Tanda-tanda Kematian - Berbagai Pertanda Kematian
Kematian ialah bagian dari takdir manusia, bahkan hal ini telah digariskan jauh sebelum manusia itu lahir, yaitu ketika masih berada di dalam rahim ibunya. Waktu datangnya kematian serta tanda-tanda kematian ini tak akan dapat dihindari dalam kondisi apapun, di manapun jika waktunya telah tiba, maka akan terjadi.
Tanda-tanda Kematian - Rahasia Kematian
Kematian sudag niscaya akan datang menghampiri manusia di manapun serta bagaimanapun caranya. Tetapi sebaliknya, jika belum sampai waktunya, dalam kondisi apapun, di manapun maka tak akan terjadi. Lalu bagaimana kita mengantisipasi hal ini? Kita hanya dapat memperkirakan dari hal-hal nan terjadi pada diri seseorang nan mungkin dapat kita sebut sebagai tanda-tanda kematian orang tersebut, walaupun tak absolut sebab hanya Allah SWT nan absolut mengetahuinya.
Kita tak akan tahu kapan tepatnya kematian menimpa seseorang, bahkan seringkali kita saksikan seseorang nan secara medis dianggap tidak punya asa hayati dapat kembali segar bugar. Banyak kisah nan menceritakan orang-orang nan ”seolah-olah” kembali dari kematian dan membawa cerita-cerita tentang surga atau neraka nan seringkali menurut versi mereka sendiri dan tidak sporadis malah menyimpang dari apa nan diajarkan oleh agama atau kepercayaan mereka.
Benarkah kita dapat mengetahui tanda-tanda kematian pada diri seseorang? Jawabannya, tergantung pada kepercayaan dan keyakinan kita. Tetapi tidak ada salahnya kita menelisik hal-hal nan dapat dihubungkan sebagai tanda-tanda kematian ini. Tidak diperlukan keahlian spesifik buat bisa mengetahui tanda-tanda ini, bahkan orang nan bersangkutan pun dapat merasakannya juga, tentu saja dengan kehendak dari Yang Maha Kuasa.
Tanda-tanda Kematian - Berbagai Pertanda Kematian
Hal-hal nan akan dibahas di bawah ini bukanlah hal mistis, tetapi murni petunjuk dari Allah SWT. Secara umum, tanda-tanda kematian ini sudah dapat di deteksi dan dirasakan sejak hari ke-100 sebelum kematian menjemput seseorang atau H-100. Tapi tetap saja hanya nan mendapatkan petunjuk-Nya lah nan benar-benar dapat menyadarinya.
1. Pertanda pada H -100
Tanda ini dapat dikatakan pertanda nan paling awal. Datangnya selepas waktu sholat Ashar. Hanya hamba nan dikehendakinya nan dapat merasakan tanda kematian ini. Gejala nan akan dirasakan adalah seperti bergetarnya seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Bagi orang nan mendapat petunjuk-Nya, pertanda ini akan terasa sangat nikmat, tapi akan segera menghilang begitu dia menyadarinya, lalu akan terbetik di hatinya buat segera mempersiapkan segalanya, seperti seseorang nan menyiapkan bekal buat perjalanan nan jauh. Sebenarnya semua orang akan mengalami pertanda ini, khususnya bagi seorang muslim, tetapi tak sedikit orang nan tak peduli dan mengabaikannya.
2. Pertanda pada H - 40
Pada H - 40 ini lebih banyak orang nan akan menyadarinya, tetapi kembali pada kekuatan keimanan seseorang, semakin lemah imannya semakin mungkin dia mengabaikannya. Pada termin ini ‘daun’ nan mewakili takdir seseorang akan gugur dari pangkalnya di ‘Arasy.
Lalu, Malaikat Izrail akan memungut ‘daun’ itu dan mulai melakukan persiapan buat kematian bagi orang itu. Salah satunya ialah Izrail tak akan melepaskan perhatiannya, kemanapun orang itu pergi, bahkan terkadang Izrail akan memperlihatkan wajahnya sekilas. Apabila seseorang menyaksikan kilasan paras Malaikat Maut ini, maka ia akan terlihat bagaikan orang nan kebingungan.
Pada termin ini, orang-orang di sekitarnya akan ada nan menyadari beberapa kelainan pada orang tersebut nan sebenarnya merupakan tanda-tanda kematian nan nampak pada orang itu, seperti pandangan mata nan kosong, sering terlihat seperti orang linglung serta merasa gelisah tanpa mengerti penyebabnya.
Tanda-tanda lainnya yaitu bisa dilihat dari wajahnya nan redup cahayanya hingga menjadi pucat dan berangsur menjalar ke seluruh bagian tubuh hingga ada nan mengatakan mirip dengan pucatnya jenazah. Tak sporadis tubuhnya dihinggapi lalat walau tidak tercium bau apapun dari tubuh orang itu. Tapi seiring waktu, hal ini pun biasanya terabaikan.
3. Pertanda H -7
Tahap ini biasanya hanya ditemukan pada orang nan mengalami sakit keras, misalnya seorang pasien nan tiba-tiba menjadi seperti orang sehat, bersemangat, jika sebelumnya memiliki selera makan nan buruk, maka tiba-tiba akan menjadi sangat berselera.
4. Pertanda H -5
Pada termin ini seseorang akan merasakan anak lidah nan bergerak-gerak di luar kendalinya. Dimana dia tak dapat mengendalikan gerakan lidahnya sendiri. Apabila dipikirkan secara logika, hal ini sangatlah aneh.
5. Pertanda H -3
Pada termin ini seseorang akan merasakan denyutan tepat di tengah-tengah dahinya. Bila orang itu mendapat petunjuk-Nya dan diberikan keasadaran, maka ia akan dituntun buat segera berpuasa buat mengurangi kandungan najis dan kotoran dalam tubuhnya, sehingga tak merepotkan orang-orang nan akan mengurus jenazahnya kelak.
Pada termin ini pula tanda-tanda kematian pada fisik orang ini makin terlihat jelas, seperti hidungnya seakan-akan secara perlahan melorot jatuh jika di lihat dari samping serta sorot mata nan tak lagi bercahaya terutama pada bagian pupil. Telinganya pun akan terlihat seolah melipat ke arah dalam seperti daun atau kembang nan layu.
6. Pertanda H -2
Merupakan lanjutan dari gejala pada H -3 yaitu seluruh bagian dahi terasa bergerak-gerak. Konvoi seluruh bagian dahi tersebut di luar kendalinya. Pada saat itu, kematian sudah berada dekat sekali. Hanya Allah loka berlindung pada saat itu.
7. Pertanda H -1
Pertanda ini mulai dirasakan selepas waktu Ashar. Orang itu akan merasakan denyutan di ubun-ubun dan akan mendapat petunjuk seperti firasat bahwa ini ialah sholat Ashar-nya nan terakhir, ia merasa tak akan berjumpa lagi dengan Ashar pada esok hari.
8. Pertanda H 0 (Hari H)
Pertanda ini bisa dirasakan ketika seseorang merasakan hawa dingin pada bagian pusar, lalu hawa dingin itu turun sampai ke kaki, kemudian naik sampai ke kerongkongan. Ketika seseorang mengalami dan menyadari kondisi ini, maka sebaiknya dia berdiam diri menantikan malaikat Izrail sambil membaca kalimah thayyibah tanpa terputus, terutama syahadat. Jika ada orang di sekitarnya nan juga menyadari kondisi orang bersangkutan, hendaknya selalu membimbing dan mengingatkannya (melakukan Talqin).
Rasullullah S.A.W bersabda: “Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat nan lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar.
Datang lagi satu kumpulan malaikat nan lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah nan dikatakan saat nazak orang itu”.
Sambung Rasullullah S.A.W. lagi: “Kalau orang nan nazak itu orang nan beriman, maka malaikat Jibril A.S. akan menebarkan sayapnya nan di sebelah kanan sehingga orang nan nazak itu bisa melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang nan beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang nan berada di sekelilinginya.
Ini ialah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S”. Kalau orang nan nazak itu orang munafik, maka Jibril A.S. akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang nan nazak tu bisa melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini ialah sebab terlalu takutnya apabila melihat neraka nan akan menjadi loka tinggalnya” .
Nazak atau naza’ ialah kondisi seseorang nan ajalnya sudah sangat dekat dan sebaiknya selalu didampingi buat diingatkan dan dibimbing membaca kalimat thayyibah terutama syahadat. Hal tersebut perlu dilakukan agar kematiannya dalam kondisi nan baik serta dalam keimanan kepada Allah Swt.
Uraian tanda-tanda kematian di atas semoga dapat menjadikan kita semakin mengingat bahwa kita semua akan mati. Sehingga kita akan teringat lagi bahwa kita harus mengumpulkan perbekalan pada perjalanan kematian kelak agar kita dapat mencapai tujuan nan telah kita cita-citakan, yaitu Syurga. Kebenaran dari uraian di atas sepenuhnya hanya ada pada Allah SWT saja, kita sebagai manusia tentu memiliki keterbatasan buat mengetahui hal-hal nan mistik termasuk kematian. Wallahu a’lam bishawab.