Sablon Kaos Manual vs Sablon Digital
"Wah…. sablon kaosnya lucu banget. Bikin di mana tuh?" Begitulah setidaknya tanggapan seorang teman nan melihat desain atau gambar unik , lucu, atau menggelikan nan tertera pada sebuah t-shirt atau kaos. Ungkapan itu dapat jadi meluncur secara impulsif dari mulut teman Anda sebab sablon kaos nan menempel di kaos nan sedang dipakai.
Ya, dengan sablon kaos Anda bebas berekspresi dalam memilih desain atau gambar nan dikehendaki buat kemudian ditempel pada kaos pilihan. Anda dapat memilih desain nan unik, lucu, langka, atau dapat juga memasang "muka" Anda di kaos kesayangan. Semuanya terserah Anda.
Sablon merupkan elemen krusial dan merupakan sentuhan terakhir pada sebuah produk nan akan diproduksi di antaranya T-shirt, gelas, tas, sepatu casual, kantong plastik, kertas, dan masih banyak lagi produk nan menggunakan sablon sebagai elemen buat memenuhi kebutuhan produk tersebut sehingga terlihat lebih menarik.
Karena hampir semua produk nan bergambar ataupun bertuliskan sudah pastinya melakukan penyablonan pada produk tersebut, maka usaha sablon pun menjadi melonjak. Apalagi sablon pada produk berupa pakian, terutama kaos.
Yang perlu Anda lakukan hanya membawa kaos polos terbaik ke loka nan memang menyediakan jasa sablon kaos, lalu pilih desain terbaik agar nantinya hasil sablon kaos tersebut menjadi istimewa. Yang jadi pertanyaan, bagaimanakah cara menempelkan desain nan telah dipilih pada baju. Berikut ialah dua cara beserta kekurangan dan kelebihan proses memasang sablon pada produk nan ingin menyajikan desain gambar.
Sablon Manual
Penyablonan pada suatu produk secara manual merupakan teknik penyablonan awal, sebelum teknologi nan semakin canggih menciptakan teknik penyablonan secara digital, yakni teknik penyablonan dengan menggunakan mesin printing nan dirancang spesifik buat penyablonan.
Adapun alat-alat yag harus di persiapakan dalam penyablonan secara manual merupakan alat nan sangat penting. Peralatan tersebut ialah hal nan membedakan dengan penyablonan secara digital di antaranya adalah:
- Film sablon ialah model gambar/desain/tulisan nan akan dituangkan dalam objek sablon pada sebuah produk (kaos, kertas, plastik, karton, dsb.). Film ini merupakan alat pertama buat menggambarkan gambar/logo/tulisan desain nan dikehendaki dengan menggunakan komputer ataupun dengan manual. Namun kebanyakan proses digital lebih banyak digunakan dalam membuat Film sablon. Adobe dan corel merupakan piranti buat menunkang kebutuhan pengambaran tersebut.
- Screen ialah media nan akan mengantarkan cat sablon dengan gambar nan lah ditentukan pada objek nan akan di sablon, biasanya sceen ini berbentuk persegi panjang dan ukurannya pun bervariasi bergantung pada objek nan akan disablon.
- Rakel ialah karet nan berbentuk persegi panjang nan berfungsi buat merekatkan tinta sablon pada objek nan akan disablon sehingga cat sablon akan menempel pada objek nan disablon. Cat sablon tersebut juga akan menempel dengan kuat.
- Cat sablon ialah elemen nan sangat krusial dalam penyablonan sebab tanpa cat, berarti tak akan ada gambar/tulisan/desain nan muncul. Oleh sebab itu, cat merupakan elemen primer dan sangat krusial dalam sablon. Dan banyak sekali jenis cat sablon nan bisa digunakan dalam proses penyablonan. Cat nan dipakai tersebut tinggal dipilih sinkron dengan kebutuhan atau sinkron dengan keinginan.
- Meja sablon. Meja sablon ini berfungsi sebagai media buat meletakkan objek sablon dan merupakan meja kerja nan digunakan dalam penyablonan.
- Hair dryer digunakan buat mengeringkan cat nan telah menempel pada objek nan disablon agar cat tersebut merekat dengan kuat, tahan lama, dan hasilnya akan lebih bagus.
Sablon Digital
Sudah barang tentu penyablonan dengan digital tak banyak alat nan dibutuhkan seperti halnya penyambolan secara manual. Alat nan dibutuhkan hanya komputer dan mesin printing nan dirancang secara spesifik buat penyablonan.
Baik secara manual maupun digital, penyablonan dengan kedua teknik tersebut tentu saja mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing. Mungkin dari segi kecepatan, hasil penyablonan akan lebih cepat jika kita menggunakan teknik digital dibandingkan dengan sablon manual.
Sementara itu, penyablonan secara manual memerlukan waktu nan lumayan lama bila mendapatkan objek sablon nan membutuhkan majemuk rona dan kerumitan gambar. Untuk mendapatkan hasil sablon nan baik, penyablonan harus dilakukan dengan menganti film sablon sinkron dengan detail-detail gambar dan rona nan diinginkan.
Sedangkan dengan menggunakan printer digital, penyablonan dapat dilakukan tanpa harus mengganti printer tersebut sebab memang mesin itu dirancang buat melakukan penyablonan.
Akan tetapi, mungkin dari segi ketahanan dan kekuatan, hasil sablon akan lebih unggul jika menggunakan teknik sablon secara manual dibandingkan dengan teknik sablon secara digital. Dapat dikatakan, dengan sablon manual cat nan merekat pada objek sablon akan kuat dan tahan lama.
Hal ini disebabkan oleh proses manual akan lebih unggul dibandingkan mesin. Mesin akan mengalami kerusakan bila dilakuakn secara berkala. Dilihat dari hasil gambar/desain/tulisan/logo akan mejadikan hasil nan paripurna bila dilakukan secara manual ataupun digital.
Sablon Kaos Manual vs Sablon Digital
Secara generik buat menyablon sebuah kaos terdapat dua cara nan dapat dilakukan. Pertama ialah dengan melakukan sablon manual, yakni menyablon dengan menggunakan bahan kimia, layaknya pengafdrukan foto zaman dulu. Kedua, dengan menggunakan sablon digital, yakni menggunakan mesian khsus nan bisa menghantarkan panas.
Menyablon manual dapat dibilang masih tertinggal dengan menyablon secara digital. Terdapat beberapa kelemahan pada proses sablon manual itu, di antaranya prosesnya lebih rumit sebab harus melalui beberapa tahapan lagi, seperti mempersiapkan screen terlebih dahulu dan melakukan pengafdrukan sebelum dapat mulai menyablon.
Sementara menyablon secara digital, kita hanya perlu memanaskan mesin, lalu memilih desain, dan dapat langsung memulai proses penempelan. Simpel. Selain itu, jika dipakai buat keperluan usaha, sablon manual memiliki beberapa kekurangan dibanding dengan sablon digital. Kekurangan tersebut, di antaranya sebagai berikut.
- Tidak praktis sehingga tak mungkin dapat mengikuti pameran nan kerap diadakan di sebuah mall.
- Adanya penggunaan bahan kimia nan berbahaya bagi kesehatan. Misalnya adanya gangguan kulit sebab bahan kimia nan dipakai bersentuhan denga kulit.
- Prosesnya memakan waktu nan lumayan lama sebab hasilnya tak langsung kering .
- Untuk banyaknya jumlah cetakan, sablon manual hanya dapat dicetak di satu bahan. Selain itu, jika menggunakan mesin single , modul tak dapat diganti.
- Harganya terbilang mahal dibandingkan dengan sablon digital.
Peralatan Sablon Manual vs Sablon Digital
Jika sablon digital hanya memerlukan peralatan berupa mesin sablon nan banyak dijual di pasaran, maka tak demikian dengan peralatan buat sablon manual. Ada beberapa peralatan nan harus disediakan buat bisa melakukan sablon manual. Alat tersebut, seperti nan sudah disebutkan di atas ialah sebagai berikut.
- Screen , yakni gasa nan biasanya terbuat dari polyester atau nylon.
- Rakel, yakni alat sapu nan terbuat dari karet sintesis.
- Obat afdruk, biasanya berupa cairan kental atau emulsion.
- Alat pemoles obat afdruk, biasanya terbuat dari mika atan dapat juga menggunakan kuas.
- Bantalan hitam buat mengepress film pada screen .
- Tinta atau cat sablon.
Nah, jika Anda berencana buat membuat sebuah usaha sablon, setidaknya pertimbangkan terlebih dulu jenis penyablonan mana nan sebaiknya dipilih agar hasilnya maksimal dan tak mengecewakan.