Bagaimana Celana Kerja nan Nyaman dan Aman?
Dalam hidup, Anda harus bekerja. Bekerja menjadi salah satu wahana agar bisa survive dalam hidup. Dan, keselamatan dalam bekerja hal krusial nan harus diperhatikan. Keselamatan kerja menjadi pola kerja nan aman. Untuk hal tersebut, maka baju kerja nan dikenakan harus sinkron dengan jenis dan taraf resiko pekerjaan Anda.
Pekerjaan di mana pun tempatnya akan mempunyai resiko tersendiri nan mengancam keselamatan dan kesehatan dari para pekerja. Hendaknya setiap pekerja berhati-hati dan berwaspada terhadap kecelakaan saat memasuki ruangan kerja. Tentu kecelakaan kerja bisa disebabkan oleh keteledoran dan ketidakpatuhan terhadap anggaran nan telah ditetapkan. Kadangla banyak kecelakaan kerja nan disebabkan oleh kesalahan dari para pekerja sendiri.
Pakaian kerja nan dimaksudkan ialah pakaian kerja dan celana kerja. Tentunya baju kerja ini menjadi syarat bagi keamanan dalam bekerja. Misalnya, buat pekerjaan di bengkel nan mempunyai taraf resiko kecelakaan tinggi. Resiko kecelakaan bisa ditekan dengan sikap nan patuh pada rambu-rambu K3.
Pengalaman telah banyak mengajarkan kepada Anda bahwa banyak kecelakaan kerja sebab tak memperhatikan baju kerja, khususnya celana kerja . Seperti diketahui, baju kerja dipola sedemikian rupa sehingga terlihat ringkas dan nyaman serta nyaman. Sementara buat bekerja di bengkel, kadangkala celana kerja difungsikan juga sebagai loka membawa beberapa alat nan urgen buat jenis pekerjaan.
Dalam konteks penggunaan celana kerja sebagai loka membawa alat kerja inilah nan seringkali justru menjadi penyebab kecelakaan kerja. Celana kerja nan seharusnya menjadikan diri nyaman dan kondusif saat bekerja, tetapi sebab penyalahgunaan fungsinya, maka bisa memicu kecelakaan.
Hal ini sebab seringkali sebab keteledoran, sehingga bisa mencelakakan. Salah satu bentuk keteledoran tersebut tak lain ialah memanfaatkan celana kerja buat keperluan lainnya, misalnya sebagai loka membawa alat kerja.
Teledor Menyebabkan Celaka
Dalam konsep keselamatan dan keamanan kerja (K3) dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar kecelakaan kerja ialah keteledoran pekerja. Banyak orang nan mengalami kecelakaan saat bekerja keteledorannya, termasuk dalam hal ini tak mempergunakan baju kerja nan aman. Apalagi jika kualitas kerja tergolong berat dan beresiko besar, baju kerja dalam hal ini celana kerja diharapkan bisa menjadi salah satu alat pencegah kecelakaan kerja.
Maka Anda harus selalu memperhatikan segala hal agar tak gampang terjebak dalam sebuah kondisi nan riskan atas kecelakaan kerja. Begitu juga halnya ketika Anda mempergunakan celana kerja saat bekerja. Walaupun celana kerja ini dilengkapi dengan sekian buah saku, tetapi setidaknya celana kerja bukanlah lemari alat.
Oleh sebab itu, Anda tak boleh terlalu banyak membawa alat di saku celana kerja. Akibatnya, gerakan kaki terasa lebih berat dan tak bisa lincah. Kondisi ini sangat riskan karena jika terjadi sesuatu, maka respon Anda menjadi lamban.
Jika teledor dan terjebak pada satu sikap ini, maka seringkali tanpa sadar melakukan sesuatu nan sebenarnya diketahui bahwa hal tersebut salah, tetapi tetap saja dilakukan. Sebagaimana ketika mempergunakan celana kerja buat membawa berbagai macam alat kerja sehingga hal tersebut menjadi sumber kecelakaan kerja.
Celana kerja nan seharusnya menjadi pengaman tubuh bagian kaki ternyata dimanfaatkan buat membawa peralatan. Padahal, jika ingin membawa peralatan, maka ada tool box nan memang buat loka alat-alat. Seringkali orang berpikir dengan membawa peralatan di celana kerja, maka segalanya akan lebih praktis.
Bagaimana Celana Kerja nan Nyaman dan Aman?
Mungkin Anda bertanya-tanya, model celana nan bagaimana lagi agar tak mengalami kecelakaan kerja? Kan semua celana nan seperti itu! Celana nan bagaimanakah nan bisa dijadikan sebagai celana kerja nan aman?
Sebenarnya, celana kerja itu bukan sesuatu nan aneh. Celana ini sebagaimana celana nan lainnya. Kalaupun ada disparitas pada celana kerja ini, secara prinsip tak begitu nyata. Pada dasarnya, celana kerja ialah buat keamanan dan kenyamanan tubuh, tungkai kaki Anda dari ancaman kecelakaan nan bisa terjadi pada saat bekerja. Untuk hal tersebut, setidaknya ada beberapa hal nan perlu diperhatikan terkait celana kerja ini, yatu:
1. Celana kerja terbuat dari bahan nan lebih kuat
Kondisi ini terkait dengan kemungkinan penggunaan celana buat kondisi kerja nan spesifik. Celana kerja harus lebih kuat karena ada kemungkinan celana ini harus digunakan di tempat-tempat nan gampang menggores. Jika celana kerja terbuat dari bahan biasa, ada kemungkinan robek saat tergores dan hal tersebut merupakan ancaman tersendiri.
Pekerjaan di bengkel seringkali memaksa seorang teknisi buat berada dalam kondisi nan tak wajar, misalnya seperti berada di bawah bagian mobil saat perbaikan. Tentu saja bila bahan kain nan dipakai membuat baju kerja tipis atau tak kuat, akan gampang robek dan rusak. Untuk itu krusial bagi seorang teknisi memilih bahan baju nan kuat.
Selain dari baku bahan kain nan kuat, pemilihan rona juga sangat urgen buat diperhatikan. Rona nan terang sebaiknya dihindari dalam pembuatan baju kerja di bengkel. Sebab rona cerah seperti putih atau kuning akan gampang kotor terkena berbagai zat dalam bengkel. Seharusnya rona nan dipilih ialah rona nan cukup gelap atau tak terlalu cerah semisal rona biru dan hijau.
Pakaian kerja di bengkel sebaiknya dibuat seragam, agar kekompakan tim kerja bisa terjaga. Selain itu biaya pembuatan baju akan lebih ekonomis bila dikerjakan secara borongan.
2. Celana kerja harus dipola sederhana dan nyaman
Sebenarnya, pola celana kerja tak berbeda dengan celana harian, tetapi dalam hal ini, celana kerja dibuat sederhana, tak terlalu banyak aksesori dan dilengkapi dengan beberapa saku buat keperluan. Disamping itu, celana harus nyaman, artinya pada saat memakai celana ini, pekerja merasa nyaman dan tak tersiksa. Dengan demikian, maka celana tak boleh terlalu ketat, juga tak boleh terlalu longgar.
3. Celana kerja diusahakan tanpa sabuk pengikat
Sabuk pengikat nan dipasang di celana mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai pemanis dan sebagai pengikat celana agar tak melorot serta digunakan sebagai pembatas antara baju atas dan bawah. Itu jika nan dipakai celana biasa. Tetapi, buat celana kerja, lebih baik tanpa sabuk pengikat pinggang. Hal ini sebab sabuk ini bisa membahayakan pemakainya, apalagi jika bekerja di lingkungan mesin nan berputar cepat.
Bekerja atau belajar di sebuah bengkel memang mengasyikkan bagi mereka nan hobi terhadap bidangnya. Namun sering dijumpai banyak pekerja di bengkel nan mendengarkan alat musik saat bekerja, sebenarnya hal ini boleh saja dilakukan namun bisa juga mendatangkan kerugian. Bengkel seharusnya loka nan tenang tanpa gangguan suara apapun selain dari alat atau mesin nan digarap, ini berguna buat meningkatkan kewaspadaan para pekerja apabila terjadi sesuatu nan berbahaya.
Sekian ulasan singkat mengenai cara memilih baju bengkel nan tepat dan kondusif bagi pembaca. Semoga banyak bermanfaat dan mari kerja di bengkel!