Sumber Kode Etik
Setelah menimba ilmu di Jurusan Jurnalistik, kebanyakan mahasiswa berpikir menjadi wartawan. Kenyataannya, tak selalu demikian. Setelah tamat dan susah mencari kerja di bidang media, mereka banyak nan beralih profesi. Begitupun sebaliknya. Wartawan-wartawan media massa malah berasal dari latar belakang pendidikan beragam. Okelah, itu soal pilihan, tak perlu diperdebatkan. Pembahasan kita kali ini ialah seputar kuliah Jurnalistik .
Apa Itu Kuliah Jurnalistik?
- Pada universitas tertentu, Jurnalistik ialah bagian dari Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial. Sementara pada universitas lain, jurnalistik berdikari sebagai sebuah fakultas, bukan jurusan. Zaman dahulu, kuliah Jurnalistik disebut publisistik.
- Tenaga pengajar Jurnalistik di universitas biasanya wartawan senior atau praktisi wartawan, minimal mantan wartawan nan memiliki jenjang Tingkatan II.
Materi Kuliah Jurnalistik
Materi atau silabus pelajaran di bidang Jurnalistik mempelajari banyak hal berikut ini.
- Cara menulis warta aktual, tajam, tepercaya, dan bernilai.
- Cara mencari narasumber.
- Menulis feature .
- Menulis liputan.
- Teknik mewawancarai.
- Update data melalui portal online .
- Melindungi narasumber.
- Mempelajari UU pers.
- Mempelajari ilmu komunikasi (politik, sosial-budaya, psikologi demokrasi, dan agama).
- Melakukan peliputan.
- Stenografi.
- Fotografi.
- Periklanan.
- Manajemen penerbitan (pers).
- Teknik menggunakan kamera.
- Cara menulis breaking news.
- Jurnalis harus mampu menunjukkan dirinya pantas dipercaya dengan mampu menunjukkan kode etiknya sendiri. Oleh sebab itu, kuliah Jurnalistik juga mempelajari mata kuliah Kode Etik Jurnalistik.
- Pendek kata, Jurnalistik sinkron dasar filosofinya. Yakni, jurnal (harian), menulis catatan harian, peristiwa nan bersumber atau berlandaskan kepada fakta dan data. Menulis di sini boleh jadi artinya luas sekali, dapat juga merekam atau menyaksikan peristiwa sehari-hari, kemudian dilaporkan. Bahasa kerennya disebut posting . Hasil postingan inilah nan tersebar luas dan bebas diakses oleh masyarakat banyak.
Sumber Kode Etik
- Internal media: kode etik internal.
- Organisasi jurnalis, semacam AJI (Aliansi Jurnalis Indonesia).
- PWI.
- Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI).
Nilai Berita
Berita merupakan salah satu mata kuliah jurnalistik nan pokok dan harus ditempuh oleh semua mahasiswa jurnalistik. Nilai berita, menurut Downie JR dan Kaiser, merupakan istilah nan tiak mudah didefinisikan. Istilah ini meliputi segala sesuatu nan tak mudah dikonsepsikan. Ketinggian nilainya tak tak mudah buat dikonkretkan. Nilai warta berita juga menjadi tambh rumit bila dikaitkan dengan sulitnya membuat konsep apa nan disebut berita.
Mari kita lihat citra warta nan berkembang di Amerika, pada kahir abad ke-20, di sebuah kota. Dimulai dengan jam-jam siaran radio, khalayak mendengarkan berita-berita headlines secara ringkas, seperti skor hasil pertandingan olah raga tadi malam serta laporan harga-harga bahan pokok di pasar-pasar.
Berbagai warta komersial stasiun radio itu dibuat dalam keringkasan item-item berita, nan kerap merupakan hasil rekapan singkat warta koran lokal, ditambah laporan langsung tentang stagnasi di beberapa ruas jalanan kota. Pemberitaan televisi pun terdiri dari sedikit headlines dan pokok-pokok krusial dari berita-berita tadi malam.
Beberapa stasiun televisi menyajikan beberapa headlines warta dan tambahan wawancara dengan beberapa orang. Tokoh-tokoh beritanya biasanya adalah para entertainer dan beberapa selebritis daripada para pejabat pemerintah atau pakar.
Koran lokal agak lebih variatif, sebab banyak menampilkan berita-berita lokal, tambahan warta lifestyle , olahraga, dan keuangan. Ada juga nan menyisipkan berita-berita nasional dan luar negeri. Kebanyakan kisahnya mengetengahkan peristiwa-peristiwa seperti pendapat/tanggapan seseorang, konferensi pers, keputusan pengadilan, dan pertandingan olahraga.
Pada beberapa koran lokal nan baik muncul pemberitaan nan "membuka selubung" sesuatu nan lama atau sengaja ditutup-tutupi; informasi nan susah ditemukan dalam publikasi press release atau konferensi pers. Pada beberapa segmen pagi eksklusif beberapa koran nan baik ini mengejutkan pembaca dengan laporan-laporan nan tak terduga, penuh dengan rincian, dan begitu mendalam.
Sementara itu, para pengguna jaringan warta kabel seperti CNN, CNBC, ESPN, Fox Cable News, dan MSNBC, mengikuti berita-berita utama, berupa liputan langsung dan potongan-potongan warta pendek, sepanjang hari itu. Di internet, situs-situs juga warta juga berlomba memasok informasi, dari stok warta lama sampai nan baru terjadi. Beberapa news bulletins mengirimkannya, lewat e-mail , kepada para pelanggannya.
Pada sore hari, televisi lokal melaporkan kisah-kisah lokal nan terjadi di sepanjang hari itu. Di AS, sebelum terjadinya peristiwa WTC, program jaringan warta sore banyak menyuguhi pemirsanya dengan berita-berita softer , semacam warta kesehatan dan feature-feature pendek. Penayangan the prime-time newsmagazines , seperti Dateline dan 20/20, misalnya, memang menyiarkan real news akan tetapi lebih banyak menyairkan berita-berita kriminal, wawancara selebritis, dan semacamnya.
Hal ini, dalam kemasan nan berbeda sejak awal tahun 2000-an, menjamur juga di banyak siaran televisi di Indonesia. Banyak paket-paket informasi crime dan celebrity , nan dikelola stasiun televisi ataupun bekerja sama dengan production house swasta, bermunculan di jam-jam tayang prime time . Demikianlah citra kuliah jurnalistik dari nilai warta di berbagai pemberitaan nan mengisi hari-hari masyarakat.
Elemen Nilai Berita
Dalam kuliah jurnalistik juga mengemukakan elemen nilai berita. Beberapa elemen nilai berita, nan mendasari pelaporan kisah warta ialah Immediacy, Promximity, Consequence, Conflict, Oddity, Sex, Emotion, Prominence, Suspense, dan Progress . Di dalam sebuah kisah berita, dapat jadi terdapat beberapa elemen nan saling mengisi dan terkait dengan peristiwa nan dilaporkan wartawan.
1. Immediacy
Immediacy kerap diistilahkan dengan timelines. Artinya terkait dengan kesegaran peristiwa nan dilaporkan. Sebuah warta sering dinyatakan sebagai laporan dari apa nan baru saja terjadi. Bila peristiwanya terjadi beberapa waktu lalu, hal ini dinamakan sejarah. Unsur waktu amat krusial di sini.
2. Proximity
Khalayak warta akan tertarik dengan berbagai peristiwa nan terjadi dekatnya, di sekitar kehidupan sehari-harinya. Proximity ialah kedekatan peristiwa dengan pembaca atau pemirsa dalam keseharia hayati mereka. Orang-orang akan tertarik dengan warta seputar kehidupan mereka, seperti keluarga atau kawan-kawan, atau kota mereka.
3. Consequence
Berita nan mengubah kehidupan pembaca ialah warta nan mengandung nilai konsekuensi. Lewat warta kenaikan gaji pegawai negeri aau kenaikan BBM (bahan bakar minyak), masyarakat akan segera mengikutinya sebab terkait dengan konsekuensi kalkulasi ekonomi sehari-hari nan harus mereka hadapi.
4. Conflict
Peristiwa-peristiwa perang, demonstrsi, atau kriminal, merupakan contoh elemen konflik di dalam pemberitaan. Perseteruan antar individu, antar tim atau antar kelompok, sampai antar negara, merupakan elemen-elemen natural dari berita-berita nan mengandung konflik.
5. Oddity
Peristiwa nan tak biasa terjadi ialah sesuatu nan akan diperhatikan segera oleh masyarakat. Kelahiran kembar lima, goyang gempa berskala richter tinggi, pencalonan tukang sapu sebagai kandidat calon gubernur, dan sebagainya merupakan hal-hal nan akan jadi perhatian masyarakat.
6. Sex
Kerap sex menjadi satu elemen primer dari sebuah pemberitaan. Tapi, sex sering pula menjadi elemen tambahan bagi pemberitaan tertentu, seperti pada warta sports, selebritis, atau kriminal. Berbagai warta seniman hiburan banyak dibumbui dengan elemen sex.
7. Emotion
Elemen emotion ini kadang dinamakan dengan elemen human interest. Elemen ini menyangkut kisah-kisah nan mengandung kesedihan, kemarahan, simpati, ambisi cinta, kebencian, kebahagiaan, atau humor. Elemen emotion sama dengan lawak atau tragedi.
8. Prominence
Elemen ini ialah unsur nan menjadi dasar istilah "names make news", nama membuat berita. Ketika seseorang menjadi terkenal, maka ia akan selalu diburu oleh pembuat berita. Unsur keterkenalan ini tak dibatasi atau hanya ditujukan kepada status VIP semata.
9. Suspense
Elemen ini menunjukkan sesuatu nan ditunggu-tunggu, terhadap sebuah peristiwa oleh masyarakat. Adanya ketegangan menunggu pecahnya perang (invansi) AS ke Irak, ialah salah satu contohnya.
10. Progress
Elemen ini merupakan elemen "perkembangan" peristiwa nan ditunggu masyarakat. Kesudahan invansi AS ke Irak, misalnya tetap ditunggu masyarakat.
Simpulan Kuliah Jurnalistik
Mahasiswa atau mahasiswi mendapat ilmu pelajaran bagaimana cara menulis berita, mengedit berita, termasuk mengedit foto, suara, dan gambar. Mahasiswa atau mahasiswi juga mendapatkan pengalaman bagaimana cara mendekati sumber berita, keterpisahan redaksi dengan perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan belajar bagaimana manajemen pers.
Mahasiswa atau mahasiswi hendaknya banyak membaca buku agar memiliki pandangan luas. Buku wajib bagi anak-anak jurnalis nan masih mengenyam pendidikan Jurnalistik ialah Mesin Penindas Pers . Dalam buku ini, diterangkan bahwa di Amerika sekalipun sampai hari masih ada pers nan ditekan oleh pemerintah. Jadi, tak benar-benar bebas.
Padahal, kini sudah berkembang apa nan disebut jurnalis warga ( citizen journalism ), yakni warga masyarakat nan melakukan peliputan. Kemudian, diliput secara profesional oleh media. Kalau begitu, apa tugas besar dari mahasiswa atau mahasiswi Jurnalistik? Belajar jujur agar kelak dapat menulis sinkron fakta dan tak korup.