Hassanal Bolkiah, Sang Sultan Brunei

Hassanal Bolkiah, Sang Sultan Brunei

Marilah sejenak kita flashback ke era 1980-an. Ketika itu banyak orang nan ingin pergi mengadu nasib ke Brunei. Brunei termasuk negara favorit buat dikunjungi. Bukan lantaran panorama atau kulinernya nan enak melainkan sebab gembar-gembornya besarnya penghasilan nan dapat didapat di negara tersebut.

Brunei memiliki slogan “Selalu menuruti arahan Tuhan” dengan lagu kebangsaan “Allah Peliharakan Sultan”. Ibu kota Brunei ialah Bandar Seri Begawan dengan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar negara. Sistem pemerintahan Brunei Darussalam ialah Monarki Absolut Islam dan dipimpin oleh seorang Sultan Hassanal Bolkiah.

Kepemimpinan sultan sudah ada sejak abad 14 dan akan terus diturunkan dari generasi ke generasi. Luas Negara kerajaan Brunei sekira 5.765 km2 dan memakai mata Brunei dollar (BND) nan setara dengan dolar Singapura.

Brunei merupakan sebuah negara kecil nan terletak di Asia Tenggara. Tepatnya di utara Pulau Kalimantan berbatasan dengan Malaysia. Brunei sebenarnya ialah negara tua di antara kerajaan-kerajaan Melayu. Brunei terkenal makmur dan sangat ketat dalam menerapkan syariat Islam, baik buat pembangunan internal karakter di bidang pemerintahan maupun sosial kemasyarakatan.

Brunei menolak bergabung dengan Singapura, Sabah, Sarawak, Malaysia dan membentuk sebuah negara merdeka. Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania Raya menandatangani Perjanjian Kerjasama dan Persahabatan. Dan tepat pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam sukses memperoleh kemerdekaan.



Sebagian Kecil Raja-Raja Brunei
  1. Sultan Omar Ali Saifuddien
  2. Sultan Muhammad Tajuddin
  3. Sultan Muhammad Jamalul Alam
  4. Sultan Muhammad Kanzul Alam
  5. Sultan Muhammad Alam
  6. Sultan Omar Ali Saifuddin II
  7. Sultan Abdul Momin
  8. Sultan Hashim Jalilul Alam Aqamaddin
  9. Sultan Muhammad Jamalul Alam II
  10. Sultan Ahmad Tajuddin
  11. Sultan Omar 'Ali Saifuddien III
  12. Sultan H. Hassanal Bolkiah (1967-kini)

Iklim di Brunei mirip-mirip dengan Indonesia, iklimnya tropis dengan suhu lembab, sinar matahari cukup, dan hujan lebat sepanjang tahun. Saat ini, sektor minyak bumi dan gas masih menjadi sumber ekonomi bidang perdagangan. Budaya Brunei memang budaya Melayu dan memiliki pengaruh kuat dari Islam.

Jalur penerbangan pesawat dari Brunei sangat padat. Royal Brunei Airlines menerapkan terbang non-stop langsung ke tujuan Asia-Pasifik Timur Tengah, dan negara Eropa melalui London dan Frankfurt.

Hebatnya lagi katanya, Brunei bebas dari malaria dan penyakit tropis lainnya, jauh dari ancaman bala alam dan gempa bumi. Lantaran geografisnya memang tak berada di wilayah nan rawan bencana. Negara ini juga memberi agunan sosial kepada warganya. Tindak kejahatan di Brunei sangat rendah.



Hassanal Bolkiah, Sang Sultan Brunei

Dalam sistem pemerintahan Brunei, Negara nan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam ini dipimpin oleh seorang sultan. Sekarang ini, Brunei dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah. Pria nan bernama lengkap Jenderal Haji Sir Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah lahir pada 15 Juli 1946. Beliau menjadi Sultan Brunei ke-29 sejak 4 Oktober 1967 hingga sekarang (20013).

Selain menjabat sebahai sultan, Yang Di-Pertuan Agung Brunei Darussalam ini pun sekaligus menjabat perdana menteri pertama Brunei. Menurut silsilah, beliau merupakan putra sulung dari Omar Ali Saifuddien III nan merupakan Sultan Brunei ke-29.



Peran Politik Sultan

Di bawah konstitusi Brunei 1959, sultan ialah kepala Negara dengan kekuasaan penuh, termasuk kekuasaan darurat sejak 1962. Pada 9 Maret 2006, Sultan Hassanal Bolkiah telah mengubah konstitusi Brunei buat membuat dirinya paripurna di bawah hukum Brunei. Selain itu, Sultan Hassanal Bokiah pun menjabat sebagai perdana menteri, menteri keuangan, dan menteri pertahanan Brunei.

Sebagai menteri pertahanan, secara otomatis Sultan Hassanal Bolkiah menjabat sebagai panglima Tertinggi Royal Brunei Angklatan Bersenjata. Hassanal Bolkiah pun mendapat gelar Jenderal Kehormatan dari angkatan bersenjata Inggris dan Indonesia. Selain itu, Hassanal Bolkiah pun menjabat sebagai Inspektur Jenderal Polisi dari Royal Police Force.

Saat memimpin Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah melakukan pendekatan pada Majelis Generik Liga Bangsa-bangsa buat menerima Brunei Darussalam sebagai anggota Liga Bangsa-Bangsa pada 1984. Selanjutnya, pada 1991, beliau mengenalkan ideologi ortodok ke Brunei nan disebut dengan Malayu Islam Beraja atau Melayu Islam Monarki. Ideologi tersebut memperkenalkan sistem monarki sebagai pembela imam.

Pria nan lahir di Bandar Seri Begawan ini menjadi oputera mahkota pada 1961 dan menjadi sultan pada 5 Oktober 1967. Naiknya Hassanal Bolkiah menjadi sultan Brunei setelah ayahnya, lengser secara sukarela. Penobatan dirinya sebagai sultan dilakukan pada 1 Agustus 1968. Seperti ayahnya, Sultan Hassanal Bolkiah pun mendapatkan kegelar kehormatan “Sir” dari Ratu Elizabeth II.

Selama pemerintahan Sultan Hassanal Bolkiah, Brunei menjadi slah satu Negara termakmur. Hal ini ditandai dengan layanan kesehatan nan gratis, pendidikan gratis, dan warga negara tak dibebani pajak. Brunei pun dikenal sebagai negara nan kaya sehingga pendapatan negara ini mampu menghidupi warganya. Sumber kekayaan nan dimiliki Brunei salah satunya minyak bumi.

Berbicara soal kediaman sultan, pemimpin paling tinggi di Brunei Darussalam ini bertempat tinggal di sebuah istana nan bernama Istana Nurul Iman. Istana ini memiliki 3.400 kamar, 290 kamar mandi, dan luas lantai sebesar 200.000 meter persegi. Istana nan ditempati Sultan Hassanal Bolkiah ini menjadi istana terbesar kedua setelah Beijing Forbidden City.

Selain menjadi kediaman resmi sultan, Istana Nurul Iman pun berfungsi sebagai kantor instansi pemerintah Brunei, di antaranya kiantor Perdana Menteri, Kantor Menteri Keuangan, Kantor Menteri Pertahanan, dan lain sebagainya.

Dalam bidang ekonomi, kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah dinilai berhasil. Hal ini ditandai dengan PDB Brunei setengahnya berasal dari pengeluran minyak mentah dan gas alam. Oleh sebab itu, pendaapta Brunei sangat besar daripada pengeluaraan. Hal ini membuat kebijakan bahwa pemerintahan Brunei memutuskan buat membekali semua kebutuhan rakyatnya, misalnya layanan kesehatan gratis, subsidi beras, subsidi perumahan, dan tentunya tak ada pajak buat warga negara.

Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sector minayk bumi dan gas alam. Hal ini berdampatk pada pendapatan nasional nan tinggi. Bahkan, pendapatan nasional Brunei merupakan salah sayu nan paling tinggi di dunia. Bicara soal mata uang, Brunei memiliki mata uang dengan sebutan Dolar Brunei. Nilai dari mata uang ini sama dengan Dolar Singapura.

Dalam bidang politik, khususnya di kawasan Asia Tenggara, Brunei memiliki interaksi luar negeri dengan ASEAN. Brunei Darussalam menjadi anggota ASEAN ke-6 pada 7 Januari 1984. Tujuan membangun interaksi diplomatik, khususnya dengan negara nan berada di kawasan Asia Tenggara buat memperkuat interaksi antar Negara Asia Tenggara.

Gelar Kehormatan Sultan Hassanal Bolkiah

  1. Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam.
  2. Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Rusia.
  3. Gelar Kehormatan Doktor hokum dari Universita Oxford, Inggris.
  4. Gelar Doktor Kehormatan Sastra dari Universitas Aberdeen, Skotlandia.
  5. Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Chulalongkorn, Thailand.
  6. Gelar Kehormatan Doktor dalam bidang Humaniora dan Budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta Indonesia.
  7. Doktor Kehormatan Hukum oleh Universitas Nasional Singapura.
  8. Gelar kehormatan dari Royal Air Force, Britania Raya sebagai Marsekal Udara.
  9. Gelar Laksamana Kehormatan Angkatan Bahari Kerajaan Britania Raya.
  10. Anggota kehormatan dari Atbara Satgas Indonesia Unit Operasi Khusus.
  11. Gelar kehormatan sebagai Kolonel Kehormatan Spesifik Pakistan Service Group (SSG).
  12. Gelar kehormatan baret merah dan sayap penerjun payung dari pasukan payung Black Hawk oleh Tentara India.

Nah, itulah klarifikasi mengenaia Pemerintahan Brunei Darussalam dan berbagai hal nan berkaitan. Semoga bermanfaat bagi Anda.