Fungsi Peta
Apakah nan Anda ketahui tentang peta ? Sejak duduk di bangku kelas 4 SD, kita telah diajarkan materi tentang peta. Pada dasarnya, peta merupakan gambar permukaan bumi pada bidang datar nan diisi dengan simbol warna-warni dalam berbagai bentuk. Beberapa peta nan dibukukan disebut atlas.
Menurut Komisi Pakar Kartografi, peta merupakan citra penampakan permukan bumi nan diperkecil pada bidang datar. Kenampakan tersebut ditampilkan dengan menggunakan simbol-simbol. Karena sebagai pengganti kenampakan sebenarnya, simbol-simbol itu tentu berbeda-beda. Simbol gunung akan berbeda dengan simbol sungai, laut, danau, kota, dan jalan.
Manusia merupakan makhluk hayati nan memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi. Tampaknya, manusia belum puas sebelum “memecahkan misteri” sebuah loka baru dan menaklukkannya. Untuk mengenali sebuah loka baru, manusia bisa menggunakan peta. Dengan demikian, peta memiliki peran nan sangat besar.
Peta merupakan sebuah alat pencari manual. Manusia bisa berkelana dan menemukan sebuah loka hanya dengan bermodal peta. Namun, ada hal krusial nan harus diperhatikan ketika Anda menggunakan peta sebagai pemandu perjalanan. Yaitu, Anda wajib mengenali simbol-simbol dalam peta.
Sebagaimana fungsinya, penunjuk arah, peta seharusnya membawa Anda ke satu loka tujuan nan ada pada gambar. Namun, akibatnya dapat fatal jika Anda tak mengenali simbol-simbol pada peta. Misalnya, simbol gunung, hutan, jalan, dan sebagainya. Jika tak mengenali hal itu, peta justru dapat membuat Anda tersesat.
Definisi Peta
Seperti nan telah dideskripsikan sebelumnya, peta merupakan gambar permukaan bumi pada bidang datar. Ya. Peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Dengan kata lain, bumi nan berwujud tiga dimensi dan memiliki ruang digambarkan dalam bentuk dua dimensi dengan ukuran nan diperkecil.
Ilmu nan mempelajari peta dikenal dengan istilah kartografi. Sementara itu, pembuat peta atau orang nan pakar membuat peta disebut kartograf. Seorang kartograf tentu harus memiliki syarat-syarat khusus, di antaranya sebagi berikut.
- Mempunyai pengetahuan mengenai geografi (50%).
- Memiliki talenta seni (30%).
- Memiliki pengetahuan tentang ilmu niscaya (10%).
- Mengetahui ilmu-ilmu pengetahuan lain (10%).
Dengan demikian, tentu tak semua orang dapat menjadi seorang kartograf sebab peta harus bersifat ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya.
Syarat Peta
Sebuah peta harus memiliki syarat-syarat sebagi berikut.
- Conform , artinya bentuk benua, pulau, dan daerah, nan digambarkan pada peta harus sama dengan bentuk aslinya.
- Ekuivalen , artinya luas daerah nan digambarkan harus sama dengan luas sebenarnya jika dilakukan dengan skala peta.
- Ekuidistan , artinya jarak-jarak nan digambarkan pada peta harus memiliki perbandingan tepat dengan jeda sebenarnya.
- Rapi dan bersih.
- Tidak boleh membingungkan.
- Mudah dipahami.
- Ada indeks, daftar isi, dan keterangan.
Fungsi Peta
Peta memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.
- Sebagai penyeleksi data.
- Sebagai penunjuk lokasi.
- Memperlihatkan ukuran.
- Memperlihatkan bentuk.
Unsur-unsur Peta
Peta memiliki unsur-unsur eksklusif nan harus dikenali.
- Judul peta nan menggambarkan isi dan tipe peta. Judul biasanya ditulis di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Namun, sebisa mungkin judul dituliskan di bagian atas kanan.
- Legenda atau keterangan nan merupakan simbol-simbol sebagai kunci buat memahami sebuah peta.
- Tanda arah atau orientasi nan biasanya hanya terdapat penunjuk arah utara. Meskipun demikian, ada pula peta nan menuliskan penunjuk arah secara lengkap dengan garis lintang dan bujur.
- Skala nan merupakan perbandingan antara jeda peta dengan jeda sebenarnya. Skala peta ada 3 jenis, yaitu skala angka, skala garis, dan skala verbal.
- Inset merupakan sebuah peta kecil nan diselipkan dalam peta utama.
- Sumber dan tahun pembuatan nan merupakan keterangan asal peta serta kapan peta tersebut dibuat.
- Warna nan disesuaikan dengan kebutuhan dan simbol eksklusif agar peta menjadi menarik.
Informasi dalam Peta
Melalui peta, kita bisa memperoleh berbagai informasi berikut.
- Lokasi atau letak suatu daerah nisbi terhadap daerah lainnya di permukaan bumi.
- Kedudukan lintang bujur suatu tempat.
- Ukuran wilayah (panjang, lebar, dan luas)
- Kondisi sosiografis. Misalnya, jumlah kepadatan dan persebaran penduduk.
- Kondisi fisiografis suatu daerah. Misalnya, tanah relief, iklim, dan air.
Saat ini, peta tak hanya ditampilkan dalam bentuk lembaran kertas. Peta juga bisa disimpan dalam bentuk digital dan disajikan pada layar monitor atau pada layar ponsel. Google sudah merilis peta versi mobile -nya.
Jenis Peta
Secara generik peta, bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peta generik dan peta khusus.
1. Peta Umum
Peta generik merupakan peta nan memperlihatkan posisi horizontal serta vertikal dari unsur alam dan unsur protesis manusia. Dalam peta generik disajikan unsur-unsur nan terdapat di permukaan bumi. Peta generik bisa digunakan sebagai peta dasar buat pembuatan peta-peta nan lainnya.
2. Peta Khusus
Peta spesifik (peta tematik) merupakan jenis peta nan menyajikan unsur-unsur eksklusif di permukaan bumi sinkron dengan judul peta nan bersangkutan. Misalnya, Peta Kependudukan, Peta Penggunaan Tanah, dan Peta Geologi.
Pada pembuatan peta tematik, peta dasar nan digunakan ialah peta umum. Data tematik nan disajikan merupakan hasil survei, baik langsung (data primer) maupun tak langsung (data sekunder). Penyajian data tematik bisa diberikan dalam bentuk data kualitatif atau data kuantitatif.
Skala buat Menghitung Jeda dan Luas
Peta merupakan citra permukaan bumi nan diperkecil. Dalam penyajiannya, diperlukan suatu perbandingan antara jeda pada peta dan jeda sebenarnya di permukaan bumi. Perbandingan jeda sebenarnya di permukaan bumi dengan jeda pada peta disebut skala. Oleh sebab itu, penulisan jeda pada peta dan jeda sebenarnya di permukaan bumi harus menggunakan satuan angka nan sama.
Jika skala suatu peta diketahui, kita bisa mengetahui jeda nan sebenarnya. Jeda tersebut diperoleh dengan menghitung perbandingan antara jeda pada peta dengan jeda sebenarnya. Misalnya, jeda antara dua titik di permukaan bumi ialah 2,5 km. Pada peta, jeda tersebut digambarkan dengan jeda 2,5 cm.
Berdasarkan data tersebut, skala peta bisa dihitung dengan cara berikut.
Skala = 2,5 cm / 2,5 km
= 2,5 cm / 2,5 x 100.000 cm
= 1/ 100.000
= 1 : 100.000
Menunjukkan bahwa jeda 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm di permukaan bumi. Artinya, jeda antara dua titik pada peta sama dengan satu per seratus ribu dari jeda kenampakan sebenarnya.
Jadi secara matematis, skala bisa dinyatakan sebagai berikut.
Skala = Jeda pada peta/jarak sebenarnya.
Demikianlah pembahasan mengenai peta. Semoga bermanfaat!