Macam-macam Sosis dari Berbagai Negara
Sosis ialah salah satu makanan daging olahan nan terkenal di berbagai negara, termasuk Indonesia. Rasanya nan enak, praktis, dan kandungan gizi nan dimiliki sosis ialah beberapa alasan mengapa sosis menjadi menu favorit.
Kata sosis sendiri berasal dari Bahasa Latin, salsus , nan berarti garam. Hal ini berkaitan dengan proses pembuatan sosis. Daging nan menjadi bahan pembuat sosis diawetkan melalui proses penggaraman. Selain itu, penambahan garam pada sosis bertujuan buat meningkatkan cita rasa dan kapasitas peningkatan air (water holding capacity) sebagai bahan pengembang protein dan pelarut protein daging.
Selain garam, bahan pengawet nan biasanya dipakai ialah nitrit/nitrat, asam askorbat, dan isolat protein. Penggunaan bahan pengawet tersebut dimaksudkan buat mencegah tumbuhnya jamur dalam proses penyimpanan.
Sosis terbuat dari daging (ayam, sapi, kambing, atau ikan) dan organ-organ lain dari hewan nan dihaluskan dan dicampur dengan bumbu. Adonan daging lunak ini kemudian dimasukkan ke dalam selongsong, baik nan terbuat dari bahan alami seperti usus hewan maupun selongsong sintetis. Bahan lain nan ditambahkan pada sosis ialah garam, karbohidrat, fosfat, pengawet (nitrit/nitrat), asam askorbat, zat pewarna, dan isolat protein.
Selongsong Sosis
Pada umumnya, ada tiga jenis selongsong sosis nan dikenal, yaitu selongsong alami, kolagen, dan sintetis. Selongsong alami biasanya dibuat dari usus hewan dan biasanya bisa dikonsumsi. Sayangnya, sosis nan menggunakan selongsong ini biasanya tak awet.
Selongsong kolagen ialah selongsong nan dibuat dari kulit hewan besar. Selongsong ini sebaiknya tak dimakan. Selongsong sintetis ialah selongsong nan terbuat dari bahan plastik, tahan terhadap panas, dan tak dapat dikonsumsi.
Jenis Sosis
Sosis tersedia dalam berbagai bentuk, rasa, dan kombinasi daging serta bumbunya. Pada umumnya, sosis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sosis siap makan (matang) dan sosis tak siap makan (segar).
Sosis matang biasanya dibuat dari daging nan telah dikuring sebelum digiling. Penguringan ialah sebuah cara mengolah daging dengan menambahkan beberapa bahan seperti bumbu-bumbu, gula, dan bahan pengawet (garam, natrium-nitrit, atau natrium-nitrat). Semua jenis sosis dalam kelompok ini (kecuali sosis fermentasi), dalam proses pembuatannya, dimasak terlebih dahulu, baik dengan cara direbus atau dipanggang di oven atau loka pengasapan.
Sosis siap makan dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu: sosis matang dan sosis fermentasi. Sosis matang terdiri dari dua jenis: sosis nan diproduksi dengan cara diasap atau sosis nan dibuat dengan cara direbus. Sosis fermentasi biasanya teksturnya kering, diasap, dan belum terlalu matang.
Sementara itu, sosis segar atau nan tak siap makan biasanya tak dikuring. Karena itu, sosis jenis ini sebaiknya disimpan di kulkas dan harus dimasak terlebih dahulu sebelum disajikan. Contoh sosis jenis ini ialah Polish White, Bratwurst, dan Chorizo.
Macam-macam Sosis dari Berbagai Negara
1. Sosis dari Jerman
Di Jerman, sosis ialah menu krusial bagi orang-orang Jerman. Jerman syahdan memiliki sekitar lebih dari 1500 jenis sosis. Sosis terbagi dalam dua kategori berdasarkan bentuknya, yaitu Aufschnitt (lembaran tipis) nan biasa dimakan sebagai pengisi atau bersama roti dan sosis nan biasa kita kenal.
Orang-orang Jerman membagi sosis ke dalam empat jenis, berdasarkan pada bahan atau cara pembuatannya, yaitu: sosis segar (mentah), sosis matang, sosis rebus, dan Bratwurst.
Sosis segar dibuat dari daging mentah (sapi, babi, atau kambing) dan aneka macam bumbu. Ada sekitar 500 jenis sosis mentah di Jerman. Sedangkan buat sosis matang, ada sekitar 350 jenis. Sosis matang dibuat dari bahan-bahan seperti hati, lidah, dan daging nan sudah dimasak terlebih dahulu. Bahan-bahan ini lalu dicampur dengan bahan lain seperti gelatin dan roti sebagai pelunak adonan agar menyatu.
Setelah itu, bahan ini dimasukkan ke selongsong sosis buat kemudian dimasak lagi. Ada tiga kelompok sosis matang nan terkenal di Jerman, yaitu: Leberwurst (10% bahannya dari hati hewan), S