Kekayaan Alam Indonesia - Gas Alam

Kekayaan Alam Indonesia - Gas Alam

Sungguh beruntung manusia nan dilahirkan di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Negara nan telah menyatakan kemerdekaan sejak 17 agustus 1945 ini, menyimpan potensi kemakmuran bagi rakyatnya.

Kekayaan alam Indonesia telah mendapatkan pengakuan global sebagai negara dengan taraf biodeversitas kedua paling tinggi setelah negara asal kawasan Amerika Selatan, Brazil. Hal ini menjadi pertanda bahwa kekayaan alam Indonesia terdiri atas keanekaragaman sumber daya alam.

Alam Indonesia merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa hingga terbentuk kekayaan alam nan berlimpah dari Sabang sampai Merauke. Namun ada beberapa alasan nan bisa dikemukakan dalam pandangan ilmu pengetahuan manusia, yaitu letak astronomis Indonesia nan berada di wilayah tropis. Curah hujan nan tinggi memungkinkan berbagai jenis tumbuhan hayati dan berkembang biak dengan cepat.

Kemudian, secara geografis Indonesia berada di titik konvoi lempeng tektonik sehingga memiliki pegunungan nan bisa dijadikan area pertanian dan perkebunan. Sektor pertanian menghasilkan tanaman padi-padian seperti gandum, beras putih, beras merah, dan beras ketan. Tanaman lain juga termasuk kontribusi sektor pertanian yaitu jagung, umbi-umbian, cabai, kacang hijau, dan kacang kedelai.

Hasil perkebunan tak kalah dalam meningkatkan pendapatan negara melalui kegiatan ekspor antara lain karet, kelapa sawit, tembakau, kapas, kopi, tebu, dan rempah-rempah. Hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia merupakan salah satu makanan terbaik buat dikonsumsi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.

Dari sektor pariwisata, pegunungan menjadi objek wisata bagi masyarakat Indonesia mengisi waktu liburan atau sekadar berpiknik di akhir pekan. Di pegunungan banyak ditemui loka penginapan dan wahana edukasi alam nan bermanfaat buat mengembangkan ilmu pengetahuan. Dari segi perairan, Indonesia menyimpan berbagai jenis sumber mineral dan kaya akan sumber makanan bagi biota laut.

Perairan nan luas menjadi rumah berkembangbiaknya ikan dan terumbu karang nan menjadi aset nan sangat berharga. Air nan berasal dari laut, danau, sungai, dan mata air sangat krusial bagi sektor energi domestik, pertambangan, dan loka rekreasi. Mata air pun mengandung mineral nan menyehatkan tubuh. Jangan lupakan pula sumbangsih nan bisa diberikan oleh hutan sebagai salah satu biosfer bumi paling penting.

Hutan berperan sebagai penghasil oksigen, penampung karbondioksida, penyedia sumber air, habitat flora dan fauna, penyeimbang lingkungan, dan mencegah pemanasan global. Selain itu, hutan menyimpan potensi alam berupa kayu atau madu. Pemanfaatan kekayaan alam Indonesia nan bisa menunjang perekonomian dan kehidupan manusia juga datang dari hasil tanah, angin, tambang, dan peternakan/perikanan.

Pemandangan alam nan memesona juga bisa menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Kekayaan alam Indonesia tak hanya mendatangkan devisa bagi negara tetapi juga menjadi salah satu resep misteri kecantikan wanita Indonesia. Kekayaan alam menghasilkan laba nan bernilai dalam aspek perekonomian, kesehatan, bahkan buat perawatan rambut, kulit, dan tubuh wanita sampai perawatan kuku sekalipun.



Kekayaan Alam Indonesia - Gas Alam

Kekayaan alam Indonesia mengandung sumber daya energi nan bisa dibagi menjadi tiga macam, yaitu sumber daya alam nan bisa diperbaharui ( renewable resources ) seperti air dan tanah; sumber daya alam nan tak diperbaharui ( nonrenewable resources ) seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam (migas); serta sumber daya alam nan bisa digunakan secara terus menerus misalnya energi matahari, udara, dan energi pasang surut air laut.

Sumber daya alam Indonesia nan tak bisa diperbaharui seperti minyak tanah dan bahan bakar minyak menjadi primadona. Pada akhirnya, cadangan nan semakin menipis menimbulkan kelangkaan dan berujung kepanikan di kalangan masyarakat. Hal ini wajar terjadi mengingat hasil pertambangan memerlukan waktu nan sangat lama dalam memperbaharuinya sementara taraf konsumsi per tahun meningkat.

Proses perbaharuan migas nan lama mencapai jutaan tahun terkadang tak bisa menjangkau umur manusia. Maka dari itu, diperlukan upaya konversi energi dengan mengoptimalkan energi nan belum tergarap baik ataupun bentuk energi lain. Salah satunya adalah hasil pertambangan nan disebut gas alam atau gas bumi. Gas alam atau gas bumi ditemukan bersama minyak bumi di area ladang minyak.

Gas alam memiliki kandungan metana nan diproses melalui pembusukan oleh bakteri anaerob dari bahan-bahan organik selain fosil disebut biogas. Di rawa-rawa, loka pembuangan sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan menghasilkan gas rawa. Gas alam tak hanya digunakan sebagai bahan bakar nan krusial tetapi bahan standar primer berbagai sintetis kimia.

Produk gas alam nan terutama adalah hidrokarbon dan LPG nan semakin potensial ditengah naiknya miyak bumi. Untuk itu, program pemulihan hasil gas harus ditingkatkan. Gas alam juga menyimpan potensi bahaya sebab sifat mudah terbakar hingga menyebabkan ledakan. Ciri gas alam nan lebih ringan dari udara cenderung mudah tersebar di atmosfer tetapi kandungan metana gas alam di udara antara 5% hingga 15% juga bisa menimbulkan bahaya.

Keberadaan gas alam di ruang tertutup membuat konsentrasi gas mencapai titik campuran nan mudah meledak apabila tersulut api. Tidak bisa dipungkiri bahwa gas alam telah berkembang menjadi sumber energi alternatif selain bahan bakar minyak. Saat ini gas alam digunakan buat memenuhi kebutuhan rumah tangga, transportasi hingga industri. Laba menggunakan gas alam adalah energi nan dihasilkan lebih efisien, lebih bersih, dan sangat ramah lingkungan sehingga mengurangi taraf pencemaran lingkungan.

Selain itu, gas alam tak berwarna, tak mengeluarkan bau, tak beracun, dan tak menimbulkan korosi. Di Indonesia, pemanfaatan gas alam secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok yaitu sebagai bahan bakar, bahan baku, dan komoditas ekspor dunia. Gas alam sebagai bahan bakar digunakan pada pembangkit listrik tenaga gas atau uap, bahan bakar industri kecil hingga besar, kendaraan bermotor, dan sebagainya.

Proses kompresi terhadap gas metana (CH4) nan dihasilkan dari ekstrak gas alam menghasilkan compressed natural gas (CNG) buat bahan bakar gas (BBG) nan rendah emisi karbon dibandingkan bensin dan solar. Bentuk lain dari gas alam berupa LPG ( liquid petroleum gas ) yaitu campuran unsur hidrokarbon nan diperoleh dari gas alam. Kandungan LPG adalah etana (C2H6) dan pentana (C5H12), propana (C3H8), dan butana (C4H10).

LPG dibuat dari gas alam nan dicairkan dampak tekanan dan penurunan suhu. Pemakaian LPG mudah ditemukan dalam skala rumah tangga sebagai bahan bakar nan dimasukkan dalam tabung buat keperluan memasak. Kendaraan bermotor pun menggunakan LPG tetapi dengan menambahkan alat konverter gas. Adapun sifat-sifat LPG ialah sebagai berikut.

  1. LPG berupa gas dan cairan mudah terbakar.
  2. LPG tak berwarna, tak berbau, dan tak beracun.
  3. Cairan LPG mudah menguap dan cepat menyebar.
  4. Gas LPG lebih berat dibandingkan udara.

Proses pemindahan gas dalam bentuk cairan bertekanan di dalam tangki atau silinder. Bahan standar gas alam juga ditemui pada minuman ringan, pengawet makanan, industri besi tuang, proses pengelasan, dan Alat Pemadam Barah Ringan (APAR). Gas alam paling besar di Indonesia digunakan buat komoditas ekspor dalam bentuk LNG atau gas alam cair.

LNG ialah gas alam nan telah diproses buat memurnikan hidrokarbon berat melalui kondensasi menjadi cairan nan ditekan dan didinginkan pada suhu sekitar -160 derajat Celcius. LNG memiliki isi 1/640 gas alam pada suhu dan tekanan baku sehingga lebih ekonomis buat dipindahkan ke loka nan jauh menggunakan kendaraan LNG nan dirancang spesifik baik kendaran maupun tangki gasnya.

Kekayaan alam Indonesia nan unik dan majemuk seharusnya diberdayakan buat kepentingan kemajuan generasi hari ini. Tanggung jawab generasi saat ini tak hanya terpaku pada penggunaan tetapi juga pelestarian dan perlindungan secara terus menerus. Dengan begitu,kekayaan alam Indonesia akan dinikmati hingga generasi berikutnya tanpa harus bergantung pada negara lain.