Jaringan Usaha Chairul Tanjung
Indonesia merupakan negeri nan besar. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, jika enam persennya ialah pengusaha, maka seharusnya ada sekitar 1,5 juta pengusaha di negeri ini.
Namun sungguh ironis, di negeri nan kita cintai ini jumlah pengusahanya tak mencapai dua persen. Dari jumlah tersebut, hanya beberapa orang saja nan termasuk pengusaha berhasil Indonesia .
Berbisnis di Indonesia memang berbeda dengan di negara lain, dibutuhkan keahlian spesifik sebab negeri ini “unik”. Keunikan tersebut bisa dilihat dari masalah birokrasinya, pengurusan ijin usaha nan susah dan ribet, masalah transportasi dan infrastruktur nan kurang mendukung dalam menjalankan bisnis, serta termasuk masalah tambahan pajak saat produk mulai dipasarkan.
Untuk mengatasi semua masalah tersebut dibutuhkan pengusaha-pengusaha Indonesia nan memiliki karakter serta tekad nan kuat jika ingin berhasil.
Tokoh Pengusaha Sukses Indonesia
Contoh beberapa pengusaha berhasil Indonesia ialah Ir. Ciputra dan Aburizal Bakrie. Kedua tokoh ini ialah pengusaha berhasil nan tak hanya disegani di dalam negeri namun juga diakui di luar negeri. Ir. Ciputra dikenal dengan pemikiran dan bisikan hati bisnisnya nan tajam sehingga dengan kecerdasan nan dimiliki, bisnisnya bisa menggurita dengan sedemikian cepat.
Sebut saja Aburizal Bakrie. Siapa nan tidak kenal dengan pengusaha ini. Beliau merupakan pengusaha berhasil Indonesia nan lincah dalam mengelola bisnisnya. Dengan kemampuan negosiasi dan jaringan nan dimiliki Ical, begitu sapaan akrabnya, ia bisa masuk ke dalam jajaran orang terkaya di global dan sempat menjadi orang kaya nomor satu di Indonesia.
Kisah di atas ialah contoh dari beberapa pengusaha berhasil Indonesia nan menginspirasi dan memberi rona tersendiri bagi kalangan pengusaha dalam negeri. Banyak pengusaha berhasil Indonesia nan memiliki latar belakang kehidupan nan hampir mirip. Kebanyakan lahir dari keluarga nan kurang mampu dan hayati ditengah keprihatinan.
Kondisi ini membuat mereka secara tak langsung terbiasa akan nilai-nilai kerja keras dan kedisiplinan sejak kecil. Dengan berbekal ini banyak pengusaha berhasil Indonesia nan mempunyai mental baja dalam menghadapi pasang surut persaingan di global usaha. Inilah nan mungkin bisa menjadi kunci kesuksesan mereka dalam mengelola bisnis di Indonesia.
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung, salah satu pengusaha berhasil Indonesia, mungkin salah satu pengusaha nan berasal dari keluarga berseberangan dengan penguasa saat orde baru. Keuletan dan kerja kerasnya menjalin jaringan membuat usahanya maju pesat. Presiden SBY pun merangkul Chairul Tanjung sebagai salah satu penasihatnya.
Chairul Tanjung dipercaya sebagai ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). Chairul Tanjung, bahkan, dianggap salah satu pengusaha berhasil di Indonesia nan termasuk urutan ke-937 orang terkaya di global pada 2010.
Jaringan Usaha Chairul Tanjung
Chairul Tanjung, pria kelahiran 1962 ini pernah menjadi mahasiswa teladan pada 1984-1985. Ia memiliki jaringan bisnis di bidang keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, Bank Mega nan dulunya bernama Bank Karman, kini tumbuh menjadi bank nan cukup terkenal dengan program inovatif nan cukup agresif.
Selain Bank Mega, pimpinan Para Group ini mengkoodinasi perusahaan bidang keuangan lainnya, seperti Asuransi Generik Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.
Pada bisnis properti, Para Group mempunyai Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Latif Investindo, Mega Latif Propertindo. Para Group sudah mengembangkan Bandung Supermall. Carefour pun, sebanyak 40 persen, dimiliki oleh Chairul Tanjung. Bisnis paling spektakuler nan perkembangannya cukup populer di mata masyarakat ialah Trans TV dan Trans 7.
Begitu banyak penghargaan diraih oleh kedua stasiun TV ini. Hampir semua program inovatifnya disukai pemirsa. Contohnya, Bukan Empat Mata, Overa van Java (OVJ), dan lain sebagainya, nan telah menelurkan banyak bintang lawak baru, Insert, dan lain-lain. Selain itu, Trans Studio di Makassar telah menjadi loka hiburan indoor terbesar di wilayah Indonesia Timur, nan kemudian di susul dengan Trans Studio Bandung.
Gaya Bisnis Chairul Tanjung
Penunjukkan Chairul Tanjung sebagai ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) bukanlah sesuatu nan datang tiba-tiba. Gaya bisnis Chairul Tanjung nan dapat merangkul semua pihak ialah salah satu kekuatan laki-laki berlatar belakang Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini. Kepiawaiannya berteman dan membentuk jaringan pertemanan cukup mengagumkan, sehingga gaya ini perlu ditiru oleh pemerintah.
Kerja sama bisnis dengan segala kalangan, termasuk dengan perusahaan multinasional pun, dilakoni oleh Chairul Tanjung. Kolaborasi dengan kalangan luar negeri ini sebagai usaha memperluas jaringan dan verifikasi bahwa perusahaan nasional dapat berkiprah di segala lini bisnis.
Laki-laki nan mengawali bisnisnya dari usaha sepatu ini tetaplah seorang pekerja keras, visioner, percaya pada tangan-tangan profesional di sekitarnya, dan selalu berpendapat bahwa bisnis bukanlah usaha instan.
Bisnis ialah pendewasaan nan memerlukan pemikiran jauh ke depan nan melibatkan banyak tangan, mulai tangan paling bawah (baca: para pekerja golongan kecil) hingga tangan paling atas alias pihak top manajemen.
Menilik perjalanan bisnis tersebut, Chairul Tanjung merupakan pengusaha nan sudah berhasil terlebih dahulu. Kemudian, didekati oleh pemerintah. Jadi, sepertinya menjadi pengusaha berhasil tak harus dekat dengan pemerintah terlebih dahulu.
Memang masih ada nan berharap ataupun berpaham seperti itu. Namun, bagaimanapun, kesuksesan dalam bisnis lebih bersandar pada kerja keras, inovasi, dan promosi tiada henti.
Kunci Kesuksesan dalam Global Usaha
Apakah Anda berhak memasuki global berwirausaha? Bila hanya merasa, semua orang bisa berkata bahwa mereka merasa berhak memasuki global berwirausaha. Namun, ujian nan sesungguhnya ialah ketika mereka sudah benar-benar masuk ke dalam usaha. Berapa lama mereka dapat bertahan dan berapa lama mereka dapat berekspansi dan membesarkan usahanya.
Seorang pembelajar cepat tak akan betah bila hanya berada di satu titik. Kegelisahan dirinya akan mempelajari hal-hal baru, akan menggiring memasuki gerbang usaha baru nan lebih menantang. Jiwanya akan haus berburu dan memburu jenis-jenis usaha baru. Pembelajar cepat ini akan saling bertarung dengan menggunakan berbagai taktik buat menjadi nomor satu.
Meskipun demikian, persaingan bukannya buat saling mengalahkan. Di dalam usaha saling menjatuhkan bukanlah usaha nan sesungguhnya. Global usaha nan baik ialah bersaing buat menciptakan hal-hal nan semakin hari semakin baik demi membantu orang lain mendapatkan kenyamanan hayati nan lebih mudah. Selain itu, pengusaha nan berhasil ialah orang-orang nan memiliki sifat berikut ini.
1. Para Pembelajar
Orang-orang pertama nan berhak memasuki global penuh rintangan dan tantangan ini ialah para pembelajar. Pembelajar cepat. Bukan pembelajar biasa. Di global wirausahawan nan penuh persaingan ini, hanya orang-orang nan setiap detik berusaha buat selalu belajar dan belajarlah nan akan bertahan dari gempuran ombak perubahan.
Orang-orang ini tak berat buat mempelajari tentang akutansi, perpajakan, hukum-hukum ekonomi nasional dan internasional, ekonomi makro ataupun ekonomi mikro, dan perubahan nan dapat mempengaruhi keadaan ekonomi jangka panjang.
Hal-hal negatif pun mereka pelajari. Pelajaran tentang hal-hal negatif ini bukannya ingin melakukan hal negatif tersebut, melainkan mempelajari hal-hal negatif akan menghindarkannya melakukan hal negatif tersebut.
2. Orang-Orang Tekun
Selain pembelajar cepat, orang-orang nan mempunyai tiket ke global usaha ialah orang-orang tekun, ulet, mempunyai tekad kuat, dan pantang menyerah. Kegagalan dapat saja mendatangi lingkungan berwirausaha kapan pun. Pengambilan keputusan nan penuh risiko sudah seperti bernapas. Oleh sebab itulah, berwirausaha itu butuh orang-orang seperti ini.
3. Orang-Orang Kreatif dan Inventif
Selanjutnya ialah orang-orang kreatif, inventif, pemberani, dan pembuat peluang. Ekonomi identik dengan hal-hal baru nan dapat tercipta siang dan malam. Bila para penghuni global wirausahawan tak dapat membuat hal-hal baru bagi masyarakat, tergeruslah mereka dari global nan menuntut pembaharuan dan penyegaran ini.
4. Orang-Orang Jujur dan Suka Membantu
Orang-orang nan suka membantu, jujur, dan bisa dipercaya, ialah orang-orang nan juga mempunyai tiket ke lingkungan usaha. Jiwa suka membantu bisa dikatakan sebagai jiwa dari jiwa seseorang nan ingin memasuki global usaha. Bukankah bisnis itu buat mempermudah roda kehidupan orang lain?
Bila usaha bukan buat membantu orang lain, usaha tersebut tak akan berkembang dengan baik. Selain itu, kejujuran dan kepercayaan akan membuat konvoi medan magnet dan jalur peradaban di dalam usaha berputar teratur dan terarah sehingga mampu bertahan selama bermilenium-milenium. Dapat dikatakan bahwa setiap orang nan ada di global berwirausaha harus menjadi orang-orang nan suka membantu, jujur, dan bisa dipercaya.