Kemagnetan - Cara Membuat Magnet
Kemagnetan ditemukan lebih dari dua ribu tahun nan lalu oleh sekumpulan orang-prang dari bangsa Yunani antik nan memang getol meneliti bebatuan, pada saat itu mereka melakukan sebuah perjalanan menuju daratan Magnesia di sebuah wilayah nan bernama Asia Kecil.
Mereka menemukan sebuah batu ajaib dari endapan magnetik nan bisa menarik benda logam seperti besi dan logam-logam lainnya, juga bisa menolak atau menjauhkannya. Yang akhirnya diberi nama magnet sinkron dengan nama loka diketemukannya. Inilah pertama kalinya global kemagnetan di teliti.
Sesudahnya bangsa Cina juga sudah memakai sistem kemagnetan ini buat dibentuk sebagai kompas. Kurang lebih pada tahun seribu dua ratus bangsa Cina telah menerapkan sistem kompas yg mendayagunakan sifat alami dari kemagnetan, penggunaannya kebanyakan buat keperluan navigasi dalam berlayar. Kompas nan mempunyai sifat kemagnetan ini dinamakan dengan nama Sinan oleh bangsa Cina.
Sifat Kemagnetan
Tidak semua logam mempunyai sifat magnetik, zat nan bisa ditarik oleh magnet dengan gaya kuat ialah sifat kemagnetan ferromagnetik. Yang antara lain contohnya ialah nikel, besi, kobalt dan campuran dari ketiganya. Sementara, zat nan ditarik lemah oleh magnet, sifat kemagnetannya disebut paramagnetik, contoh dari sifat kemagnetan ini ialah emas, tembaga, seng, alumunium, dan lain sebagainya.
Banyak nan menyebutkan sifat kemagnetan dari ferromagnetik ialah sifat dari magnet itu sendiri, sedang sifat kemagnetan paramagnetik sering disebut pula sifat non-magnetik, padahal secara ilmu ada sifat kemagnetan nan lemah dari benda-benda paramagnetik ini. Sifat nan tanpa mempunyai sifat kemagnetan masuk pada pengelompokan zat nan sama sekali bukan magnet.
Sifat dari kemagnetan ini selalu mempunyai dua kutub nan berbeda, yaitu kutub utara dan selatan. Apabila sebuah magnet di gantung pada ruang nan bebas ataupun jarum magnet nan di taruh pada air, di kedua sisinya akan menunjukkan dua arah nan pasti.
Dua arah nan menuju ke kutub utara dan kutub selatan. Apabila ada dua magnet nan di dekatkan dengan ujung kutub nan sama maka sifat kemagnetannya akan saling menolak dan apabila kedua magnet itu didekatkan dengan kutub nan berlainan, akan terjadi saling gravitasi tarik-menarik.
Kemagnetan - Magnet dan Alam Semesta
Bumi nan kita huni sekarang ialah bukti fisik dari sifat-sifat kemagnetan, pada tiap kutub-kutub bumi mempunyai magnet. Itulah mengapa pada jarum kompas mengarah kepada titik-titik kutub, terutama kutub utara. Medan magnet pada besi merupakan kandungan dari inti bumi dan apabila setiap magnet pada besi dibiarkan bergerak secara bebas, maka secara alamiahnya mengarah ke kutub utara bumi.
Pada peristiwa alam kenyataan Aurora nan biasanya bisa dilihat oleh mata telanjang pada malam hari merupakan bukti adanya sifat kemagnetan pada alam semesta, tetapi kenyataan ini hanya terdapat pada tempat-tempat eksklusif saja seperti di kutub utara dan kutub selatan. Genre partikel bermuatan listrik pada kenyataan aurora ini terjadi sebab adanya sifat kemagnetan nan mengalirkan arus bermuatan listrik menuju atmosfer.
Bias-bias dari sinar matahari membentuk sebuah kenyataan alam dengan banyak warna-warna nan memukau mata manusia pada saat malam hari. Arus listrik nan digerakkan oleh muatan-muatan bersifat kemagnetan ini terus bergerak sehingga kenyataan alam aurora semakin penuh dengan keajaiban-keajaiban nan tidak bisa ditebak arahnya.
Kemagnetan - Cara Membuat Magnet
Magnet ada nan bersifat alami dan ada nan bisa dibuat. Sifat kemagnetan pada magnet alami rentang masa kemagnetannya akan lebih lama ketimbang dengan magnet buatan. Sifat kemagnetan pada magnet bisa dihilangkan. Jika magnet dibanting, dibakar atau dipukul dapat menghilangkan ataupun berkurang sifat kemagnetannya. Magnet protesis di untuk dengan berbagai cara, nan antara lain:
1. Membuat Magnet dengan Cara Gosokan
Ambil sebuah lempeng besi baja tanpa magnet dan sebuah magnet tetap, gosokan magnet tetap dengan kutub utara atau kutub selatan secara berulang dan teratur. Sifat kemagnetan pada magnet tetap, akan membuat lempengan besi baja tadi ikut mempunyai sifat kemagnetan. Arah gosokan magnet pada lempeng besi baja dibuat searah agar sifat kemagnetan menjadi teratur.
Agar lempengan baja menjadi magnet tetap, cara menggosoknya dengan cara kuat-kuat berulang kali. Setiap selesai satu gosokan magnet ke lempengan baja, magnet harus diangkat sedikit menjauh dari lempengan baja. Pada ujung berakhirnya sebuah gosokan kuat akan menjadikan magnet antagonis kutub. Dengan demikian, bisa memperoleh magnet tetap pada lempengan baja tersebut.
2. Membuat Magnet dengan Cara Menggunakan Arus Listrik (Elektromagnetik)
Membuat magnet dengan cara arus listrik ini bisa dilakukan dengan melilitkan dawai transformator pada bahan nan akan dijadikan magnet. Pada bahan besi sifat kemagnetan hanya ada pada saat besi itu dialiri listrik, sifat kemagnetan ini disebut magnet sementara.
Lain halnya apabila bahan itu berupa baja, sifat kemagnetan dari baja nan dialiri arus listrik akan menjadikan magnet tetap atau permanen. Arus listrik nan mengaliri magnet pada setiap bahan pembuatan magnet ini bisa juga disebut eletromagnetik. Jenis pembuatan magnet nan dialiri arus listrik ini sifat kemagnetannya lebih kuat daripada menggosok.
Keuntungan dari membuat magnet dengan menggunakan arus listrik ini bisa menghasilkan magnet nan sangat kuat apabila jumlah lilitan dawai transformator ditambah dan menambah jumlah dari kuat arus listriknya. Kedua kutubpun bisa ditukar dengan cara mengubah arah arus listriknya.
3. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Bila besi atau baja didekatkan dan tak menyentuh pada magnet nan kuat, maka besi atau baja akan menjadi sebuah magnet, cara ini disebut dengan pembuatan magnet dengan cara induksi. Setelah magnet nan kuat dijauhkan kembali, sifat kemagnetan dari besi akan mudah sekali hilang sifat kemagnetannya dan pada baja akan tetap mempertahankan sifat kemagnetannya.
Penginduksian magnet buat besi atau baja pada saat didekatkan magnet nan kuat akan ikut terpengaruh medan kemagnetan dari magnet itu. Ujung besi atau baja nan berdekatan dengan kutub magnet akan terbentuk sebuah kutub nan antagonis dengan kutub magnet penginduksi.
Beberapa Kegunaan Kemagnetan pada Kehidupan Sehari-hari
Pada kehidupan sehari-hari banyak sekali guna dari sifat kemagnetan ini pada suatu benda. Beberapa contohnya antara lain ialah sebagai berikut:
1. Sebagai Penunjuk Arah
Sudah sangat lazim terkenal kompas sebagai wahana penunjuk arah dalam situasi apa pun, kompas ini mempunyai sifat kemagnetan pada jarumnya nan akan menunjukkan arah utara dan selatan di bumi belahan manapun. Kompas ini banyak digunakan oleh para pelaut, pendaki gunung, dalam perang dan para pilot.
2. Perubahan Energi
Peralatan elektronika pada radio, televisi ataupun telepon selular memanfaatkan sifat kemagnetan pada magnet buat merubah energi listrik menjadi energi bunyi. Jadi, kita dapat mendengar apa nan dimaksud dari sang pengirim suara hingga sampai ditelinga kita.
3. Menghasilkan Listrik
Dengan donasi dari sifat kemagnetan ini, sebuah magnet bisa menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan kecil. Seperti contoh alat dinamo lampu pada sepeda. Pada dinamo nan terdapat pada sepeda, sifat kemagnetan pada magnet menghasilkan energi listrik dalam jumlah kecil sehingga bisa menyalakan lampu pada sepeda.
Apabila seorang pengguna sepeda semakin cepat mengayuh sepeda itu maka energi nan dihasilkan akan semakin besar sehingga sinar lampu nan dihasilkan pun akan semakin terang.
4. Merapatkan Dua Benda
Contoh nan biasa terjadi ialah pada lemari es, apabila lemari es di tutupkan maka sebidang ruang dalam lemari es itu menjadi rapat dikarena dipinggir-pinggir pintu lemasi es tersebut terdapat magnet-magnet nan sistem kemagnetannya menjaga kestabilan dari dinginnya lemasi es.