Daftar Kata dalam Bahasa Indonesia nan Diserap dari Bahasa Sansekerta
Perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tak lepas dari ‘campur tangan’ bahasa Sansekerta nan sangat lekat dengan sejarah bangsa Indonesia. Bahasa Sansekerta sendiri mulai dikenal di Indonesia sejak zaman peradaban Hindu dan Buddha masuk ke wilayah ini berabad-abad lamanya dan berkembang seiring perkembangan nan terjadi pada kebudayaan India.
Hal ini menjadikan bahasa Sansekerta sebagai bahasa asing pertama nan memberikan pengaruh terhadap bahasa-bahasa di Nusantara. Bahasa Sansekerta sendiri merupakan bahasa nan "tinggi" nan dipakai buat keperluan agama dan keperluan ilmiah serta bertentangan dengan bahasa nan dipakai oleh rakyat jelata. Itulah sebabnya di India, pemahaman terhadap bahasa ini sebagai penanda kelas sosial sebab hanya diajarkan pada mereka nan berasal dari kasta-kasta tinggi.
Bahasa ini sebenarnya merupakan rumpun dari bahasa Indo-Eropa paling tua. Disebut-sebut sebagai bahasa klasik India. Bahasa Sansekerta kemudian berkembang dan memberikan pengaruh pada bahasa-bahasa modern di anak benua India.
India termasuk dalam negara dengan mayoritas penduduk beragama Hindu ini, bahasa Sansekerta masih sering dipakai pada beberapa forum tradisional di negara tersebut. Untuk itu, penggunaan bahasa Sansekerta di negara tersebut bukan hal nan aneh dan dalam mengucapkannya mereka tak mengalami kesulitan.
Selain itu, dipakai secara luas pada upacara-upacara Hindu dalam bentuk stotra dan mantra dan dianggap sebagai bahasa seremonial. Kebudayaan Hindu dan Buddha nan menyebar hingga ke seluruh penjuru global turut menyebarkan pula dasar-dasar dari penggunaan bahasa Sansekerta.
Indonesia ialah salah satu wilayah nan tak luput dari pencaplokan tersebut. Lebih dari 1000 tahun peradaban ini mengakar di Nusantara sehingga pada perkembangannya kosakata bahasa Sansekerta berpadu dengan budaya Nusantara sendiri.
Masuknya bahasa Sansekerta ke Indonesia merupakan sejarah panjang nan harus kita ketahui bersama. Berikut dijelaskan mengenai sejarah masuknya bahasa Sansekerta ke Indonesia serta beberapa kata serapan nan hingga kini masih digunakan dalam bahasa Indonesia.
Bahasa Sansekerta Masuk ke Indonesia
Seperti nan telah disinggung di awal bahwa bahasa Sansekerta masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama dan kebudayaan Hindu nan dibawa oleh para rahib dari India dan daerah di sekitarnya pada abad ke-5 M. Kemudian kebudayaan Hindu ini mencapai puncak kejayaannya sekitar abad ke-7 dengan ditandai banyaknya kerajaan-kerajaan Hindu nan berdiri di wilayah Nusantara. Adapun bukti-bukti tertua nan ditemukan dan hingga saat ini masih ada ialah prasasti-prasasti nan ada di Kutai, Kalimantan Timur.
Lamanya keberadaan budaya dan agama Hindu serta bahasa Sansekerta di Indonesia, tentunya banyak kata nan dari bahasa ini nan diserap dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Kata-kata tersebut umumnya berkaitan dengan agama, budaya, nama-nama nan bersifat monumental, semboyan, atau ajaran. Beberapa peneliti menemukan bahwa bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan bahasa Indonesia sendiri mengandung sekitar 50% kosakata dari bahasa Sansekerta.
Daftar Kata dalam Bahasa Indonesia nan Diserap dari Bahasa Sansekerta
Terdapat sekitar 800 kata dalam bahasa Indonesia nan merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta , baik diserap langsung dari bahasa aslinya ataupun dari bahasa Jawa atau bahasa Jawa Kuna. Berikut ialah beberapa kata dalam bahasa Indonesia nan sering digunakan dalam percakapan ataupun tertulis nan merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta.
A
- agama (Ägama): din; tradisi suci
- aja: hanya
- aksara (aká¹£ara): huruf
- angka : bilangan
- angkasa (ÄkÄÅ›a): langit
- asmara (smara): cinta
B
- baca (vaca): mengartikan tulisan
- bahagia (bhÄgya) : sukacita
- bahasa (bhÄá¹£a): logat
- bahaya (bhaya): sesuatu nan mengancam
- bahu (bÄhu): lengan
- bangsa (vaṃśa): rakyat
- biaya (vyaya)
- beda (bheda): diferensi
- benda (bhÄṇá¸a): obyek
- berita (vá¹›tta)
- bicara (vicÄra): omong
- bisa (viá¹£a): boleh
C
- cahaya (chÄya): sinar
- cara (ÄcÄra): kelakuan
- celaka (chalaka): musibah
- cerita (carita): kisah
- cinta (cintÄ): kasih
- cuci (śuci): membersihkan
D
- dana : uang
- denda (daṇá¸a): sanksi
- dendam (daṇá¸a mungkin dari bahasa Tamil): rasa ingin membalas sesuatu nan dialami
- derita (dhá¹›ta): kesengsaraan
- desa (deśa): daerah non-urban; daerah administratif terkecil
- dewasa : akil balig
- dosa (doá¹£a): kesalahan
- dusta : tak benar
E
- eka : satu
G
- gajah (gaja): suatu hewan besar
- ganda
- Garuda (garuá¸a): burung mitologis, sarana Dewa Wisnu
- gaya
- gergaji
- gua
- gula : pemanis
- guna (guṇa): kegunaan
- guru (guru): pengajar
H
- harta (artha): uang, kekayaan material
- hina : rendah
I
- irama (virama): ritma
- istimewa (ÄstÄm eva): khusus
- istri (strī): kawan pernikahan wanita
J
- jambu (jambu): semacam pohon dan buahnya
- janda (raṇá¸a): seorang wanita nan tak memiliki suami
- jasa (yaśa): perbuatan terpuji
- jaya : menang
- jelata (janatÄ): rakyat
- jiwa (jīva): roh
- juta (ayuta): 1.000.000
K
- kabupaten (dari kata bhūpati): wilayah pemerintahan seorang bupati
- kala (kÄla): waktu
- kapas (karpÄsa): homogen bahan
- karena (kÄraṇa): sebab
- karya (karya): buatan
- kata (katha): satuan kalimat
- keluarga (kulavarga): famili
- kendala
- kepala (kapÄla): bagian tubuh nan teratas
- kerja (karya): sesuatu nan diperbuat
- kota (kuá¹a): benteng, wilayah urban
- kunci (kuñcikÄ): menutup
L
- laba (labha): untung
- lagu (laghu): nyanyian
- laksana (lakṣaṇa)
- logam
- lokakarya
- lintas
M
- madu (madhu): cairan manis produk lebah
- manusia
- masa
- materai
- melati
- menteri
- merdeka :kebebasan
- merdu
- mesra
- muda (mÅ«á¸ha): tak tua
- muka
N
- nada
- nama (nÄma): sebutan atau panggilan
- negara
- nista
P
- pada
- pandai
- panitia
- para
- pasca (paścat): setelah
- payudara (payodhara): buah dada wanita
- penjara
- percaya
- peribahasa
- peristiwa
- pertama
- prasangka
- prasarana
- pria
- puasa
- putri/putra
R
- raga
- rahasia
- raja
- rajawali
- raksasa
- ramai
- rasa
- rata
- rela
- remaja
- rencana
- restu
- rupa
- Rupiah (rūpya): mata uang Indonesia
S
- saksi (saká¹£i)
- sakti (śakti): kekuatan supranatural
- sama
- sandiwara
- sanggama (saṃgama): interaksi seksual
- sangka
- sangsi
- sarjana (sajjana): seorang akademikus
- sastra
- saudara
- sederhana (sÄrdhÄna): simpel
- sedia
- segala
- sementara
- sempurna
- semua
- senantiasa
- sendawa
- sendi (sandhi): penghubung
- sengsara (saṃsÄra): keadaan derita. Lihat pula samsara
- senjata (sajjita): alat perang
- setia (satya): loyal
- siksa
- sisa
- siswa (siá¹£ya): murid
- suami
- suara (svara): bunyi
- suci (śuci): keramat
- sudah (suddha): telah
- suka
- sunyi
T
- tega (tyaga): tak peduli
- tentara
- tetapi
U
- udara (udara): zat di atmosfer bumi
- unta (uá¹£á¹ra): homogen hewan nan hayati di gurun pasir
- upacara
- upah
- upaya (upÄya): daya, siasat
- usaha (utsaha)
- usia (yuá¹£a): umur
V
- vihara (vihÄra): rumah ibadah kaum Buddhis
W
- wacana (vacana)
- wanita : perempuan (terhormat)
- warga : kaum
- warna (varṇa): kelir
- wartawan : jurnalis
- waspada
- wibawa
- wijaya
- wiraswasta
- wisata
- wisuda
Y
- yayasan (berdasarkan yaśa): lembaga. Lihat pula jasa.
- yoga (yoga): bentuk tapa-samadi
- yogya (yogya): sinkron tatakrama
- yuda (yuddha): perang
Daftar Kosakata tersebut hanyalah sebagian dari kata-kata dalam bahasa Indonesia nan ‘diambil’ dari bahasa Sansekerta. Jumlah kata nan merupakan serapan sebenarnya tak begitu banyak, hanya saja frekuensi penggunaannya cukup tinggi dan banyak nan masuk ke kosakata dasar. Untuk itu, tak ada salahnya apabila kita mempelajari bahasa Sansekerta nan menjadi cikal bakal penggunaan bahasa Indonesia di negara kita ini.