Logo Depag Intinya Ajaran Ibadah
Logo Depag (Departemen Agama) biasanya sudah tak asing lagi bagi mereka nan memang berkecimpung di bawah naungan Departement Agama. Biasanya Logo Depag banyak dijumpai di sekolah-sekolah nan memang berafiliasi dengan Depag. Sebagai sebuah instansi maka Depag juga memiliki logo.
Sebagaimana logo-logo instansi lainnya, maka Logo Depag juga menjadi semacam kebanggaan tersendiri bagi mereka nan berada di sana. Selain itu keberadaaan Logo Depag sendiri juga pada kenyataannya memiliki falsafah dan akar kaitannya dengan sejarah, bahkan visi dan misi dari pada Department Agama itu sendiri.
Mengenal Logo Depag
Anda niscaya sudah tahu apa rona dasar nan ada pada Logo Depag. Rona dasarnya ialah hijau sebab memang, entah kenapa, nyaris rona ini ditemui dalam lambang-lambang nan berkaitan dengan agama Islam. Lihat saja, biasanya juga rona hijau menjadi rona nan paling banyak ditemukan di mushola atau masjid dibandingkan dengan rona lainnya.
Selain itu rona hijau juga banyak ditemukan pada bendera-bendera nan memang berkaitan dengan agama Islam. Bahkan banyak sekali dijumpai rona hijau ini kerap kali menjadi rona nan menarik bagi sorban para kiai. Entah kenapa alasannya, nan jelas ini membutuhkan penelitian nan lebih lanjut, sebagaimana hijau juga menjadi latar belakang dari keberadaaan Logo Depag ini.
Membicarakan Logo Depag, maka jika kita mengamatinya dengan seksama, maka sejatinya terdiri dari beberapa gambar nan terdiri dari; bintang dengan jumlah sudut sebanyak lima sudut, kitab Kudus umat Islam Al-Qur’an nan terbuka di atas alasnya nan khas biasa dipakai oleh mereka nan biasa mengaji, padi dan kapas sebagaimana juga ditemukan dalam lambang pancasila nan syahdan sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan sebab padi berarti tersedianya makanan, sementara kapas tersedianya baju sebagai simbol kesejahteraan.
Selain itu semua, dalam Logo Depag sendiri juga tercantum sebuah tulisan nan berbunyi ‘ikhlas beramal’ nan berada pada sebuah pita nan juga generik dipakai dalam sebuah logo, serta perisai atau bingkai Logo Depag dalam bentuk segi lima nan menjadi pengunci dari pada pada gambar-gambar tersebut.
Sebagaimana telah diketahui bahwa keberadaan logo, selalu saja memiliki sejarah di belakang pembuatannya bahkan juga memiliki makna falsafah nan terkandung di dalammya. Hal itu pulalah nan juga terjadi pada Logo Depag.
Sebagai sebuah logo instansi nan sangat mengedapankan nilai-nilai relijius, maka hal-hal nan berupa makna sejati nan membawa pada kebenaran perkataan dan perbuatan nampaknya tak akan pernah luput dari Logo Depag ini.
Lantas apa makna nan terkandung di dalam Logo Depag tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka alangkah lebih baiknya jika kemudian kita membahasnya dengan lebih gamblang sehingga kita sama-sama paham apa sebenarnya makan atau ‘sesuatu’ nan terkandung dalam Logo Depag.
Makna Gambar dalam Logo Depag
Pada gambar Logo Depag nan pertama, ulasan maknanya dimulai dari gambar ‘bintang bersudut lima’ dalam Logo Depag tersebut. Makna nan terkandung dalam gambar nan ada pada Logo Depag ini tidak lain dan tidak bukan ialah melambangkan sila ketuhanan nan maha esa sebagaimana ada dalam pancasila.
Ini diharapkan menjadi semacam pengingat bahwa setiap karyawan atau siapa saja nan berada di bawah naungan Depag, haruslah menunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dalam setiap melakukan hal apa pun, tak terkecuali, sebab memang apa nan sudah, sedang, dan akan terjadi semuanya tak akan dapat lepas dari kekuasaan Allah.
Gambar nan kedua ialah gambar ’17 kuntum kembang kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci, serta 45 butir padi’. Dari gambir kedua pada Logo Depag ini sejatinya ingin mengatakan bahwa maknanya ialah senantiasa mengingat akan bagaimana perihnya para pejuang dalam memperjuangkan bangsa Indonesia sehinga dapat memproklamirkan diri sebagai negara merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dari gambar Logo Depag ini juga sejatinya karyawan nan ada di Depag, dapat memiliki daya juang nan sangat tinggi demi mempertahkan kabenaran dan melawan kemungkaran. Gambar ketiga pada Logo Depag ialah gambar ‘butiran padi dan kapas nan melingkar berbentuk bulatan’.
Dari gambar ini sejatinya terkandung makna nan sangat berat diemban oleh karyawan Departemen Agama sebab gambar ini menyimbolkan sebuah masyarakat nan sejahtera, adil, makmur, dan juga merata. Sungguh jika kemudian makna pada gambar nan ada pada Logo Depag nan satu ini, maka Indonesia seharusnya sudah menjadi negara nan sejahtera.
Gambar selanjutnya, atau gambar nan ke-empat ialah gambar ‘kitab suci’. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kita kudus umat Islam ialah Al-Qur’an nan memang sangat diakui kehebatannya sebab tak ada satu orang pun nan dapat menyamakannya dalam hal tulisan apalagi kandungan nan ada di dalamnya.
Bahkan Allah sendiri nan mengatakan bahwa diriNya sendiri nan akan menjaga kemurnian Al-Qur’an dari tangan-tangan nan tak bertanggung jawab atau mereka nan memang sengaja mencari-cari kelemahan pada diri Al-Qur’an.Nah, selanjutnya apa makna nan terkandung sehingga dalam Logo Depag ini juga terdapat kitab suci.
Ini sejatinya memiliki makna sebagai panduan atau pegangan hayati nan menjadi simbol selarasnya global dan akhirat nan senantiasa mendapatkan ridho dari Allah nan maha satu.
Selanjutnya, dalam Logo Depag ini juga terdapat gambar ‘alas kitab suci. Nah, selain juga mengahdirkan gambar kitab suci, pada Logo Depag ini ternyata ditemui gambar nan berupa alas kita kudus atau nan juga biasa disebut dengan meja lipat spesifik Al-Qur’an.
Apa makna gambar nan satu ini? Jawabannya ialah Al-Qur’an sebagai panduan hayati selayaknya ditempatkan pada loka nan memang proporsional sinkron dengan keberadaan kegunaan kitab kudus tersebut sebagai landasan dalam menjalankan kehidupan nan selaras dan juga penuh harmonis.
Ini seolah menjadi peringatan bagi mereka nan selalu menempatkan Al-Qur’an sebagai jimat tersendiri sebab menjadikan ayat-ayatnya sebagai jampi-jampi nan tidak jelas ajarannnya, bukan menjadikan ayat-ayat tersebut direnungi dan diambil hikmahnya guna kehidupan nan lebih baik ke depan.
Selain, gambar pada Logo Depag juga diwarnai dengan sebuah kalimat nan berbunyi ‘ikhlas beramal’. Ini maknanya ialah dalam kondisi apa pun, para petugas atau karyawan nan berada dalam naungan Departement Agama, selayaknya menjalankan pekerjaan dan tugasnya dengan penuh rasa ikhlas dan tanggungjawab tentunya.
Ini sangat krusial sekali sebab memang di era nan semakin canggih ini, pada kenyataanya masih banyak juga orang nan malah menjadi terpuruk. Mereka melakukan banyak hal nan tidak lagi mengedepankan rasa ikhlas dalam setiap melakukan pekerjaannnya.
Segalanya dinilai dengan uang. Jika sudah begini, maka sikap tolong menolong sebagai salah satu nan diajarkan oleh agama dan juga menjadi salah satu akar kebudayaan nan ada di Indonesia ini, nampaknya akan semakin terkikis.
Maka sekali lagi, kalimat dalam Logo Depag ini tidak lain tidak bukan ialah kalimat nan akan senantiasa hayati dan seyogyanya senantiasa diamalkan dalam setiap langkah dan kehidupan para petugas nan ada di Departemen Agama di Indonesia nan juga tersebar di seluruh Indonesia.
Selanjutnya nan terakhir adalah, pada gambar di Logo Depag ini ada bingkai dari holistik gambar nan ada di Logo Depag, nan bentuknya berupa semacam perisai dengan bentuk segi lima sama sisi. Apa makna dari bingkai Logo Depag ini?
Ini tidak lain dan tidak bukan ialah menjadi simbol tersendiri bagi asa kita bersama akan kerukunan umat beragama nan ada di tanah air Indonesia ini, dengan tetap memegang teguh landasan pancasila nan jelas-jelas juga dilindungi oleh undang-undang 45.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kerukunan umat majemuk hari ini nampaknya seolah menjadi sesuatu nan mengancam. Banyak sekali ditemukan berita-berita nan mengabarkan kepada kita betapa kerukunan agama itu ternoda sebab ulah segelintir orang nan tak lagi peduli pada rasa persaudaraan dan rasa kebersamaan nan indah.
Logo Depag Intinya Ajaran Ibadah
Nah, demikianlah makna-makna nan ada pada gambar di Logo Depag. Akhirnya semua itu kemudian sejatinya terangkum atau memang melukiskan sebuah mottonya sendiri nan berbunyi; “Dengan Iman nan teguh dan hati nan kudus serta menghayati dan mengamalkan Pancasila nan merupakan tuntutan dan pegangan hayati dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, karyawan Departemen Agama bertekad bahwa mengabdi kepada Negara ialah ibadah.” Demikianlah, semoga makna dalam Logo Depag ini dapat memberi hikmah bagi kita bersama.