Gunung Marapi di Sumatera Barat

Gunung Marapi di Sumatera Barat

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung berapi nan sangat terkenal di Indonesia. Secara adiministratif, gunung ini merupakan bagian wilayah dari empat kabupaten, yaitu tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten) dan satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Sleman).

Ketinggian Gunung Merapi mencapai sekitar 2914 meter di atas permukaan laut. Gunung ini tercatat sebagai gunung berapi paling aktif dan paling berbahaya di Indonesia. Bahkan, di taraf global pun, ia merupakan salah satu di antara sepuluh gunung berapi paling aktif dan paling berbahaya. Ia digolongkan sebagai gunung tipe A, yaitu gunung nan sering meletus dan mengalirkan lahar panas. Ia juga termasuk dalam golongan jenis strato, yaitu puncaknya sering kali mengalami longsor.

Setiap 2 hingga 3 tahun, Gunung Merapi mengalami letusan-letusan kecil. Sedangkan, letusan nan lebih besar terjadi setiap 10 hingga 15 tahun. Tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930 ialah tahun-tahun ketika Gunung ini mengalami letusan-letusan dahsyat. Terhitung semenjak 1548, Gunung ini telah meletus 68 kali.

Selain genre lahar panas, dalam sebagian besar peristiwa letusannya, Gunung Merapi juga menyemburkan wedhus gembel . Wedhus gembel sebenarnya ialah awan panas. Karena bentuknya nan menyerupai domba, maka penduduk sekitar menamainya wedhus gembel . Dalam bahasa Jawa, wedhus gembel ialah sebutan buat domba. Laju wedhus gembel atau awan panas dari Gunung dapat sangat cepat, yaitu bisa mencapai 120 km per jam. Suhu wedhus gembel ini sangat tinggi, bisa mencapai sekitar 3000 derajat Celcius. Dengan suhu sepanas itu, wedhus gembel bisa membuat kulit melepuh, bahkan menimbulkan korban jiwa.



Berkah di Balik Kengerian Gunung Merapi

Sebagai gunung berapi paling aktif, dengan letusan paling berbahaya di antara gunung-gunung di seluruh pelosok Nusantara, ternyata Gunung Merapi tidak membawa kabar kengerian belaka. Di balik kedahsyatan letusannya nan mengakibatkan korban nyawa dan mal nan sedemikian banyak, Gunung Merapi juga memberikan berkah kepada pendidik di sekitarnya. Manfaat nan diberikan Gunung Merapi kepada penduduk sekitarnya ialah sebagai berikut.

  1. Ketika meletus, gunung berapi banyak mengeluarkan abu vulkanik. Saat baru terjadi letusan, abu vulkanik memang I menutupi huma pertanian dan merusak tanamannya. Namun, dua hingga tiga tahun berikutnya, tanah ini akan menjadi jauh lebih subur, sebab abu vulkanik mengandung unsur hara nan sangat tinggi.
  2. Gunung berapi menghasilkan bahan galian nan bernilai ekonomi, antara lain pasir, batu, belerang, dan batu apung.
  3. Tanah di daerah pegunungan nan fertile akan menumbuhkan hutan dan banyak tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan di kawasan gunung ini berfungsi sebagai penangkap air hujan. Dengan demikian, daerah pegunungan berfungsi sebagai daerah resapan air hujan nan bisa mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor di musim hujan. Juga, mencegah kekeringan di musim kemarau.
  4. Pemandangan nan sangat latif di pegunungan menjadi objek wisata nan mampu menarik banyak wisatawan buat berkunjung. Sektor pariwisata sudah niscaya akan memberikan pemasukan pada pemerintah daerah dan penduduk sekitar.


Labuhan Merapi

Setiap tanggal 30 Rajab, Keraton Yogyakarta menyelenggarakan upacara Labuhan Marapi. Upacara ini dilangsungkan setiap tahun. Labuhan Merapi diselenggarakan dalam rangka memperingati penobatan Sultan Hamengku Buwono X. Serangkaian upacara adat dilaksanakan dalam acara Labuhan Merapi ini, antara lain kirab budaya, kenduri, dan pertunjukkan wayang kulit.

Sesuai dengan nama upacara adat ini, melabuhkan berbagai macam benda menjadi puncak acara dari Labuhan Marapi. Upacara melabuhkan benda-benda ini dipimpin oleh seorang juru kunci Marapi. Di samping melabuhkan bermacam-macam benda, Labuhan Marapi juga warnai pembacaan doa agar masyarakat senantiasa dilimpahi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Doa nan panjatkan juga berisi ungkapan rasa syukur sebab Marapi telah memberikan bermacam-macam berkah, seperti pasir, batu, dan tanah nan subur. Selain pihak keraton dan penduduk sekitar gunung Marapi, upacara adat Labuhan ini juga dibanjiri ratusan wisatawan.



Gunung Marapi di Sumatera Barat

Gunung merapi nan masih aktif hingga saat ini juga ada di wilayah Sumatera Barat, tepatnya di persinggungan kota Bukittinggi, kabupaten Tanah Datar atau Pandangpanjang. Gunung aktif ini mempunyai ketinggian 2891 meter dari permukaan laut. Gunung merapi di Sumatera ini telah 50 kali meletus selama satu abad silam.

Dua tahun belakangan ini dideteksi gunung ini telah menunjukkan keaktifannya. Dari badan pemerintah terkait telah melakukan pengenalan tentang mobilitas dari gunung merapi. Agar warga mendapatkan informasi nan jelas tentang wilayah nan mereka huni, serta cara penyelamatan dini dari bala gunung meletus nan bisa terjadi setiap saat. Aktivitas gunung merapi bisa diketahui dengan asap dan debu nan keluar dari kawahnya masih bersuhu tinggi hingga sekarang.

Keberadaan dari gunung merapi di Sumatera Barat juga mempunyai nilai kegunaan nan besar bagi penduduk sekitar. Berikut beberapa kegunaan dari gunung merapi antara lain:

1. Tanah menjadi subur

Tak diragukan lagi bahwa debu vulkanik dari letusan gunung barah akan menyuburkan tanah. Maka tak heran bila daerah sekitar kawasan gunung akan sangat cocok buat ditanami berbagai macam tanaman pertanian, mulai dari sayuran hingga buah-buahan. Tanah nan fertile juga akan membuatkan tanaman dan pepohonan akan tumbuh dengan cepat.

Sebagian besar dari masyarakat pegunungan bermatapencaharian sebagai petani dan peternak. Tanah nan fertile akan menguntungkan hasil panen nan didapatkan. Begitu pula dengan mencari pakan ternak akan mudah, karena banyak rerumputan dan pepohonan hijau nan tumbuh lebat di pegunungan. Bila Anda pernah berlibur ke daerah puncak di Bogor atau bagi warga Jawa Timur di daerah Batu, di kedua daerah dataran tinggi tersebut akan banyak huma nan dimanfaatkan buat menanam berbagai macam sayur dan buah.

2. Material nan berharga

Letusan gunung akan mengeluarkan banyak bahan galian dari dasar tanah keluar menuju ke permukaan tanah. Genre lava akan membawa banyak jenis material nan berharga. Sebut saja emas, perak, tembaga, marmer, belerang, pasir, biji besi dan lain sebagainya.

Banyak para pencari batu dan pasir nan cepat bersiaga di daerah gunung nan baru meletus. Setelah aktivitas gunung dianggap kondusif maka mereka mencari dan menambang batu, pasir dan bahan logam buat dijual. Tentu saja pendapatan mereka sangat besar, disebabkan bahan bangunan tersebut hanya tinggal mengambil tanpa menggali.

3. Loka wisata nan menarik

Mendaki gunung nan masih aktif tentu mempunyai kesan nan sangat berbeda dengan gunung nan telah mati. Banyak wisatawan asing nan justru getol ke kedua gunung merapi nan ada di Indonesia tersebut. Pemandangan unik seperti kepulan asap dan kaldera nan masih panas menjadi tontonan nan tak pernah membosankan. Bila Anda tinggal di daerah gunung merapi, cobalah buat menjalankan bisnis pemandu wisata atau paket tour merapi.