadijah. Hingga pada saat pemboikotan tersebut sukses dihentikan, Siti Khadijah mengembuskan napas terakhir.

Kaum Quraisy tak berhenti di situ buat membuat Nabi Muhammad mundur dari kenabiannya. Bahkan pada suatu hari, kaum Quraisy berniat buat membunuh Nabi. Akan tetapi dengan kesabaran dan kegigihan beliau, penganiayaan tersebut bisa dihadapinya hingga beliau meninggal di usianya nan ke-63 tahun.



Bermimpi Melihat Gambar atau Foto Nabi Muhammad SAW

Bermimpi melihat gambar atau foto Nabi Muhammad SAW merupakan pertanda nan baik bagi seseorang. Hal tersebut merupakan mukjizat bagi orang tersebut sebab dapat bertemu, walaupun dalam mimpi, dengan Nabi nan telah mengorbankan separuh hidupnya demi menjalankan syariat Islam.

Lantas, jika ada kaum nan dengan sengaja membuat foto Nabi Muhammad SAW dalam bentuk apapun, hal itu ialah suatu penghinaan bagi kaum muslimin. Karena, jangankan buat memanipulasi gambar atau foto Nabi Muhammad, buat membuat sketsanya saja tak ada seorang pun nan berani membuatnya.

Oleh sebab itu, jangan jadikan foto Nabi Muhammad SAW sebagai ukuran bahwa kita telah menjadi bagian dari syariat nan telah diajarkan beliau. Tapi, jadikanlah segala sifat dan konduite belaiau sebagai suri teladan sehingga kita dapat mencontoh pribadinya nan baik, bersih, dan terkenal sebagai orang nan jujur dan rendah hati.

Dengan mencontoh konduite baiknya, maka kita tak akan memiliki ambisi nan kuat buat dapat melihat atau bermimpi mengenai gambar atau foto Nabi Muhammad SAW hanya sebab penasaran mengenai ketampanan fisik serta garis kearifan nan mungkin muncul dari garis wajahnya.