Peta Bisnis
Untuk wilayah Pulau Sumatera di bagian Selatan, Sumatera Selatan memiliki wilayah terluas. Apalagi kalau dibandingkan dengan Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung nan pernah menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Ibukota provinsi ini ialah Palembang nan merupakan kota madya. Kota satu ini cukup luas. Untuk lebih jelas melihat luasnya, mari perhatikan keterangan peta Palembang Sumatera Selatan berikut ini.
Perbatasan dan Pembangunan
Kota Palembang nan terbagi dua, Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini, dipisahkan oleh salah satu sungai terbesar di Pulau Sumatera, Sungai Musi . Kota dengan ketinggian 8 meter di atas permukaan air bahari ini, mempunyai luas sekira 102,47 Km². Kota ini sedang menggalakan pembangunan infrastruktur berupa pengerasan jalan, pemugaran jalan, dan pembuatan jalan baru.
Pembangunan nan semakin pesat itu membuat banyak orang terpacu mendatangi kota nan mempunyai 16 kecamatan dan 17 kelurahan ini. Berbagai jenis kendaraan memadati kota nan baru saja mendapatkan seorang walikota terpilih ini. Kenyataan inilah nan membuat stagnasi semakin tak karuan. Jeda beberapa kilometer saja harus ditempuh selama lebih dari dua jam. Apalagi ketika hujan lebat turun.
Kota nan berada di atas rawa-rawa ini langsung tergenang. Bukan genangan biasa sebab ketinggian air dapat mencapai 50 cm. Pemerintah Palembang telah menganggarkan dana buat pembangunan jembatan layang dan underpass di beberapa tempat, seperti di ruas jalan Jakabaring-Kertapati, ruas jalan dalam kota di sekitar Rumah Sakit Charitas. Sedangkan buat underpass, akan dibangun di simpang Patal.
Palembang sendiri berbatasan dengan wilayah Kabupaten Banyuasin di sebelah utara, timur, dan barat. Sedangkan buat sebelah selatan, Palembang berbatasan dengan Ogan Ilir dan Muara Enim. Kota ini memang cukup besar dibandingkan dengan ibukota provinsi lain di Pulau Sumatera bagian Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua setelah Medan.
Dengan besarnya wilayah Kota Palembang, pemerintah berusaha memecah loka keramaian. Untuk itulah pembanguan pusat perbelanjaan diarahkan di beberapa tempat. Dengan demikian masyarakat nan akan terpecah pada beberapa tempat, stagnasi pun dapat terpecah. Namun ternyata stagnasi ini tak terelakan. Beberapa loka dengan harta benda nan cukup besar mendapatkan perhatian lebih sehingga deretan kendaraan tetap memenuhi jalan.
Tempat pembangunan perumahan pun dipecah-pecah dan tak hanya dalam satu tempat. Wilayah Jakabaring, Talang Kelapa, Kenten, Talang Jambe, Sekojo, Plaju, Mata Merah, Sei Lais, dan di beberapa loka lain di beberapa kecamatan. Kebutuhan buat mempunyai rumah semakin meningkat. Hal ini juga nan membuat banyak investor perumahan semakin giat membangun berbagai bentuk dan tipe perumahan.
Harga perumahan pun cukup beragam. Bahkan pemerintah sendiri membantu masyarakat dengan penghasilan rendah buat memiliki rumah sederhana sehat. Rumah nan terbuat dari batako dengan tipe 36, dipatok pada harga 80-120 juta rupiah dan dapat dicicil selama 15 tahun.
Semakin padatnya kendaraan nan melintasi jembatan primer di tengah Kota Palembang, Ampera, membuat pemerintahan Kota Palembang merencanakan pembangunan Jembatan Musi III. Jalan akses ke jembatan baru ini sedang dibangun. Direncanakan jalan ini akan tembus hingga ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Jembatannya sendiri direncanakan berada di Pasar Kuto.
Namun, masih banyak keberatan dari masyarakat sebab wilayah Pasar Kuto ini merupakan perkampungan Arab nan banyak dihuni oleh para pedagang keturunan Arab. Selain itu, rumah-rumah nan mereka miliki telah berusia ratusan tahun sehingga dikhawatirkan malah merusak sejarah nan telah terbangun. Kini pemerintah berusaha mencari loka nan paling tepat buat pondasi Musi III.
Jembatan Musi II sendiri telah lama dibangun di wilayah Gandus. Jembatan ini akan dibuat kembarannya sehingga kekuatan Jembatan Musi II dapat terjaga. Banyaknya truk batubara, truk pengangkut kayu dengan tonase besar tentunya akan sangat mempengaruhi kekuatan jembatan tersebut. Jembatan Kramasan nan merupakan jembatan penghubung antara Kertapati dengan wilayah Kertajaya telah dibuat kembarannya sehingga kini jalannya pun sudah dua jalur nan berbeda.
Akses jalan ke Pelabuhan Tanjung Api-Api pun diharapkan akan semakin lancar. Jalan Sukarno-Hatta pun telah dibuat dua jalur. Memang buat jalan menuju Tanjung Api-Api sendiri kini telah banyak nan berlubang walaupun dana pembangunannya mencapai lebih dari satu triliun.
Peta Bisnis
Seberang Ilir terlihat lebih maju daripada Seberang Ulu. Untuk itulah Pemerintah Palembang membangun Jakabaring nan sebelumnya merupakan rawa-rawa nan sangat luas. Stadiun Sriwijaya nan merupakan markas klub sepakbola Sriwijaya FC dibangun di Jakabaring. Wisma atlit dan berbagai fasilitas olahraga dengan kualitas internasional pun dibangun di sini. Hingga loka tersebut dinamai Jakabaring Sport City.
dilihat dari peta Palembang Sumatera Selatan , wilayah Jakabaring Sport City ini memang sangat luas sehingga mampu menyedot banyak investor berpartisipasi dalam pembangunan di sana. Pusat pemerintahan pun akan dibangun di Jakabaring. Kantor gubernur, Masjid Raya Sriwijaya, Bank Sumselbabel, dan beberapa kantor pemerintahan lainnya akan berada di Jakabaring. Kantor pusat Bank Sumselbabel nan bertingkat 17, kini telah dioperasikan.
Cukup luar biasa apa nan telah dilakukan oleh pemerintah Palembang ini. Daerah rawa-rawa pun kini disulap menjadi sebuah kota nan cukup bagus. Walaupun cuaca di Jakabaring ini cukup panas, tetap saja banyak nan berminat tinggal di pusat kota baru ini. Beberapa kolam retensi dibangun demi menghindarkan terjadinya banjir. Kanal-kanal dengan lebar sekira 4 meter juga menjadi bagian nan tak terpisahkan dari pembangunan di Jakabaring.
Bila sekilas terlihat, Jakabaring ini seperti kota air nan cantik. Jangan heran kalau nama Jakabaring semakin terkenal hingga ke seluruh nusantara dan luar negeri. Apalagi adanya kasus wisma Atlit nan melibatkan para mantan petinggi Partai Demokrat. Nama Jakabaring semakin sering terdengar di mana-mana, baik di pemberitaan koran maupun di televisi dan media warta digital.
Jakabaring menjadi loka bisnis dan pemerintahan nan baru. Inilah ikon bisnis di wilayah Seberang Ulu. Untuk wilayah Seberang Ilir sendiri, pusat bisnis berada di daerah Ilir Barat I. Ada beberapa mal, seperti Palembang Latif Mall (PIM), Palembang Square (PS), Internasional Plaza (IP), Palembang Trade Center (PTC), Kompleks Ramayana, JM, Dika, dan masih banyak lagi pusat perbelanjaan besar. Bahkan grup JM telah mengembangkan pembangunan supermarket dan malnya hingga ke wilayah Sukarame.
Melihat pembangunan nan ada di Seberang Ilir, tampaknya wilayah Seberang Ulu harus berlari sangat kencang agar dapat sama dengan Seberang Ilir. Jumlah penduduk di Seberang Ulu pun masih kalah jumlah dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayah Seberang Ilir.
Dermaga pun banyak berada di Seberang Ilir. Misalnya Bom Baru nan merupakan dermaga buat kapal-kapal nan akan menyeberang ke Bangka, berada di Tangga Buntung, di wilayah Seberang Ilir. Sedangkan di Seberang Ulu, dermaga nan ada milik Pertamina dan tak digunakan buat umum. Dermaga-dermaga ukuran kecil pun masih lebih banyak berada di Seberang Ilir. Suatu kesenjangan nan harus diperhatikan dengan saksama.
Peta Palembang Sumatera Selatan ini sangat bermanfaat buat Anda nan memang tengah akan berkunjung ke Sumatera Selatan. Anda jadi dapat mengetahui di mana letak Jakabaring, Jembatan Amper dan lain sebagainya. Semoga informasi ini memberikan manfaat!