Sedekah dalam Bisnis

Sedekah dalam Bisnis

Secara istilah sedekah dalam Islam diartikan sebagai pemberian sesuatu dari seseorang kepada orang lain atas dasar semata-mata mengharapkan ridho dan keberkahan dari Allah Swt.



Ikhlas Bersedekah

Sedekah dilakukan tak atas dasar sebab-sebab lain, misalnya sebab ingin dipuji orang lain, sebab ingin menduduki jabatan eksklusif dan sebagainya. Kualitas sedekah ditentukan oleh keikhlasan nan mendasari niat sedekah.

Tingkatan ikhlas paling tinggi ialah semata-mata mengharap keridhoan dari Allah Swt atas apa nan telah disedekahkannya. Sementara tingkatan-tingkatan nan lain ialah sedekah dilakukan atas dasar hajat si pemberi sedekah, asa atas pahala dan syurga dari Allah, serta permintaan-permintaan lain pada Allah nan menjadi latar belakang seseorang melakukan sedekah.

Sedekah merupakan bentuk investasi manusia terhadap Allah Swt. Investasi sesuatu hal nan sebenarnya juga merupakan milik Allah juga. Manusia tidak pernah punya kekuatan apapun buat memiliki sesuatu, segala hal dan apa-apa nan dimiliki manusia semata-mata hanyalah titipan.

Manusia hanya diberi hak pakai, bukan hak milik absolut buat memiliki. Sedekah dalam Islam akan berbuah pada ketentraman jiwa si pelaku sedekah. Sebab prilaku sedekah merupakan hal baik berupa pahala.

Pahala ialah segala sesuatu nan menentramkan hati dan jiwa. Sedekah merupakan pahala, dan secara otomatis akan melahirkan ketenangan jiwa bagi si pelaku sedekah.



Akhiri Masalah Hidupmu dengan Sedekah!

Manusia kerap kali dihimpit aneka macam persoalan hayati nan senantiasa melilit hidup. Ada banyak persoalan nan sering dialami manusia terkait rezeki kehidupan mereka dari Sang Pencipta. Mulai dari sedikitnya penghasilan, sulit mencari pekerjaan, susah mendapatkan pasangan hidup, hutang nan selalu menumpuk dan sebagainya.

Semua permasalahan hayati tersebut memiliki benang merah nan sama, yakni persoalan rezeki nan dianugerahkan Allah pada manusia. Inilah permasalahan hayati nan banyak dialami manusia.

Banyak orang menjadi jahat, kufur dan melakukan tindak dosa hanya sebab permasalahan harta, jodoh, jabatan dan sebagainya. Persoalan rezeki sering membuat manusia lupa kepada Sang Maha Pemberi rezeki itu sendiri.

Padahal Islam telah memberikan rumus canggih buat mengobati segala permasalahan hayati tersebut. Sedekah dalam Islam bisa menyelesaikan berbagai persoalan rezeki nan kerap merisaukan manusia.

Melalui sedekah Anda dapat mendapatkan doa dari orang lain. Dan doa tersebut bukan mustahil akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Sebagai contoh Anda membutuhkan pekerjaan nan layak buat Anda, atau membutuhkan pasangan hayati nan tidak kunjung Anda temukan. Maka carilah seseorang nan amat membutuhkan donasi sedekah Anda. Berilah sedekah pada orang tersebut.

Jangan lupa setelah memberikan apa nan Anda sedekahkan, mintalah doa apa nan menjadi hajat Anda pada orang nan Anda beri sedekah. Ihklaskan semua semata-mata sebab Allah. Dan mintalah doa nan tulus dari orang nan telah Anda beri sedekah tersebut.

Inilah salah satu keistimewaan sedekah dalam Islam. Akibat positifnya tidak hanya akan dirasakan oleh orang nan menerima sedekah. Namun bagi si pelaku sedekah, berjuta hikmah kegunaan kebaikan akan ia dapatkan. Belum lagi ganjaran pahala dari Allah Swt di akhirat kelak.

Bagi Anda nan merasa sulit buat mendapatkan keturunan, tidak ada salahnya Anda meningkatkan kualitas sedekah Anda. Perbaiki amal ibadah Anda terlebih dahulu jika belum baik. Setelah itu maksimalkan sedekah dan teruslah berdoa.

Sedekah dalam Islam berfungsi sebagai pengundang rezeki. Keturunan atau anak merupakan bagian dari rezeki nan diberikan Allah pada manusia. Maka tidak ada salahnya Anda menjemputnya dengan sedekah dan doa nan maksimal pada Allah Swt.



Sedekah dalam Bisnis

Setiap usaha atau bisnis niscaya bersinggungan uang. Hampir semua pebisnis akan mengukur kesuksesannya berdasarkan jumlah digit angka nan didapat. Semakin banyak jumlah digit, semakin sukseslah bisnis itu. Namun, ada hal nan kadang terlupakan, yaitu sedekah atau berbagi harta dengan sesama nan membutuhkan.

Pengusaha mana pun niscaya menghindari kerugian. Tidak ada orang nan berusaha buat rugi. Oleh karena itu, penggunaan berbagai fasilitas kantor pun kadang diminimalisasi supaya hemat. Ya. Ekonomis dan pelit bedanya amat tipis.

Apapun alasannya, intinya perusahaan tak ingin mengeluarkan dana terlalu besar sebab akan mengurangi pemasukan. Jika memenuhi kebutuhan pokok saja sulit, apalagi bersedekah. Memberikan harta secara cuma-cuma. Cuma-cuma? Benarkah bersedekah ialah pekerjaan cuma-cuma? Tidak.

Sedekah ialah satu langkah pengorbanan buat mendapatkan 10 langkah keuntungan. Orang nan bersedekah akan dibalas 10 kali lipat dari apa nan ia sedekahkan.

Jadi, bisnis Anda nan tengah maju akan semakin maju jika dibarengi dengan sedekah. Ingat, sedekah tak akan pernah mengurangi harta nan Anda miliki. Bersedekah ialah cara buat mendapatkan kekayaan nan lebih banyak. Allah Maha Kaya dan harta nan Anda sedekahkan tak ada apa-apanya bagi Dia.

Sekalipun perusahaan Anda mengalami kerugian sebab terlampau sering bersedekah, percayalah hal itu hanya sementara. Selanjutnya, Allah akan memberikan balasan lebih baik dibanding nan Anda miliki sebelumnya. Jangan pernah berburuk sangka kepada Allah atas kerugian nan menimpa Anda.



Ikhlas dan Berpikir Positif

Ketika harta berkurang sebab terlampau banyak disedekahkan, Anda niscaya akan berkata bahwa sedekah hanya menimbulkan kerugian. Tidak ada keajaiban di balik sedekah. Tunggu! Jangan terlampau berprasangka jelek akan ketetapan Allah. Lihat kembali diri Anda. Motif apa nan mendasari Anda melakukan sedekah?

Jika Anda bersedekah hanya buat mencari laba dan keberkahan sebesar-besarnya, itu salah besar. Pantas saja sedekah Anda hanya berujung kerugian. Masalahnya apa? Ikhlas. Ya. Barangkali, Anda kurang ikhlas saat bersedekah. Anda terlampau berpikir buat mendapatkan harta lebih banyak dari apa nan disedekahkan.

Selain harus ikhlas, Anda harus senantiasa berpikir positif pada Allah. Ingat, Allah tak akan pernah galat dan ingkar dari apa nan telah dijanjikan. Oleh karena itu, tetaplah berpikir positif bahwa suatu saat Allah akan memberikan balasan nan lebih baik bagi Anda. Seperti nan telah dikemukakan, sedekah memiliki banyak keajaiban, di antaranya sebagai berikut.

  1. Mendatangkan ampunan Allah.
  1. Menghapus dosa.
  1. Menutup kesalahan dan keburukan.
  1. Mendatangkan rida Allah.
  1. Mendatangkan afeksi dan donasi Allah.


Kisah dari Indahnya Sedekah dalam Islam

“Dikisahkan kembali seorang saudagar nan kebingungan menempatkan dua kantung dagangannya di atas keledai. Karena dagangannya hanya pas buat satu kantung saja. Pada akhirnya saudagar itu, mengisi pasir pada satu kantung residu agar dapat diangkut keledai dengan seimbang. Di tengah jalan sang saudagar itu berjumpa dengan seorang pengemis. Pengemis itu tertawa menghardik...

"Kau bodoh sekali." Ucapnya.

"Loh mengapa?" tanya Saudagar.

"Mengapa kau tak bagi dua isi kantung itu, dan buang pasirnya." Ucap si pengemis jitu.

"Ah ya kau benar. Tapi siapakah kamu?"

"Saya seorang pengemis, tanpa beban, dan hayati dengan nyaman dengan apa nan aku ketahui dan aku inginkan."

Dan jawaban barusan membuat si saudagar merasa miris.

"Kalau begitu aku tak perlu mendengar ucapanmu. Karena apa-apa nan kau ketahui itu ternyata hanya bermanfaat buat dirimu sendiri." Ucap saudagar ketus.

"Ketahuilah. Saya saudagar memang bodoh, tapi setidaknya aku tak hayati buat diri aku sendiri. Bila pengetahuan dan kebaikan itu hanya buat kepuasan pribadi, maka pengetahuan itu dan kebaikan itu ialah kefakiran, kekosongan, dan aku benci menjadi sosok nan tak punya apa-apa." Tambah si sauagar.

Di akhir cerita. Pasir nan saudagar itu angkut sampai ke loka tujuan, ternyata bermanfaat bagi seseorang nan membutuhkannya buat membangun rumah.

Di global ini memang ada nan miskin dan papa, namun di global ini tidak perlu ada pengemis dan mereka nan fakir. Kemiskinan ialah faktor alami ketika seseorang memiliki kekurangan dari kebanyakan orang. Pemerintah menyembutnya di bawah baku hidup.

Tapi Tuhan tak pernah menyebutnya sebagai apa-apa. Karena nan Tuhan musuhi bukanlah orang miskin, melainkan orang nan fakir. Sebagaimana nan hendak dijelaskan di sini. Kefakiran ialah musuh bersama baik semua orang.

Yang kaya dapat merasa miskin, nan miskin dapat merasa kaya, keduanya merupakan bumbu hayati nan menyatukan manusia dalam kebersamaan dan toleransi satu sama lain. Namun kefakiran menjerumuskan interaksi itu menjadi interaksi nan tak sehat.

“Ada suatu zaman, di mana Muhammad SAW pernah mengisyaratkan bahwa ada negara nan ditinggalkan dengan lemah. Anak mudanya tak pernah dibiasakan buat beramal, wanita pesolek menjadi pemimpin, harta ditumpuk-tumpuk di gudang, aparat negara lupa hak dan kewajiban, nan bodoh dipertahankan walau nan bodoh itu menghibur hati, pada akhirnya negara nan dinamakan Persia itu benar-benar runtuh sebagaimana nan diisyaratkan.

Bangsanya menjadi budak bagi bangsa lain, wanitanya dilecehkan. Harta kekayaannya diangkut ke luar negara lain. Bangsa itu bangkrut, sebab jiwanya begitu fakir."