Surat Resmi
Penulisan surat resmi berbeda dengan penulisan surat tak resmi atau surat pribadi. Dua jenis ini merupakan jenis surat nan berbeda. Oleh karenanya dalam membuat kedua jenis surat ini pun terdapat disparitas mengenai anggaran dan kaidah penulisannya.
Cara penulisan surat pribadi tak terikat oleh aturan-aturan nan baku. Terserah saja bagaimana menulisnya. Tidak terdapat anggaran spesifik nan mengikat nan harus dipatuhi oleh si penulissurat.
Tapi, cara penulisan surat resmi tidaklah demikian. Menulis surat resmi harus memenuhi beberapa ketentuan nan secara tak langsung telah menjadi kesepakan bersama. Dalam menulis surat resmi, anggaran dan kaidah ini haruslah dipatuhi jika si penulis surat resmi tak mematuhi anggaran ini maka bisa dikatakan bahwa surat resmi nan ia untuk ialah salah dan tak sinkron dengan kaidah penulisan surat resmi nan ada.
Surat Sebagai Alat Komunikasi
Surat merupakan salah bentuk alat dalam berkomunikasi antara satu manusia dengan manusia nan lain. Bentuk alat komunikasi ini ialah dengan menggunakan media tulisan.
Terdapat berbagai bentuk alat komunikasi nan ada baik lisan maupun tulisan. Contoh bentuk komunikasi lisan ialah berbicara, ngobrol, diskusi, seminar dan nan lainnya. Sedangkan bentuk komunikasi tulis ialah seperti mengirimkan surat, pesan singkat atau sms, memo, baliho dan bentuk tulisan informasi nan lain.
Saat ini terdapat dua jenis surat yaitu surat konvensional dan e-mail atau electronik mail yaitu surat nan dikirimkan lewat media eletronik yaitu internet. Disparitas surat dan e-mail ialah hanya dalam media pemgirimannya saja.
Surat konvensional atau jenis surat nan banyak kita kenal, ditulis dalam selembar kertas, dapat ditulis dengan pena atau pun dicetak melalui alat cetak seperti printer, setelah selesai proses penulisan, surat akan dikirimkan ke orang nan memang dimaksudkan buat menerima surat nan telah ditulis.
Pengiriman surat dapat langsung dikirim ke penerima surat atau juga dapat dikirim lewat kantor pos. Jika pengiriman surat melalui kantor pos maka dibutuhkan sebuah perangko. Perangko bisa dibeli di kantor pos atau tempat-tempat tertebtu nan menjual perangko. Perangko di tempel di sudut kiri atas dari amplop pembungkus surat. Perangko ini dimaksudkan sebagai pengganti biaya kirim dari surat nan dikirmkan sehingga harga perangko sangat bervariasi, ada nan murah dan ada pula nan lumayan mahal.
Ini semua tergantung dari si pengirim surat. Jika ia mengirim surat ke loka nan jauh maka disarankan buat membeli perangko yabng lebih mahal aagar surat bisa sampai dengan lebih cepat ke alamat penerima surat. Namun jika tetap membeli perangko dengan harga nan lebih jurah maka surat akan sampai ke alamat pengirim dengan jangka waktu nan lebih lama.
Perangko dibuat dengan beraneka ragam gambar dan tulisan. Keaneka ragaman perangko ini banyak menarik hati orang sehingga menginginkan buat menyimpan dan mengoleksi perangko ini. Orang nan memiliki hobi mengoleksi perangko disebut dengan filatelis.
Untuk pe
giriman surat dengan menggunakan jasa kanot pos ini, diperlukan penulisan alamat penerma surat dengan jelas dan lengkap. Hal ini dimaksudkan agar suat bisa sampai dengan tepat ke tangan orang nan dikirimi surat. Jika alamat nan ditulis salah maka kemungkinan surat tak akan sampai ke orang nan dimaksudkan.
Bentuk surat konvensional nan dikirim dengan jasa kantor pos ini, saat ini, telah banyak ditinggalkan. Sebagian orang telah berpindah menggunakan e-mail. Hal ini terjadi sebab e-mail dianggap lebih murah, mudah, praktis dan cepat.
Pengiriman e-mail bisa dilakukan hanya dengan membutuhkan jaringan internet dan langsung e-maill bisa dikirimkan langsung tanpa harus mengirimnya melalui kantor pos atau terlebih dahulu membeli perangko.
Kelebihan lain dari e-mail ialah pengirimannya nan dapat dibilang sangat cepat. Walau pun surat dikirimkan ke orang nan berlokasi jauh dari loka si penulis surat, si penerima surat tak harus menggu selama beberapa hari buat menerima surat tersebut. Surat tersebut bisa diterima hanya dalam hitungan detik.
Inilah nan membuat semakin banyak orang nan lebih bahagia menggunakan e-mail dibandingkan dengan menggunakan surat konvensional. Walau pun tak bisa dipungkiri bahwa surat konvensional masih juga digunakan oleh sebagian orang nan lain buat berbagai kebutuhan.
Surat Pribadi
Surat pribadi ialah surat nan dibuat oleh pribadi atau perorangan. Surat pribadi bertujuan buat kepentingan pribadi dan ditulis dengan menggunakan bahasa sehari-hari, tak resmi, dan bentuknya lebih bebas. Tidak ada anggaran atau kaidah eksklusif nan harus diikuti dalam menulis surat pribadi ini. Semuanya tergantung dari keinginan dan kebutuhan si penulis.
Surat pribadi nan dibuat oleh seseorang pada umumnya berisi tentang hal-hal nan bersifat pribadi seperti pemberitahuan sebuah kabar, ucapan selamat, ucapan terima kasih, atau hanya sekedar berbagi tentang suatu pengalaman, atau buat hal nan lain.
Walau pun demikian, surat pribadi ini juga masih menggunakan beberapa bagian dalam surat resmi seperti salam pembuka, pembuka surat atau pun tanda tangan penerima. Ini pun juga merupakan pilihan bagi penulis surat buat tetap menggunakannya atau tak menggunakannya.
Surat Resmi
Sedangkan surat resmi atau surat dinas ialah surat nan bertujuan buat urusan dinas atau urusan kelembagaan. Surat dinas biasanya dikeluarkan oleh sebuah forum pemerintahan atau swasta. Bentuk dan bahasa surat dinas terikat oleh aturan-aturan nan resmi (baku).
Surat resmi dapat dikeluarkan oleh orang per orang nan ditujukan kepada sebuah lembaga. Atau sebaliknya, sebuah forum ke orang per orang atau ditujukan ke forum lain. Fungsi dari surat resmi di antaranya ialah sebagai alat komunikasi, bahan rujukan, dan catatan kearsipan (bukti).
Yang termasuk surat resmi di antaranya ialah surat undangan, surat perjanjian, surat kuasa, surat lamaran pekerjaan, surat edaran dan surat resmi nan lain.u7Jika Anda ingin membuat surat resmi buat mewakili sebuah lembaga, maka Anda harus menulisnya dengan struktur nan benar.
Struktur Penulisan Surat Resmi
Struktur penulisan surat resmi harus memuat sebagai berikut.
- kop atau kepala surat (berisi nama dan alamat instansi);
- nomor surat, lampiran, dan perihal surat;
nomor surat ialah nomor nan dibuat oleh si pembuat surat. Untuk surat resmi nan dibuat oleh instansi-instansi eksklusif maka nomor surat ini ditentukan berdasarkan nomor kelurnya surat dari instansi tersebut. Jadi nomor surat ini merupakan kode tanggal pembuatan surat serta kode nomor urutan penulisan surat itu dari holistik surat nan pernah dikeluarkan oleh instansi tersebut.
Sedangkan lampiran diisi dengan angka banyaknya lembar lampiran nan disertakan di belakang surat resmi nan dibuat. Hal lampiran ini dicantumkan sebab kebanyakan dari surat resmi memang memiliki lembar lampiran nan disertakan pada surat tersebut. Dan perhal ialah konklusi tentang surat tersebut mengenal hal apa. Misalnya surat resmi tersebut merupakan surat undangan maka pada bagian perihal ini akan ditulis dengan undangan.
- tanggal surat (waktu dibuatnya surat);
- alamat surat (kepada siapa surat ditujukan);
- salam pembuka;
- isi surat; isi surat ini merupakan inti dari surat nan ditulis. Pada bagian ini dtulis atau dijelaskan apa nan hendak disampaikan oleh si penulis surat kepada si penerima surat.
- salam penutup;
- tanda tangan pembuat surat;
- nama pembuat surat;
- jabatan; dan
- tembusan surat.
Namun secara umum, struktur penulisan surat resmi terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Kepala surat, berisi: kop surat, nomor surat, lampiran, dan perihal surat, tangal surat, alamat surat
2. Badan surat, berisi: salam pembuka, isi surat, salam penutup.
3. Kaki surat, berisi: tanda tangan pembuat surat, nama pembuat surat,jabatan,dan tembusan surat.
Bagian surat di atas ialah bagian dari surat resmi. Untuk jenis surat nan sangat resmi maka semua bagian surat resmi nan dicantumkan di atas haruslah digunakan seluruhnya sebab itu adlah kaidah standar dalam penulisan surat resmi.
Inilah disparitas antara surat resmi dan surat pribadi. Dalam penulisan surat pribadi pun masih boleh buat mencantumkan atau menuliskan bagian-bagian dai surat resmi di atas. Demikian anggaran secara generik cara penulisan surat resmi di Indonesia. Semoga bermanfaat