Piala AFF: Indonesia VS Laos

Piala AFF: Indonesia VS Laos

Di tengah kemelut nan melanda organisasi persepakbolaan nasional dan PSSI serta kecaman terhadap penurunan prestasi sepak bola nasional, Timnas Garuda mampu unjuk prestasi pada Piala AFF 2010. Secara mengejutkan, Timnas Indonesia mampu menekuk Timnas Laos dengan skor fantastis 6-0 dalam laga Indonesia VS Laos di Piala AFF.

Sebuah prestasi nan patut diacungi jempol sebagai momentum kebangkitan prestasi sepak bola nasional. Pertandingan Indonesia VS Laos tersebut terjadi pada babak semifinal AFF, di Gelora Bung Karno pada 4 Desember 2010. Timnas Garuda Indonesia tampil mengagumkan dan all out , dengan menjebol gawang versus sebanyak 6 kali tanpa satu pun gol balasan. Dari dari 6 gol timnas nan sukses menembus gawang Tim Laos, salah satunya dicetak dengan gemilang oleh Irfan Bachdim nan merupakan idola baru di timnas garuda.

Dalam gelaran Piala AFF nan merupakan kejuaraan 2 tahunan sepak bola internasional antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara, timnas menurunkan skuad terbaik. Timnas nan kala itu masih di bawah instruktur Alfred Riedl, diperkuat para pemain senior dan junior nan andal. Permainan nan solid mampu mengantarkan Timnas Indonesia meraih posisi teraratas klasemen.

Mari refresh ingatan kita pada pertandingan memukau nan terjadi di Gelora Bung Karno di mana dalam pertandingan Indonesia VS Laos, Timnas Laos harus mengakui keunggulan Timnas Indonesia dengan hasil akhir 6-0.



Jalannya Pertandingan Indonesia VS Laos

Dalam pertandingan Indonesia VS Laos, Timnas Indonesia tampil penuh percaya diri di bawah koordinasi Kapten Timnas Bambang Pamungkas. Gelandang primer Timnas Firman Utina berhasil membuka jalan bagi tTmnas Indonesia meraih keunggulan dari tim versus melalui titik putih pada menit ke-27. Kesempatan tersebut diraih setelah pemain versus melakukan pelanggaran terhadap Cristian Gonzales di kotak terlarang. Kemudian pada menit ke- 33, Muhammad Ridwan sukses menggandakan keunggulan dengan mengakali pemain bertahan dan kiper Laos. Meski sempat tergelincir di depan gawang, namun bola nan ditendang M. Ridwan tetap meluncur ke gawang Laos.

Hingga turun minum, dalam pertandingan Indonesia VS Laos , Indonesia tetap unggul dua gol dari Laos. Lepas turun minum, laga pertandingan Indonesia VS Laos ini kembali dimeriahkan dengan gol nan dicetak oleh Firman Utina kembali pada menit ke-4 setelah babak kedua dimulai. Kiper Laos, Sengphachan Bounthisanh, tak mampu menjangkau tendangan keras Utina nan berasal dari sisi kanan dalam kotak penalti. Pada menit ke 60 laga Indonesia VS Laos, kesempatan mencetak gol kembali berada di tangan Timnas Indonesia melalui sebuah agresi balik nan berasal dari umpan Oktovianus Maniani kepada M Ridwan, setelah sukses lepas dari kawalan pemain belakang Laos. Namun, tendangan Ridwan masih melambung ke atas.

Kemudian pada menit ke-61, pemain naturalisasi Irfan Bachdim, kembali menunjukkan kemampuannya dengan menjebol gawang Laos setelah tak terkejar oleh pemain bertahan Laos. Gol Irfan menambah keunggulan timnas Indonesia dengan skor 4-0 dalam laga Indonesia VS Laos ini. Pada menit ke-75, Arif Suyono sukses memanfaatkan umpan tendangan bebas dari Firman Utina. Bola liar di kotak penalti dimanfaatkan sukses menambah keunggulan bagi Indonesia menjadi 5-0 melalui tendangan cantik Arif Suyono nan baru beberapa menit masuk lapangan.

Pesta gol Timnas Indonesia dipungkasi oleh pemain Sriwijaya FC, Oktovianus Maniani pada menit ke 80. Berawal dari umpan Bambang Pamungkas, Okto melakukan sprint dan melewati dua pemain belakang Laos dan merobek gawang Sengphachan Bounthisanh. Dapat dianggap kemenangan absolut atas Laos ini merupakan balas dendam atas kekalahan Indonesia pada SEA Games 2009 di Laos. Pada saat itu, timnas dikalahkan Laos dengan skor 0-2. Meski tidak bisa berbuat banyak melawan Timnas Indonesia, bukan berarti Timnas Laos tak diperkuat para pemain terbaiknya.

Laos lolos ke putaran final Piala AFF 2010 setelah menjuarai kualifikasi bersama Filipina, Kamboja, dan Timor Leste. Laos unggul dalam perolehan gol atas Filipina dan Kamboja, setelah mencatat skor 6-1 melawan Timor Leste pada pertandingan terakhir. Kemenangan ini menjadi prestasi terbesar bagi Laos di ajang kompetisi bola internasional. Di putaran final, Loas tergabung di Grup A bersama tuan rumah Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Kekuatan sepakbola Laos sesungguhnya tak dapat dianggap remeh, meski secara prestasi Laos tak mempunyai sejarah nan cukup baik. Dalam ajang Sea Games 2009, Laos menempati peringkat keempat, dan sukses menjegal Timnas Indonesia dengan skor 2-0. Timnas Laos diperkuat para pemain kunci nan harus diwaspadai antara lain :

  1. Lamnao SingtoIa ialah pemain asal Laos nan lama malang melintang di kompetisi sepak bola Thailand. Lamnao Singto baru berusia 22 tahun, namun sudah bermain sebanyak 12 kali buat Tim Nasional Laos dan cukup produktif dengan mencetak 7 gol. Singto ialah pemain nan patut diperhitungkan, lantaran dua gol sukses dileksakkan ke gawang Timnas Indonesia pada pertandingan Indonesia VS Laos di SEA Games 2009. Akibatnya, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan getir dalam ajang kompetisi itu.
  2. Khampheng Sayavutthi dan Souphavanh Phayvanh. Pemain ini juga merupakan pemain nan patut diperhitungkan dalam laga pertandingan Indonesia VS Laos. Nama mereka bersinar dalam ajang kompetisi SEA Games tahun 2009, dengan kemampuan hampir sama dengan Singto.

Timnas Laos dilatih oleh instruktur asal Inggris David Booth. Instruktur ini sudah malang melintang dalam sepak bola Asia selama 25 tahun. Sebelumnya, Booth menggembleng klub BEC Tero Gelanggang dan Timnas Myanmar. Dia juga pernah menjadi instruktur beberapa klub di India. Kemudian, dia ditarik buat melatih Timnas Laos menggantikan Alfred Riedl nan kemudian pindah melatih timnas Indonesia.



Piala AFF: Indonesia VS Laos

Laga Indonesia VS Laos dengan kemenangan telak di kubu Indonesia itu berada dalam kompetisi Piala AFF. Piala AFF sendiri merupakan ajang kompetisi sepak bola bergengsi di ASEAN. Kompetisi AFF ini sebelumnya bernama Piala Tiger. AFF ialah kejuaraan sepak bola internasional antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara nan diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) setiap 2 tahun sekali.

Tiger Cup atau Piala Tiger ialah kompetisi sepak bola ASEAN lama nan disponsori oleh sebuah perusahaan bir asal Singapura, yaitu Tiger Beer. Kemudian nama kejuaraan ini diganti menjadi Kejuaraan Sepak Bola ASEAN pada 2007. Setahun berikutnya, nama kejuaraan ini berganti lagi menjadi Piala Suzuki AFF.

Piala Tiger pertama kali diselenggarakan pada 1996 dengan kampiun diraih Thailand nan mengalahkan Malaysia, 1-0. Kemudian pada 1998, Singapura menjadi pemenang setelah mengalahkan Vietnam 1-0. Timnas Indonesia masuk ke final berturut-turut pada 2000 dan 2002, tapi secara berturut-turut pula ditaklukkan oleh Thailand sehingga final dua kali berturut-turut nan mempertemukan dua tim nan sama itu mendapat julukan "el clasico ASEAN".

Piala Tiger awalnya hanya diselenggarakan di satu Negara. Namun, sejak 2002, kejuaraan ini digelar di dua Negara. Kemudian pada 2004, babak semifinal dan final diadakan dengan sistem lawatan dan kandang. Piala Tiger 2004 mencatat keikutsertaan Timor Leste buat pertama kalinya. Piala Tiger Cup 2004 sukses dibawa pulang Singapura setelah mengalahkan Indonesia di final kandang dan tandang.

Singapurakembali menjuarai Piala ASEAN 2007 setelah menaklukkan Thailand. Pada 2008, Piala Suzuki AFF terselenggara di Indonesia dan Thailand. Sementara, Piala Suzuki 2010 Indonesia kembali menjadi tuan rumah bersama Vietnam. Pada edisi ini, Malaysia sukses meraih juara, setelah mengalahkan Indonesia dengan agregat skor 4-2 (menang 3-0 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, kemudian kalah 1-2 di kandang Indonesia, Stadion Primer Gelora Bung Karno).

Piala AFF 2012 dijadwalkan berlangsung di Malaysia dan Thailand atau Filipina. Piala AFF 2012 kembali mempertemukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara nan akan tampil dengan kekuatan terbaiknya, yaitu:

  1. Thailand. Pernah gagal di Piala AFF 2010 dan SEA Games XXVI, Thailand tentu berhasrat mengembalikan gengsinya sebagai raja sepak bola Asia Tenggara.
  2. Malaysia. Malaysia tak boleh dipandang remeh. Selain menjadi tuan rumah, prestasi Malaysia sebagai kampiun sepak bola SEA Games sebanyak 2 kali dan Kampiun Piala AFF 2010 harus diperhitungkan.
  3. Singapura. Negara ini juga tak boleh dipandang remeh sebab diperkuat jasa pemain naturalisasi di dalam timnasnya. Singapura juga pernah memboyong piala Tiger sebanyak 3 kali.
  4. Myanmar. Negara ini punya potensi menjadi kuda hitam pada Piala AFF 2012, mengingat Myanmar pernah menyabet medali perunggu pada SEA Games setelah menundukkan Vietnam dengan skor 4-1.
  5. Vietnam. Negara ini dapat dibilang masih nan terkuat di Asia Tenggara. Kekalahan Kekalahan Vietnam atas Myanmar di SEA Games XXVI dapat jadi motivator kuat buat meraih gelar juara.
  6. Timor Leste. Seperti Myanmar, Timor Leste juga berpontensi mengejutkan.
  7. Indonesia. Gagal meraih emas sepak bola di SEA Games XXVI bukan berarti tim nan ada sekarang ini buruk. Semoga saja kemelut di tubuh PSSI tak berpengaruh jelek terhadap kualitas permainan timnas.