Dua Wilayah pada Peta Palembang
Mempelajari peta Palembang tidaklah terlalu sulit. Tinggal bertanya kepada orang nan sudah agak lama tinggal di Palembang, maka peta Palembang dengan mudah dipelajari. Jalan-jalan nan ada di kota Palembang cukup mudah dipelajari.
Tapi tetap harus berhati-hati sebab banyak jalan buntu sehingga kalau tak waspada, bisa-bisa hanya memutar di wilayah nan sama selama berjam-jam. Kalau hal ini terjadi, para partikelir akan sempat mengenali orang-orang baru nan biasanya akan menjadi santapan empuk mereka.
Walaupun keamanan Kota Palembang terus ditingkatkan, para penduduk pendatang harus tetap waspada. Partikelir Palembang nan sangat terkenal dengan kekejamannya itu memang tak akan pandang bulu dalam mencari mangsa. Jadi kalau belum mengetahui peta Palembang dengan baik, ada untungnya tak terlalu jauh memasuki wilayah kota Palembang nan belum kenal.
Apalagi bila berjalan sendirian dan tak ditemani oleh orang nan tahu peta Palembang dengan baik. Kalaupun terpaksa sendirian berkeliling kota Palembang dan belum mengenal peta Palembang dengan baik, jangan asal bertanya kepada orang lain mengenai alamat nan sedang dicari.
Sebaiknya pergi ke kantor polisi atau bertanya dengan orang nan ada di masjid. Keadaan darurat ini memang perlu diambil agar terhindar dari kejahatan nan dapat saja terjadi sebab para partikelir Palembang mencium adanya kesempatan buat melakukan kejahatan tersebut.
Peta Palembang buat Bisnis dan Budaya
Untuk melihat peta Palembang tersebut, sebaiknya memperhatikan pusat-pusat bisnis dan pertumbuhan masyarakat kota Palembang. Bagi orang bisnis mempelajari peta Palembang ini ialah hal nan wajib dilakukan sebelum membuka huma bisnis di kota pempek ini.
Termasuk juga mempelajari peta kelompok partikelir nan banyak bercokol di kota pempek ini. Bukannya buat menakut-nakuti, tapi fenomena di lapangan mengatakan bahwa setiap wilayah di peta Palembang memiliki penguasa nan tak terdaftar secara resmi di pemerintahan kotamadya Palembang. ‘Para penguasa’ ini dapat saja datang dengan tiba-tiba dan meminta upeti nan cukup besar bila sebelum membuka sebuah bisnis mereka tak diajak berkomunikasi dan membuat kesepakatan tertentu.
Selain itu, mengetahui perkembangan nan sedang terjadi di wilayah-wilayah nan ada di peta Palembang juga sangat penting. Misalnya, sekarang sedang banyak sekali dibangun perumahan-perumahan baru di wilayah kecamatan Talang Kelapa terutama di sepanjang jalan Sukarno-Hatta nan sedang dilebarkan dan di wilayah dekat kantor kecamatan Talang Kelapa nan ada di Km 12.
Wilayah nan semakin menggeliat ini cukup bagus sebagai loka pengembangan usaha terutama mini market nan menyediakan semua makanan pokok bagi para penduduk nan mendiami daerah tersebut. Apalagi dengan sedang dibangunnya sebuah rumah sakit jiwa Renaldi Bahar nan cukup luas. Rumah sakit ini ialah pengganti rumah sakit jiwa nan ada di jalan Haji Barlian nan akan dijadikan sebuah rumah sakit mata dengan fasilitas nan sangat modern.
Selain adanya pembangunan rumah sakit tersebut, ada juga perumahan nan cukup besar nan dikembangkan oleh pebisnis properti Ir. Ciputra dengan perumahan Gambaran Grand City. Di dekat perumahan Gambaran Grand City itu juga ada perumahan nan membidik kalangan menengah ke bawah, yaitu Perumahan Darussalam. Selain perumahan, ada juga komplek pertokoan dan pergudangan nan cukup besar.
Peta Palembang nan berkenaan dengan pengembangan bisnis ini harus dipelajari dengan baik agar tak terlindas oleh para pebisnis nan lebih agresif. Apalagi pembangunan ruko bertingkat 3-4 lantai nan ada di dekat wilayah Maskarebet dan dekat lampu merah Tanjung Api-api juga cukup pesat. Tanah Palembang nan berawa-rawa tak menyurutkan minat para pengembang rumah toko buat terus melebarkan sayapnya.
Hal ini dapat dipahami sebab banyak perkebunan kelapa sawit nan membutuhkan ruko sebagai kantor perwakilan mereka di Palembang. Bisnis nan semakin menggeliat hingga keluar pusat peta Palembang membuat semakin banyak pebisnis nan membelalakan mata mereka dan berlomba-lomba membuat bisnis nan menarik di Bumi Sriwijaya ini.
Sementara itu, peta Palembang nan berkenaan dengan budaya ternyata cukup tergerus oleh kekuatan bisnis nan membutuhkan mobilitas cepat dan sangat dinamis. Tidaklah mengherankan kalau museum-museum nan ada di peta Palembang semakin berkurang cahayanya. Bahkan salah satu museum ditutup dan dijadikan sebuah hotel.
Museum Tekstil nan ada di dekat Taman Keluarga Kambang Iwak itu harus menyerah kepada keadaan. Tapi ternyata pembangunan hotel nan semula diharapkan dapat menjadi penunjang fasilitas akomodasi Sea Games ke-26, pengerjaannya agak tersendat. Apalagi kalau bukan sebab faktor pembiayaan nan menanti aturan belanja tahun berikutnya.
Dua Wilayah pada Peta Palembang
Wilayah kota Palembang nan kini dipimpin oleh Bapak Eddy Sentana dengan wakil walikota Bapak Romi Herton, semakin menggeliat ke arah kemajuan nan semakin baik. Jumlah penduduk nan semakin bertambah bahkan membuat pemerintahan kotamadya Palembang berpikir keras buat memekarkan kecamatannya. Jumlah kecamatan nan ada sekarang 16 buah dirasa sudah waktunya diperbanyak menjadi 18 buah kecamatan.
Dua buah kecamtan baru tersebut sedang dibicarakan termasuk nama dua kecamatan nan diperkirakan akan lahir pada 2012 ini. Pembentukan dua kecamatan baru ini berdasarkan jumlah penduduk nan telah melebih 100.000 orang. Dengan terbentuknya dua kecamatan baru tersebut diharapkan layanan kepada masyarakat akan semakin baik dan meningkat.
Pada dasarnya peta Palembang di bagi dua, Seberang Ilir dan Seberang Ulu nan dipisahkan oleh sungai Musi. Melihat kemajuan nan ada di Seberang Ilir, pemerintahan kota Palembang berusaha memajukan daerah Seberang Ulu. Jakabaring Sport City ialah salah satu proyek buat mengimbangi pembangunan nan ada di seberang Ilir. Kemajuan wilayah Seberang Ilir ini sebenarnya sudah dimulai dari adanya pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya.
Dimulai dari Kerajaan Sriwijaya itulah, kota Palembang nan merupakan salah satu kota tertua di Indonesia ini mengembangkan diri. Tapi memang akhirnya peta Palembang pada wilayah Seberang Ilir tumbuh dengan sangat pesat.
Malahan daerah Seberang Ulu dengan wilayah seperti Kertapati terkenal dengan lumbung partikelir nan cukup ditakuti. Keadaan ini berusaha sedikit demi sedikit ditepiskan bahkan dihapuskan oleh pemerintahan kotamadya Palembang walaupun budaya nan berkembang di masyarakat cukup sulit diperbaiki.
Pembangunan kampus pun diarahkan ke luar kota. Oleh karenanya pada peta Palembang tak terdapat kampus Universitas Sriwijaya nan ada di Indralaya. Hal ini sebab Indralaya tak masuk ke wilayah peta Palembang.
Tapi, kampus Unsri nan ada di wilayah Bukit tetap masuk ke peta Palembang. Kampus Unsri tersebut masuk ke wilayah besar Seberang Ilir. Sedangkan di Seberang Ulu terdapat satu universitas partikelir nan cukup besar, yaitu Universitas Muhammadiyah nan ada di Plaju.
Di Seberang Ulu juga terdapat satu perumahan Pertamina nan cukup besar. Perumahan nan terkenal dengan nama Komperta Pertamina ini terdapat di wilayah Sungai Gerong. Suatu kompleks perumahan berdikari nan sangat mapan dan sudah berusia cukup tua.
Namun, demikian pusat bisnis peta Palembang masih berada di wilayah Seberang Ilir. Sebut saja kompleks Ilir Barat nan banyak terdapat harta benda (Ramayana, Palembang Latif Mall, dan pertokoan sedang lainnya) dan tak jauh dari pertokoan besar itu, juga ada perkantoran pemerintahan Sumatera Selatan dan Palembang Squre nan bertetangga dengan rumah sakit Siloam nan masih dalam termin pembangunan.
Hotel-hotel besar pun terdapat di wilayah ini. Intinya ialah wilayah Seberang Ilir tetap jauh lebih maju dari wilayah Seberang Ulu. Ini ialah pekerjaan rumah nan harus diselesaikan oleh pemerintah kotamadya Palembang agar kecemburuan sosial tak semakin menjadi.