Artis Film Indonesia
Ada dibanyak Bidang
Siapa nan tak bahagia melihat seorang seniman seperti Brad Pitts nan mempunyai penampilan fisik begitu luar biasa. Tidak hanya wanita, laki-laki pun mengagumi seniman satu ini. Kalaupun ia kini tak terlalu banyak lagi tampil dipublik, masyarakat belum lupa dengan tatapan mata dan caranya berjalan. Laki-laki nan disanjung ini memang sangat piawai dalam merefleksikan adegan nan harus dilakukannya di layar lebar. Bandingkan dengan Jackie Chan. Laki-laki nan mahir kungfu ini memang mempunyai bakat bagus, tetapi penampilan fisiknya kalah dibandingkan dengan Brad Pitts.
Bahkan para pemain film muda pun belum dapat menggantikan Brad Pitts nan mempunyai kharisma nan bagus. Seniman lainnya nan mempunyai pesona tersendiri ialah Tom Cruise. Walaupun ia terkena masalah kehidupan cinta nan tak mulus, penampilannya tetap prima dan penggemarnya tetap mengharapkan kehadirannya di beberapa film. Film terbarunya, laki-laki berusia 50 tahun ini masih terlihat sangat segar tanpa adanya permak paras atau permak lainnya di bagian tubuhnya.
Kekaguman seseorang terhadap seniman tak hanya pada bidang perfilman. Ada juga seniman seni tarik suara nan dianggap cukup bagus dan mendapatkan respon nan tetap bagus walaupun ia pernah dipenjara buat kasus video porno. Dialah Ariel NOAH. Penyanyi satu ini memang luar biasa. Orang tak melihat sisi negatif nan pernah ada dalam kelam kehidupannya. Orang mendengarkan lagu dan suaranya nan khas. Wajahnya nan rupawan memang cukup menggoda. Tidak heran memang banyak wanita tidak mampu lari dari pelukannya.
Selain Ariel NOAH, ada seorang penyanyi laki-laki lain nan cukup banyak dikagumi, ia ialah Sammy dan Judika. Kalau Judika tak mempunyai catatan kriminal apapun. Berbeda dengan Sammy nan dikeluarkan dari grup band Kerispatih gara-gara narkoba. Tidak hanya Sammy nan mendapatkan masalah narkoba, Raffi Ahmad pun begitu. Tetapi orang sepertinya masih akan menerima mereka apa adanya. Masyarakat Indonesia ini memang pemaaf dan mau menerima orang nan ingin memperbaiki diri.
Para seniman nan berasal dari beberapa bidang berbeda itu memang mendapatkan perhatian khusus. Kini ada Mikha Angelo, peserta ajang pencarian talenta X Factor nan diperkirakan akan menjadi salah satu pemusik dan penyanyi sekelas Afghan. Penampilan nan menarik dengan vokal dan talenta msuik nan cukup bagus, telah membuat anak muda usia 16 tahun ini mendapatkan banyak penggemar. Walaupun belum tentu ia akan menang sebab ada peserta wanita nan cukup potensial buat menang, seperti Fatin S, Mikha tetap menjadi salah satu fokus perhatian.
Artis berjenis kelamin laki-laki ini memang cukup berbeda dengan seniman wanita. Penggemar tak memfokuskan pada fisik 100%. Berbeda dengan seniman wanita nan dilihat lebih pada penampilan fisiknya terutama nan mempunyai bentuk tubuh eksklusif nan dianggap bahenol atau seksi. Untuk seniman pria, orang melihat pada bakat dan kemampuannya. Lihatlah Sammy. Ia tak tergolong sangat tampan. Bandingkan dengan Indra Bruggman, mana nan lebih menarik?
Mengapa Sammy lebih disenangi daripada Indra B sekarang ini? Sammy pandai bernyanyi. Coba perhatikan apa nan terjadi dengan seorang penyanyi seperti Andhika eks vokalis Kangen Band nan tak mempunyai paras rupawan tetapi telah mampu menundukan banyak wanita cantik. Kiwil, pelawak, nan diberitakan telah menikah lagi pun tak mempunyai ketampanan nan akan membuatnya digilai wanita. Tetapi buktinya, ia menikah lagi dengan wanita cantik yang seksi. Bagaimana dengan wanita?
Sangat sporadis wanita dengan penampilan fisik seadanya mempunyai banyak penggemar. Seniman wanita dengan paras pas-pasan harus mempunyai sesuatu nan sangat istimewa agar disenangi banyak orang. Global ini memang terlihat tak adil. Namun, inilah nan harus dihadapi. Bahwa keinginan banyak orang itu telah membuat para seniman ini melakukan banyak hal nan terkadang tak masuk akal.
Nasyid
Pada 2000-an, lagu-lagu Islam atau nasyid sempat populer di Indonesia. Reformasi perpolitikan Indonesia nan menyebabkan kebebasan di beberapa bidang turut berperan dalam menumbuhkan alternatif hiburan tersebut. Sayangnya, popularitas nasyid tak berlangsung lama, kalah bersaing dengan artis-artis dan band nan merilis lagu serta album religi.
Sami Yusuf Datang
Saat terjadi kekosongan lagu islam nasional, pada 2003 seorang seniman pria berwajah tampan dan memiliki suara menawan datang menyajikan lagu-lagu Islami. Seniman pria tersebut bernama Sami Yusuf. Seniman pria asal Inggris ini agak berbeda dengan artis-artis lelaki Barat pada umumnya. Sami Yusuf hanya mendendangkan lagu dengan lirik-lirik Islami nan universal. Kehadiran lagu-lagunya bagaikan oase di tengah gurun gersang.
Lagu-lagu Sami Yusuf mengajak siapa saja buat merenung dan selalu mensyukuri nikmat-Nya. Isu-isu sosial dan humanisme seperti bala humanisme di Palestina juga mendapat perhatiannya. Meskipun tema-tema lagunya bisa dikatakan tradisional, lagu Sami Yusuf dihadirkan dengan video klip modern dengan latar kota-kota besar metropolitan seperti London, Istanbul, Delhi, dan Kairo, sehingga terkesan eksklusif.
Lagu-lagunya selain dibawakan dalam bahasa Inggris, juga hadir dalam bahasa Farsi, Turki, Arab, Bosnia, dan Urdu, sehingga diterima oleh masyarakat Islam di seluruh dunia. Suaranya pun begitu jernih sehingga tak mengherankan kalau banyak nan merindukan kehadirannya. Jangankan Sammy Yusuf, Maher Zein nan kualitas suaranya mungkin masih dibawah Sammy Yusuf pun banyak dipuja di tanah air. Ketampanan Sammy Yusuf masih dapat dikatakan setingkat di atas Maher Zein, tetapi dengan lagu nan tepat, Maher Zein diterima juga di sini.
Artis Pria nan Profesional
Terlahir di Teheran, Iran, pada Juli 1980, Sami Yusuf bermain musik sejak kecil. Sami Yusuf telah bermukim di Inggris Barat sejak berusia tiga tahun. Ia menempuh pendidikan di bidang musik pada berbagai lembaga, salah satunya Royal Academy of Music di London. Ia juga mempelajari musik-musik Timur Tengah sehingga lagu dan musik nan diciptakannya seringkali merupakan perpaduan antara musik Timur dan Barat.
Saat pertama kali menulis dan menciptakan lagu, jenis musik Sami Yusuf sama sekali tak diterima oleh pasar industri musik internasional. Bahkan, seniman pria dari suku Azeri ini juga tak konfiden apakah musiknya akan diterima oleh banyak kalangan. Namun, waktu telah membuktikannya.
Pada 2006, Sammy Yusuf mendapat julukan Islam’s biggest rock star dari majalah Time. Universitas Roehampton, London, juga memberikan penghargaan Honorary Doctorate buat sumbangsihnya pada global musik pada Juli 2009. Berbagai penghargaan dan undangan krusial pun ia dapatkan seiring ketenarannya.
Album Sami Yusuf
Album pertama bertajuk Al-Mu’allim nan diluncurkan pada 2003 telah terserap sebanyak lima juta kopi di seluruh dunia. Album My Ummah nan beredar pada 2005 juga mendapat sambutan positif. Dalam album kedua, seniman pria ini menciptakan lagu dalam bahasa Inggris, Arab, Parsi, Turki, dan Urdu.
Album ketiganya, Without You, mulai dapat didengar oleh penggemarnya pada awal 2009. Salah satu lagu Sami Yusuf nan berjudul Supplication menjadi musik latar film The Kite Runner. Lagu-lagu Sami Yusuf bisa dinikmati melalui www.samiyusufofficial.com. Berbagai blog dan situs jejaring sosial juga banyak memuat lagu-lagu dan video klip Sami Yusuf.
Untuk menjadi penyanyi dan pencipta lagu nan Islami, seniman Indonesia harus belajar banyak dari seniman pria nan tengah menyiapkan peluncuran album bertajuk Wherever You Are ini. Keseriusan dan ketekunan ialah kunci nan membuat seorang Sammy Yusuf mendapatkan apa nan pantas ia dapatkan. Bagi para penyanyi nan ingin meraih kesuksesan, apa nan dilakukan oleh Sammy Yusuf ini memang perlu diperhatikan.
Artis Film Indonesia
Reza Rahadian dapat dikatakan sebagai salah satu pemain film Indonesia nan cukup berhasil membawakan berbagai peran. Ia nan baru saja memerankan Habibie dalam film Ainun dan Habibie mendapatkan posisi nan cukup bagus di hati para penggemar film. Perjalanan hidupnya juga lurus dan tak ada gosip miring. Inilah bintang nan bagus.