Hubungan Sakit Gigi dan Stroke
Belum banyak masyarakat Indonesia nan mengatahui dan menyadari betapa pentingnya mengunjungi dokter gigi. Bagi sebagian orang, dokter gigi ialah mahluk nan mengerikan. Mereka tak akan ke dokter gigi bila tak terpaksa. Padahal mengunjungi dokter gigi buat membersihkan karang gigi minimal 6 bulan sekali.
Kehadiran kamus kedokteran gigi nan sederhana, namun memberikan keterangan rinci mengenai kedokteran gigi mungkin akan sedikit menggairahkan masyarakat Indonesia buat mengunjungi dokter gigi.
Kamus kedokteran gigi biasanya selain memuat gambar-gambar peralatan nan dipakai dalam praktik seorang dokter gigi, kamus tersebut juga berisikan berbagai istilah nan ada di global kedokteran pada umumnya dan kedokteran gigi pada khususnya.
Tapi akan lebih baik lagi bila kamus tersebut berisi beberapa lembar nan mengulas tentang permasalahan gigi nan biasa dialami oleh masyarakat dan langkah awal penanganannya atau pun pencegahannya. Misalnya:
Jenis dan Struktur Gigi Manusia
Pada umumnya setiap manusia memiliki 4 jenis gigi, yaitu gigi seri, taring, geraham, kecil, dan geraham besar. Masing-masing jenis gigi tersebut memiliki bentuk, fungsi dan ciri nan berbeda-beda, antara lain:
- Gigi seri ialah gigi nan berfungsi buat memotong dan mengerat makanan nan masuk ke dalam mulut atau benda nan lain. Gigi seri ini hanya memiliki satu akar.
- Gigi taring ialah gigi nan memiliki satu akar dan berfungsi sebagai pengoyak dan perobek makanan atau benda lainnya.
- Gigi geraham kecil ialah gigi nan memiliki dua akar nan sama dan berfungsi sebagai pengunyah makanan sehingga lebih halus.
- Gigi geraham besar ialah gigi nan memiliki tiga akar dan berfungsi sebagai pelumat makanan hingga makanan tersebut sahih benar halus.
Struktur gigi manusia pada umumnya terdiri atas 4 jaringan, antara lain:
-
Email
Email atau enamel ialah lapisan terluar dari gigi dan berfungsi sebagai pelindung tulang gigi. Karena fungsinya sebagai pelindung, email ini tersusun dari zat nan sangat keras. Gigi ini tersusun dari 96 % mineral terutama hidroksapatit dan 4 % air serat mineral organik lainnya.
-
Tulang Gigi
Tulang gigi atau dentin terbuat dari zat kapur dan berada di bawah lapisan emnamel. Tulang gigi inilah nan memberi bentuk gigi dan menyusun sebagian volume gigi. Dentin ini dilapisi oleh odontoblas nan 70%-nya tersusun dari hidroksipatit anorganik dan 30% lagi kolagen, mukopolisakarida dan air. Hal ini menyebabkan dentin menjadi lebih lunak dan lebih rentan terkena karies.
-
Rongga Gigi
Rongga gigi atau pulpa gigi merupakan jaringan nonmineralisasi nan tersusun dari jaringan ikat lunak. Rongga gigi terdiri atas pembuluh darah kapiler dan serabut saraf nan masuk ke gigi. Di dalam pulpa terdapat saluran akar dan kamar pulpa.
-
Cementum
Lapisan semen atau cementum ialah lapisan tulang nan membungkus akar gigi. Lapisan semen ini berbatasan langsung dengan dengan tulang rahang loka gigi manusa tumbuh.
Impaksi Gigi
Impaksi pada gigi ialah gigi nan pertumbuhannya terhalang sehingga tak bisa tumbuh secara normal. Pertumbuhan nan terhalang tersebut menyebabkan gigi seperti terbenam ke dalam gusi.
Biasanya gigi nan paling sering mengalami impaksi ialah jenis gigi geraham. Hal tersebut sebab gigi geraham ialah gigi nan paling trekahir mengalami pertumbuhan. Hingga usia 17 tahun pun gigi geraham masih dapat tumbuh dan berkembang.
Gigi taring ialah jenis gigi kedua setelah gigi geraham nan rawan terkena impaksi. Padahal gigi ini sangat krusial buat kecantikan sebab bisa membentuk sudut senyum. Oleh sebab itu, orang nan giginya mengalami impaksi terlihat kurang latif senyumannya.
Hubungan Sakit Gigi dan Stroke
Tidak ada nan mengira bahwa pelawak Leysus meninggal global sebab stroke nan diawali dari infeksi gigi nan dialaminya. Yang dialami oleh pelawak Leysus ialah FI (focal infection atau focal infection dental origin). Infeksi gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisme.
Infeksi ini berawal dari bertumpuknya karang gigi hingga menyebabkan produk bakteri itu menyebar ke organ-organ vital lainnya. Letak infeksi gigi sangat dekat dengan pembuluh darah. Stroke nan menyerang otak akan sangat mudah terjadi bila infeksi sudah menyerang pembuluh darah.
Sariawan dan Cara Mengatasinya
Sariawan merupakan salah satu faktor kesehatan mulut. Gigi juga dapat menjadi penyebab sariawan, misalnya sebab tergigit atau sebab suntik nan dilakukan oleh dokter gigi. Selain itu, sariawan disebabkan juga oleh faktor keturunan, emosi, stress, kecemasan dan tekanan jiwa.
Cara menanganinya ialah dengan menggosok gigi menggunakan pasta gigi nan mengandung zendium. Zat ini dapat menjadi antiseptik dan bisa menghambat bakteri penyebab sariawan.
Mengatasi Gangguan Bau Mulut
Istilah keren masalah bau mulut ini ialah halitosis. Halitosis bisa menurunkan rasa percaya diri. Penyebabnya ialah sebab mengkomsumsi makanan berbau tajam seperti jengkol, pete, bawang dan juga sebab bertumpuknya plak bakteri pembusuk nan tertinggal di gigi, gusi, dan lidah.
Selain itu, bau mulut disebabkan oleh gangguan pada saluran pencernaan, sembelit, merokok, obat-obatan tertentu. Cara penangannya ialah menggosok gigi dan lidah, berkumur air sirih, minum air putih sebanyak-banyaknya, dan membersihkan plak gigi secara teratur minimal 6 bulan sekali.
Pencegahan Penyakit Gigi Anak
Mencegah memang selalu lebih baik dari pada mengobati. Ini juga berlaku buat penyakit gigi . Sebagai orang tua, kita harus dapat menerapkan hal-hal atau Norma nan sifatnya memang sebagai tindakan pencegahan sebelum penyakit pada gigi menyerang. Sebetulnya, caranya sangat mudah dan sederhana.
1. Membersihkan Gigi Sulung
Biasakan anak buat membersihkan gigi sulungnya secara rutin sejak gigi tersebut tumbuh di dalam mulut. Gigi sulung ada 20 buah. Gigi ini tumbuh di dalam mulut mulai usia 6 bulan. Akan lengkap saat usia anak dua sampai tiga tahun. Berikut ini rangkaian lengkap gigi sulung.
- Anak usia 6 bulan akan memiliki dua gigi seri bawah.
- Ketika usianya 9 bulan, tumbuh lagi dua gigi seri atas.
- Pada usia 1 tahun, tumbuh dua gigi geraham pertama bawah kiri.
- Pada usia 2 tahun, akan tumbuh dua gigi geraham pertama atas dan empat taring atas dan bawah.
- Pada usia 3 tahun, akan tumbuh gigi geraham kedua di atas dan bawah.
Gigi sulung ini akan tanggal dengan sendirinya. Jadi, tak usah dicabut. Selanjutnya, akan diganti gigi tetap saat usia anak 5 tahun nan dimulai dengan tumbuhnya gigi seri pertama. Jika Anda mengalami kesulitan buat menyikatnya, gunakanlah kain kasa nan sudah dibasahi air nan sudah dimasak. Lalu, bersihkan gigi anak Anda.
2. Menggosok Gigi
Rajin menyikat gigi bukan berarti terbebas dari gigi berlubang. Banyak juga nan rajin menyikat gigi namun giginya tetap berlubang. Hendaknya menggosok gigi secara baik dan benar, seperti menggosok gigi dengan durasi waktu minimal 2 menit, membersihkan seluruh daerah rongga mulut termasuk lidah dan menggunakan sikat gigi nan benar.
Biasakan anak-anak buat menggosok giginya secara teratur sejak kecil. Menggosok gigi ini harus dibiasakan sejak kecil, terutama sehabis makan dan sebelum tidur malam.
Waktu ini ialah waktu nan rentan buat anak diserang penyakit karies atau gigi berlubang. Lubang nan muncul ini sifatnya kumulatif. Lubang akan terus bertambah besar dan tak akan kembali lagi seperti bentuk gigi sebelumnya. Penyebab karies ialah sebagai berikut.
- Bentuk gigi nan bercelah biasanya menjadi lokasi perkembangan karies.
- Bakteri, yaitu bakteri-bakteri kariogenik (penyebab karies).
- Fermentasi karbohidrat, asam laktatnya bisa menyebabkan karies.
- Waktu, penetralan pH pada gigi ketika mengonsumsi makanan nan mengandung gula 2 jam dan netralisasi ini menyebabkan gigi berlubang.
Jadi, karies merupakan penyebab primer rusak hingga hilangnya gigi pada anak dan remaja. Penyebab karies ialah plak, mengkonsumsi gula secara berlebihan, dan permukaan gigi nan rentan.
Plak ini mengandung bakteri nan bisa menghasilkan asam sebagai hasil sampingan dari konsumsi gula secara berlebihan. Hal ini diperparah dengan Norma mengkonsumsi gula secara hiperbola pada anak seperti coklat, permen, atau es krim. Bakteri nan menyebabkan gigi berlubang biasanya terjadi sebab penderita tertular bakteri. Bakteri ini ialah Streptococcus mutan.
Streptococcus mutan ini biasanya ada di rongga gigi manusia nan luka, kemudian menjadi bakteri nan sangat kondusif. Dengan begitu, bakteri ini bisa menyebabkan karies pada email gigi. Streptococcus mutan ialah jenis bakteri nan paling sering menyebabkan gigi berlubang.
3. Tips Menggosok Gigi
- Pilih sikat gigi nan berbulu lunak agar tak terjadi iritasi.
- Pilih pasta gigi nan mengandung fluoride untuk menguatkan email gigi.
- Gosoklah gigi pada semua permukaan gigi selama 1,5 sampai dua menit.
- Kumur satu kali saja agar flouride tertinggal di gigi, terutama pada malam hari agar fluoride dapat bekerja dengan baik.
Untuk itu, orang tua sangat berperan dalam memberikan pengetahuan sedini mungkin terhadap anak tentang betapa pentingnya menjaga gigi semenjak dini. Peran orang tua diperlukan dalam memberikan pengertian, membimbing, menyediakan fasilitas, dan mengingatkan anak.