Bidang Kajian Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia , nan artinya 'cinta akan kebijaksanaan'. Kata philosophia merupakan bentukan dari kata philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan kata sophos (kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi).
Istilah philosophia pertama kali digunakan oleh Pythagoras (570-495 SM). Pythagoras menyatakan bahwa manusia bisa dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu mereka nan mencintai kesenangan, mereka nan mencintai kegiatan, dan mereka nan mencintai kebijaksanaan.
Menurut Pythagoras, tujuan kebijaksanaan menyangkut kemajuan menuju keselamatan dalam hal keagamaan.
Beberapa Arti Filsafat
Definisi atau arti filsafat menurut Alwi, dkk. (1990) ialah sebagai berikut:
- pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala nan ada, sebabnya, asalnya, hukumnya;
- teori nan mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan;
- ilmu nan berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistomoiogi;
- kumpulan anggapan, gagasan, dan sikap batin yg dimiliki orang atau masyarakat, falsafah.
Dalam karyanya, Kamus Filsafat (1996), Lorens Bagus juga mengemukakan bahwa filsafat mempunyai banyak arti sebagaimana filsuf-filsuf menggunakannya. Berikut ini beberapa definisi pokok filsafat menurut Lorens Bagus.
- Upaya spekulatif buat menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
- Upaya buat melukiskan hakikat empiris akhir dan dasar serta nyata.
- Upaya buat menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, keabsahannya, dan nilainya.
- Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan nan diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.
- Disiplin ilmu nan berupaya buat membantu Anda melihat apa nan Anda katakan dan mengatakan apa nan Anda lihat.
Menurut Fuad Hassan (26 Juni 1929-7 Desember 2007) dalam bukunya, Pengantar Filsafat Barat (1996), filsafat ialah ikhtiar manusia buat memahami berbagai manifestasi fenomena melalui upaya berpikir sistematis ( systema= keteraturan, tatanan, saling keterkaitan), kritis ( kritikos= kemampuan menilai; kritein =memilah-milah), dan radikal ( radix= akar). Dengan kata lain, filsafat ditandai oleh proses berpikir nan teratur sambil menilai sesuatu hal secara mendasar.
Bidang Kajian Filsafat
Sementara itu, Will Durant (5 November 1885-7 November 1981), dalam karya monumentalnya, The Story of Philosophy (1926), mengemukakan bahwa secara khusus, filsafat berarti dan mencakup lima bidang kajian dan wacana: logika, estetika, etika, politik, dan metafisika.
Logika ialah kajian mengenai metode ideal dalam pemikiran dan penelitian. Observasi dan introspeksi, konklusi dan induksi, hipotesis dan eksperimen, analisis dan buatan merupakan bentuk-bentuk kegiatan manusia nan berusaha dipahami dan dipandu oleh logika.
Bagi kebanyakan orang, kajian ini menjemukan. Namun, peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah pemikiran merupakan pemugaran nan dibuat manusia berkaitan dengan metode berpikir dan penelitian mereka.
Estetika ialah kajian mengenai bentuk ideal atau keindahan. Keindahan merupakan filsafat seni.
Etika ialah kajian mengenai tingkah laku ideal. Pengetahuan tertinggi, kata Sokrates, ialah pengetahuan mengenai baik buruk, pengetahuan mengenai kebijaksanaan hidup.
Politik adalah kajian mengenai organisasi sosial ideal. Monarki, aristokrasi, demokrasi, sosialisme, anarkisme, feminisme merupakan dramatis personae (tokoh drama) filsafat politik.
Metafisika ialah kajian mengenai