Bahan dan Bumbu dalam Kuliner Khas India
Kawasan Asia sepertinya memang cukup unggul perihal persediaan rempah-rempah. Terbukti dari banyaknya rempah nan digunakan dalam setiap sajian kuliner khas Asia. Sebagian besar makanan khas Asia, kaya akan bumbu-bumbu “tajam”. Salah satunya nan tak akan mengecewakan ialah makanan nan datang dari negeri Bollywood, India. Ya, makanan khas India kaya akan rempah.
Makanan Khas India - Rempah sebagai Karakteristik Khas Makanan Asia
Jika berbicara penggunaan rempah-rempah dalam masakan, Indonesia tak sendiri. Ada beberapa negara lain di Asia nan juga mengutamakan bumbu-bumbu tersebut dalam setiap olahan masakannya, salah satunya ialah India. Penggunaan rempah-rempah tersebut hukumnya wajib ketika akan memasak. Jika tidak, akan terasa ada sesuatu nan hilang.
Sebagian besar tanah nan ada di kawasan Asia memang cukup fertile buat ditanami, tak terkecuali rempah-rempah ini. Secara letak geografis, kawasan Asia memang diuntungkan. “Asupan” cahaya matahari nan datang setiap harinya menjadi surga bagi para tanaman.
Kesuburan tanah nan ada di kawasan Asia sudah diakui dunia. Bahkan, jika mau melihat ke belakang, penyebab tidak langsung negara Indonesia dijajah ialah komoditi rempah nan cukup banyak dihasilkan oleh negeri ini. Pihak Eropa nan tak mendapatkan rempah-rempah tersebut di negaranya, “merampas” rempah-rempah buat dibawa ke negaranya nan dingin.
Hingga kini, rempah-rempah masih menjadi karakteristik khas kuliner Asia nan sepertinya tak begitu disadari, terutama oleh masyarakatnya sendiri. Ini dapat jadi berhubungan dengan terlalu sering rempah-rempah tersebut digunakan sehingga tak lagi dianggap sebagai karakteristik khas, melainkan memang sebuah keharusan.
Jika masih cukup ragu dengan rempah-rempah sebagai karakteristik khas kuliner Asia, Anda boleh membandingkan makanan khas Asia dengan makanan nan datang dari negara-negara Eropa. Kadar penggunaan rempah-rempah dalam setiap kuliner Eropa, harus diakui tak begitu tinggi dibanding kuliner Asia.
Karena faktanya, masing-masing benua memiliki kekhasan dalam penyajian setiap masakan. Karena bagaimanapun, budaya antara kedua benua ini sangat berbeda. Jika Asia terkenal dengan rempahnya nan “tajam”, Eropa terkenal dengan campuran keju nan dominan dalam setiap olahanya.
Sebagai bagian dari kawasan Asia, India dengan makanan khasnya sudah barang tentu mencampurkan aneka rempah dalam setiap olahannya. Ketika mencoba aneka masakan dari negeri Taj Mahal tersebut, Anda akan merasakan citarasa rempah dalam setiap suapannya.
Makanan Khas India nan Bukan Sekadar Makanan
Makanan jelas merupakan “produk” nan lahir dari budaya. Itulah sebabnya ada istilah makanan khas. Yang artinya, setiap wilayah memiliki kekhasan dalam menyajikan makanan. Pun dengan makanan khas India.
Cukup menarik buat mengetahui interaksi antara aneka makanan khas dari India dengan budaya nan ada pada masyarakatnya. Bermula dari wilayah India nan berbatasan langsung dengan Timur Tengah, Asia bagian tengah, dan Bahari Tengah. Perbatasan ini secara tak langsung memengaruhi keanekaragaman makanan nan ada di India.
Masuknya bangsa Eropa ke negara ini ternyata memberikan pengaruh. Bahwa mereka sedikit banyak mengajarkan teknik cara memasak khas Eropa. Hal ini tentu saja menambah kaya makanan khas dari India. Percampuran antara Eropa dan budaya India terwujud dalam kuliner-kuliner nan ada di negara tersebut.
Rempah sebagai karakteristik khas makanan khas dari India ternyata juga memberikan pengaruh nan cukup besar bagi kuliner-kuliner di negara tetangga. Negara-negara nan ada di kawasan Asia Tenggara, sedikit banyak mendapatkan pengaruh dari kuliner India, salah satunya Indonesia.
Iklim di India sangat majemuk sehingga bahan makanan nan dihasilkan pun cukup beragam. Di India, makanan bukan hanya perihal citarasa enak dan mengenyangkan perut. Tapi, ada sebuah budaya nan terkandung di dalamnya. Makanan menjadi simbol keagamaan serta bukti diri sosial sehingga ada semacam anggaran atau rule. Ada hal nan ditabukan dan dilarang.
Sistem kepercayaan memang memegang peranan nan krusial dalam hal ini. Masyarakat India nan menganut Jainisme, “melarang” dirinya buat mengonsumsi makanan dengan bahan makanan nan diambil dari dalam tanah, misalnya ubi. Masyarakat India nan beragama Hindu dan Budha sudah tentu tak mengonsumsi dedagingan, terutama daging sapi.
Oleh sebab itu, sebagian besar masyarakat India ialah vegetarian. Ini berdampak pada tak terlalu banyaknya makanan khas India nan menggunakan bahan dasar daging sapi. Mereka hanya mengandalkan kuatnya bumbu-bumbu rempah nan digunakan.
Bersamaan dengan dianutnya agama Hindu serta Budha, budaya vegetarian semakin kuat di India sehingga mereka hanya benar-benar menyantap tetumbuhan. Budaya makan di India juga ikut diatur oleh sebuah naskah bernama Ayurweda. Naskah ini membedakan makanan menjadi tiga jenis, sattva, rajas, dan tamas. Pemilihan bahan makanan nan pintar nantinya dipercaya akan berpengaruh pada kesehatan mereka, baik jasmani maupun rohani.
Perubahan pun terjadi ketika banyak pengaruh budaya asing masuk ke negeri ini. Ada Asia Tengah, Persia dan Portugis. Budaya-budaya nan masuk ke India ini perlahan mengubah pola makan dan jenis makanan di India. Masyarakat India mulai mengenal kentang, tomat, dan cabai.
Masuknya agama Islam ke negara ini juga memberikan pengaruh dalam hal makanan. Umat Islam nan memang membolehkan menyantap daging sapi perlahan mulai mengenalkan menu berbahan dasar daging sapi dan makanan dengan kuah nan kental.
Bahan dan Bumbu dalam Kuliner Khas India
Seperti masyarakat Asia kebanyakan, masyarakat India juga menyantap nasi sebagai makanan pokoknya. Selain itu, ada gandum nan dapat diolah menjadi roti dan kacang-kacangan. Dalam setiap “ritual” makannya, masyarakat India biasa menyantap nasi atau roti dengan kari sayuran atau sabzi.
Rempah nan digunakan buat meramu bahan-bahan tersebut antara lain cabai, jinten, jahe, kunyit, kayu manis, ketumbar, bawang putih, dan rempah-rempah lain khas India seperti klabet, ajwain, dan asafetida. Selain itu, ada sebuah bumbu khas India nan sangat khas dan terdiri dari pencampuran setidaknya lima jenis rempah-rempah. Bumbu tersebut dikenal dengan sebutan garam masala.
Selain bumbu wajib tersebut, kuliner India juga semakin lezat dengan hadirnya daun-daun herbal. Daun nan biasa digunakan antara lain daun ketumbar, daun mint, daun klabet, daun cassia atau tejpat. Juga ada pala, bubuk paprika merah, daun salam koja, hingga air mawar. Untuk menumis bumbu, masyarakat India biasa menggunakan minyak kacang, minyak kedelai, minyak kembang matahari, minyak wijen dan minyak sayur.
Masakan Khas India buat Tiap Wilayah
Setiap wilayah di India memiliki makanan nan khas dan istimewa. Apa sajakah itu?
1. Kuliner Khas India Utara
Produk-produk dari ternak perah menjadi karakteristik khas dari kuliner India Utara. Anda akan menemukan susu dan yoghurt dalam olahannya. Mereka mengenal daging dalam masakannya, seperti nan diwujudkan pada olahan kebab dan ayam tandoori. Masyarakat India bagian utara ini juga menyukai daging kambing serta domba.
Masyarakat India Utara menggunakan roti gandum buat menyantap olahan dedagingan tersebut. Selain kebab dan ayam tandoori, India Utara terkenal dengan makanan bernama samosa. Samosa ialah homogen cemilan dengan isian kentang rebus, sayuran dengan bumbu kari, daging cincang serta jamur.
2. Kuliner Khas India Selatan
Jika masyarakat India di bagian utara menyantap roti, masyarakat India bagian selatan ini menyantap nasi sebagai makanan pokoknya. Mereka biasa menyantap nasi dengan sambar dan rasam, acar, serta olahan dengan santan, olahan dengan minyak kelapa serta daun salam koja.
Masyarakat India Selatan juga memiliki kari. Kari sayuran mereka dikenal dengan nama kozhambu. Bumbu nan membuat kuliner India Selatan ini berbeda ialah penggunaan asam, kelapa, beras serta aneka jenis sayuran. Makanan khas India nan paling terkenal dari wilayah ini ialah nasi briyani, kari daging, nasi ghee, serta kari makanan bahari seperti udang atau kerang.
3. Kuliner Khas India Barat
Khusus buat India Barat, jenis kuliner masih dibedakan lagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok kuliner Maharashtra dan Gujarat. Kelompok kuliner nan pertama masih dibagi lagi menjadi masakah khas daerah pesisir dan pegunungan. Untuk kuliner dari wilayah pesisir, andalan primer mereka ialah beras, ikan, serta kelapa.
Untuk masyarakat di daerah pegunungan, makanan pokok masyarakatnya ialah jowar dan bajra. Sementara, makanan khas Gujarat sebagian besar ialah makanan vegetarian. Citarasa manis dominan pada setiap olahan khas India Barat ini.
4. Kuliner Khas India Timur
Makanan khas India dari bagian timur ini terkenal dengan sajian hidangan penutupnya. Rasgulla ialah salah satunya. Cemilan berasa manis dengan saus sirup ini menjadi karakteristik khas India bagian timur.
Untuk makanan pokok, masyarakat India Timur mengandalkan nasi seperti masyarakat India bagian selatan. Oleh mereka nasi disantap bersama dengan olahan ikan dan sayuran. Kari juga menjadi makanan nan banyak dikonsumsi di daerah ini. Kari tersedia dalam beberapa pilihan, ada bata nan artinya pasta, bhaja ‘goreng’, chochchoree ‘kari dengan rasa agak pedas, dan jhol ‘kari nan tak terlalu berempah’.
Keanekaragaman makanan khas India semakin menambah nilai istimewa nan dimilikinya. Budaya, tradisi, peraturan dan hal-hal lain nan terkandung dalam aneka kuliner India dinilai sebagai sesuatu nan unik. Tidak heran jika peminat kuliner India ini bukan hanya datang dari dalam negeri.
Masyarakat di luar India seperti masyarakat Inggris, Amerika Perkumpulan dan Eropa menyambut baik aneka masakan dari negeri nan terkenal dengan Sungai Gangganya tersebut. Kekhasan makanan khas India bahkan sukses “menyelusup” dalam berbagai olahan kuliner Indonesia.
Tertarik mencobanya?