Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan Pendidikan Akhlak

Mudahkah memberikan pengertian pendidikan akhlak dalam Islam? Pengertian akhlak dalam Islam ialah tata cara menjalani kehidupan seperti nan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tata cara hayati nan telah tergaris dengan sangat jelas di dalam Al-qur'an dan as-sunnah.

Mudahkah mengajarkan pendidikan akhlak dalam Islam? Tentu saja jawabannya tak semudah membaca setiap hadist dan ayat dalam Al-qur'an. Dibutuhkan sosok nan dapat membumikan semua teori nan terdapat dalam kitab tersebut menjadi hal praktis nan terlihat mata dan terasakan oleh hati.

Bagaimana dengan pendidikan akhlak di sekolah-sekolah? Di mana pun pendidikan akhlak tersebut diadakan tetap saja pendidik harus mampu memberikan contoh konkret nan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan keteladanan.

Islam itu sempurna. Semua tata cara menjalani hayati sudah ada aturannya. Tetapi adat istiadat dan budaya sering kali berbenturan dengan akhlak nan sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Terkadang juga pendidikan akhlak tersebut terbentur cara pendidik memahami ayat atau hadist nan ada sehingga membuat perselisihan tidak terelakkan.

Bila hal ini terjadi biasanya, orang lebih cenderung mengambil jalan nan mudah. Yang krusial gampang dilaksanakan. Orang lain melakukannya dengan cara nan berbeda, itu bukanlah urusan nan harus dijadikan masalah besar. Tidak terlalu salah memang, tapi orang lain di luar Islam akan memandang bahwa akhlak islami itu banyak dan bhineka tata cara penerapannya.

Islam mengajarkan buat melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan masing-masing individu. Hal ini juga terkadang dijadikan alasan buat tak melakukan sesuatu dengan maksimal. Misalnya, akhlak berhadas. Sebenarnya, baik laki-laki maupun perempuan, ketika kencing harus dengan cara posisi berjongkok.

Tapi, apa nan dilakukan oleh orang laki-laki? Mereka lebih suka berdiri bahkan tak bersuci setelah melaksanakan panggilan alam tersebut. Seharusnya menjaga kesucian ialah sangat penting. Tapi sering kali kita melihat anak-anak kecil dibiarkan kencing sembarangan terutama anak laki-laki.

Seharusnya kita tidak melihat diri sebagai orang nan lebih berilmu dan kudus tidak berdosa dibandingkan dengan orang lain. Bukankah orang berilmu nan arogan sama saja kedudukannya dengan orang nan membiarkan dirinya tidak berilmu? Bukankah tidak ada seorang manusia pun nan dapat menentukan akhir hidupnya akan masuk surga atau tercemplung ke neraka.

Hal-hal sederhana seperti itulah nan sangat sulit buat dilakukan. Tapi bagaimana pun teori nan diajarkan melalui pendidikan akhlak terutama di lembaga-lembaga pendidikan tetap wajib hukumnya buat ada. Namun sekali lagi, penerapannya dalam kehidupan sehari-harilah nan lebih krusial dibandingkan dengan nilai atau angka nan dikantongi oleh anak didik.



Pengertian Pendidikan Akhlak Itu Sangat Penting

Sekarang ini kemerosotan moral moral atau penurunan akhlak sungguh sangat memiriskan dan menyayat hati. Terutama bagi para orang tua nan memiliki anak usia remaja. Hal ini dikarenakan fakta kenakalan remaja semakin tinggi, kasus hamil diluar nikah sudah semakin meningkat, bahkan nan sangat mengerikan ialah kasus aborsi makin tinggi.

Data nan diungkap salah satu forum penelitian di Jakarta, menemukan data sampai ada dua juta kasus aborsi setiap tahunnya. Dan mayoritas dilakukan oleh remaja usia sekolah. Jadi dapat dibayangkan bagaimana akhlak para remaja zaman sekarang? Dan bagaimana di masa mendatang? Tentu lebih parah lagi.

Belum lagi kasus tawuran pelajar, peredaran narkoba, kasus pornografi dan pornoaksi, semakin bertambah data nan ditemukan, Anda dapat mencari informasi lebih mendalam tentang hal ini dengan browsing di internet. Niscaya Anda akan sangat terkejut dengan hasil-hasil data nan diungkap dari lembaga-lembaga penelitian, misalnya Komisi Konservasi Anak Indonesia, BKKBN, Forum Polri, dan lain-lain.

Melihat realita di masyarakat nan seperti itu, maka sebagai orang tua sangat krusial membekali diri tentang pendidikan akhlak buat anak-anaknya. Dalam perspektif Islam hal ini ialah WAJIB. Sehingga orang tua diharuskan memberikan pengertian pendidikan akhlak sejak dini.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW nan artinya: " saya diutus buat menyempurnakan akhlak". Dari hadits ini dapat diambil pelajaran, bahwa kesempurnaan akhlak menjadi salah satu misi dari kerasulan Nabi Muhammad SAW. Karena kualitas seorang muslim, sangat ditentukan oleh kemuliaan akhlaknya.

Misi kerasulan itu sangat penting, sebab di zaman akhir sekarang ini, dekadensi semakin tajam. Sehingga diperlukan upaya nan sungguh-sungguh dari para orang tua buat mendidik anak-anaknya tentang pendidikan akhlak. Salah satu keberhasilan orang dalam mendidik anaknya ialah pribadi atau akhlah nan mulia dari sang anak.

Menurut Imam al Ghazali bahwa akhlak ialah sifat nan nan ada dalam diri seseorang secara mendalam, dan ketika melahirkan perbuatan, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan lebih lanjut. Jadi spontanitas itu ialah wujud dari sifat nan tertanam itu. Misalnya seperti contoh di atas, ketika ada anak kebelet ingin pipis, tapi saat itu sedang di jalan, secara impulsif anak tersebut kemudian pipis atau kencing di pinggir jalan, dan terkadang dengan berdiri.

Dalam kasus ini, dapat jadi si anak tersebut belum mengetahui, atau belum memiliki sifat nan tertanam dalam jiwa anak tentang bagaiman cara kencing nan sahih dalam pandangan Islam. Sehingga para orang tua perlu memberikan pengertian secara terus menerus, sampai pengertian itu tertanam secara mendalam dalam jiwa si anak.

Hal ini juga dilakukan buat hal-hal lainnya nan jauh lebih krusial dan sangat menentukan masa depan anak, yaitu tentang aqidah akhlak. Dimana si anak dididik buat melaksanakan ibadah-ibadah pokok sebagai kewajiban seorang muslim kepada Allah SWT. Contoh sederhana ialah mendidik dan mengajarkan melaksanakan sholat.

Kepribadian akhlak nan mulia, nan tercermin dalam sikap seorang anak, ialah dambaan setiap orang tua. Hal itu dapat dicapai jika orang tua juga memberikan keteladanan kepada anak-anaknya. Sebagaimana Rasululullah memberikan keteladanan kepada ummatnya.



Tujuan Pendidikan Akhlak

Manusia diciptakan oleh Allah dengan dibekali akal. Dengan akal manusia dapat berfikir dan dapat memilih sesuatu secara bijaksana. Dalam keteladanan akhlak, sebagaimana nan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kita dapat mengambil pelajaran nan sangat berharga sebagai bekal hayati di global dan akhirat kelak.

Setelah kita memberikan pengertian pendidikan akhlak kepada anak, langkah selanjutnya ialah kita harus mengetahui apa tujuan diberikannya pendidikan akhlak bagi kita?

Tujuan pendidikan akhlak sangatlah banyak, dan sangat luas ruang lingkup bahasannya. Adapun beberapa di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Menggapai Ridho Allah SWT

Ridho Allah ialah hal nan paling fundamental dan paling agung nan ingin dicapai dalam pendidikan akhlak. Karena holistik amal perbuatan nan sinkron dengan ajaran dan teladan Rasulullaah SAW, tak lain buat tujuan nan mulia ini. Dan pencapaian kesempurnaan akhlak ialah sebagai wujud penghambaan kedapa Allah, bukan buat meraih predikat atau julukan dari orang lain.

2. Untuk menyempurnakan iman

Akhlak merupakan penentu kualitas keimanan seseorang. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist, nan artinya kurang lebih: " orang beriman nan paling paripurna imannya ialah nan memilki kesempurnaan akhlak". Jadi dengan meningkatknya keimanan seseorang, akan diiringi dengan pemugaran akhlak pula. Demikian sebaliknya, ketika seseorang berusaha memperbaiki akhlaknya menuju lebih baik dan mulia, keimanannya juga akan bertambah.

3. Membentuk Pribadi nan Mulia

Kepribadian dan keluhuran budi pekerti nan tercermin dalam diri seseorang, ialah wujud dari pemikiran nan tertanam dalam jiwanya secara mendalam. Sampai kemudian menjadi karakter kepribadiannya, hal ini tentu dilewati dalam masa nan lama.

Seorang anak kecil, akan terlihat karakternya seperti apa, ketika dia menginjak usia remaja atau dewasa awal. Di sinilah peran pentingnya orang tua, dalam membentuk karakter pribadi nan mulia buat anaknya, diperlukan pendampingan, bimbingan, dan penilaian secara terus menerus. Pengertian pendidikan akhlak harus betul-betul ditanamkam sejak dini. Sampai si anak betul-betul sudah dapat menentukan dan memutuskan sendiri, hal-hal nan terbaik bagi dirinya.

Karena dapat jadi, misalnya ketika si anak di waktu kecil rajin ngaji, sholat ke masjid, rajin belajar, namun ketika tumbuh menjadi anak remaja, konduite baiknya di masa kecil itu hilang. Berubah menjadi remaja bermasalah, misalnya.

Hal itu dapat saja terjadi sebab dipengaruhi faktor lingkungan, pergaulan dengan teman-teman si anak. Jadi peran krusial orang tua dalam pendidikan akhlak buat anaknya tak ada habisnya. Peran ini harus dilaksanakan sampai si anak betul-betul menjadi orang dewasa.

Memang tak mudah mendidik anak ketika menginjak usia remaja. Karena usia ini ialah masa-masa rawan dimana si anak ingin menunjukkan eksistensinya, tanpa donasi orang lain. Namun terkadang salah arah.Tinggal bagaimana orang tua mengontrol anaknya dengan bijaksana.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang bagaimana memberikan pengertian pendidikan akhlak dalam kacamata Islam. Kesimpulannya, tentu tak mudah, dalam memberikan pendidikan akhlak bagi si anak. Sangat tergantung berbagai faktor nan saling mendukung dan mempengaruhi. Baik faktor orang tua sendiri, lingkungan, faktor pergaulan si anak, dan lain-lain. Semoga bermanfaat.